NovelToon NovelToon
Ranjang Kontrak Tuan Anderson

Ranjang Kontrak Tuan Anderson

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Nonaniiss

WARNING *** BIJAKLAH DALAM MEMBACA⚠️ ⚠️
Emile adalah seorang mahasiswi yang terpaksa harus menyudahi kuliahnya karena alasan ekonomi dan juga adik kesayangannya yang tengah sakit. Dia menghabiskan waktunya hanya untuk bekerja dan membiayai pengobatan adiknya yang tak ramah di kantong. Dalam pertemuan yang tak di sengaja dengan bosnya di sebuah bar membuat hidupnya berubah drastis. Ia terjebak dalam sebuah perjanjian kontrak dengan Harry Andreson.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonaniiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kontrak Perjanjian

Permainan Harry benar-benar membuat Emile tidak berkutik. Pria itu seperti tidak ada rasa lelah sama sekali sementara Emile sudah berulang kali memohon agar berhenti karena dia sudah tidak kuat lagi namun bukan Harry namanya jika tidak melanjutkannya.

"Tuan tolong berhenti..." Ucap Emile dengan menatap pria yang kini berada di atasnya dengan keringat yang sudah membasahi seluruh tubuhnya.

"Diam dan nikmatilah." Kata Harry dengan mencium bibir Emile dengan penuh hasrat.

Setelah sekian kali Emile memohon pada Harry agar menyudahi permainannya, akhirnya dengan sekali hentakan keras Harry menyelesaikan hasratnya dan jatuh di atas tubuh Emile.

Harry membiarkan sebentar agar miliknya tetap berada di dalam. Belum pernah dia bermain dan merasa puas seperti sekarang ini. Walaupun Emile bukan tipenya tapi Emile berhasil membuatnya puas malam ini.

Setelah mengatur nafasnya, Harry mencabut miliknya dan bangkit dari ranjang dengan menyesap rokoknya. Dia duduk di sofa tanpa sehelai benangpun dengan tatapan dingin yang terus menatap ke arah Emile yang sekarang membungkus tubuhnya dengan selimut.

Harry tersenyum kecil dan mengambil cek dari dalam tasnya. Dia melemparkan ceknya ke Emile membuat Emile langsung bangkit dari tidurnya dan membersihkan tubuhnya di kamar mandi.

Dia menatap cek yang di beri Harry dengan mata berkaca-kaca. Dia senang tapi juga merasa sedih dengan nasib yang menimpa dirinya.

Setelah apa yang terjadi Emile pun mengambil keputusan untuk tidak menikah. Dia mempunyai pikiran jika tidak akan ada yang menerima dirinya yang sekarang.

Selesai dengan ritual mandinya, Emile keluar dan terlonjak kaget ketika Harry tiba-tiba sudah berada di depan kamar mandi.

"Apa kau pikir dengan uang yang tak seberapa itu bisa membayar operasi adikmu?" Emile terkejut mendengar ucapan Harry.

"Apa maksud anda tuan?" Kata Emile

"Ponselnya sangat berisik dari tadi jadi aku mengangkatnya." Kata Harry dengan santainya sementara Emile langsung berlari menuju ranjang dan mencari ponselnya.

"Anda memang bos saya tuan tapi anda tidak boleh mengangkat telepon seseorang karena itu privasi. " Kata Emile dengan kesalnya dan terus mencari ponselnya.

"Adikmu di operasi hari ini dan aku sudah membayarnya. Jika kau banyak bicara dan tidak segera pergi kau tidak akan melihat adikmu karena setengah jam lagi adikmu berangkat ke luar negeri untuk Operasi." Kata Harry yang membuat Emile terkejut.

"Tuan jangan bercanda denganku." Kata Emile dengan terkejut dan merebut ponselnya dari Harry.

Emile menelepon dokter Ken dan memastikannya. Ternyata apa yang di katakan Harry benar jika adiknya harus operasi ke luar negeri.

"Siall!! Kenapa kau tidak memberitahu ku dok." Kata Emile dengan mengumpat

"Maaf nona saya tidak bermaksud namun mendadak dokter Wily ada jadwal operasi dan tidak bisa terbang kesini jadi terpaksa saya membawa nona Zeefa untuk Operasi disana. Nona tenang saja semuanya sudah di urus dan biayanya juga sudah lunas." 

"Baiklah saya segera kesana." Kata Emile dengan mematikan ponselnya dan mengambil tasnya.

"Kau mau kemana? Begitukah caramu berterima kasih padaku." Kata Harry dengan menahan tangan Emile.

"Apalagi yang kau inginkan tuan, saya harus segera pergi jadi jangan menahanku." Kata Emile dengan menghembuskan nafas kasarnya.

"Tanda tangani ini dulu karena aku sudah melunasi biaya operasi adikmu." Kata Harry dengan menyerahkan sebuah kertas pada Emile

"Hanya tanda tangan bukan." Kata Emile dengan mengambil kertas itu dan langsung menandatangani tanpa membaca apa yang ada di dalamnya.

Setelah itu Emile langsung pergi sementara Harry tersenyum puas setelah siasat liciknya berhasil mengelabuhi Emile.

"Hahaha bodoh sekali dia." Gumam Harry dengan tersenyum penuh kemenangan.

Flashback 

"Ck berisik sekali." Kata Harry dengan berdecak kesal dan mencari sumber bunyi.

Di lihatnya sebuah ponsel yang tergeletak di atas ranjang dengan terus berbunyi membuat Harry penasaran dan mengangkatnya.

"Dokter Ken..." Gumam Harry.

Setelah mengangkatnya, Harry mendengar dengan seksama apa yang di katakan dokter Ken.

"Baik segera saya transfer uangnya. Kirim saja nomer rekening mu." Kata Harry

Harry menatap ke arah pintu kamar mandi dengan tatapan tak biasa. Pikiran Harry pada Emile sudah terlanjur jelek tapi setelah mendengar kenyataannya berbeda dia seperti orang tidak berdosa dan malah merencanakan sesuatu.

Harry menelepon Daniel agar membuatkan dokumen perjanjian selama satu tahun dengan Emile. Tentu saja Daniel terkejut namun dia langsung membuatkannya tanpa waktu yang lama.

FLASHBACK END 

Sampai di rumah sakit, Emile langsung bergegas ke ruangan adiknya. Disana adiknya sedang di pindahkan dengan infus yang masih menempel di tubuhnya.

"Syukurlah kau sudah datang nona. Sebentar lagi kita akan berangkat." Kata dokter Ken yang membuat Emile mengangguk.

Setelah semua persiapan selesai, mereka pun menuju ke negara Australia untuk operasi Zeefa. Kondisi Zeefa belum ada peningkatan dan masih sama seperti kemarin. Emile dengan setia menemani adiknya dan mencoba menguatkannya walaupun Zeefa dalam keadaan tidak sadar tapi Emile tahu jika adiknya bisa merasakannya.

Mereka melakukan penerbangan selama hampir satu jam namun selama penerbangan tersebut kondisi Zeefa tiba-tiba memburuk yang membuat semuanya panik.

"Dok bagaimana ini...." Ucap Emile dengan air mata yang sudah mengalir.

"Tenang nona saya akan berusaha dulu sebentar lagi kita sampai dan saya tidak akan menundanya lagi. Nona percaya bukan jika nona Zeefa kuat." Kata dokter Ken

"Kumohon sayang bertahan lah....demi kakak kau harus bertahan kau harus kuat." Ucap Emile dengan menangis .

Setelah sampai mereka langsung menuju ke rumah sakit. Sirine ambulan di bunyikan agar tidak ada seorang pun yang menghalangi jalan mereka. Emile masih saja menangis dan terus berusaha mengajak Zeefa bicara walaupun tidak ada reaksi apapun.

Sampai di rumah sakit, para dokter dan suster sudah siap siaga menunggu. Zeefa di masukkan ke dalam ruangan operasi sementara Emile menunggu sendirian di luar dan terus menerus menyeka air matanya agar tidak keluar terus.

"Iya na...." Kata Emile dengan mengangkat telepon ana.

"Aku mendengar jika adikmu di bawa ke Australia jadi aku sedang menuju kesana. Kau tenanglah." 

Mendengar ucapan Ana membuat Emile tak bisa menahan lagi air matanya.

"Hati hati di jalan ana. Aku sangat berterimakasih padamu." Kata Emile yang kemudian menutup panggilannya.

Detik demi detik menit demi menit berganti menjadi jam, Emile terus menerus menatap lampu yang sedari tadi masih bewarna hijau. Emile benar-benar khawatir dengan keselamatan adiknya karena hanya Zeefa lah keluarga satu-satunya yang dia miliki.

"Aku mohon ya tuhan selamatkan adikku." Gumam Emile.

Dalam ruang operasi, tiba-tiba keadaan Zeefa bertambah buruk. Tentu saja hal itu membuat semuanya panik bahkan operasi hampir selesai tingga menjahitnya saja.

"Ambilkan alat pengejut jantungnya." Kata dokter Ken

Sentuhan pertama masih belum ada perubahan, sentuhan kedua begitupun sentuhan ketiga masih belum ada perubahan. Hingga pada akhirnya Zeefa pun tidak mampu bertahan lagi.

Tiiiiiiiittttttttt....

"Catat tanggal dan jamnya." Kata dokter Ken dengan menghembuskan nafasnya.

Dia tetap melanjutkan operasinya sampai selesai sebelum akhirnya keluar. Di luar ruangan melihat lampu sudah bewarna merah membuat Emile berdiri dengan leganya. Dia berdiri di depan pintu menunggu dokter Ken keluar.

1
Sri Rezeki
mantap ceritanya
moonlight: makasih udah mampir kak❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!