Menceritakan tentang hubungan percintaan yang rumit antara dua insan yang terjebak dalam zona persahabatan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nsti Nsti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11
HAPPY READING 🥰🥰🥰
,
,
,
,
,
"Kau mengingkari janji mu Ardila,,!"
Sedih Nesti
"Kau bilang kau akan membuka hatimu setelah aku mendapatkan kekasih tapi kau malah terlebih dahulu membuka hati mu untuk orang lain,, dan jahat nya kau malah menyembunyikan itu semua dari ku,,dan hebat nya kau membuatku jatuh cinta kembali pada orang yang sama,, tapi apa yang harus aku lakukan,, kau terlihat begitu bersemangat dengan suamimu hingga lupa dengan ku,,"
Kenang Nesti dalam batinnya
......................
Keesokan paginya Ardila yang sudah bangun di jam 06.00 Waktu Thai Ardila mulai berdiri dan memperhatikan makanan nya yang masih utuh di atas meja sedangkan ruangan nya pun masih terlihat bersih tidak seperti biasanya.
Ardila sempat melamun dan bingung dengan apa yang akan dia kerjakan hingga akhirnya nya Ardila memanas kan kembali masakkannya dan menyiapkan nya kembali di atas meja.
Tidak butuh waktu lama untuk menyiapkan itu semua Dirasa cukup Ardila mulai masuk kedalam kamar Abdul untuk mandi dan bersiap-siap untuk ke sekolah.
Ardila bergegas mandi dan kembali keluar dari kamar Abdul dengan langkah pelan nya dan menutup pintu dengan perlahan dari arah luar.
Beberapa menit kemudian Ardila sudah terlihat rapi dan pergi dari apartemen untuk berangkat ke sekolah.
Disepanjang perjalanan Ardilla nampak berpikir sejenak sembari melirik jam tangannya
"Ini masih terlalu pagi untuk ku berangkat,, tapi aku tidak mau terlalu lama di apartemen itu karena aku tahu pasti Abdul juga tidak nyaman dengan keberadaan ku,,"
Keluh Ardila dalam batinnya hingga akhirnya pandangan nya tertuju kesebuah danau dan memarkir kan mobil nya di tepian danau.
Ardila segera turun dan duduk di kursi yang ada di tepi danau
"Aku harus mencari cara untuk mengakhiri pernikahan ini,, tapi aku juga takut membuat kondisi Daddy Abdul memburuk Karena keputusan ku ini,,"
"Cekzzzz,,,"
Gerutu Ardila dalam batin ya dengan menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi sembari menikmati udara pagi yang masuk ke pernafasan nya.
......................
Disisi lain Nesti yang terlihat bersemangat untuk berangkat kesekolah Senyum di pipi nya tidak pernah pudar hingga membuat para asisten rumah Nesti Terheran heran Nesti terus melangkah ke arah mobil dan menancap pedal gas mobil nya dengan kecepatan sedang.
Disepanjang perjalanan Nesti mem play musik favorit nya dengan terus tersenyum seperti habis menang lotre.
,
,
,
Sedang kan disisi lainnya Abdul yang sudah bangun segera berdiri dan berjalan kearah luar kamar Abdul memperhatikan ruangan yang sudah terlihat rapi dengan makanan yang sudah tersaji
"Apa dia sudah pergi,?"
Tanya Abdul dalam batinnya sembari melirik ke setiap sudut ruangan dan mengembuskan napas nya
Abdul mulai duduk diatas kursi meja makan namun dia melihat seperti ada yang kurang di atas meja
"Apa dia benar-benar tidak menulis surat lagi,???"
Abdul menatap kosong di setiap sisi ruangan dan berjalan kearah kamar mandi.
Stelah beberapa menit Abdul sudah terlihat rapi dan kembali duduk di meja makan
"Kenapa seperti ada yang kurang,,??"
"Bukankah ini yang yg aku inginkan?,,
oh shit ada apa dengan aku,, tidak tidak ini jauh lebih baik dari pada terus melihat wanita sialan itu,,"
Ucap Abdul dengan memainkan sendok yang ada ditangan nya
"Kau tidak mencintai ku begitupun aku yang tidak mencintai mu,,,aku akan secepatnya mengurus perceraian kita supaya kita bisa sama-sama bebas dari pernikahan toxic ini,, dan anggap aku tidak ada,,"
Isi surat Ardila terus melintang di kepala Abdul hingga membuat Abdul seketika marah seakan tidak terima.
"Aaaaaa,,,,!!!!!!!"
Teriak Abdul prustasi dengan menarik paksa alas meja makan.
PRANG
(Suara piring dan gelas pecah secara bersamaan) Semua makanan dan minum berserakan diatas lantai
"Tidak tidak,,, apa yang sedang kau pikir kan Abdul,,!!!!" Teriak Abdul seakan mengutuki dirinya sendiri