NovelToon NovelToon
ANTAGONIS? NO PROBLEM!

ANTAGONIS? NO PROBLEM!

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Crazy Rich/Konglomerat / Murid Genius / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Transmigrasi ke Dalam Novel / Bad Boy
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: fasya_bby

[Colab with kak Mozarella_cha]
[Cerita dalam proses merevisi]
.
.
Cerita ini mengandung adegan yang membuat kalian geleng-geleng kepala dengan antagonis satu ini.
.
.

Rheasya Livynza Quittern, mahasiswi cantik jurusan bisnis yang namanya dikenal karena segala tingkah absurdnya.

Kelakuannya, membuat semua orang pusing tujuh keliling bahkan harus menyetok banyak kesabaran untuk menghadapinya.

Namun bagaimana jadinya kalau Rhea malah mengalami transmigrasi, usai menghirup bau kentut dosen killer.

Jiwanya merasuki tubuh yang memiliki peran sebagai antagonis sebuah novel yang sekilas membaca cerita sinopsisnya saja.

Kali ini antagonisnya sangat berbeda dengan deskripsi tokoh jahat di novel umumnya.

QUEEN BULLYING ❎
Seragam ketat dan make up menor ❎
Dibenci protagonis pria ❎

QUEEN LAVEGOS ☑️
Keluarga harmonis ☑️
Protagonis pria posesif ☑️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fasya_bby, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17 - A?NP!

Semua murid bergegas kembali ke kelas karena saatnya jam pelajaran keempat dimulai.

Beberapa ada yang menuju ke lapangan sepak bola, lapangan bulu tangkis, kolam renang, lapangan voli, lapangan basket dan area panahan.

Tergantung pelajaran yang akan dibawakan setiap guru olahraga yang mendapat jatah mengajar saat mapelnya nangkring di hari senin ataupun rabu.

Sistem belajar mengajar di GHS, seperti sekolah lain pada umumnya yang meliburkan para muridnya saat hari minggu dan jam pulang sekolah yakni pukul tiga sore. Kemudian dilanjutkan kegiatan ekstra kurikuler.

Sehingga tersisa kelima most wanted, Rhea dan Adelia yang masih tetap stay di kantin.

"Xavier, aku mau masuk ke kelas dulu. Bentar lagi jamnya bu Trina, kalau ketahuan bolos bisa gawat urusannya. Pasti ujung-ujungnya kena hukuman."

"Bener itu. Percaya sama cerita gue, Rhea. Gue takut banget kena amukan bu Trina apalagi di mapel MTK. Serem!" timpal Adelia mengelus lengannya, tiba-tiba saja bulu kuduknya berdiri.

Di sepanjang perjalanan, bu Trina bersin-bersin terus dan entah siapa yang sedang membicarakannya.

Arjuna memakan siomay batagornya yang sudah dingin sambil mengingat siapa bu Trina itu.

Sesaat, matanya tampak membelalak lebar. "Guru yang wajahnya sangar bin jutek dan nggak pernah senyum itu?"

Justin yang melahap sendok terakhir nasi goreng seafoodnya juga ikut berpikir keras.

"Kelas lo juga pada ketiban sial kayak kelas kita ya? Soalnya guru itu hobinya suka ngecek hpnya semua murid, ujung-ujungnya kena sita gitu." ungkap Justin sambil memakan es batu yang tersisa di gelasnya.

Adelia dan Rhea kompak mengerutkan dahi, Pandu turut mencuri dengar pembicaraan sahabatnya.

"Hah? Kok hobinya gitu?! Kenapa hpnya sampe disita?" tanya Rhea dengan ekspresi penasaran.

"Heh Justin! Jangan ngada-ngada lo ngab! Jadi takut sendiri gue. Lo dapet informasi gitu dari mana cok?!" dumel Adelia. Membuka hpnya untuk membersihkan histori yang sempat dia telusuri.

Kaisar mencubit gemas pipi kekasihnya. "Nggak usah takut gitu sweetie. Tenang aja ya..."

"Kalau guru itu macem-macem buka hp kamu, nanti aku sama Zevan yang bakal turun tangan."

Pipinya langsung memanas dan ada kupu-kupu yang berterbangan di perutnya saat dia mendengar Kaisar menggunakan 'aku-kamu' seperti Zevan dan Rhea.

Rasanya dia ingin jungkir balik saat itu juga. 

Belum tahu saja reaksi Rhea yang seringkali dibuat baper oleh Zevan. Di luar nurul banget.

Zevan yang merasa namanya dipanggil, menoleh ke Kaisar dan menyunggingkan seringai tipisnya.

"Xavier, histori aku aman-aman aja sih tapi rom chat kita takutnya nanti dilihat terus disita gimana?" Rhea tentu saja cemas karena orang tuanya pasti bakalan dipanggil ke sekolah cuma hal sepele itu.

Beda cerita kalau dia yang membuat masalah, baru bisa tenang. Biar ada kerjaan buat ayah gantengnya biar nggak ditempeli janda atau wanita penggoda.

"Aku sepemikiran sama Rhea, apalagi kalau disidang dadakan sama guru BK. Males banget sikapnya yang pilih kasih..." rengek Adelia dengan bibir melengkung ke bawah, kayak ada telinga anjing terkulai.

Kaisar yang gemas dengan ekspresi memelas kekasihnya langsung saja memberikan ciuman bertubi-tubi seluruh wajah cantik itu.

"Ahahaa.. Kaisar geliii.. Udah stop! Wajahku kena air liurmu semua." ucap Adelia sambil mendorong jauh wajah kekasihnya.

Zevan yang tidak mau merasa kalah saing, langsung mencium dua kali lipat lebih banyak ke wajah cantik tunangannya hingga si empu terpekik kaget.

Rhea bahkan berusaha menjauhkan wajahnya dari tukang nyosor seperti Zevan.

"Iihh.. Udah dong Xavier. Aku geli ini.. Stop! Wajahku ikutan basah semua." dumelnya memberengut kesal.

Ketiga pria yang menjadi nyamuk serentak langsung menjatuhkan rahangnya melihat seberapa ganasnya adegan dewasa tadi.

Biasanya, rival bersaing untuk memperoleh ranking satu, kekayaan dan ketenaran tapi berbeda dengan Zevan dan Kaisar.

Mereka seperti orang dimabuk cinta yang bersaing mengumbar kemesraan dan keromantisan dengan pasangan masing-masing.

"Nggak boleh cuci muka baby/sweetie." perintah mereka bersamaan.

Rhea dan Adelia saling berpandangan satu sama lain dengan memasang ekspresi sebal.

Rhea menyeruput habis es teh hangatnya dan Adelia meminum habis kuah baksonya.

Setelahnya mereka melenggang pergi dari kantin tanpa berpamitan kepada Zevan dan Kaisar yang memasang wajah bingung.

Mereka berlari pelan karena perut masih mencerna makanan menuju kelas XI IPA 2.

"Daripada bingung, lebih baik dihabisin makanannya ketimbang mubazir. Banyak orang-orang di luar sana yang masih sulit cari uang buat makan.." pesan bijak Pandu yang selesai mencuci tangan di wastafel.

"Tumben ngasih ceramah? Lo nggak kerasukan setan penunggu kantin kan? Aneh gue dengerin omongan lo, cuy!" tukas Arjuna sedikit menjauh dengan tatapan horor.

"Ya nggak lah! Ndang dimakan, nggak usah banyak ngomong! Tinggal makan aja ribet."

Di antara kelima most wanted, hanya Pandu yang lebih tua dan terlihat dewasa sehingga membuat Zevan dan Kaisar tidak bisa membantahnya.

Mereka segera menyantap makanan yang dipesan Justin meskipun sudah dingin sejak tadi.

Setelah selesai makan, mereka kembali ke kelas karena pak Bagas akan mengadakan ulangan.

...

Rhea dan Adelia agak gugup untuk masuk ke kelas yang pintunya tertutup rapat.

Apalagi terdengar suara khas yang mereka yakini bu Trina yang sedang menerangkan.

"Gue takut Rhea. Bu Trina seram buanget dibanding penampakan hantu."

Rhea mengelus tangan sahabatnya yang sudah berkeringat dingin sejak tadi.

"Nggak usah takut Adel. Jadi tenang aja, okay?"

Adelia mengangguk dan lumayan merasa lebih tenang dari sebelumnya.

"Biar gue aja yang ngetuk pintu sama ngejelasin ke bu Trina. Kalau nanti dihukum, tinggal diterima biar kita bisa bolos."

Rhea tersenyum penuh arti dan Adelia langsung paham maksud perkataan sahabatnya.

"Kalau mau ngajak bolos, bilang kek dari tadi. Biar gue yang ngehadepin Bu Trina."

Adelia langsung menendang pintu kelasnya dan membuat semuanya terlonjak kaget dan bahkan berbicara latah sambil mengelus dada.

Rhea menatap penuh bangga sahabatnya. Itu yang dinamakan definisi kenakalan yang sesungguhnya.

Rhea masuk ke kelas dan berdiri angkuh di samping Adelia, menatap berani guru MTK yang kini melotot tajam keduanya.

"KALIAN?!! APA KALIAN TIDAK TAHU ARTI SOPAN SANTUN?!! MASUK KELAS DENGAN MENENDANG PINTU, BUKAN MENGETUK!" bentak beliau dengan suara menggelegar.

"Sudah terlambat masuk, tidak mengucapkan salam, tidak menghargai saya yang berada di kelas ini. Mau jadi apa kalian?!" sarkas beliau yang mengacungkan jari telunjuknya pada keduanya.

"Aduh bu, nggak usah ngegas juga kali. Bau nafas ibu bikin saya mau muntah ini." ejek Adelia sambil mengibaskan tangannya.

Rhea sudah persiapan dengan menjepit hidungnya dengan jepit rambutnya.

Bisa mati kedua kalinya kalau menghirup bau yang sama seperti kentut pak Gatot. Jadi kangen, hiks!

"Kok bisa sih yang lain tahan satu ruangan sama bu Trisna yang habis makan jengkol?! Buat pertanyaan tadi, satu sekolahan tau kelakuan saya. Mungkin ibu tinggalnya di goa jadi ketinggalan beritanya."

Teman sekelasnya memandang speechless Adelia yang berani mengejek bahkan menyindir guru MTK tersebut secara terang-terangan.

"Ibu tadi nanya di mana sopan santun saya dan Adel bukan?! Ibu membentak dengan mengacungkan jari telunjuk pada kami, apa itu termasuk sopan santun? Saya merasa perlu mendengar penjelasan dari ibu."

"Soalnya... ibu mirip kepala sekolah. Sebelas dua belas. Atau jangan-jangan ibu, istrinya? Pantesan kelakuannya nggak beda jauh ya." sindir Rhea.

Kenapa Rhea bisa berkata demikian? Karena ketika pagi tadi, dia melihat pigura di atas meja yang saat itu, menampilkan potret pernikahan pak Wahyu dan bu Trina di ruang kepala sekolah.

Adelia merangkul pundak sahabatnya. "Kenapa nggak beda jauh? Yang lain pada penasaran itu. Kasih tau aja Rhea."

Seakan tidak memberikan kesempatan bagi guru MTK tersebut untuk berbicara.

"Kalo diringkas, mereka sama-sama makan gaji buta tapi istrinya nggak tau, kelakuan suaminya yang suka celap-celup. Maklum, burungnya mana mungkin bisa tahan nggak karatan jadi semua goa dimasuki deh."

"Btw, gue masih hafal wajah siswi yang tadi pagi itu nina-ninu bareng suami bu Trina yang pasti bakalan bikin kalian nggak nyangka. Kepala sekolah kita cuy."

Semua orang mendadak heboh dengan penuturan Rhea yang ceplas-ceplos bahkan tidak terlihat jika dia berbohong saat berbicara.

"Anjing! Karatan nggak tuh burung."

"Berarti Rhea udah ngelihat live adegan nina-ninu kepala sekolah dong?"

"Kira-kira udah berapa siswi yang udah jadi korban pelecehan kepala sekolah ya?"

"Kasihan banget kalau di posisi korbannya, pasti trauma berat terus depresi bertahun-tahun."

"Kalau kita nggak dikasih tau Rhea, selamanya kita nggak bakal tau perilaku bejat suami bu Trina yang ternyata kepala sekolah dan merugikan siswi."

"Lo sempet ngevideo nggak? Biar sekelas bisa nonton bareng pakai layar proyektor."

"Tumben pinter. Hitung-hitung simulasi dulu sebelum kawin."

"Bukan kawin njir! Nikah dulu biar sah."

"Otak gue kalo diajak mikir pelajaran susah, kalau mikir yang beginian malah cepet nyambungnya."

"Rhea, ibu bangga padamu nak. Teruskan bakat unikmu itu. Adelia, gue juga bangga sama lo."

.....

-TBC-

1
BabyGirl^
semakin penasaran aku sama jalan cerita ke depannya gimana
BabyGirl^
Ikutan ah, huuuuuuuu....
BabyGirl^
Emang cuma ini pilihan yang tersisa biar Rhea peka sama perasaannya
BabyGirl^
Serius dah, aku pengen punya cowok sempurna kek gini buat jadi suamiku
BabyGirl^
Kalau checkout di keranjang Oren bisa nggak sih? huhu..
BabyGirl^
Banyak banget catatan kenakalannya Rhea wkwk
Lullaby_tae
Next kak author, makin seru baca dan nggak sadar udah di bab 16.

Ceritanya beberapa udah direvisi jadi sedikit beda sama yang di wp. Tetap update setiap hari ya kak😂🥰
Lullaby_tae
Hai kak author, aku pembaca lama novel kakak di wp. Aku mau maraton baca ulang soalnya di NT katanya mau dilanjutin sampe tamat.

Aku kira bakal digantung ceritanya tapi dugaan aku salah, semoga ceritanya happy ending kak author. Semangat terus ya, jaga kesehatan💜
BlueMoon_
Hai semuanya, yang pegang akun ini masih aku tapi dibantu nulis sama adikku. Jadi, sementara waktu aku nulis novel dari wp ke sini.

Bagi para pembaca lama di wp yang punya NT bisa mampir baca ulang. Pembaca baru boleh baca juga, siapa tau bikin ketagihan.

Last, jangan lupa follow akun aku, kasih like, vote dan subcribe biar semangat update cerita terus.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!