Bai An adalah seorang remaja berumur 16 tahun yang hidup sendiri dari kecil bersama nenek dan kakak angkatnya.
Bai An Hidup sebagai pencuri, ia melakukan ini hanya untuk makan,
Sampai kemudian ia di kejar karna ketahuan mencuri oleh seorang tuan muda dari kalangan Bangsawan.
Saat itulah dirinya dikejar sampai masuk Hutan yang ditakuti seluruh ahli penghuni benua itu, Hutan itu adalah Hutan Kegelapan.
Disana lah tempat asal perubahan hidup Bai An yang akan menjadi seorang Raja para Dewa ... apa yang ia dapat atau temukan???
Setelah keluar dari Hutan Kegelapan, Bai An menjadi seorang yang di takuti dan di segani, Banyak musuh yang menghalanginya maka ia bunuh, Hidupnya hanya untuk membunuh, ia membunuh karena ingin melindungi orang-orang yang berada di sekelilingnya.
ikuti kisah nya .....?????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lalu Muhammad panjidian N, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bakat Bai Luan dan Pelatihan Bai Luan
Hutan Kegelapan...
Saat ini Bai An sedang bingung akan memberikan Manual teknik apa? karena jika ia memberikan Manual teknik yang ada pada dirinya, atau di dalam pikirannya. Bai An takut Shen Bai akan curiga ia mempunyai banyak Manual teknik tingkat tinggi yang sangat jarang ada di planet ini skalipun.
Shen Bai yang melihat Bai An bingung lantas berbicara melalui telepati! "An'er bukankah kau mendapat sebuah buku yang berisikan banyak teknik di dalam sebuah gua dulu! mungkin saja ada Manual yang cocok untuk anak tersebut" ucap Shen Bai.
Bai An yang mendengar itu langsung tercerahkan, ia ada alasan jika paman Bai bertanya nanti.
Beberapa menit kemudian...
"Luan'er kamu adalah seorang monster bukan jenius lagi, bakat mu sangat mengerikan, kau latihlah ini! Manual ini sangat cocok untuk karena kau menguasai semua elemen" ucap Bai An yang di dengar mereka semua.
Saat mendengar Bai Luan menguasai semua elemen, mereka semua terkejut luar biasa bercampur kagum karena Tuan Mudanya mempunyai murid yang sama-sama monster seperti dirinya.
Bai Luan yang mendengar kata gurunya tertegun beberapa saat, ia berpikir apakah gurunya berbohong atau tidak? karena saat di sekte seorang tetua bilang ia hanya mempunyai satu elemen yaitu angin. Namun saat memikirkan tersebut Bai Luan mengeleng-geleng lalu!. "Tidak mungkin guru berbohong karena itu tidak ada untung baginya" gumam Bai Luan dalam hati.
"Murid akan berlatih dengan sungguh-sungguh guru" ucap Bai Luan dengan penuh tekad tidak ingin mengecewakan gurunya.
"Baiklah nanti Senior Long Yuan dan Senior Lang Zai akan membimbingmu! Jangan pernah melawan atau mengeluh saat mereka membimbingmu karena ini untuk kebaikan dirimu sendri!" ucap Bai An.
"Baik guru!" balas Bai Luan.
"Ya sesekali guru juga akan ikut membimbingmu namun kau harus mempunyai tekad yang kuat karena jika guru yang membimbingmu kau akan menjalani pelatihan neraka" ucap Bai An yang membuat Bai Luan tertegun namun terlihat ia terlihat teguh dan penuh tekad saat mendengar perkataan gurunya.
"Baik guru!" ucap Bai Luan dengan penuh tekad.
"Bagus. Saudara Long Yuan, kau bimbinglah Luan'er tapi jangan terlalu keras terhadapnya saat latihan pertamanya dan latihlah tubuh fisiknya karena tubuh fisiknya terlihat lemah sekali!" ucap Bai An.
"Baik Tuan Muda!" balas Long Yuan bersemangat.
"Ayo Junior kecil, Seniormu akan melatihmu hingga bisa membuat gurumu bangga terhadap dirimu!" ucap Long Yuan langsung manarik kerah baju Bai Luan dan membawanya ke tempat latihan biasa tempat mereka dulu dilatih Shen Bai dulu.
"Gege!" ucap Yue'er ragu-ragu saat mendekati Bai An. Bai An yang mendengar ia dipanggil Yue'er lalu menoleh dan melihat Yue'er yang terlihat ragu. "Bicaralah Yue'er jangan ragu!" ucap Bai An untuk meyakinkannya.
"A,,aku juga ingin menjadi kuat demi membalaskan dendam kakek! mohon Gege latih Yue'er!" ucap Yue'er agak gugup.
Mendengar itu Bai An menghela nafas panjang karena ia sudah memperkirakan pasti akan begini. "Baiklah tapi aku tidak melatihmu dengan lembut Yue'er!. Apa kamu terima? jika tidak!" Belum selesai ucapan Bai An sudah dipotong Yue'er.
''Yue'er akan berlatih dengan sungguh-sungguh, Yue'er ingin menjadi kuat!" ucap Yue'er dengan tekad yang terlihat kuat. Melihat kesungguhan dan tekad Yue'er, Bai An tersenyum puas.
"Baiklah Gege akan melatihmu!'' ucap Bai An tanpa sadar membuat muka Yue'er langsung memerah, Melihat tersebut Bai An mengira Yue'er sakit, "Kalau kau sakit lebih baik istirahat terlebih dahulu, besok saja latihannya!" ucap Bai An yang membuat Yue'er sadar karena dirinya yang selalu begini membuat Bai An salah paham. Namun, kesal dalam hati karena Bai An tidak pernah peka terhadap perasaan wanita.
"Saudara Lang Zai, bisakah kamu pergi berburu hewan untuk kita makan malam nanti!" ucap Bai An yang kini melirik Lang Zai.
Lang Zai yang melamun dari tadi karena tidak tahu apa yang akan di kerjakan langsung tersadar dan menjawab! "Baik Tuan Muda" ucapnya langsung melesat mencari ayam atau kelinci untuk ia mereka makan.
Malam telah tiba...
Kini Bai Luan dan Long Yuan telah kembali untuk makan malam karena dipanggil Bai An lewat telepati.
Terlihat pakaian Bai Luan terlihat berantakan dengan luka-luka kecil disekujur tubuhnya dengan nafas tersengal-sengal namun tidak terlihat ia mengeluh atau terlihat menyesal, melainkan sebaliknya ia terlihat puas, penuh tekad dan semangat.
Bai Luan berjalan tertatih-tatih ke arah Bai An, "Murid memberi hormat kepada guru, dan para senior!" ucapnya yang dibalas anggukan Bai An dan yang lain.
"Mendekatlah lebih dekat Luan'er, guru akan menyembuhkanmu!" ucap Bai An tersenyum melihat tekad Bai Luan. Ada rasa bangga dalam diri Bai An yang mempunyai murid seperti Bai Luan.
Bai Luan langsung mendekat lalu Bai An langsung menyembuhkannya! "Terimakasih guru!" ucap Bai Luan, "Jangan berterimakasih Luan'er sudah kewajiban seorang guru membimbing dan melindungi muridnya" ucap Bai An.
Mendengar itu Bai Luan langsung luluh termasuk semua orang melihat kebaikan Bai An yang tulus, Bai Luan berpikir mungkin guru akan kejam terhadap musuh dan baik terhadap orang-orangnya.
Saat semua orang melamun, mereka mendengar suara Shen Bai yang kini berubah wujud menjadi manusia.
"Kenapa kalian melamun? apa kalian tidak ingin memakan makanan ini? kalau tidak biar aku yang menghabiskannya!" ucap Shen Bai menyadarkan lamunan mereka, Bai An mendengar itu terkekeh kecil.
"Ayo kita makan!" ucap Bai An yang dibalas anggukan oleh yang lain, Yue'er kini berada disebelah Bai An dan terus menatap Bai An dengan penuh harap. Bai An sadar akan hal itu lantas beetanya.
"Ada apa Yue'er? apakah makannya kurang enak?" ucapnya.
"Tidak Gege! aku hanya suka melihat gege makan" ucap Yue'er beralasan lalu melihat ke arah lain karena malu melihat tatapan Bai An.
Sedangkan yang lain hanya terkekeh kecuali Bai Luan yang bingung menatap mereka satu persatu ingin meminta penjelasan namun tidak berani, karena ia sama seperti Bai An yang polos tidak mengerti masalah percintaan.
...______________...
Sinar matahari pagi menyinari sebuah kota yang lumayan besar, kini didalam sebuah penginapan dan mempunyai sebuah tempat makan, Keluar Huang Feng dari balik pintu kamar penginapan, saat membuka pintu Huang Feng melihat Bon Dan telah berdiri menunggunya entah telah berapa lama.
"Apakah kamu menunggu lama Bon Dan?" ucap Huang Feng bertanya.
"Baru saja Senior!" balas Bon Dan menunduk.
Melihat hal tersebut Huang Feng menyuruhnya untuk tidak menunduk begitu karena ia tidak suka, dengan cepat Bon Dan menurutinya.
"Takkk...."
"Takkk...."
Huang Feng dan Bon Dan kini turun untuk sarapan walau masih pagi, namun terlihat tempat makan tersebut sudah ramai oleh orang-orang biasa maupun kultivator yang menginap maupun sengaja mampir untuk mengisi perut mereka.
Beberapa saat Huang Feng dan Bon Dan duduk lalu salah satu pelayan menghampirinya, "Apa yang Tuan Muda pesan silahkan untuk melihat-lihat menu makanan yang ada disini!" ucap pelayan menyodorkan namun Huang Feng langsung berucap! "Siapkan makanan terbaik kalian dan jangan lupa Arak terbaik! apakah ini cukup?" ucapnya lalu melempar 50 koin emas yang membuat Bon Dan maupun pelayan tubuh mereka bergetar.
"I,,,ini L,,,lebih dari cukup Tuan Muda!" ucapnya sedikit bergetar lalu berlari tanpa pamit untuk menyiapkan pesanan mereka.
Orang-orang yang berada dirumah makan tersebut ada yang menyeringai ada penuh kelicikan ada pula yang tertawa karena melihat sebuah mangsa. Namun yang mereka tidak tahu Huang Feng sengaja memancing cacing-cacing tersebut bersama Bon Dan yang sudah mereka rencanakan karena tempat mereka ini adalah tempat orang-orang menculik orang-orang lemah lalu menjual mereka jadikan budak.
Dibelakang penginapan pun ada sebuah penjara tempat budak-budak yang akan mereka lelang setiap bulan.
"S,,s,,senior a, a, apakah i, ini tidak apa-apa?" ucap Bon Dan bertanya karena agak takut terjadi pembantaian sepihak yang membuat mereka menjadi buronan.
"Bon Dan sebenarnya tidak takut menjadi seorang buronan, namun ia takut senior Huang Feng membantai lebih banyak orang-orang yang tidak bersalah dalam masalah ini, itulah yang kini ada pikiran Bon Dan yang mengasihani orang-orang tidak bersalah.
"Tenanglah kita tidak akan apa-apa, apa kau kira aku lemah?" ucap Huang Feng salah mengartikan.
"Bukan begitu senior!" lalu berbisik menjelaskan hal yang ia takuti kalau mereka menjadi buronan dan poto mereka disebar hingga takut Huang Feng akan membantai orang-orang yang tidak bersalah.
Huang Feng mengangguk-angguk lalu sebuah ide terbesit dipikirannya, lalu memberikan Bon Dan sebuah pil "makanlah itu pil penawar racun" ucapnya lalu menceritakan rencananya yang akan sengaja keracunan karena makanan yang penginapan ini buat lalu ditangkap dan dijadikan budak, sehingga bisa membebaskan para budak.
anak muda, apakah kamu mau menjadi kuat?