NovelToon NovelToon
Zehya The Misterius Painter

Zehya The Misterius Painter

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Selingkuh / Cerai / Kaya Raya / Keluarga / Putri asli/palsu
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: yunacana

Cinta yang datang dan menetap di relung hati yang paling dalam tanpa aba-aba. Tanpa permisi, dan menguasai seluruh bilik dalam hati. Kehadiran dirimu telah menjadi kebutuhan untukku. Seolah duniaku hanya berpusat padamu.

Zehya, seorang gadis yang harus bertahan hidup seorang diri di kota yang asing setelah kedua orang tuanya berpisah. Ayah dan ibunya pergi meninggalkan nya begitu saja. Seolah Zehya adalah benda yang sudah habis masa aktifnya. Dunianya berubah dalam sekejap. Ayahnya, cinta pertama dalam hidupnya, sosok raja bagi dunia kecilnya, justru menjadi sumber kehancuran baginya. Ayahnya yang begitu sempurna ternyata memiliki wanita lain selain ibunya. sang ibu yang mengetahui cinta lain dari ayahnyapun memutuskan untuk berpisah, dan yang lebih mengejutkan lagi, ternyata Zehya bukanlah anak kandung dari wanita yang selama ini Zehya panggil ibu.

Siapakah ibu kandung Zehya?

yuk, ikuti terus perjalanan Zehya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yunacana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Zehya takut kurus!

Reyhan tertawa terpingkal-pingkal setelah Zehya menutup panggilan nya. Jonathan yang ada di ruangannya terheran-heran. Ada saja tingkah Reyhan jika berbicara dengan Zehya, Putri sahabatnya.

" Haha.. anak sekecil itu. Haha... Muka Bagas pasti kecut jika mengetahuinya. Haha... Zehya... Zehya. Ayahnya bahkan bisa menghidupi nya tanpa bekerja untuk dua puluh tahun kedepan." Reyhan masih terus tertawa.

" ehem.. Jo. Daftarkan lukisan dari pelukis Misterius ke pelanggan akhir bulan ini" Reyhan berdehem dan memberikan perintah pada sekertaris serta asisten pribadinya tersebut.

" Ya, tuan? "

" Namanya Misterius Girl. Tulis saja MG " Reyhan menjelaskan pada Jonathan.

" Siapa pelukis itu tuan?" Tanya Jo penasaran. Reyhan melirik Jonathan malas.

" Kamu akan tau suatu saat nanti. Kendalikan jiwa kepomu itu Jo"

Jonathan yang menerima peringatan dari Reyhan tersenyum kecil.

" Saya akan laksanakan, tuan"

" Ya. pergilah, dan jangan melakukan kesalahan, apapun itu"

...****************...

" Aku sudah meminta tolong Papa Rey. Pasti lukisanku terjual semua. Hihihi... aku kaya!" Seru Zehya sembari berlari kecil mengelilingi ruang keluarga. Bagas dan Syeina yang menyaksikan tingkah Zehya hanya tersenyum. Pemandangan seperti ini tidak asing bagi Syeina. Karena Bagas selalu mengirim video perkembangan dan kegiatan Zehya setiap hari.

Bagas melakukannya agar Syeina tidak ketinggalan terlalu jauh perkembangan putrinya, dan Syeina sangat berterimakasih. Karena dengan melihat Zehya walau hanya lewat dawainya, Syeina mendapatkan pemompa semangat kala dirinya kelelahan dengan pekerjaannya.

 Zehya yang menyadari kehadiran ayahnya berhenti berlari dan menghampiri Bagas.

" Ayah!" serunya dengan suara ceria. Bagas menangkap tubuh putrinya dan menggendongnya.

" Hai, Sayang. Sepertinya Zehya sedang senang" Bagas menanyai putrinya. Namun atensi Zehya jatuh pada Syeina yang terus menatapnya dengan binar cinta yang sangat antusias.

" Tante peri, Cantik sekali" puji Syeina tanpa berkedip. Syeina tertawa senang mendapat pujian dari putrinya. Sedang Bagas memajukan bibirnya. Merasa bahwa sebentar lagi dia akan terabaikan, dan benar saja. Kedua wanita beda usia itu langsung asik berdua.

Dari menyapa singkat, bercerita, memetik buah dan sayur di kebun, memasak dan akhirnya tertidur di atas sofa setelah makan malam. Bagas yang memantau dari dekat. Walau kesal karena terabaikan, tapi dia bersyukur karena Zehya menerima kehadiran Syeina dengan baik, dan Syeina bisa langsung akrab dengan Zehya. Kekhawatirannya akan Syeina yang tidak pernah berinteraksi dengan anak kecil sebelumnya sirna begitu saja. Syeina menang, Hubungannya dan Zehya begitu kuat.

" Tuan" Bi Sarti meminta Izin untuk memindahkan Zehya ke kamar. Tapi Bagas melarangnya.

" Biar saya saja bik"

" Baik tuan" Bi Sartipun meninggalkan ketiganya di ruang keluarga. Bagas lekas membopong tubuh mungil Zehya ke kamarnya. Setelah menggantikan baju Zehya dan menyelimutinya, Bagas mengecup kening Zehya.

" Mimpi Indah, sayang. Ayah sayang Zehya" Bisiknya lembut, sebelum pergi.

"Mau aku bantu gantikan bajumu, atau kamu lakukan sendiri?" Tanya Bagas saat menyadari Syeina sudah membuka mata saat dia menggendong ibu dari putrinya menuju ke kamarnya di lantai dua. Syeina mengalungkan tangannya keleher Bagas.

" Aku lakukan sendiri, aku bukan Zehya"

" Haha... Kamu pura-pura lupa? aku yang selalu menggantikan pakaianmu saat kita bersama"

Syeina meloyot, cubitannya mendarat dengan sukses di perut berotot milik Bagas.

" Tolong, sadari tempat kita berada sekarang" Syeina melayangkan protesnya. Alih-alih menanggapi, Bagas justru mengecup pipi Syeina sayang.

" Ini rumahmu, Syeina. Bahkan sertifikatnya atas namamu" Bagas berkata dengan lembut. Syeina kembali membelalakkan matanya.

" Oh lihat. Betapa besar rahasiamu dari mantan istrimu, Gas. Luar biasa" kesal Syeina. Bagas Tertawa menanggapi protes sang pujaan hati.

" Kamu istriku, kalau lupa, dan aku mencintaimu" Syeina menggigit pipi Bagas gemas. " Kamu bisa meninggalkan bekas, sayang" kekeh Bagas. " Dan untuk rumah, Reni sudah mendapatkan yang jauh lebih mewah. Reyhan sedang berusaha mengambil hatinya". Syeina meluruskan kakinya saat Bagas menurunkannya begitu sampai di kamar pria itu.

" Cinta Reyhan bersemi kembali?" Tanya Syeina penasaran.

" Um.. sudah tertebak. Sedari awal memang dia mencintai sepupunya. Begitupun sebaliknya. Aku hanya terjebak dalam kerumitan hubungan mereka. Jadi, jangan berpikir bahwa aku yang jahat"

" Baiklah, Sekarang lepaskan aku. Aku ingin mandi" Syeina berusaha melepaskan diri dari belitan tangan kokoh Bagas.

" Tidak, lebur dulu rinduku ini. Kamu sudah hampir sebulan membiarkan aku tidur sendiri"

" Bagaimana jika Zehya bangun tengah malam?" Tanya Syeina begitu teringat jika Gadis kecilnya sering terbangun tengah malam. Bukannya menjawab, Bagas justru menggigit telinganya. Syeina memukul kepala belakang Bagas pelan.

" Hei, jawab aku" Bagas terus mengusik Syeina, kali ini Bagas menghirup dalam-dalam aroma tubuh Syeina dari leher jenjang wanita itu.

" Aku sudah meminta tolong pada Bi Sarti, sayang" Syeina mendorong kepala Bagas menjauh, hingga keduanya saling bertatapan. Bagas menatap Syeina dengan puppy ayesnya.

Syeina tertawa kecil, matanya yang bulat dan cerah itu menatap Suaminya dengan geli. Walau masih kesal, tapi Syeina tak bisa memungkiri bahwa dirinya juga merindukan pelukan hangat Bagas. Satu bulan tidak bertemu dan saling menggoda lelaki yang sangat dia cintai adalah sebuah siksaan tersendiri baginya. Syeina meraih tengkuk Bagas dan membelai rahang tegasnya.

" Jangan buat aku hamil dulu, Oke?" Pinta Syeina.

" As you wish baby... "

...****************...

Zehya terbangun saat jam masih menunjukkan pukul lima pagi. Kaki kecilnya menuruni kasurnya yang lumayan tinggi, dengan langkah pelan dan tangan yang masih mengucek matanya, Zehya berjalan menuju kamar Ayahnya. Namun, kali ini Zehya di buat kesal karena pintu kamar Ayahnya terkunci.

Zehya mengepalkan tangannya dan menggedor pintu kamar Ayahnya.

" Ayah! buka pintunya!" Rengeknya.

Membuat Bagas dan Syeina yang masih terlelap dengan tubuh polos saling berpelukan terbangun.

" Suara apa itu?" Tanya Bagas.

" Ayaaaaaah!"

" DOK! DOK! DOK!"

" Bukannya itu suara Zehya?" Syeina melepaskan diri dari Bagas dan beranjak. Hendak membukakan pintu.

" Apa kamu akan memamerkan tubuh indahmu pada putri kita? " Suara Bagas menyadarkan Syeina. Wanita itu menunduk, lalu melayangkan tatapan maut pada Bagas.

" Ini salah mu." Keluhnya sembari mengubah arah, masuk kekamar mandi.

Bagas hanya terkekeh senang, saat mendapati tatapan permusuhan dari istrinya yang masih polos, tanpa helai benang.

" Ayaaah!" kini teriakan Zehya berubah menjadi rengekan.

" Bagaas!" Belum juga Bagas berhasil memakai jubah tidurnya, suara teriakan Syeina mengalihkan atensi ayah dan anak yang bisa mendengar teriakan Syeina.

Syeina yang berada di kamar mandi kesal saat mendapati seluruh tubuhnya penuh dengan bercak keunguan. Syeina mengumpati nama suaminya yang telah membubuhkan lukisan eksotis pada nya.

Lagi-lagi Bagas hanya terkekeh, dia malah membayangkan ekspresi kesal sang istri saat mengetahui tanda kepemilikannya, ada rasa puas yang mengisi hatinya. Bagas membukakan pintu dan menyambut Zehya, meraih tubuh gadis cantiknya dan menggendongnya.

" Siapa yang berteriak? dan apa ini ayah? apa kamar ayah kerampokan? kenapa banyak baju berhamburan di lantai? kasur ayah juga seperti kapal pecah" Zehya bertanya beruntun kala ayahnya membawanya masuk ke kamar. Bagas mengernyit. lelaki itu menurunkan Zehya di atas sofa, lalu meraih pakaian nya dan Syeina yang tergeletak di lantai kamarnya.

" Ayah hanya bermain dengan Buna Syeina, sayang" Jawab Bagas asal. Zehya memiringkan kepalanya, mencoba melihat wajah ayahnya yang kini sudah mulai merapikan kasurnya setelah memasukkan baju yang dia punguti ke dalam keranjang baju kotor.

" Permainan apa yang ayah dan buna lakukan? kenapa tidak mengajakku?" Zehya mencecar Bagas dengan tidak sabaran.

" Haha. Kamu tidak boleh ikut, sayang. Hanya ayah dan buna yang boleh bermain" Bagas duduk di samping putrinya, " Ngomong-ngomong, Bagaimana pendapat Zehya jika Buna tinggal di sini bersama kita?" Bagas mulai bertanya pada Zehya. Gadis kecil itu menatap Bagas dengan mata berbinar.

" Benarkah? Buna Syeina akan tinggal disini bersama kita?, tapi... " Zehya menundukkan kepalanya. Dia teringat akan Reni, Ibunya. Bagas mengangkat Zehya dan mendudukannya di atas pangkuannya.

" Ada apa sayang?" Bagas mencoba menelisik perubahan ekspresi Zehya. Berusaha memahami apa yang Zehya pikirkan.

" Apa Buna Syeina juga akan pergi seperti Ibu?" Pertanyaan Zehya membuat hati Bagas mencelos. Bagas langsung memeluk putrinya. mendekapnya dengan hangat.

" Tentu tidak. Buna akan selalu bersama kita". Bagas meyakinkan Zehya. Gadis kecil itu mendongak, menatap wajah ayahnya.

" Tapi ibu pergi, bahkan tanpa pamit" Bagas mendengus. Menyesalkan kepergian Reni yang tanpa aba-aba itu .

" Sayang, ibu bukannya tidak pamit, tapi Zehya sedang tidur saat ibu mau pergi." Mendengar perkataan Ayahnya, Zehya mencebikkan bibirnya.

" Memangnya tidak bisa apa, kalo ibu menunggu aku bangun baru pergi?" Nah, kan. Bagas mencoba menahan diri untuk tidak menciumi pipi anaknya.

" Ibu juga tidak ada kabar setelah pergi. Seolah ibu membuang Zehya, benar kan Ayah?" Lagi, Bagas menahan dirinya agar tidak lepas kendali.

" Pikiran macam apa ini, sayang?" Zehya menatap kesal ayahnya karena tidak menjawab pertanyaannya.

" Pemikiran anak yang di tinggalkan ibunya saat sayang-sayangnya!" Jawab Zehya sembari melihat kedua tangan di depan dadanya. Bagas kalah. akhirnya lelaki itu tertawa lepas. Membuat Zehya dan Syeina yang baru saja keluar dari kamar mandi memandang heran pada Bagas .

" Sayang, apa yang terjadi pada ayahmu?" Tanya Syeina setelah duduk di samping Bagas dan putrinya. Zehya yang peka menelisik penampilan Syeina. Wanita cantik itu mengenakan kaos dan celana panjang ayahnya, yang Mencuri perhatian Zehya adalah, bekas keunguan di leher Syeina.

" Ayah! Apa ayah yang ayah lakukan pada Buna?" Pekik Zehya sembari memelototi Bagas yang langsung berhenti tertawa. Bagas menoleh pada Syeina yang juga mengangkat bahunya.

" Kenapa leher bunya banyak lukanya!"

Kesalahan pahaman Zehya berlanjut. membuat Syeina menutup wajah malu dan Bagas yang hanya tertawa. Sedang Zehya memandangi kedua orang dewasa di sampingnya dengan heran.

1
Titi Matul Hayati
masih ada beberapa kesalahan penulisan. tapi selebihnya baik. semangaaat
Sea
bahasanya bagus . alur nya mudah di pahami , dan karakternya jelas. saya sangat menyukai nya ...
yunacana: Terimakasih^^
kata-katamu memberikan motivasi untuk ku. ^^
total 1 replies
Sarah
Tidak sabar lanjut baca
yunacana: Setiap hari akan ada bab baru, selamat membaca/Smirk/
total 1 replies
Kazuo
Aku suka karakternya, semoga bisa jadi buku cetak!
yunacana: aamiin... terimakasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!