NovelToon NovelToon
Anak Yang Tak Di Inginkan

Anak Yang Tak Di Inginkan

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Nikahmuda / Duda / Mengubah Takdir
Popularitas:33.3k
Nilai: 5
Nama Author: Dini Nuraenii

Dalam keluarga yang terhormat dan terpandang, Andi dan Risma hidup bahagia dengan dua anak laki-laki mereka. Namun, kebahagiaan itu berubah menjadi tragedi ketika Risma meninggal setelah melahirkan anak ketiga mereka yang diberi nama Annisa.

Andi yang sangat mencintai Risma, tidak dapat menerima kenyataan bahwa Annisa adalah penyebab kematian istrinya. Ia membenci Annisa dan tidak pernah menyentuhnya, bahkan ketika Annisa dewasa dan menderita penyakit serius.

Annisa yang sadar ayahnya membencinya, selalu mencari cara untuk mengambil kasih sayang Andi. Ia berusaha untuk menjadi anak yang baik dan membuat ayahnya bangga, namun Andi tetap tidak mau menerima Annisa.

Kisah ini menggambarkan konflik antara cinta dan kebencian, serta perjuangan Annisa untuk mendapatkan kasih sayang ayahnya. Apakah Annisa dapat membuat Andi mengubah pendapatnya dan menerima Annisa sebagai anaknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dini Nuraenii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

Annisa berjalan menuju kamar nya , ia tertawa melihat kepanikan teman - teman sekamar yang sedang mencarinya, Ustadzah Halimah hanya menggelengkan kepala nya lalu pergi menuju kamar nya untuk beristirahat.

"lah ? kamu dari mesjid ca?"  Maulida bertanya saat Annisa telah sampai di depan kamar.

"iya , aku malah salaman sama kalian tadi , tapi kalian cuek dan pergi begitu saja " Annisa bicara seraya memasuki kamar di ikuti yang lain.

"ah aku lapar ,kapan sarapan nya yah?" tanya Annisa yang tak sabar menunggu sarapan.

"yaudah kalau begitu ayo kita masak"

Annisa yang sedang tiduran langsung terbangun setelah mendengar ucapan Wirda yang mengajak untuk memasak.

"jadi , kita masak sendiri?"  tanya Annisa.

"jangan bilang kamu gak bisa masak?" Ningsih curiga Annisa tak bisa memasak ,secara Annisa adalah anak orang kaya , sudah pasti Annisa selalu di masakan pikir Ningsih.

"aku malah pengen masak sendiri ,asyik ! dimana masak nya?" Annisa yang jago dalam hal memasak justru semangat.

"di samping kamar , ayo ikutin aku ! " Ningsih mengajak Annisa untuk pergi ke tempat mereka memasak.

di pesantren ini ,tiap kamar harus memasak makanan mereka sendiri ,di samping kamar sudah di sediakan dapur tradisional, mereka harus menyalakan api sendiri menggunakan kayu bakar.

"wah gimana cara nyalain api nya?" Annisa kagum dengan apa yang ia lihat, Annisa sama sekali belum pernah memasak di dapur yang seperti ini.

"ah gampang sekali, lihat dan perhatikan" Ningsih yang memang ahli dalam menyalakan api mulai menunjukan keahlian nya , Ningsih mengambil plastik bekas snack lalu membakar nya , kemudian Ningsih menaruh kayu yang lebih kecil agar api tak mudah padam ,setelah api cukup besar barulah Ningsih menyusun kayu kering yang berukuran besar secara melingkar.

"ini tungku nya ! " Maulida membawa tungku besi yang biasa mereka pakai untuk perapian, di ikuti Arina dan Wirda yang membawa beras dan juga sayuran untuk mereka masak.

"terus , gimana cara masak nya? " tanya Annisa yang masih belum mengerti.

"tungku ini kita pasang dulu , tinggal ambil kuali nya deh " Maulida memasangkan tungku besi itu dan menaruh kuali di atas nya , api yang dibuat Ningsih cukup bagus , akhirnya mereka memasak bersama , namun karena Annisa yang ingin memasak ,ke empat orang lain nya hanya membantu.

Ningsih yang bertugas menjaga api agar tetap stabil, Arina yang memotong sayuran dan juga menyiapkan lauk, sementara Wirda dan Maulida akan bertugas sebagai pencicip makanan.

Mereka memang selalu seperti itu , kadang bergiliran untuk memasak ,kadang juga memasak bersama - sama.

Annisa menunjukan keahlian nya dalam mengolah makanan, kali ini Annisa memasak sop ayam dan juga tempe bacem, sembari memasak, Annisa melihat - lihat ke arah kamar yang lain ,sama seperti mereka ,yang lain juga tengah sibuk memasak, kekompakan dan rasa kekeluargaan memang diperlukan disini.

..

..

"Ica lagi apa yah?" tanya Anton kepada Mirna , Mirna tersenyum mendengar itu , sama seperti suaminya , Mirna juga khawatir dengan Annisa , namun Mirna harus merelakan Annisa agar Annisa berhasil dalam pendidikan nya.

"Ica pasti lagi seru - seruan di pesantren, iya kan pa?" ucap Mirna seraya bertanya kepada Andi yang tengah membaca koran agar Anton yang terlihat sangat khawatir menjadi tenang.

"iya gausah khawatir gitu lah , dia di pesantren jadi aman" jawab Andi singkat.

"kalau kita mau ngirim uang ke Annisa lewat mana dong pa?" tanya Anton yang berniat akan mengirimi Annisa uang jajan setiap bulan nya.

"gausah ! " Andi menjawab dengan tegas.

Anton bingung dan terdiam menatap papa nya yang masih membaca koran itu,sadar dengan Anton yang terdiam , Andi menyimpan koran nya dan mulai bicara.

"papa udah kasih Annisa uang yang banyak" ucap Andi singkat lagi ,lantas berjalan pergi meninggalkan Anton dan Mirna menuju kamar nya.

"selalu saja begitu kalau bahas Annisa" ucap Anton pelan pada Mirna, Mirna memeluk suami nya agar suami nya tenang.

"papa pasti udah mikirin soal bekal Annisa, kita tenang aja  " ucap Mirna menenangkan Anton.

..

Andi mendudukan dirinya di atas kasur , Andi menelepon Aris ,anak keduanya itu tengah libur kuliah selama sepekan kedepan ,namun Aris sama sekali belum pulang.

"hallo Assalamu'alaikum Aris ? kapan pulang nak ,kan sudah libur" tanya Andi saat Aris sudah mengangkat telepon nya.

"wa'alaikumsalam pa , besok yah pa"  

jawab Aris dengan suara nya yang serak dan pelan , membuat Andi khawatir dengan Aris.

"kamu sakit nak?"

Andi bertanya ,namun sambungan telepon nya terputus, Andi dengan cepat berlari keluar dari kamar nya untuk menghampiri Anton dan Mirna di ruang tv.

"Anton !  cepat ke kosan adik kamu yah , sepertinya dia lagi sakit ,udah libur tapi gak pulang - pulang " Andi memberi perintah kepada Anton.

"iya pa ,aku pergi dulu yah sayang , kamu istirahat aja yah ,kasian dedenya" Anton bergegas membawa kunci mobil nya untuk segera memeriksa kondisi Aris di kos - kosan nya , Anton meminta Mirna menunggu karena khawatir akan anak yang di kandung Mirna.

..

Anton tiba di kosan Aris , namun seolah tak ada tanda - tanda kehidupan disana ,suasana kos - kosan 4 lantai itu seolah sepi ,sama sekali tak terdengar suara apapun ,hanya terdengar suara dari token listrik yang sudah hampir habis.

Anton memencet bel bangunan itu.

Seorang security keluar dan menyambut Anton dengan ramah.

"ada keperluan apa pak? mau cari kamar ?" tanya security itu dengan ramah nya.

"maaf menganggu pak, adik saya ngekost disini ,namanya Aris pak ,saya ingin jenguk soalnya dia belum pulang ke rumah " ucap Anton mengutarakan tujuan nya datang ke tempat ini.

"loh , mas Aris bukan nya sudah libur  dari kemarin yah , saya juga belum lihat mas bro Aris turun dari kemarin sore , mungkin masih di kamar nya pak ,mari saya antar" pak security mengantar Anton menuju kamar Aris di lantai tiga.

"ini kamarnya pak,  silahkan" pak security menunjukan kamar Aris yang terlihat sepi ,seperti tak ada orang di dalam nya , ditambah suasana kostan  yang memang sedang ditinggal penghuninya liburan.

"terimakasih pak" ucap Anton berterimakasih kepada pak security yang mengantar nya , Anton mengetuk kamar Aris namun tak ada respon , Anton mencoba membuka nya ,dan ternyata tidak di kunci , kamar Aris sangat gelap dan dingin karena AC yang dibiarkan menyala, Anton mencari saklar lampu dan betapa terkejut nya Anton saat melihat kondisi kamar Aris yang sangat berantakan.

"Aris !" Anton memanggil Aris , namun sepertinya Aris memang tak ada di kamar, Anton membuka balkon kamar Aris dan ternyata Aris sedang berdiri melamun dan bersandar di pagar balkon.

"Aris ! lu gila yah gue panggil gak ada nyaut " Anton menghampiri Aris.

"loh ? kakak kok ada disini ?" Aris sama sekali tak mendengar Anton yang memanggil nya.

"sekarang jelasin ke kakak ! ada masalah apa kamu" Anton memegang pundak Aris , Anton sudah paham pasti ada yang tidak beres dengan Aris , melihat kamar nya yang berantakan dan juga melihat Aris yang sama sekali tidak fokus dan terlihat sangat lelah , mata Aris merah tanda Aris kurang tidur,padahal saat hari terakhir bersama Annisa, Aris terlihat baik - baik saja.

Aris menunduk ,bingung harus menjawab apa.

1
Eviokto Viyanti
nangis Bombay
Dini Nuraeni: Bombayah 😭
total 1 replies
Rita Riau
nah benar kan si Andi hidup dalam penyesalan seumur hidupnya. ga ada kesempatan kedua apalagi ketiga karena ceritanya udah tamat. ga respek aq sama si Andi
Rita Riau
mungkin mama Risma pengen main main dgn Annisa atau dia pengen jemput anak nya yg udah di sia sia kan bapak nya,,
Rita Riau
itu hukuman buat si Andi karena udah jahat sama anak sendiri,,, apalagi dia seorang perempuan, yg seharusnya cinta pertama anak perempuan,,
Rita Riau
mampus si Andi terlalu egois dan jadi songong, ga papa lah sibapak Andi pingsan atau apalah,,, anggap aja karma,,
Amang Awang
endingnya gk baget dech, kecewa saya thor
Amang Awang: saya kira tadi endingnya itu si Ica bakalan jadi anak kesayangan bapaknya, dan semua keluarganya pada ngumpul semua, gk berakhir dengan mengulang kisah yang sama
Dini Nuraeni: makasih sudah mampir kak , Alur nya bakal ngaco kalau maksa nambah bab kak,makanya ending nya sesingkat itu ,mohon maaf 🙏
total 2 replies
Halijah
Sedig banget
Desmar Sagitarius Chiputry Thanjung
buat anisa sembuh thor😭😭
Dini Nuraeni: sudah tamat kak ,silahkan baca episode terakhir dan jangan lupa ulasan serta kritik dan saran nya ❤️ Terimakasih
total 1 replies
Rita Riau
bapak Andi jadi tukang intip ke anak sendiri, egois jadi bego,,
Dini Nuraeni: sudah tamat kak , silahkan baca episode terakhir nya , terimakasih sudah mampir ,jangan lupa kritik dan saran nya yah kak ❤️
total 1 replies
Rita Riau
mati aja sekalian Ca biar bapak mu puas,,
Rita Riau
seperti nya hidup Annisa dari lahir sampai ending kayak nya ga merasa apa itu bahagia
Rita Riau
aq harap author ngasih azab nya ke Kunan, biar kan dia merasa sakit di abaikan.
Rita Riau
si Kunan udah bau tanah masih aja egois,,,moga aja mati nya sengsara karena udah durhaka sama darah daging sendiri
Rita Riau
sumpah dah aq gendek banget dgn sibapak Annisa, ayok Thor bikin si Kunan nyesel,,
Ranty Thanjung
benarkan ternyata farhan
Rita Riau
dengar pak Andi yg terhormat, orang kalo udah lelah berjuang ia tak kan berharap lagi. sekarang nikmati masa tuamu sendiri,,
Rita Riau
aq pengen si Andi dapat azab yang udah menyia yia Annisa
Rita Riau
ni sibapak memang perlu otaknya dikasih deterjen dan percuma nangis ga guna ga penting dan bikin geli aja 🙄🙄🙄
Rita Riau
memang bapak ga guna banget,,, moga apa si Andi akan menuai apa udah ia tabur. karena hukum tabur tunai nyata,,
Rita Riau
mampus si Andi,anak yg bangga bangga kan udah mencoret nama baik. hukuman karena udah menyia yia kan putri sendiri,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!