Disaat bumi dikuasai oleh para alien berwujud monster mengerikan. Dunia dilanda kekacauan dimana mana, Umat manusia harus berperang menghadapi ancaman yang nyata tersebut.
Ini adalah awal dari permulaan punahnya umat manusia dari tangan monster ganas, Perwujudan dari alien yang kejam.
Didunia yang hancur ini, Hanya yang terkuatlah yang disegani dan yang lemah hanya akan menjadi mayat tak berharga.
~~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Apin Zen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25. Peringatan Bahaya
Anggap aja ilustrasi!
By Pinterest.
Suasana perkotaan dimalam hari tampak sangatlah ramai. Terutama Distrik A, Distrik kota yang luasnya hampir seperti sebuah pulau kecil.
Kota Nirvana terlihat sangat indah dimalam hari seperti kota Cyberpunk. Kota dimana hanya ada lampu cahaya yang menerangi segala penjuru.
Dilengkapi dengan keamanan otomatis, Setiap sudut kota dipasang Chip tidak terlihat. Mendeteksi jika ada orang jahat mencoba merusak kedamaian kota ini dari kejahatan.
'Wah, Pemandangan yang indah sekali?...
Storm yang sudah tiba diperkotaan utama Distrik A. Storm Takjub dengan betapa terangnya seisi kota penuh cahaya.
Aurion yang dalam bentuk cincin yang dikenakan oleh Storm. Akhirnya bersujud lega, Setelah dia tidak dipanggil lagi oleh orang perusak nama kebesarannya itu.
Namun baru saja Aurion bernafas lega. Storm menyuruh kembali Aurion mengubah bentuknya menjadi jam tangan.
'Sepertinya aku harus melacak keberadaan para perampok itu...
Aurion cepat berubah menjadi jam tangan, Aku akan mencari mereka!'.
Storm berucap sembari berlalu lalang dijalan Trotoar, Dimana suasana kota malam ini sangatlah ramai sekali.
Tak cuma pergi ketempat hiburan malam seperti menaiki berbagai wahana permainan yang menguji nyali.
Ditepian jalan, Banyak toko toko berbagai macam barang dari makanan hingga berbagai macam benda lainnya.
Ada juga banyak sepasang dua beda kelamin saling berduaan, Menikmati momen indah ditaman malam.
'Ngapain mereka memasuki hotel?'...
Storm tidak sengaja melihat sepasang kekasih, Laki laki muda dan wanita muda.
Pergi kehotel lalu seperti memesan tiket untuk menginap dimalam ini.
Storm mengira mereka menginap karena pekerjaan yang penting, Terutama dalam kerja sama antar bisnis.
'Ah, Mungkin mereka berbisnis penting...
Storm menghiraukan tingkah aneh mereka itu. Dan menganggap dua beda kelamin itu memiliki bisnis pekerjaan yang sangat penting.
Hingga menyewa hotel yang menjulang tinggi itu sebagai tempat mityng khusus.
'Pindai peristiwa perampokan itu...
Pinta Storm pada Aurion, Dia sangat membutuhkan informasi dan jejak untuk menemukan mereka.
[Wussh.]
[Aaaa, Tolong, Cepat selamatkan diri kalian.]
Aurion segera menampikan layar hologram yang hanya bisa dilihat oleh Storm saja.
Tampak dari layar hologram itu. Para perampok merampas koper uang bank menggunakan seorang wanita sebagai sandera untuk mengancam.
Lalu para perampok meninggalkan bank menggunakan motor Truk yang memuat barang senjata ilegal.
[Para pencuri itu melarikan diri menuju keluar dari Distrik A]
[Anda harus bertindak cepat,] [Sebelum mereka benar benar keluar dari Distrik A menuju pusat perkotaan.]
Aurion memberikan pendapatnya kepada Storm. Tentang strategi matang dan efesien sebelum para perampok berhasil lolos.
Namun Storm tidak setuju dengan usulan Aurion itu. Bagi Storm para perampok itu pastinya ada disekitar Distrik A ini.
Mungkin saja mereka bersembunyi dimarkas rahasia mereka seperti dibawah tanah maupun ditepian tembok kota.
'Terima kasih sarannya, Tapi maaf aku memiliki rencana sendiri...
Storm segera berjalan disekitar banyak keramaian. Dia menuju tempat yang sepi, Mencari jejak dari para perampok.
[Anda memang keras kepala.]
Aurion yang berwujud jam tangan itu, Mengutuk Storm yang keras kepala itu.
Tidak mau mendengarkan nasihat bijaknya!
Dikarenakan semakin lama semakin padat. Storm hanya bisa terjebak ditengah tengah keramaian.
Storm berteriak kesal, Kenapa banyak orang berkeliaran dimalam ini. Mereka seperti sekumpulan semut yang mengangkut makanan saja.
'Hei menyingkir, Aku ingin lewat...
Storm mencoba maju kedepan dengan memaksa.
Tapi sia sia saja, Yang ada Storm hanya terhimpit dikeramaian. Apalagi Storm sangat resah, Dia terhimpit didekat gadis gadis muda.
'Kyaa!
Hai tampan, Ngapain kamu bisa berada disini?"...
Seorang gadis muda menyapa Storm dengan ramah, Tidak lupa memuji pesona ketampanan darinya.
'Apa kamu ingin berkenalan denganku?' Hiraukan saja dia...
Tak mau kalah, Gadis muda lainnya menyapa Storm hingga mengajaknya tidak memedulikan sapaan dari wanita itu.
'Heh, Kamu ngapain berusaha mendekatinya?' Jangan dengarkan dia, Dia tidak cantik. Mending sama aku aja!...
Tidak terima, Gadis muda yang menyapa Storm lebih dulu. Balas balik mengatainya.
'Jaga mulutmu, Dasar pelakor murahan...
Alhasil kedua gadis muda itu saling ribut satu sama lain. Hingga menjadi pusat perhatian semua orang.
Storm mengusap wajahnya dengan kasar. Mereka menganggu saja, Padahal dia terburu buru mengejar penjahat sebelum berhasil melarikan diri.
'Mengganggu saja...
Umpat Storm berusaha meninggalkan keributan yang terjadi.
Lagipula Storm tidak membuat keributan disini?
Ngapain dia harus repot menengahi keributan yang mereka buat sendiri!
Baru saja beberapa langkah kaki, Storm menghentikan langkah kakinya.
'Hawa ini?...
Storm merasakan bahwa ada aura monster yang semakin mendekat kearah sini.
Tak lama, Dari layar spanduk iklan yang berukuran sangat besar tertancap ditepian gedung menjulang tinggi sana.
Seorang wanita muda berkacamata segera memperingatkan penduduk kota, Terutama dikawasan Distrik A.
Wanita muda itu menyampaikan bahwa sesosok monster berukuran besar menuju kearah Distrik A.
'Organisasi pahlawan bumi, Earth Protektor Hero mengkonfirmasi...
Seekor monster kepiting raksasa menuju keperkotaan, Terutama Distrik A...
Silahkan selamatkan diri kalian, Berlindung dari bahaya sebelum monster kepiting raksasa tiba...
Setelah mendengarkan persentasi dari wanita muda berkacamata dari layar spanduk iklan yang ada dimana mana sudut kota.
Penduduk kota berhamburan kemana mana. Mereka berlarian menyelamatkan diri mereka masing masing.
"Cepat pergi ketempat yang aman!"
Begitupun dengan dua gadis muda yang asyik ribut. Mereka segera berhenti lalu menyelamatkan diri mereka sendiri.
Karena suasana Distrik A sangatlah ricuh sekali. Banyak orang bertabrakan bahkan ada juga yang meninggalkan keluarga mereka, Terutama anak mereka sendiri.
Demi mementingkan nyawa mereka, dan saking takutnya mendengar akan ada monster yang muncul.
Storm tetap tenang dengan ricuhnya kegaduhan Distrik A.
Storm bahkan duduk bersila dan santai menunggu datangnya kemunculan monster kepiting raksasa.
'Ayolah aku tidak sabar merebusmu kepiting...
Storm berencana merebus kepiting raksasa itu jika berhasil dia kalahkan.
Storm berfikir dengan monster kepiting sebesar dugaannya. Maka dia akan memiliki stok makanan yang melimpah.
Bahkan mampu bertahan hingga satu tahun, Atau lebih!
Storm tidak akan membuang stok makanan sebesar itu, Harus lewat begitu saja.
Dia harus merebus monster kepiting apapun yang terjadi.
"Hei lihat orang itu!
Dia sepertinya mencoba bunuh diri...
Salah seorang yang ketakutan berlari segera menghentikan larinya.
Dia menunjuk seorang laki laki gembel sedang duduk termenung disaat semua orang menyelamatkan diri mereka.
Sepertinya laki laki gembel itu pasrah dengan kehidupannya saat ini.
Mungkin dia berencana menyerahkan dirinya sebagai makanan dari monster kepiting!
"Aku kasihan padamu nak...
Masa depanmu masih panjang, Tapi ingin mengakhiri hidupmu sendiri...
Sungguh miris kehidupanmu anak muda!.
Orang itu merasa kasihan pada laki laki seperti pengemis jalanan itu tampak diam saja termenung.
Sangat disayangkan baginya, Anak muda setampan itu dan memiliki masa depan yang panjang.
Mengakhiri hidup seperti itu, Sungguh kasihan sekali!
Bahkan banyak orang melempar lembaran uang dan pecahan koin pada laki laki gembel itu.
Mereka memberikan hadiah terakhirnya sebelum mengakhiri hidupnya yang seperti sangat menyedihkan sekali.
'Aku bukan pengemis, Dasar tidak punya otak...
Storm mengelus dadanya melihat dia diperlakukan layaknya pengemis meminta uang dijalanan.
Dia harus bisa menahan dirinya dari kebodohan para penduduk kota, Mengira dia adalah seorang pengemis.