Istri Rahasia Suamiku

Fajri mengantar Aisha kembali ke Rumah Sakit setelah keduanya selesai makan siang, Fajri menyetir lebih lambat dari biasanya, ia sedang memikirkan cara agar dirinya bisa membawa Resa pulang dari Rumah Sakit dengan aman.

"mas ini apa?" tanya Aisha yang menemukan boneka kecil milik Adinda yang tertinggal di dalam mobil nya, Fajri melirik nya sedikit .

"eh anu, itu boneka sayang" jawab Fajri seraya berpikir apa alasan yang masuk akal untuk menghindari kecurigaan Aisha.

"mas ? Jangan bilang kalau kamu meminjamkan lagi mobil untuk suami nya Resa ?" tanya Aisha yang curiga.

Fajri terdiam seolah merasa bersalah karena telah membantu teman nya lagi, padahal dirinya sudah berkata tak akan ikut campur lagi dengan urusan Rumah tangga teman nya itu.

"dasar kurang ajar orang itu, dia ternyata bohongin mas ,tadi dia bilang ingin meminjam mobil untuk mengantar ibu nya ke Rumah sakit, mas tak akan tahu kalau kamu tak menemukan boneka itu" Fajri kembali menemukan alasan.

"dasar yah manusia jahat, mulai sekarang jangan pernah pinjamkan mobil lagi yah mas, karena ia akan terus berbohong " Aisha ikut kesal ,ia sungguh ingin mengadu kepada Resa jika saja ia bisa.

Fajri tersenyum kecil setelah Aisha memercayai kebohongan demi kebohongan yang keluar dari mulut nya.

"mas kok lambat ?,apa ada yang salah dengan mobil nya?" tanya Aisha yang menyadari mobil mereka berjalan terlalu lambat.

"gak tahu ini sayang, apa mas periksa dulu yah ? masih ada waktu kan?" jawab Fajri yang seolah di beri ide oleh Aisha , ia sadar Aisha tak memiliki pengetahuan apapun tentang mobil.

"aduh iya sayang masih ada waktu kok ,aku hanya tahu mengendarai nya tanpa bisa memeriksa " ucap Aisha merasa bersalah karena selama ini dirinya hanya bisa berkendara tanpa bisa mengenali masalah pada mobil nya.

Fajri menepikan mobil mereka, ia membuka kap mesin mobil Aisha yang sebenarnya dalam kondisi baik.

"aduh ini harus dibawa ke bengkel , ada yang harus diganti sayang, gimana yah?" ujar Fajri membohongi Aisha.

"aduh ,aku naik taksi saja kalau begitu, maaf sayang gara - gara aku gak bisa rawat mobil nya ,mas jadi kerepotan " Aisha percaya - percaya saja kepada Fajri ,ia malah menyalahkan diri nya sendiri.

Fajri mencarikan Taksi untuk Aisha , setelah itu mereka berpisah ,Fajri memarkirkan mobil nya di depan Minimarket lalu memesan layanan taksi online untuk menjemput Resa di Rumah Sakit.

Untung nya bagi Fajri, walau pun Aisha seorang Dokter handal ,tetap saja Aisha memiliki kelemahan, Aisha terkesan ceroboh dan mudah percaya kepada orang lain,apalagi kepada suami nya sendiri.

Hal ini membuat semua keburukan Fajri tak terlalu terdeteksi oleh Aisha, sementara Fajri sangat licik dan Cerdas , ia selalu menemukan cara untuk memecahkan masalah nya.

"maaf yah mas lama , tadi bos telepon ke mas, katanya mas harus berjaga lagi, kamu istirahat dirumah yah sayang" ujar Fajri saat dirinya telah sampai di ruang rawat Resa .

Ia dengan cepat membawa Resa dan Adinda pergi , sebelum Aisha melihat mereka.

"mas ini kenapa loh ?, buang - buang uang pake taksi dan menyimpan mobil disini?" Resa protes setelah mereka turun dari taksi online di depan Minimarket tempat Fajri memarkirkan mobil nya.

"ini kan mobil orang ,kalau mas sering pake , kilometer nya nambah , mas takut teman mas tak akan meminjam kan nya lagi karena menyangka mas memakai mobil nya kemana - mana" jawab Fajri beralasan, semakin hari kemampuan berbohong Fajri semakin hebat.

"mas sudahlah ,jangan bawa mobil orang lagi, aku takut ada yang rusak dan mas disalahkan" ucap Resa mengucapkan ke khawatiran nya selama ini.

"enggak kok sayang ,mas justru tak enak jika menolak kebaikan teman mas ini, yang ada mas di tuduh tak menghargai , sudah lah ayo masuk ,mas harus kembali bekerja"Fajri membawa Resa dan Adinda pulang.

"ini boneka nya sayang ,lain kali pegang erat - erat ,jangan sampai jatuh ,ok?" Adinda mengangguk mendengar perkataan Fajri.

Fajri pamit untuk bekerja , tugas nya di Kampus harus ia selesaikan hari ini, Fajri melanjutkan pekerjaan nya ,masih ada beberapa Dosen di ruangan itu termasuk pak Agung yang masih menunggu kelas nya sebentar lagi.

"sudah berapa bulan usia kandungan Dokter Aisha ? Pasti masih muda yah , saya lihat Dokter Aisha masih langsing" pak Agung mengajak Fajri bicara setelah hanya ada mereka berdua di ruangan ini.

Fajri mulai tersadar, saat pak Agung bertanya ,Fajri menjawab istrinya sedang hamil, Fajri menyalah kan dirinya sendiri yang tak berhati - hati.

"anu pak, Aisha keguguran ,baru beberapa minggu ia mengandung " jawab Fajri seraya menunduk sedih.

"Ya Allah, pak Fajri maafkan saya , semoga kalian segera di beri keturunan dan di tabahkan yah ,tak apa ,kalian masih muda ,masih banyak waktu" Pak Agung merasa bersalah dengan pertanyaan nya.

Ia memberi beberapa kata - kata duka untuk Fajri dan Aisha ,ia juga menguatkan Fajri untuk tetap semangat dan tak menyerah dengan kepergian jabang bayi nya.

"baiklah pak Agung ,saya akan melanjutkan pekerjaan saya dan akan segera pulang untuk menemani istri saya" ucap Fajri ,ia tak ingin pak Agung banyak bertanya lagi.

"baik ,silahkan pak Fajri" pak Agung beranjak pergi meninggalkan Fajri ,ia tak mau mengganggu Fajri yang sedang mengerjakan tugasnya agar Fajri bisa cepat pulang untuk menemani Aisha.

Fajri mulai berhati-hati dengan pak Agung ,ia kini tahu pak Agung sering bertemu dengan Aisha karena anak nya adalah pasien Aisha.

Begitulah Fajri selama ini, kebohongan seolah menjadi senjata Fajri kepada setiap orang yang mulai mencurigainya.

Kecerdasan nya ia gunakan untuk menyembunyikan keluarga keduanya , ia sudah tahu resiko apa yang akan ia dapat jika semua keburukan nya terbongkar.

Maka dari itu , Fajri selalu berhati - hati,dan memutar otak untuk menjalani kehidupan nya yang seperti ini, ia akan terus membohongi Aisha yang lemot itu.

Tanpa ia sadari, sebuah kebohongan akan terbongkar dengan sendiri nya di waktu yang tepat.

.....

Aisha telah selesai bekerja , ia menunggu Fajri menjemput nya ,Aisha sudah menghubungi Fajri yang meminta waktu sebentar lagi karena pekerjaan nya masih belum selesai.

Aisha tak mempermasalahkan itu,karena ia menyangka Fajri pasti telat datang ke Kampus karena harus mengurus mobil Aisha di bengkel.

Aisha menunggu Fajri seraya mencoba menghubungi Resa , ia mengajak Resa untuk bertemu karena sudah merindukan Resa.

Begitupun dengan Resa ,ada sesuatu yang ingin ditanyakan kepada Aisha , jadi mereka membuat janji untuk bertemu ,walau Fajri tak mengizinkan Resa untuk menemui Aisha.

Fajri yang menggunakan mobil milik Aisha cukup mengganggu pikiran Resa kali ini, biasanya Resa tak pernah curiga apapun, namun kali ini Resa harus mencari tahu sendiri .

Walau banyak mobil yang serupa ,namun ia yakin mobil itu adalah mobil milik Aisha setelah melihat nomor dari plat mobil tersebut.