Rara Danira, seorang gadis yang berasal dari keluarga kaya raya, namun kurang perhatian dari keluarnya.
Suatu saat dia masuk ke dalam sebuah situs terlarang dan mencari seorang laki-laki dewasa untuk menjadi sugar baby.
Levis Morelli, seorang laki-laki berusia 37 tahun yang mencari sugar baby untuk melampiaskan segala hasratnya, namun tidak ingin menikah karena di tidak percaya dengan yang namanya pernikahan.
Akankah keduanya bisa menjalani kehidupan ini dengan baik? atau malah menjadi Boomerang bagi mereka sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25. Rumah Sakit
"Jika sampai terjadi sesuatu pada Rara, aku tidak akan pernah memaafkan, kamu Anton!" ucap Danira sebelum dia pergi meninggalkan. Anton untuk masuk ke dalam mobilnya sendiri.
Entah kemana perginya dia, yang jelas dia akan mencari Rara dan mungkin saja dia bisa bertemu dengan putrinya yang sudah sangat hancur itu.
"Ahk!!!" Anton berteriak meluapkan amarahnya saat merasa dia berada di posisi yang tidak baik-baik saja saat ini. Rumah tangganya hancur berantakan, anaknya tersakiti dan istrinya juga.
Sementara orang-orang yang bekerja di rumah ini hanya bisa menatap sendu pada para majikan mereka. Kenapa rumah tangga para orang kaya di uji dengan hal-hal yang tidak masuk akan begini.
"Gini banget ya bik, kehidupan orang kaya. Ujiannya gak main-main. Kalau orang miskin kayak kita mah ujiannya palingan di uang. Gak punya uang buat beli beras atau jajan anak. Lah, nyonya sama pak Anton itu kaya raya, uang banyak. Punya anak cantiknya kebangetan, mana baik, sopan, pinter dan berbakat. Kurang apa coba? Tapi kehidupan di rumah ini gak ada tenangnya ya bik. Saya itu kasihannya sama non Rara yang udah harus bersaing dengan ego orang tuanya." ucap salah satu pembantu rumah tangga yang juga sudah ikut lama di rumah ini.
Bik Jum tidak bisa berkata-kata lagi, karena semuanya terlalu rumit untuk di pahami. Yang di pikirannya saat ini hanya putri kecilnya saja. Malaikat kecil yang di besarkannya dari kecil hingga sekarang.
Bahkan hingga saat ini Rara juga sering makan di suapi olehnya dan tidur di pangkuannya. Hatinya ikut merasakan sakit yang di rasakan gadis kesayangannya.
"Bagaimana bisa takdir dengan begitu kejamnya sama non Rara ya buk?" tanya salah satu pembantunya.
Mereka seolah ikut merasakan beban hidup yang tidak seharusnya Rara rasakan. Karena menurut mereka Rara adalah gadis yang luar biasa. Hanya takdir saja yang terlalu kejam dengannya. Andai saja takdir bisa sedikit berbaik hati untuknya, mungkin gadis itu akan ceria.
"Saya masih sangat ingat waktu di mana non Rara pulang bawa piala waktu umurnya 7 tahun buk. Di mana non Rara menang lomba renang di sekolahnya waktu itu. Tapi mami sama papinya gak di rumah. Bayangin aja, semua piala dan piagam nya tersimpan dengan begitu rapi di kamarnya. Kadang saya mikirnya gini buk, nyonya sama pak Anton itu kok bisa sibuk banget ya? Apa gini ya kehidupan orang kaya? Anak yang harus menjadi korban."
"Sudah, jangan membahas tentang hal ini lagi. Sekarang ayo kerjakan saja pekerjaan kalian." ujar bik Jum karena dia tidak ingin membahas tentang hal ini lagi.
Karena semakin Mereka membahas tentang Rara, hatinya akan semakin merasa sakit.
Sementara Rara, dia langsung menuju rumah sakit. Tempat di mana kemungkinan besar wanita yang telah menghancurkan kehidupannya itu berada.
Tujuan utamanya saat ini adalah rumah sakit dan dia akan memberikan pelajaran bagi orang-orang yang telah berani menghancurkan keluarganya.
Tatapannya terlihat begitu tajam. Dia sudah tidak sabar untuk bertemu dengan wanita itu dan melampiaskan amarahnya.
"Sial!" umpat Anton setelah menyadari bahwa mobil Rara di pasang alat pelacak dan dia bisa mengetahui kemana perginya sang putri.
Anton semakin terkejut saat mengetahui jika mobil Rara berjalan menuju rumah sakit tempat di mana Ratih berada.
"Astaga, aku harus segera sampai ke rumah sakit." gumamnya setelah menyadari jika mobil putrinya menuju rumah sakit.
Dengan cepat Anton menghubungi Danira untuk mengatakan jika putri mereka berjalan ke rumah sakit.
"Halo, Danira. Kamu di mana? Rara menuju rumah sakit sekarang. Mobilnya menuju rumah sakit tempat di mana Ratih dan anaknya berada." ucap Anton yang mulai merasa panik dengan hal ini.
"Kenapa Kamu terlihat manis sekali saat putriku menuju rumah sakit? tadi malam kamu tidak sepanik ini, lalu bagaimana bisa tiba-tiba sekarang kamu merasa panik? apa kamu takut jika putrimu akan melakukan sesuatu yang lebih buruk pada wanita itu?" tanya Danira yang membuat Anto terdengar menghela nafasnya dengan begitu berat.
"Ayolah, Danira. Ini bukan saatnya untuk membicarakan tentang hal-hal seperti ini lagi. Aku hanya ingin kamu segera cepat ke rumah sakit, kita akan bertemu di sana. Jangan sampai Rara melakukan sesuatu di luar batas kenalinya. Aku tidak ingin cepat sampai terjadi sesuatu pada-"
"Sudahlah, aku tidak ingin tidak membahas tentang ini." ujar Danira yang langsung memutuskan panggilan telepon mereka begitu saja.
Dia juga langsung pergi ke rumah sakit karena mereka akan bertemu di sana. Apalagi Rara yang sudah meluncur ke rumah sakit, dia khawatir jika aku ternyata sampai melakukan sesuatu di luar batas kendalinya.
"Aku bersumpah, jika sampai terjadi sesuatu pada putriku dan dia melakukannya. Aku akan membuat dan menyesal seumur hidup!" kata Danira yang memikirkan tentang semua.
Sementara Rara, dia sudah sampai di rumah sakit, bahkan dia membiarkan mobilnya begitu saja terparkir di depan lobby ke rumah sakit dan langsung mencari di mana keberadaan wanita itu.
Tujuan utamanya saat ini adalah wanita bernama Ratih. Siapa putranya tadi? Rifki, ya dia masih mengingat dengan jelas nama seorang anak yang disebut oleh papinya.
Setelah mencari tahu di mana keberadaan wanita itu bersama putranya, Rara langsung menuju ke sana. Dan benar saja, Rara sudah menemukan ruangan tempat di mana wanita itu bersama dengan putranya.
Tepat saat Rara ingin masuk ke ruangan itu, pintu ruangannya sudah terbuka lebih dulu dan membuatnya langsung bertemu dengan wanita yang sangat dibencinya.
"Astaga, Rara?" gumam Ratih yang terlihat terkejut ketika melihat siapa yang ada di depannya saat ini.
Dia tahu betul siapa gadis cantik yang berada di hadapannya. Dia adalah Rara, yang tak lain dan terbuka putri dari mantan kekasihnya. Seorang gadis yang pernah menyerangnya di pusat perbelanjaan. Bahkan saat itu Rara pun masih memakai seragam SMP miliknya.
"Jangan pernah menyebut namaku!" teriak Rara yang mulai ingin melampiaskan amarahnya saat ini.
Ratih sendiri terkejut saat tiba-tiba saja mendapatkan kemarahan dari Rara.
"Rara, kamu kenapa?" tanya Ratih yang belum tahu kenapa bisa Putri Anton sampai datang ke rumah sakit dan langsung marah-marah seperti ini.
"Kenapa tante bilang? kenapa. Sekarang biar aku yang tanya. Apa maksud tante terus ganggu hubungan rumah tangga mami sama papi aku? apa maksud tante hah? kenapa harus papi aku di saat banyak laki-laki lain di luar sana? apa segitu nggak bisanya tante cari laki-laki lain? seharusnya tante mikir kalau papi itu udah nikah dan ada mami aku di sana. Tante juga udah nikah. Terus kenapa masih terus mengganggu papi? kenapa Tante tega ngelakuin semua ini sama aku? aku salah aku sama tante sampai tante tega sama aku? kenapa Tante, kenapa?!" teriak Rara tepat di depan wajah Ratih yang masih saja diam.
"Aku benci Tante! Aku benci Tante! Aku benci perempuan jahat kayak Tante, aku benci Tante hiks...hiks...hiks..." tubuhnya luruh begitu saja di lantai saat tidak lagi sanggup menahan rasa sakit di hatinya.
"Aku mohon jangan ganggu mami sama papi aku Tante. Aku butuh mereka, aku butuh mereka untuk selalu ada di sisi aku. Aku mohon jangan deketin papi aku lagi. Aku mohon..." tangisnya terdengar begitu menyakitkan.
Hatinya benar-benar hancur untuk mengatakan semua ini. Bahkan dia sampai memukuli tubuh Ratih yang hendak memeluknya. Sampai di mana Rara langsung mendorong tubuh wanita itu karena dia tidak ingin di sentuh olehnya.
***
mau ratih baik atau engga yg jls anton masih begitu peduli
haaahhhhh komen bya panjang ini
keseeeeelll 😡😡😡
🤣😁👍🌹❤🙏🙏🙏🙏🙏
alasan basi😌
dan mengatakan anton hanya membantu
fix..mereka baca ceritanya sambil merem😌
gak ada yg namanya wanita baik, sekalipun hanya anton yg jadi sandarannya, dia tdk akan sampai membuat anton mengacuhkan keluarganya.
dan wanita baik akan sadar, setelah kejadian rara melabraknya waktu itu sampai rara malah yg kena tamparan.
dan tdk ada yang membantu wanita lain, sampai mengacuhkan keluargamua terus menerus..dengan alasan membantu sekalipun.
fix ..mereka.mmng selingkuh😌
rara tolong, jangan halangin mami lu buat pisah. karena setelah ini, anton malah akan membela ratih dengan alasan membantu doang🙃
kasih skak dong😌