NovelToon NovelToon
License To Fight

License To Fight

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Mata-mata/Agen / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:76
Nilai: 5
Nama Author: Khara-Chikara

LF: License to Fight

Dia memang seorang pria biasa, dia juga hanyalah pria yang ingin bebas dari pekerjaan penting nya. Apapun segala hal yang dia lakukan adalah hal yang nyata. Tanpa tugas, tanpa izin, dia bisa menjadi apapun.

Sepenuhnya menceritakan seorang Samuel yang bernama asli Ah-Duken. Dia hanyalah Pria yang harus menangani berbagai kasus yang tidak masuk akal, jika kasus nya tidak masuk akal, maka pekerjaan nya semakin tidak masuk akal.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khara-Chikara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 6 Ketertarikan Kebaikan

Di sisi yang tidak di katakan, Seo Jin tampak berada di sebuah tempat seperti kamar dan dia duduk di kasur.

Dia menghela napas panjang, lalu merogoh sakunya dan menemukan kartu milik Samuel.

Dia menatap wajah Samuel yang ada di sana.

"Ketika aku pertama kali menemukan kartu ini..." dia mengingat ingat.

Itu ketika saat dia berjalan ke lorong tangga dan sebelumnya Samuel sudah melewati tempat itu dulu. Lalu dia mendadak dan secara kebetulan bertemu dengan Samuel, tapi Samuel tak tahu di belakang nya ada Seo Jin, jadi dia asal berjalan sambil membawa tas nya.

Tapi ketika akan memindahkan posisi tas ransel nya di bahu kanan nya, sesuatu terjatuh membuatnya tak sadar dan yang melihat hanya Seo Jin.

Dengan diam diam, Seo Jin berjalan mendekat ke sesuatu yang jatuh itu dan mengambilnya, siapa sangka itu adalah kartu milik Samuel.

Seo Jin terkejut ketika melihat kartu itu, semua yang tercantum di sana bahkan termasuk wajah milik Samuel yang masih dikatakan muda.

"Ini..... Apa ini dia....." Seo Jin tak percaya. Di perasaan nya, bahkan Omura kalah tampan dengan Samuel. Fisik maupun wajah, Omura kalah saing jika di bandingkan hanya dengan foto wajah dan kondisi tubuh Samuel saat ini.

"Kenapa wajahnya begitu berwibawa.... Tak hanya itu, dia juga menawan...." pikirnya sekali lagi dan begitulah ekspresi Seo Jin ketika menemukan kartu milik Samuel.

Hingga saat ini, dia masih duduk di ranjang lalu mendadak tersenyum senang dan memeluk kartu itu. "Jika di pikir pikir.... Dia juga pria yang baik.... Dia menyelamatkan ku, mungkin dia tak akan mengerti sifat ku ini.... Aku malu sekali dan aku masih kagum dengan nya..." sepertinya Seo Jin tertarik pada Samuel.

Tapi tiba tiba saja ponselnya berbunyi, dia melihat ada pesan dari kepala sekolah untuk bertemu dengan nya di depan sekolah hari ini.

Seo Jin bingung. "Kenapa Kepala Sekolah meminta ku bertemu di sore sore begini, bukankah sekolah pastinya sudah tutup...."

Ia berpikir keras hingga akhirnya tak mengerti apapun dan hanya memenuhi pesan itu saja, lalu menyimpan kartunya di sakunya lagi dan berjalan pergi ke tempat yang dikatakan Kepala Sekolah meskipun dia tak mengerti apa yang akan terjadi.

Ketika sudah di depan Sekolah, dia melihat ke sekitar, gerbang sekolah juga tutup, di sekitar sekolah sepi dan juga tak ada orang bahkan Kepala Sekolah tak ada.

"Apa yang terjadi, aku benar benar tidak mengerti, haruskah aku memberitahu Kepala Sekolah bahwa aku sudah ada di sini," pikirnya.

Tapi mendadak saja, dia di culik orang yang tiba tiba datang, kondisi sekolah yang sepi membuat keyakinan bahwa tak akan ada saksi yang melihat. Seo Jin di culik dengan cara di sekap dengan karung hitam di bagian kepalanya lalu dimasukan ke mobil. Meskipun dia sudah memberontak beberapa kali, tapi tetap saja tak bisa dan orang yang melakukan itu, tak lain adalah Kepala Sekolah yang menyewa orang untuk menculiknya.

Esoknya Samuel berniat akan mempergoki Omura dengan menangkapnya langsung di kantor guru. Dia saat itu, ia berjalan ke kantor melewati lorong.

"Aku akan santai saja karena Omura juga belum tahu soal Seo Jin yang sudah tahu siapa dia," pikirnya. Padahal Omura dan Kepala Sekolah sudah tahu itu. Dan Samuel tidak akan tahu bahwa Kepala Sekolah juga komplotan Omura.

Tapi setelah ia masuk ke kantor guru, Omura sama sekali belum berangkat dan meja nya kosong tak ada apapun. "Tumben sekali, aku akan menunggu saja.... Mungkin aku akan mencari gadis itu," Samuel berjalan akan mencari Seo Jin. Tapi saat bel masuk berbunyi, ia sama sekali tak melihat ada Seo Jin yang melewati gerbang sekolah untuk masuk ke kelas.

"Ini benar benar aneh, biasanya dia datang jam segini, kenapa tak ada...?" ia melihat sekitar dengan bingung.

Tapi tak di sangka sangka kepala sekolah mendekat. Samuel menoleh dengan terkejut.

"Kenapa kepala sekolah di sini? Kepala sekolah, apa kabar?" tatap nya dengan ramah.

Lalu kepala sekolah mengisyaratkan sesuatu pada tangan nya, seketika lima orang sewaan mendekat muncul dan mengepung Samuel.

Salah satu dari mereka membawa Seo Jin yang terikat tangan nya dan mulutnya yang tertutup.

"Kau!!" Samuel akan mengambil Seo Jin tapi Kepala Sekolah mencegahnya dengan mengatakan.

"Tunggulah sebentar Tuan Samuel... Polisi pelacak sekaligus bekerja sebagai agen pemecah tercepat," kata kepala sekolah.

Mendengar itu Samuel terkejut dengan pandangan tak percaya sambil menoleh padanya dan rupanya benar kepala sekolah membawa kartu polisinya. Tentu saja dia membawanya karena mendapatkan nya dari Seo Jin yang di tangkap olehnya sendiri.

"Bawa gadis itu pergi ke rumah Omura," kata Kepala Sekolah lalu salah satu mereka membawa Seo Jin pergi.

"Tunggu..... Jangan sentuh dia!!!" Samuel berteriak akan mengejar tapi dua orang lain nya menahan kedua tangannya kebelakang. "Ugh... Sialan..."

"Tuan Samuel... Kau adalah agen asing yang menjadi guru kikuk di sini... Sekarang aku akan membiarkanmu melupakan ini... Habisi dia," Kepala sekolah menatap orang sewaan nya lalu menjatuhkan kartu polisi Samuel ke bawah dan berjalan pergi.

"Sialan....!!" Samuel berteriak kesal. Seketika satu orang tersisa memukul perut Samuel membuatnya terkaku.

Sementara itu Seo Jin terlempar ke dinding rumah dalam oleh Omura sendiri. "Ah...!" Seo Jin kesakitan lalu Omura memojok nya. "Kenapa kau bisa punya ada hubungan dengan lelaki asing itu... Apa gadis sepertimu tidak tertarik padaku... Mereka tertarik padaku sehingga menggila harus merebutkan ku, benar kan.... Bagaimana denganmu huh?" tatap Omura dengan kejam. Seketika Seo Jin menampar nya membuatnya terkaku.

"Jika aku menyukainya, kenapa...?? Aku tidak suka lelaki brengsek sepertimu..." dia menatap tanpa takut.

"Kau!!!" Omura kesal dan akan memperkosanya. Dia akan melepaskan baju Seo Jin dan membuat berantakan semuanya.

"Tidak.... Lepaskan aku... Brengsek...!!" Seo Jin mengambil vas bunga dan melemparkan nya di kepala Omura. "Akh..." Omura sempat kesakitan dengan darah di kepalanya dan kesempatan itu di manfaatkan Seo Jin untuk bersembunyi di dalam lemari.

Tapi Omura kembali bangkit dan berjalan ke lemari dengan memegang kepalanya yang sudah bocor. "Keluarlah~ aku tak akan menyakitimu..." dia akan membuka pintu membuat Seo Jin ketakutan di dalam.

Dia menutup mulutnya dengan ketakutan.

"Kenapa ini semua terjadi padaku..... Aku tak mau.... Aku menyesal sudah berani bersikap keras dan sangat egois, sekarang ini semua sudah akhir..... Tak ada yang bisa menyelamatkan ku...."

Tapi tiba tiba suara di luar sudah tak ada, ia terdiam menunggu mendengar kenapa Omura tak mendekat.

"Keluarlah.... Seo Jin..." seseorang memanggil dari suaranya itu, Seo Jin benar benar mengenalinya, yakni Samuel.

"Samuel Sensei..." Seo Jin membuka lemari melihat Omura sudah di kalahkan di bawah dengan Samuel yang berdiri terengah engah dengan adanya banyak darah di tubuhnya.

Mereka berdua sama sama terdiam.

"Oh bagus... Aku akan membuatnya ketakutan padaku," Samuel terdiam, dia berpikir gadis seperti Seo Jin akan ketakutan saat melihatnya berlumur darah seperti itu. Tapi Seo Jin mendadak menangis dan memeluk Samuel yang terdiam tak percaya.

"Seo... Jin?"

"Aku senang kau baik baik saja," kata Seo Jin dengan menangis senang. Samuel menjadi tersenyum lega, ia juga memeluk gadis itu, tak peduli tangan nya juga berlumur darah.

-

Di saat Samuel sudah mengalahkan mereka saat di sekolah, ada mobil polisi datang. "Siapa yang memanggil polisi?" Samuel terdiam lalu dia menoleh ke bangunan sekolah banyak murid yang rupanya memandangi aksi laga itu membuat mereka harus memanggil polisi.

"Angkat tanganmu!!" satu polisi muncul menodongkan pistol pada Samuel. Karena dia telah menghabisi orang tadi dengan sadis hingga berdarah.

Samuel lalu mengangkat tangan nya. Polisi itu kemudian menemukan kartu Identitas Samuel dan ia terkejut, ia juga melihat Samuel. Memastikan wajah di kartu itu sama seperti nya.

"Kau... Lepas masker mu," tatap nya. Lalu Samuel melepas maskernya seketika polisi itu terkejut dan menundukkan badan padanya. Bahkan polisi Jepang pun tahu Samuel yang dari agen Inggris.

Samuel menjadi tersenyum kecil. "Yah sepatutnya begitu... Karena aku lebih tinggi dari polisi,"

Dia menoleh ke gadis gadis yang melihatnya. Seketika mereka semua terkesan.

"A-apa..... Dia sangat tampan... Orang asing itu tampan... Ya ampun..." mereka semua menjadi tertarik.

"Aku harus menjemput Seo Jin," Samuel kembali memasang maskernya dan berlari pergi. Begitulah bagaimana polisi mengamankan mereka semua.

Seo Jin saat ini terdiam menatap mata Samuel. Dia lalu memegang masker Samuel dan perlahan menurunkan nya, melihat wajah Samuel dengan lengkap. Sementara Samuel terdiam bingung.

Seo Jin lalu tersenyum. "Kenapa kau menyembunyikan wajah tampan mu?" tatap nya.

"Yah... Mungkin karena sesuatu, tapi sekarang mungkin bukan rahasia lagi," balas Samuel. Tiba tiba dan tak di sangka sangka Seo Jin melompat menarik kerah Samuel dan langsung mencium bibir Samuel membuat Samuel terkejut diam, dia membuka matanya dengan lebar tak percaya.

"I-ini... Apa yang kau lakukan?!" Samuel menariknya dengan panik.

"Aku sudah bilang dari awal.... Aku lebih suka lelaki asing..." kata Seo Jin. Samuel kembali terdiam dan menghela napas panjang.

"Kita berdua asing.... Kenapa kau mau bersama ku... Bukankah kau juga membenci ku sama seperti mereka?" Samuel menatap.

"Aku beda dari mereka, semuanya tertarik pada Omura Sensei tapi aku sudah tertarik padamu dari awal.... Aku suka lukisan yang kamu buat.... Dan mungkin kamu ingin menggambar wajah ku juga..." kata Seo Jin dengan wajah yang sedikit merayu.

"Baiklah.... Kau yang mulai ini," Samuel menatap lalu mendekat memegang kedua pinggang Seo Jin, dia membungkuk pelan dan mencium bibir Seo Jin dengan dalam. Padahal di bawah mereka ada Omura yang masih tergeletak.

Tapi siapa sangka, Omura bangun dan perlahan akan melarikan diri dengan menyeret tubuhnya, tapi mendadak kaki Samuel menginjak tubuhnya dan saat itu, posisi mereka masih mencium bibir. Bisa bisanya dia melakukan itu dan sekarang Omura tertangkap.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!