NovelToon NovelToon
Ijinkan Aku Menjauh Sersan!

Ijinkan Aku Menjauh Sersan!

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Tentara
Popularitas:20.9k
Nilai: 5
Nama Author: Hasna_Ramarta

Pernikahannya dengan Serka Dilmar Prasetya baru saja seminggu yang lalu digelar. Namun, sikap suaminya justru terasa dingin.

Vanya menduga, semua hanya karena Satgas. Kali ini suaminya harus menjalankan Satgas ke wilayah perbatasan Papua dan Timor Leste, setelah beberapa bulan yang lalu ia baru saja kembali dari Kongo.

"Van, apakah kamu tidak tahu kalau suami kamu rela menerima Satgas kembali hanya demi seorang mantan kekasih?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasna_Ramarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8 Pengacau Datang

     "Dil, aku peringatkan sekali lagi, jangan kena jebakan cinta Sela. Dia saat ini sudah tahu bahwa kau sudah memiliki istri, tapi anehnya Sela selalu saja berusaha mendatangimu dan meminta tolong ini dan itu sama kamu. Aku curiga, dia ingin balikan denganmu dengan cara merebutmu dari istrimu," peringat Dilan.

     Dilan cukup paham dengan kondisi yang saat ini dialami Dilmar. Tidak jarang Dilmar pergi berdua dengan Sela. Mereka memang sepertinya terlibat CLBK, dan Dilmar kini mulai tergoda di kala Vanya justru berkali-kali menolak panggilannya.

     "Aku sudah pusing dengan istriku. Sudah berkali-kali aku coba menghubungi, tapi dia mengabaikan panggilanku. Bahkan Vanya berani mereject panggilanku. Buat apa aku menghubunginya lagi jika dia memang tidak mau aku hubungi? Nasib baik ada Sela yang bisa menghiburku," sergah Dilmar seakan ada pelarian setelah berkali-kali panggilannya ditolak Vanya.

     "Aneh, coba kamu cari tahu apa sebabnya? Yang jelas, kamu jangan coba-coba menjalin hubungan lagi dengan Sela, terlebih jika ketahuan atasan, kamu bisa berabe," peringat Dilan lagi seraya berdiri dari dipan besi milik Dilmar.

     "Tenang sajalah, Pot. Kamu jangan terlalu mengkhawatirkan aku. Aku dengan Sela hanya partner kerja, sekaligus teman nongkrong di kafe di kala hati suntuk," kilah Dilmar enteng.

***

     "Dor, dor, dor."

     Sebuah tembakan dari negara tetangga diarahkan ke dalam wilayah Papua. Pengacau keamanan dari negara tetangga kembali membuat rusuh. Dilmar dan para anggota lainnya siaga dan memberi perlawanan balasan. Sayangnya dari penduduk setempat, sudah ada yang lebih dulu tersungkur karena kena tembak.

     "Tembak, habisi mereka!" perintah seorang Danton menyeru Dilmar dan anggotanya. Dilmar melangkah beberapa meter ke depan, lalu tiarap diikuti yang lain mengarahkan tembakannya ke arah para pengacau. Tanpa ampun tembakan balasan itu mengenai beberapa pengacau. Mereka menghentikan serangan setelah beberapa orang dari mereka berhasil dilumpuhkan. Untuk menghindari banyak korban, para pengacau lainnya segera berlari terbirit karena takut tertembak seperti beberapa temannya.

     Dilmar dan anggotanya segera mengevakuasi korban yang tadi terkena tembakan. Untung saja hanya satu orang yang terluka.

     "Bawa dia ke barak dan obati lukanya di sana. Panggilkan satu Suster dan dokter untuk segera mengobatinya," perintah Dilmar memberi aba-aba dengan tegas.

     Korban yang tertembak akibat pengacau keamanan, kini sudah dievakuasi dan dibawa ke barak pengobatan. Di dalam barak pengobatan sudah ada satu dokter dan Suster Sisi yang menangani.

     "Danru, rapatkan barisan. Perintahkan seluruh personil untuk tidak lengah," komando Danton Baja sembari sibuk dengan HT di telinganya.

     Dilmar mengarahkan anggotanya untuk merapatkan barisan dan siaga. Dia tidak ingin kecolongan lagi oleh pengacau keamanan dari negara tetangga yang tiba-tiba merusuh.

     Dilmar menuju TKP di mana seorang penduduk tadi terkena tembakan yang tiba-tiba dari para pengacau keamanan negara tetangga. Motif utama para pengacau itu, masih seputar pencurian bahan pokok. Yang tidak habis pikir bagi Dilmar, hanya demi bahan pokok, mereka tega melakukan tindakan kekerasan dengan senjata. Mereka tidak mau diajak secara persuasif, yang justru bisa menguntungkan bagi kedua belah pihak. Sayangnya, para pengacau itu susah diajak berdiskusi atau diajak secara persuasif, mereka lebih mengandalkan senjata yang bicara.

     "Ijin melapor Dan, motifnya masih sama, pencurian bahan pokok dengan tindakan kekerasan," lapor Dilmar pada Danton Baja melalui HT.

     "Laporan diterima," balas Danton Baja mengakhiri komunikasinya dengan Dilmar.

     Dilmar kembali menuju barisan, dan tetap memberi kode pada para anggotanya untuk tetap siaga dan waspada.

     Jam enam sore, pergantian regu jaga dimulai. Dilmar menyerahkan tugas pada salah satu Danru lain yang berjaga dari jam enam senja sampai enam pagi.

     Dilmar beserta anggotanya kembali ke barak untuk beristirahat dan menyiapkan tenaga untuk bertugas esok hari. Semua anggota senja ini nampak tergesa dan buru-buru menuju pemandian, mereka belum ada yang terlihat santai sejak kejadian penembakan tadi yang melukai salah satu penduduk.

     Jam 20.00 WIT, Dilmar sudah terlihat santai. Ia berniat menjenguk penduduk yang tadi terkena tembakan di barak pengobatan. Setelah terlihat sepi, Dilmar segera bergegas menuju barak pengobatan, dia ingin memastikan korban penembakan sudah membaik.

     Dilmar memasuki barak pengobatan, rupanya di sana ada dokter dan Sela yang mendampingi. Sela saat ini sedang mengganti perban Bapak Alaydrus yang terkena tembakan tadi.

     "Korban sudah diganti perban, setengah jam lagi berikan obat ini jika nyerinya kembali terasa," ucap dokter seraya memberikan obat anti nyeri pada Sela untuk diberikan pada bapak Alaydrus setengah jam kemudian. Sela mengangguk lalu menatap kepergian dokter Ana dari barak pengobatan.

     Mata Sela berbinar saat mendapati Dilmar ada di ruangan itu. Sela menghampiri. "Kak Dilmar," sapanya seraya meraih jemari Dilmar dan menggenggamnya. Dilmar yang sudah wangi dan rapi, ditatapnya penuh cinta. Sela merasakan getaran rindu di dalam dadanya kian membara di kala melihat sang mantan kekasih begitu tampan malam ini. Untuk itu Sela berniat menggoda Dilmar.

     "Bagaimana dengan Pak Alaydrus?" Dilmar bertanya seraya melepaskan tangan Sela.

     "Dia saat ini sedang tertidur, tapi setengah jam lagi dia akan terbangun dan harus meminum obat anti nyeri," jawab Sela seraya menarik lengan Dilmar menuju sudut ruangan yang sedikit gelap. Dengan beraninya Sela menghimpit tubuh Dilmar, ia merangkulnya dengan manja.

     "Kak, aku rindu. Bagaimana kalau kita menjalin kasih lagi seperti dulu?" rayu Sela seraya menautkan jemarinya ke dalam jemari Dilmar.

     "Jangan begini, nanti ketahuan anggota lain yang akan berjaga di sini," cegah Dilmar. Namun Sela tidak menggubris, ia justru memeluk pinggang Dilmar dengan tangan kanannya.

     Sela menatap tajam wajah Dilmar yang tampan, di sana ia menatap tanpa berkedip seraya perlahan mendekati wajah Dilmar, semakin dekat sehingga Sela berhasil menyatukan bibir mereka.

     Dilmar sedikit berontak, akan tetapi Sela berhasil mencegahnya. Ciuman mereka kini saling berbalas, Dilmar lupa bahwa saat ini dia sudah memiliki istri.

      "Sela sudah, aku tidak mau orang lain menemukan kita," protes Dilmar saat bibirnya berhasil terlepas. Akan tetapi Sela kembali meraih bibir Dilmar dan kembali ciuman itu terulang.

     Sorot senter menerangi mereka, Dilmar dan Sela terkejut. Roby tiba-tiba datang sangat mengagetkan Dilmar, jantungnya seakan mau copot.

     "Owwww, sedang terjadi meeting rupanya," sindir Roby seraya berpura-pura menyembunyikan perasaan kagetnya. Roby mendekati dipan besi yang dibaringi Pak Alaydrus.

     "Suster Sela, jangan lupa beberapa menit lagi Pak Alaydrus harus diberi obat pereda nyeri," peringat Roby seraya menghampiri Dilmar lalu menarik lengannya dan keluar dari barak pengobatan.

     Sela terlihat kesal saat melihat Dilmar dibawa keluar oleh Roby.

"Dasar pengacau keamanan," umpatnya kesal.

     "Kamu tidak takut perbuatan kalian diketahui atasan? Kita sedang bertugas di sini, sayangggg. Kalau ada yang melaporkan pada Komandan, habis kamu. Kamu tentu tidak ingin dihadapkan dengan pengadilan militer bukan? Berat bro jika sudah berhadapan dengan pengadilan militer," peringat Roby sembari memasukkan tangannya ke dalam saku celana.

     "Bukan aku yang mau, tapi Sela yang maksa."

     "Tapi kamu senang, kan?" Roby membalas dengan senyum kecut di bibirnya.

     "Kau seperti tidak pernah melakukan hal yang sama, jadi jangan munafiklah, Pot," sergah Dilmar membela diri.

     "Tapi, itu aku lakukan saat aku masih bujangan. Nakalku sudah berlalu dan habis. Sudahilah bermain-main, jangan sampai kau menyesal," peringat Roby seraya menarik lengan Dilmar menuju rumah pohon.

     "Naiklah, mumpung yang lain belum datang. Hubungilah istrimu, aku rasa sinyal saat ini sedang bagus," ujar Roby seraya berlalu meninggalkan Dilmar yang kalut.

1
Nadine Zahra
aq jadi vanya sdh aq tinggal, 1x berkhianat pst suatu saat berkhianat lagi. karena nama berkhianat itu tdk bisa sembuh🙏, klu g bisa cerai ya sdh digantung sj nantikan laki2nya sendiri yg menceraikan klu mau nikah lagi
Mrs.Riozelino Fernandez: Aneh aja si Dilmar ini,dia yang main gila CLBK ketahuan dia pula yang marah ma biniknya...🤦🏻‍♀️
total 1 replies
Putri Hardhita Kasih
buang laut.
Lita Pujiastuti
Diamnya Dilmar ini maksudnya apa ya...
nyesel atau marah sama Vanya....
Lita Pujiastuti
Sedih tapi pengen senyum..
lha gmn tidak ..ms Vanya masih kepikiran takut kalau gigi Dilmar ompong ...😁
Tini Uje
dia yg salah dia pulak yg diamin istrinya mau nya apa sih klemer2 ini 😏
Sri Widiyarti
tinggalin aja suami model gitu 🤦🤦🤦
Mrs.Riozelino Fernandez
Zaman udah canggih Nya... bisa pake gigi palsu yang dibuat semirip mungkin dengan gigi aslinya...apapun bisa dilakukan,yang penting ada duitnya...
Nasir: Hehhehe.. bnr bgt Kak..
total 1 replies
Sri Widiyarti
bagus semangat berkarya author...❤️❤️❤️
Nasir: Trmksh Kak.... sehat selalu ya.. m
total 1 replies
Anna
lnjt thor
Nasir: Bab 23 sudah up Kak.
total 1 replies
Lita Pujiastuti
up nya mana mb Hasna.....i'm wait...🙏
Lita Pujiastuti: yups....kujemput otw nya, mb ...😊
Nasir: Lagi OTW.
total 2 replies
Zaskia Natasya
lanjut kak/Good//Good//Good//Good/
Nasir: Nanti ya siang.
total 1 replies
Arieee
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Nasir: Mksh Kak...
total 1 replies
Tini Uje
mamposs kau dilmar..puas aku thor 😅
Nasir: Wahh.... hahahah.... 🤗🤗🤗🤗
total 1 replies
Ariyanti
𝗌𝖺𝗅𝗎𝗍 𝗌𝖺𝗆𝖺 𝗄𝖾𝗅𝗎𝖺𝗋𝗀𝖺 𝖽𝗂𝗅𝗆𝖺𝗋,,
𝗅𝖺𝗇𝗃𝗎𝗍 𝗒𝖺 𝗄𝖺
Nasir: Besok ya...
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
suara apa nih kk Thor??? 😳😳
Nasir: Ayunan tangan memukul... hehhehe
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
bagus Vanya...biar kan Dilmar memantapkan hatinya...mau kamu atau Sela...
Mrs.Riozelino Fernandez
tu klo gak ke sebar mau lanjut gtu???
ternyata gak kapok ya...🤬🤬🤬
Lita Pujiastuti
dikit banget up nya...
Lita Pujiastuti
konfliknya kurang greget, mb Hasna...😊
Lita Pujiastuti: siaappp menunggu up nya Thor....please...🙏😊
Nasir: Hehhe... nanti dibikin greget ya....
total 2 replies
Lita Pujiastuti
buat konfliknya lebih menantang , mb
Nasir: Terimakasih Kak.... nanti dipikirkan ya...
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!