NovelToon NovelToon
Gadis Desa Milik Mafia Muda

Gadis Desa Milik Mafia Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:13.7k
Nilai: 5
Nama Author: bang poro

SYAFIRA ANATASYA, seorang gadis desa yang memiliki paras cantik jelita, yang terlahir dari keluarga sederhana namun sangat bahagia. Dia dengan terpaksa harus meninggalkan keluarganya, karna harus bekerja ke luar kota untuk menggantikan ayahnya sebagai tulang punggung keluarga, karna ayahnya belum lama ini hanya bisa terbaring tak berdaya karna penyakit yang di deritanya. Sesampainya di Kota yang sangat besar tersebut, gadis itu terlihat cukup di buat bingung dan pusing saat mencari alamat tempat ia akan bekerja nanti. Saat ia akan mencari tempat tinggalnya terlebih, tak senganja ada insiden kecil yg mempertemukan dirinya dengan seorang pria tampan dan gagah. yang tanpa gadis itu sadari bahwa pertemuan itu adalah suatu keberuntungan terbesar dalam hidupnya.. Gimana ceritanya yukk kita simak bareng bareng cerita lengkapnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang poro, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

pandangan pertama Leon

Setelah mendengarkan cerita masa lalu ayah dan calon daddy-nya, Syafira pun mengajak makan siang bersama. Kana memang sedari pagi mereka hanya makan sandwich saja sebagai sarapan.

Setelah selesai makan siang mereka pun kembali ke ruang tamu untuk berbincang hangat di sana, sedangkan Syafira dan ibunya membereskan meja makan dan membersihkan beberapa piring kotor.

Di ruang tamu terlihat ayah Bima dan Daddy Satria sedang asyik mengobrol, sedang Alfaro dan dua sahabatnya pergi keluar untuk mencari angin.

"Dulu mengapa kau tak kembali ke keluarga ku bim?" Tanya Daddy satria di tengah tengah obrolannya.

"Dulu saya sempat ingin kembali, namun saya berasa berhutang Budi sekali kepada mendiang orang tua istri saya, yang tak lain adalah mertua saya, saya di selamatkan oleh mereka waktu itu, mereka menjaga dan merawat saya dengan baik." Ucap ayah bima dengan tatapan fokus kedepan.

"Apakah waktu itu kamu sudah memiliki hubungan dengan istrimu?, seperti berpacaran atau menikah gitu?" Tanya Daddy Satria mulai penasaran.

"Belum tuan, bahkan saya belum mengenal istri saya waktu itu, karna dia sedang bekerja di kota," jawab ayah bima seraya menatap langit-langit ruangan. Mengingat masa masa dimana dia baru tinggal di desa.

"Lalu... Bagaimana kau bisa bertemu dengan istrimu?" Tanya Daddy Satria lagi yang semakin penasaran.

"Hahaha, ternyata tuan tak pernah berubah sedikitpun sedari dulu, selalu ingin tau segalanya. Tapi baiklah saya ceritakan semuanya." Jawab ayah bisa sembari tertawa kecil.

"Dulu saya hanya tinggal bertiga di rumah ini, bapak dan ibu dari istri saya, dan saya sendiri. Saya di anggap dan di perlakukan seperti anak sendiri waktu itu. Ibu mertua dan ayah mertua saya sering sekali menceritakan Putrinya yang sedang bekerja di kota, saya juga sering melihat fotonya saat ibu mertua saya menunjukkannya. Saya juga merasa sangat tertarik waktu itu dan ingin sekali menyusul putrinya di kota, sekalian saya juga ingin kembali lagi ke mansion tuan untuk memberi tahu tuan bahwa saya masih hidup. Namun setelah beberapa bulan saya tinggal di desa, ibu dan bapak mertua saya mengalami kecelakaan waktu itu, hingga membuat mereka harus di rawat di rumah sakit. Itu pertama kalinya saya memberanikan diri untuk menghubungi putri kandung mereka yang tak lain adalah istri saya sekarang. Dia pun pulang setelah mendapatkan kabar bahwa orang tuanya sedang di rawat. Singkat cerita setelah saya bertemu dengan istri saya, saya pun mulai dekat karna kami mengurus orang tua istri saya bersama. Benih benih cinta mulai tumbuh diantara kita, saya tak memberitahu asal usul saya pada siapapun waktu itu. Bahkan pada istri saya, singkatnya lagi, saya mulai berpacaran dengan istri saya dan kedua mertua saya juga sangat senang saat mengetahui itu, dan kami pun menikah setelah menjalin hubungan tak terlalu lama. Namun setelah seminggu dari pernikahan kami, kedua mertua saya meninggal karna kecelakaan beruntun di jembatan yang sama, jembatan yang waktu itu  saya di tubruk dan terjatuh ke sungai. Sebelum mereka menghembuskan nafas terakhirnya, mereka berpesan kepada saya untuk menjaga istri saya dengan baik waktu itu. Singkatnya, dari waktu itu saya bertekad untuk tak kembali ke kota apapun yang terjadi, saya memilih tinggal selamanya di desa dan menjaga istri beserta anak saya di sini," ucap ayah bima yang masih menatap langit langit ruangan. Ai menceritakan semuanya kepada Daddy Satria.

"Emmm, jadi itu alasanmu." Ucap Daddy Satria sambil mengangguk angguk faham.

Sedangkan di luar rumah, Alfaro, Leon, dan juga Rian sedang mengobrol kan sesuatu yang mungkin sangat penting.

"Tuan, apa kau sudah menyiapkan rencana untuk melamar nona muda, dan kapan tuan akan melamarnya." Tanya Rian membuka percakapan.

"Yah, aku sudah memiliki rencana, mungkin nanti malam aku akan melamarnya." Jawab Alfaro dengan mantap.

"Lah kok gak hilang ke gua sih Al?" Ucap Leon yang tak mengetahui rencana Alfaro kali ini.

"Emangnya lu siapa, gak penting juga gua kasih tau lu," cetus Alfaro sambil memutar bola matanya malas.

Saat Leon hendak menyahut ucapan Alfaro, tiba-tiba datang seorang gadis menghampiri mereka yang membuat Leon tak melanjutkan ucapannya.

"Permisi kakak kakak, saya sahabat dekat Syafira, tadi Syafira menyuruh saya kesini karna dia sedang pulang kampung." Ucap Nadia dari depan teras rumah Syafira seraya tersenyum sangat.

"Masuk aja, Syafira ada di dalam." Ucap Alfaro dengan nada yang dingin dan datar.

Sedang Leon terus menatap lekat wajah Nadia yang berada di hadapannya, seakan dia sudah terpanah dengan kecantikan Nadia. Rian yang melihat Leon terus menatap gadis di hadapannya langsung memukul pelan tengkuk leher Leon.

"Woi!!... Jangan lupa ngedip kalo gak mau mata lu kering" terus Rian dengan wajah jahilnya.

"Apaan sih lu, gangguin gua lagi liat pemandangan indah aja" bisik Leon ke telinga Rian.

"Yaudah aku masuk dulu yah kak," ucap Nadia yang merasa malu Karna menyadari bahwa Leon terus memperhatikannya.

"Hmmm" sahut Alfaro singkat.

Setelah Nadia masuk, Rian pun langsung tertawa terbahak-bahak, ia sudah tak kuasa menahan tawa nya sedari tadi.

"Mengapa kau tiba-tiba tertawa seperti itu?" Tanya Alfaro merasa heran.

"Iya tuh, apa lu dah gila yah?" Timpal Leon.

"Ma–maaf tuan saya sudah tak kuat menahannya, sepertinya ada yang bakal jatuh cinta pada pandangan pertama tuan, hahaha" ucap Rian di sela tawanya.

"Yah baguslah, berarti dia masih normal, aku kira dia suka sama sesama jenis selama ini." Ucap Alfaro dan ikut tertawa bersama Rian.

Leon hanya mendengus kesal seraya membuang pandangannya ke arah lain. Namun ia segera berbalik dan menatap Rian dengan curiga.

"Jika gua sudah terbukti normal, terus elu sendiri apa normal? Selama ini gua gak pernah liat lu Deket sama cewek," ucap Leon dengan tatap curiga menatap Rian di sampingnya. Alfaro juga menghentikan tawanya dan ikut menatap Rian di sana.

"Lah? Kok gua, gua normal kali, gua masih berdiri pas liat kaum hawa telanjang di hadapan gua," cetus Rian yang seketika membuat mereka bertiga tertawa bersama.

"Lagi ngobrolin apa sih, seru banget kayanya." Ujar Syafira yang baru tiba di sana sambil menaruh nampan yang berisi beberapa cangkir kopi dan setoples cemilan.

"Enggak kok sayang, biasa bincangan random para pria," sahut Alfaro dengan nada yang lembut.

"Sepertinya aku tak pantas ikut serta, ohya, kak Rian tolong bawain beberapa cangkir kopi di dalam buat pengawal." Ucap Syafira yang meminta bantuan di kepada Rian.

"Baik nona, saya akan membantu." Ucap Rian yang bergegas mengikuti Syafira dari belakang.

Rian pun kembali keluar rumah dengan nampan di tangannya di temani Syafira di belakangnya, mereka pun pergi ke depan halaman rumah dan memberikan cemilan dan kopi itu kepada para pengawal di sana.

(mohon maaf yah kalo masih banyak kesalahan dari kata ataupun penulisannya,mohon di maklumi soalnya masih belajar.)

1
Ipull Putra
updet nya jangan lama-lama
Desie Budie
sangat suka
Pororo Korong: makasih udah menyukai karya pertama aku🥹
total 1 replies
Laura Barón
Wuih, jadi terinspirasi.
Pororo Korong: terinspirasi apa tuhh🤭
total 1 replies
Juan Pablo Escamilla
Semangat terus thor, aku yakin ceritamu akan menjadi luar biasa!
Pororo Korong: terimakasih atas doa kak🥹, sering sering aja doain author biar cepet sukses hehe
total 1 replies
Felix
Aku rela begadang buat baca cerita ini, wajib banget dicoba!
Pororo Korong: terimakasih karna sudah luangin waktunya buat baca novel aku yah kak, sehat sehat terus☺️👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!