NovelToon NovelToon
Mirage Of Love

Mirage Of Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Anak Kembar / Cinta Seiring Waktu / Menikah Karena Anak / Slice of Life / Chicklit
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Lasri Anariya

Adeline adalah putri dari kerajaan kecil yang diabaikan, setelah di jodohkan ia malah melarikan diri dari pernikahan dengan Grand Duke Bahdrika yang terkenal dingin setelah bercerai dari istri pertamanya. Siapa sangka setelah semua itu ia malah terlibat dengan putra grand duke, menjadi pengasuh duke muda dan tinggal di dalam Kediaman
Bahdrika.
Akankah identitas asli Adeline terbongkar?
Bisakah Adeline bertahan tinggal di kediaman itu?
Nantikan alur ceritanya pada bab-bab yang akan datang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lasri Anariya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11 Amarah Sachi.

Bab 11

"Aku beli semua gaun ini, bibi bayarlah," lanjut Alice, sementara para pelayan Alice mulai menanggalkan satu persatu gaun dari gantungan kemudian menumpuknya diatas meja.

"Semuanya 20 gaun, harga per gaun 12 koin emas jadi totalnya 240 koin emas," jawab pemilik butik, walau pun barangnya di beli, entah kenapa ia tidak senang dan malah merasakan firasat buruk.

Sebelumnya pembayaran dilakukan Sachi bersama, pemilik serta para karyawan butik terkejut melihat tumpukan gaun yang baru saja diambil malah menjadi kobaran api.

"Water Ball." Sachi menggunakan kekuatan sihir untuk memadamkan api sebelum menjadi semakin besar, pemilik butik syok berat melihat kerja keras rekannya habis terbakar.

"Apa yang terjadi nona?" teriakan Sachi menggelegar dalam ruangan tersebut, sementara Alice dengan santainya menjawab, "Gaunnya terbakar, bibi juga lihat 'kan?"

"Siapa yang membakarnya?" tanya Sachi lagi, ia tidak akan membiarkan masalah ini berlalu kalau tidak bisa meredakan amarahnya, atau mengembalikan nama baik sahabatnya.

"Aku tidak sengaja mengeluarkan sedikit gesekan petir dari jarinya ku yang memicu api dan membakar habis gaunnya, mau bagaimana lagi? ini hanya kecelakaan, lagi pula aku tidak sengaja dan ini sudah dibayar kan jadi pemilik butik tidak akan rugi." Alice tahu jika dengan posisinya sebagai putri grand duke siapa pun termasuk pemilik butik tidak akan berkutik, kalau marah atau mengajukan protes hanya akan merugikan mereka.

"Ini bukan tentang uang," gumam pemilik butik, suaranya bergetar seakan ia bisa menangis saat itu juga. Sachi selalu mempertahankan nama baik Bahdrika dimata semua orang dalam serikat dagang yang Kaivan percayakan, penghinaan Alice sudah menggores apa yang dia perjuangkan dan sekarang itu sudah benar-benar hancur.

Plak!

Suara tamparan bukan main keras mengejutkan semua orang, pemilik butik sampai tercengang tamparan itu dilepaskan oleh orang yang selalu ia lihat tenang dan tersenyum lembut.

"Bibi," teriak Alice tidak terima pengasuhnya di tamparan apalagi sampai tersungkur di lantai  memuntah darah bercampur gigi.

"Diamlah!" Sachi mengacungkan jarinya pada Alice, untuk pertama kali ketenangan hilang dari mata wanita itu, "Kesalahan majikan adalah kesalahan bawahannya, kesalahan seorang anak asuh maka merupakan kesalahan pengasuhnya. Saya tidak bisa menghukum anda tanpa izin grand duke, maka saya akan menghukum pengasuh anda dengan otoritas saya sebagai penanggung jawab kediaman."

"Tapi bibi keterlaluan, hanya karena beberapa gaun bibi menggila sampai seperti ini. Di mana harga diri bibi sebagai bawahan ayah?"

"Harga diri saya? tanyakan itu saat anda yang merupakan anak grand duke tanpa tahu malu menghina kerja keras orang lain, tahu kah anda seberapa besar kerja keras yang mereka curahkan pada satu gaun?  anda tidak akan tahu karena hanya bisa menikmatinya saja. Grand duke memilih mereka secara langsung bahkan mengakui mereka, lalu anda dengan beraninya menghina apa yang telah diakui oleh orang yang saya layani maka tidak akan ada ampunan bagi anda. Anda tidak tau pakaian, perhiasan, makanan, dan semua kemewahan yang anda nikmati saat ini adalah hasil dari perjuangan grand duke bersama anggota serikat dagang."

Amarah Sachi meledak-ledak membuat Alice ketakutan, para pelayan bahkan tidak ada yang berani menatap mereka.

"I-itu ...." Alice tidak dapat melanjutkan ucapannya atau menatap mata Sachi.

"Tata krama yang anda pelajari semua tidak berguna, bahkan pengasuh yang menggantikan peran seorang ibu tidak mengajari anda sesuatu yang layak, dia pantas mendapatkan tamparan. Saya mengabaikan sikap anda sejak lama, sekarang cukup sampai di sini karena nona sudah melewati batas. Minta maaf pada pemilik butik sekarang juga, atau saya akan menyeret pengasuh anda ke ruang hukuman," ancam Sachi, Alice tidak mau meminta maaf mengingat posisinya. Tapi ruang hukuman sangatlah mengerikan, kesatria di sana dipekerjakan secara khusus oleh grand duke agar tidak memiliki belas kasihan.

"Bibi." Tidak tahu bagaimana Ailee muncul lalu memegang tangan Sachi dengan lembut, melihat siapa yang datang meluruhkan semua airmatanya. Jayden juga datang bersama Ailee meminta tolong pada untuk membawa pergi tunangannya, ia mengambil alih masalah di ruang tamu sampai selesai.

Di sisi lain Kaivan berlatih di puncak gunung Desa Hilya, mengingat di desa ini ada Melvin jadi ia datang untuk memeriksa keadaan pria itu. Berlatih mengayunkan pedang selama 2 jam membuat Kaivan lapar, ia turun gunung menuju desa untuk mencari makanan. Kebetulan baru saja menginjakan kaki dalam pasar ia sudah menemukan penjual ubi bakar.

"Bibi tolong ...." Baru saja mengucapkan 2 kata Kaivan di kejutkan oleh seorang wanita muda yang mengambil ubi bakar yang tersisa dan pergi begitu saja setelah meletakan uangnya.

Sebelum ia benar-benar menjauh Kaivan meraih kerah bajunya,"Tunggu sebentar."

"Ada apa, paman?" tanya gadis itu memasang wajah polos tanpa perasaan bersalah.

"Aku bukan paman mu," jawab Kaivan, amarahnya perlahan-lahan naik, "Berikan satu ubi itu pada ku."

"Kau tidak malu memalak gadis muda di tengah pasar?" gadis itu sengaja membesarkan volume suara dikata 'memalak' agar perhatian orang disekitar tertuju pada mereka.

"Tuan, gadis itu pelanggan setia kami sekaligus penduduk baru, kenapa anda memalaknya? jika ingin ubi bakar katakan saja, saya bisa membakarkan untuk anda," ucap pemilik kedai pada Kaivan.

"Saya tidak memalak, gadis ini menerobos saat saya ingin membeli ubi bakar jadi saya ingin membeli satu lagi darinya walau pun dia bersikap tidak sopan." Kaivan memperjelas kesalah pahaman yang gadis itu timbulkan.

"Mana ada begitu. Paman tadi hanya mengatakan berikan satu ubi bakar ku, ini ku beli untuk ibu ku jadi jangan ambil. Masih ada kedai lain pergilah ke sana, jangan susahkan pemilik kedai yang ini juga," sela gadis itu tidak mau kalah.

Kaivan menghela nafas dengan tatapan jengkel, karena satu ubi bakar saja reputasinya malah rusak padahal gadis ini yang bersalah, tetapi semua orang tidak melihat kesalahannya.

"Menyusahkan saja," gumam Kaivan seraya melangkahkan kaki menuju tempat lain.

"Ah! paman, tunggu!" Gadis itu mengejar Kaivan, walau enggan pria bergelar grand duke itu terpaksa berhenti dan menoleh ke belakang, "Ada daun di rambut mu."

Kaivan tidak memberi respon ia kembali melanjutkan langkahnya, merasa sudah pergi cukup jauh ia pun mengambil daun yang ada dirambutnya

"Daun ubi bakar," pikirnya karena yang mengingatkan daun itu adalah seorang gadis perebut ubi bakar.

"Sebaiknya aku pulang saja," batinnya lagi, ia tidak sadar memasukan daun itu kedalam saku  celana, setelahnya ia masuk ke dalam gang sepi untuk berteleportasi kembali ke kediaman.

"Grand duke, baguslah anda sudah datang." Jayden bernafas lega saat Kaivan muncul di ruang kerja, "Ada sedikit masalah setelah anda pergi."

Jayden menceritakan kejadian beberapa saat lalu, Kaivan mendengarkannya dengan baik dan meminta Jayden menyiapkan makan siangnya terlebih dulu.

"Membakar gaun, ternyata mereka sama persis," batin Kaivan mengingat kejadian beberapa tahun lalu.

*****

Bersambung

Silakan tinggalkan jejak and dukung selalu author, karena dukungan kalian sangatlah berarti 😘 

1
Aivil Elaier
/Smile/
ShaSha Chiku
karakter yang sah untuk di buat menderita
Lasri Anariya: Blm saatnya nnti juga pasti di buat menderita😂
total 1 replies
VANDAL
/Smile//Smile//Smile/
VANDAL
Karakter:
Adeline adalah karakter yang kuat dan kompleks, mewakili banyak wanita yang berjuang melawan batasan sosial. Dalam perjuangannya, dia harus menghadapi berbagai tantangan dan mempertanyakan identitasnya sendiri. Hubungan yang dia jalin dengan tokoh lain menambah kedalaman cerita, menciptakan ketegangan yang menarik.

Gaya Penulisan:
Gaya penulisan Lasri Anariya sangat engaging, dengan narasi yang mengalir dan dialog yang natural. Pembaca akan mudah terhubung dengan emosi dan perjalanan karakter, menciptakan pengalaman membaca yang mendalam.

Kesimpulan:
"Mirage of Love" adalah novel yang menarik dan relevan, memberikan pandangan mendalam tentang cinta, kebebasan, dan identitas. Dengan alur yang menegangkan dan karakter yang kuat, novel ini akan membuat pembaca terbawa dalam kisah perjalanan Adeline.

Rekomendasi:
Bagi penggemar cerita romantis dengan elemen drama dan konflik emosional, "Mirage of Love" adalah pilihan yang tepat. Ini adalah bacaan yang akan membuat pembaca merenungkan pilihan hidup dan arti sebenarnya dari cinta.
/Smile//Smile//Smile//Smile//Smile//Smile//Smile//Smile/
Yoon niimaa
Luar biasa
VANDAL
Imut panggilan mata pandanya min
VANDAL
semangat min ❤‍🔥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!