NovelToon NovelToon
Hasrat Terlarang Istri Yang Diceraikan

Hasrat Terlarang Istri Yang Diceraikan

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / One Night Stand / Selingkuh / Cerai / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Dark Vanilla

"perceraian ini hanya sementara Eve?" itulah yang Mason Zanella katakan padanya untuk menjaga nama baiknya demi mencalonkan diri sebagai gubernur untuk negara bagian Penssylvania.

Everly yang memiliki ayah seorang pembunuh dan Ibu seorang pecandu obat terlarang tidak punya pilihan lain selain menyetujui ide itu.

Untuk kedua kalinya ia kembali berkorban dalam pernikahannya. Namun ditengah perpisahan sementara itu, hadir seorang pemuda yang lebih muda 7 tahun darinya bernama Christopher J.V yang mengejar dan terang-terangan menyukainya sejak cinta satu malam terjadi di antara mereka. Bahkan meski pemuda itu mengetahui Everly adalah istri orang dia tetap mengejarnya, menggodanya hingga keduanya jatuh di dalam hubungan yang lebih intim, saling mengobati kesakitannya tanpa tahu bahwa rahasia masing-masing dari mereka semakin terkuak ke permukaan. Everly mencintai Chris namun Mason adalah rumah pertama baginya. Apakah Everly akan kembali pada Mason? atau lebih memilih Christopher

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dark Vanilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku menerimanya

Ketika dia melangkah masuk suara desahan itu semakin nyaring terdengar bersahut-sahutan.

"Eungh... Ahh tu-tunggu jangan terlalu cepat."

"Aku tidak bisa menahannya, Sayang, kau cantik sekali malam ini."

"setidaknya buka dulu selimutnya, Panas." Suara wanita itu merengek manja.

"Tapi semakin berkeringat kau semakin seksi, baby."

"Kyaaa.. kau nakal sekali." wanita itu cekikikan. "Cepat buka, Aku tidak bisa bernapas!"

Saat selimut yang menutup permainan panas mereka terbuka, keduanya sontak berteriak kencang ketika mendapati sesosok laki-laki bersedekap di depan ranjang memandangi kedua orang telanjang itu dengan wajah berkerut kesal.

"Christopher!" Cicit seorang pria dengan wajah hampir seperti Copy-an Christopher, hanya saja berambut coklat dengan potongan under cut dan bermata abu-abu. Itu adalah Travis, kakak kandung Christopher.

Mata gelap Christopher mondar-mandir dari Travis, ke wanita berkulit tan di sisi Travis.

"What do you think you're doing?" gumam Chris dengan nada tajam.

"Dari mana saja kau? Kau menghilang semalaman dan tidak menjawab teleponku!" Travis tertawa canggung sementara wanita di sisinya berusaha menutup tubuh telanjangnya.

"Persetan. Apa yang kau lakukan di ranjangku?!"

"Chris, aku pikir kau tidak akan pulang malam ini, jadi aku menumpang. aku tidak punya tempat untuk pergi."

"Then get a fucking hotel or something, d*ck head! Why are you doing it in my bed?!"

"Chris, hanya kali ini, aku-

"Get out!" bentak Chris.

Seketika Travis dan wanita berkulit Tan itu meloncat dari tempat tidur. Melihat Travis telanjang bulat, Chris mengalihkan pandangannya jijik. Dia sudah mual dengan pengarnya sekarang makin mual karena dua orang itu.

"Arrggh my eyes." Erang Christopher jijik.

"Bereskan, aku ingin semuanya kembali bersih." Sergah Christopher sebelum keluar dari sana diakhiri bantingan pintu.

...***...

Setelah Travis membersihkan kembali kamar Chris seperti semula dan mengantar teman kencannya keluar. Travis menghampiri Chris yang duduk di ruang tengah apartemen, masih menampilkan ekspresi muram.

"Untung semalam kau menghilang di club. Saline datang ke sana mencarimu."

"Dia mengamuk padaku karena kau tidak mengangkat teleponnya."

Chris mendesah, menengadahkan kepalanya ke langit-langit. Saat ini topik tentang Saline adalah topik yang paling malas dia bahas. Wanita itu mematahkan hatinya. Suatu hari meminta putus darinya dengan alasan akan dinikahkan dan tidak bisa menolak, karena Christopher tidak bisa menjanjikannya masa depan. Disaat dirinya memutuskan untuk move on, wanita itu datang lagi dan berkata dia tidak bisa melupakannya. Sialan!

“Kau harus melakukan sesuatu tentang itu, kau mau jadi selingkuhannya atau bagaimana?”

“Mind your own business,” tukas Chris 

“Ayah Tidak suka kau berhubungan dengannya.”

Chris memutar bola matanya, “Dia memang tidak pernah suka dengan siapa saja selain gundiknya.”

“Dia sudah jadi ibu kita, Chris!”

“Ibu mu, bukan aku.”

Travis terkekeh melihat sikap sengit sang adik, Christopher memang tidak pernah menyukai Nora, ibu tiri mereka. Bahkan sejak sang ayah memutuskan menggantikan ibu kandung mereka dengan Nora ketika keduanya masih di awal highschool, Chris memutuskan untuk pergi dari rumah begitu ia memperoleh kartu identitas. semua itu terjadi karena kematian ibu kandung mereka menjadi pukulan berat untuk Christopher, dan adiknya merasa tidak ada yang bisa menggantikan sang ibu.

“Ayah memintamu untuk menghadiri makan malam jum’at malam, ini.”

“Makan malam saja tanpaku,” ucap Chris acuh.

“Tapi malam itu peringatan kematian ibu. Ayah tidak akan suka jika kau tidak datang. Kau tau dia bagaimana, kan?” jelas Travis.

Tentu saja Chris tahu itu, terakhir kali ia tidak datang di acara keluarga, ayahnya itu menyuruh orang untuk mengambil lamborghini nya di tengah jalan bak orang yang menunggak cicilan mobil dan tak mampu bayar. Mengingat kembali kejadian memalukan itu, Christopher jadi kesal lagi. Ia harus segera menuntaskan kuliahnya dan mencari pekerjaan layak agar bisa lepas sepenuhnya dari sang ayah.

"Jika kau tidak mau namamu ada di daftar ahli waris ayah sih, tidak masalah."

"Aku tidak tertarik."

"Yah, Nora dengan senang hati mengambil alih."

Sialan... Travis, tentu saja ia tidak mau itu terjadi. Jadi, Christopher tidak membalas lagi.

“Lebih baik kau pulang, aku pusing melihatmu disini!” usir Christopher pada sang kakak kemudian.

“Ck, sudah kubilang aku akan menginap, kan?”

“Tidak! cari tempat lain sana! jangan disini, Sialan!” Umpat Chris lagi. Tangannya mulai membuka kancing kemejanya satu persatu, ia lelah dan ia butuh tidur saat ini. 

“Ayah membekukan kartu kreditku, lalu kemana aku harus pergi? Kau satu-satunya saudara yang aku punya, apa kau tega membuang saudara tampanmu ini ke jalanan yang dingin?” Christopher berdecak kesal. Masalah apa lagi yang dibuat sang kakak, hingga kartu kreditnya di bekukan.

“Kau membuatku muntah.” Chris melempar kemejanya pada Travis.

“Fuck, baumu yang seperti muntah!” Travis balik melempar kemeja Chris dengan muka jijik. Sedangkan adiknya hanya terkekeh. 

“Pokoknya aku bangun kau tidak ada disini lagi!i” ancam Chris kepada Travis.

Christopher melompat ke ranjangnya, mulai menyamankan posisi. Ketika tangannya diselipkannya kebawah bantal, dia tertegun saat merasakan sesuatu dingin dan lembek di sana.

“Fuck! Traviiiisssssss!” sontak teriakan Christopher membahana di Apartemen, ketika tangannya tak sengaja memegang kondom bekas Travis yang terikat ujungnya lengkap cairan putih di dalamnya.

Sedangkan pelakunya terkikik jahil,  kabur keluar apartemen. 

...***...

Matahari siang itu bersinar begitu cerah, lain halnya dengan suasana hati Everly yang kelabu.

Setiap kali Everly memasukan bajunya ke dalam tas, setiap kali juga jantungnya terasa ngilu sedikit demi sedikit. Ia tidak pernah menyangka hal ini akan terjadi padanya. Keluar dari rumah yang nyaman dengan status sebagai mantan istri adalah pukulan telak untuk mental nya saat ini. Meski ia terus meyakinkan dirinya sendiri bahwa semua ini hanya sementara, tetapi akal sehatnya mengatakan semua ini diluar nalar yang mungkin saja berakhir dengan kehancuran.

Everly memijit pelipisnya dan menghela napasnya sekali lagi. Menahan emosinya yang memenuhi dada. Dia lelah memikirkan masalah rumah tangganya. Dan bagaimana Mason malah nampak begitu tak terganggu dengan hal ini. 

Di tengah penenangan diri itu, ponselnya yang baru sempat ia cas, berdering di atas meja nakas

“Anaya?” sambut Everly ketika teleponnya tersambung.

“Hei, kenapa tidak menelpon kami dari kemarin? Apa kau baik-baik saja?” tanya Anaya dari seberang telepon.

“Kalian yang gila! Kenapa membiarkan pria asing membawaku, huh?” menyugar rambutnya, Everly berkata dengan sebal.

“Apa? Hei, kau yang malam itu menghilang duluan. Kami panik mencarimu. tetapi kemudian menemukanmu di gendong seorang pria. Kami ingin mengambilmu darinya tetapi ternyata kau muntah di baju pria itu. Dan kau memeluk pria itu dengan erat, berkata bahwa pria tampan ini akan menggantikan Mason," ujar Anaya menirukan ucapan Everly malam itu.

Apa yang dikatakan Anaya, Everly bahkan tidak ingat satupun. Kebiasaan mabuknya benar-benar buruk.

“Apa? Itu karena aku mabuk! Kau tau bagaimana kebiasaanku mabuk kan,” dalih Everly mengundang kekehan di ujung telepon.

“Ya, kami juga lupa. Kau memang tidak boleh dibiarkan mabuk di tempat seperti itu. Tapi ngomong-ngomong pria yang bersamamu semalam itu sangat tampan, dia incaran setiap wanita di klub, kau tau? Bahkan kata adikku dia sangat populer di kampusnya. Berandal kaya dan tampan.”

“Apa katamu, barusan?” Wanita berambut coklat keemasan itu merasa telinganya mendengar sesuatu yang gila.

“Brandal kaya dan tampan?”

“Bukan yang sebelumnya.” 

“Populer di kampusnya?”

“Apa maksudmu di kampus?!” 

“Ya, pria itu seorang mahasiswa, sekampus dengan Gilly, adikku.”

“Apa?!” Everly memekik panik.

“Aw Eve… telingaku berdenging,” protes Anaya.

“Bajingan gila! Maksudmu aku tidur dengan anak di bawah umur?!” Everly histeris. Ia cepat-cepat mengecilkan suaranya ketika ia sadar dirinya masih berada di dalam kamar. Sedangkan bisa saja Mason atau siapapun mendengarnya dari luar. Everly melangkah ke balkon kamar. 

“Secara teknis tidak di bawah umur, lebih tepatnya dia lebih muda 7 tahun darimu.”

“What? Shit… are you fucking kidding me?” Everly histeris dengan suara tertahan. Tangannya menggeplak keningnya.

“Tenang Eve, itu hal yang bisa saja terjadi.”

“Itu normal bagimu tapi tidak bagiku!”

“Jangan terlalu histeris Everly, anggap saja itu pe-nga-la-man, oke?!”

Everly kembali menjambak rambutnya, gemas akan kebodohan dirinya sendiri. 

“Lebih baik ceritakan, seberapa hot brondong itu.”

“i don't remember anything.”

“Kau bercanda? Berondong setampan itu tidak bisa kau ingat rasanya. Ah, sayang sekali.”

“Aku mabuk, sialan!” Umpat Everly pada Anaya. “Aku merasa berdosa tidak hanya pada suamiku tapi pada anak muda itu.”

“What the hell? Masih kasihan pada suami bajinganmu itu? Dia menceraikanmu, Everly!” 

“Baru akan, Anaya,” Sahut Everly, meralat.

“Sama saja!” Timpal Anaya tak peduli. “Lalu bagaimana kelanjutannya? Apa kalian sudah bicara lagi?”

Everly diam sejenak, mengingat pembicaraannya dengan Mason beberapa waktu lalu yang membuatnya tidak punya pilihan lain. “Ya …. Aku menerimanya…”

“What?!”

“Dan saat ini aku sedang mengepak beberapa barangku. Aku akan pindah ke apartemen kami yang dulu.” lanjut Everly suaranya kini lebih tenang dari sebelumnya.

“Wah, kau juga sudah gila rupanya. Pernikahan macam apa itu.” 

Tidak hanya Anaya, dia pun berpikir dirinya sendiri sudah gila menyetujui semuanya. Bagaimana tidak, perceraian yang dilakukan Mason itu adalah perceraian secara resmi. Apa yang akan terjadi di rentang perpisahan itu sesungguhnya membuat Everly  ketakutan. Apakah semua akan baik-baik saja? Apakah hubungan mereka akan kembali seperti seharusnya?

Everly menghela napas panjang. “Aku tidak bisa menolaknya, Nay, karena memang sumber masalahnya adalah aku.” perkataan terakhirnya berakhir dengan nada sedih.

1
Elvico Kitchen
ceritanya bagus,, suka sama alurnya
Vanilabutter
iya. makasih ya dukungannya. 🥰
Agus Tina
Thor sering2 up ya. Kutunggu .... vote untukmu. Ceritanya bagus ....
Agus Tina
Visualnya pas thor ...
Agus Tina
Awal yang bagus ... suka ...
Vanilabutter: terima kasih kak. terus baca ya /Smile/
total 1 replies
Dewi Rahmawati
ini menarik aku suka🥰
Vanilabutter: terima kasih kak, terus baca ya /Grin/
total 1 replies
Kovács Natália
Wow, luar biasa!
Nụ cười nhạt nhòa
Bagus banget alur ceritanya, tidak monoton dan bikin penasaran.
Mokey D.Luffy
Seru banget! 😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!