Kirana seorang gadis yang tertukar saat bayi di sebuah Rumah sakit. Dia berakhir di panti asuhan yang akhirnya di temukan keluarganya dan di bawa kembali ke Rumah keluarga kandungan nya. namun Karena keluarga lebih mencintai gadis yang palsu, akhirnya dia tak di anggap . usaha dia untuk mendapat cinta dari keluarga ternyata Sia- sia. dan akhirnya diapun mati menggantikan sang Kakak yang hampir terbakar di dalam mobil . Namun ternyata semua pengorbanan nya sia- sia belaka . saat dia mendengar sang Kakak tertua berkata.
"Kau tidak apa- apa Leo..."
"Tidak kak...tapi Kirana ada di dalam mobil..." jawab kakak kedua.
"Tidak masalah , lebih baik dia mati dari pada jadi beban kita...asalkan bukan Jeni yang di sana..." ucap sang Kakak tertu. mendengar ucapan tadi. hati Kirana bagai di tikam belati.
"Begitu hinakah hidupku Tuhan... andai kau beri aku kesempatan untuk hidup lagi. tak akan kusia- siakan hidupku untuk mendapatkan kasih sayang mereka. Dan Tuhan maha adil. dia di lahirkan kembal
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Respati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KEKESALAN ALEX
Mendengar suara Jimi yang menghentikan Brangkar yang berjalan membawa pasien , membuat Alex dan Sam yang berjalan bersama Jimi heran. Ada apa dengan orang ini...pikir Sam.
"Ada apa Jim..?".Tanya Alex. dengan wajah heran dan Sedikit kesal Karena langkah kakinya harus tertunda.
"Bo's...apakah itu bukan Lion keponakan anda...? walaupun wajah nya bengkak, Saya masih bisa melihat Kalau dia seperti Lion Putra Tuan Hui..." Kata Jimi sambil berjalan kearah brangkar Rumah sakit. Dan saat dia dengan jelas melihat wajah Anak remaja itu. Dia berseru dengan wajah kaget dan cemas .
"Bo's...dia memang Lion...tapi wajah dan tubuhnya kenapa...!" Ucap Jimi membuat Alex dan Sam yang mendengar seruan Jimi segera berjalan mendekat . Dan mereka juga melihat wajah anak remaja yang tergeletak di atas brangkar itu. Dia benar- benar Lion Putra Kak Hui.
Dan saat melihat wajah yang lebam itu memang keponakan dia, anak dari sang sepupu , Alek sangat marah...kenapa dengan Putra dari sepupunya ini. Dia segera bertanya.
"Kenapa dengan dia Suster...?" Tanya Alex dengan wajah merah menahan Kemarahan.
"Kami tidak tahu tuan...yang kami tahu dia Korban pengeroyokan..." Ucap Salah satu Suster yang mulai Mengenal Siapa orang yang Ada di depan mereka .
"Lalu mau di bawa kemana anak ini...?" Tanya Alex lagi.
"Si penolong meminta kami membawa dia ke kamar inap tunggal... Sebab dia baru di Operasi..." Ucap sang Suster , mereka takut menghadapi sang Pemilik Rumah sakit besar ini.
"Di Operasi...?" tanya Alex dengan wajah heran .
" Benar tuan...tapi Kami tidak tahu masalah apa yang terjadi . kalau anda ingin penjelasan lebih lanjut, anda bisa bertanya para Dokter Bram yang telah mengoperasi Anak ini. Dan Dokter Canyu yang tahu kedatangan Pasien.. Dia Dokter jaga IGD hari ini..." ucap Si Suster menjelaskan .
"Lalu orang yang menolong...?" tanya Alex lagi.
"Dia sudah pergi tuan...maaf kami harus membawa pasien ini ke ruang rawat Inap..." Ucap perawat .
"Dia keluarga Bastian Tempatkan dia di ruangan Inap khusus. Jimi urus dia tempatkan Lion di ruang dekat kamar Nenek... Aku dan Sam akan menemui Dokter.." Ucap Alex sambil beranjak pergi.
"Baik Tuan.." Jawab Jimi.
Jimi segera mengurus masalah kamar Lion. Sedangkan Alex segera menemui Dokter Canyu. Kebetulan Dokter Canyu bertugas sebagai Dokter Jaga di IGD . Dan Saat si Pemilik rumah sakit menemui Dia. Betapa kagetnya sang Dokter .
"Tuan Alex..." Seru nya tak percaya sambil segera bangkit dari tempat duduk nya. untung saja IGD tidak Ada pasien lagi .
"Jangan kaget...aku hanya ingin tahu masalah Pasien yang baru saja di pindahkan dari IGD ini..." Ucap Alex .
"Maksud tuan Alex anak laki- laki Korban pengeroyokan Preman itu...tapi kami sudah menempatkan dia di kamar Inap sesua permintaan Si penolong..." Ucap DOKTER Canyu .
"Ceritakan kejadiannya dan kenapa dia harus di Operasi...? Sebab dia keponakan Saya..." Kata Alex dingin.
Tentu saja ucapan Alex membuat Dokter Canyu kaget bukan main. Mereka tidak menyangka kalau Pasien tadi dari keluarga Bastian sang pemilik Rumah sakit. Dia segera menceritakan Kejadian datangnya si pasien yang di bawa ke rumah sakit itu . Saat dia memeriksa si pasien yang datang dalam keadaan Pingsan , ternyata tulang rusuknya Ada Satu patah dan dua retak. Dokter Canyu menjelaskan semuanya.
"Namun kami kaget saat melihat tumor ganas yang ada di tubuh anak laki- laki itu .letak tumor itu sangat membahayakan . leraknya di dekat jantungnya .dan para Dokter benar - benar tidak berani melakukan Operasi penyelamatan saat melihat tumor ganas itu . saat itu kami tidak tahu kalau itu tuan Muda dari keluarga Bastian, kami tidak berani mengambil resiko...resikonya terlalu tinggi. Mungkin yang bisa melakukan nya Dokter Leo. Tapi kami tidak dapat mengusulkan itu pada Nona yang membawa dia ke sini..." Ucap Dokter Canyu.
"Nona...?" Ucap Alex kaget . tiba- tiba wajah gadis itu melintas di otaknya .
"Benar tuan.. yang membawa tuan Muda kesini seorang gadis. Sepertinya dia masih sekolah Di SMA ... katanya dia melihat tuan Muda di keroyok oleh lima orang Preman . tadi Ada dua Polisi yang menanyai gadis itu.." Ucap Dokter Canyu.
"Teruskan ceritamu..." Ucap Alex walau begitu dia penasaran dengan gadis itu.
"Saat kami mengatakan pada gadis itu kalau kami tidak sanggup melakukan Operasi, Dia tiba- tiba berkata kalau dia ingin meminta Tolong teman nya. Kami tidak tahu Siapa yang dia mintai Tolong, tak lama Tiba - Tiba dokter Bram mendatangi kami . Dan ternyata gadis itu meminta Dokter Bram datang kemari. Ternyata Dokter Bram mampu melakukan semua itu. Dia bisa mengoperasi tulang yang patah dan juga retak, dia juga sekaligus mengangkat tumor ganas yang Ada di tubuh Tuan Muda..." Ucap Dokter Canyu.
"Kalau begitu tolong panggil kan Dokter Bram. Suruh dia datang kemari sekarang juga....." Ucap Alex datar. Tak berapa lama Dokter Bram pun datang. Dan saat Alex bertanya. Diapun mengkui kalau dia yang melakukan Operasi pada anak Remaja itu dan saat Dokter Canyu memberi tahu kalau anak itu keponakan Bo's besar, Dokter Bram kaget. Dan Dia berkata kalau dia tidak tahu akan hal itu. Namun dalam hati dia berucap. Untung Ak yang melakukannya, jika memang benar- benar dia yang melakukan Operasi itu. Kegagalan Dia dalam melakukan operasi pasti akan membawa dirinya dalam Kematian.
"Trimakasih Dokter Bram...Kau telah melakukannya dengan baik. aku akan mengirim uang pembayaran pekerjaanmu . dan tolong kalian Cari tahu gadis itu. kami akan mengembalikan uangnya yang dia buat membayar biaya rumah sakit untuk Lion..." ucap Alex .
"Baik...kami akan mencarinya tuan..." jawab Dokter Canyu.
"Lalu dimana gadis itu...?" Tanya Alex lagi.
"Dia segera keluar setelah membayar semua biaya Rumah sakit dan kamar untuk tuan Muda . dia memilih ruang Inap kamar tunggal Selama dua hari untuk tuan muda..mungkin dia beranggapan dalam dua hari itu keluarga si sakit akan datang..." Ucap Dokter Canyu.
"Apakah dia tidak berkata apapun saat mau pulang..."tanya Alex lagi.
"Tidak tuan...dia pergi begitu saja saat kami sedang membicarakan tentang anak itu..." Ucap Dokter Canyu . Sedangkan Dokter Bram hanya diam saja .
"Dokter Bram apakah Kau Mengenal Dia...?" Tanya Alex pada Dokter Bram. Baru saat itulah Dokter Bram Melihat pada Alex kembali.
"Kami pernah bertemu saat Saya membantu Temannya yang mengalami luka Karena kecelakaan. Dan saat itu temannya mengalami patah tulang . mungkin Karena Saya bisa menyembuhkan teman nya, akhirnya dia meminta tolong Pada Saya..." Ucap Bram dengan tenang. Walaupun dalam hati dia agak Panik. Namun jawaban Dokter Bram di rasakan oleh Alex agak janggal. Tapi dia tidak mau mengejar nya. Yang penting sekarang keponakannya selamat.
"Di mana tempat tinggal gadis itu...?" Tanya Alex lagi.
"Kami tidak tahu...Sebab dia bukan pasien .." Ucap Dokter Canyu.
"Bukankah Karena dia yang bertanggung jawab, seharusnya dia Mengeluarkan kartu identitasnya kan...?" Ucap Alex.
Semua orang terdiam .
"Sam...coba Kau lihat identitas si penolong. Dan lihat CCTV saat Kejadian . " ucap Alex.
"Baik Bo's.. "Jawab Alex .
Dia segera keluar dari tempat itu. Mendengar perkataan CCTV , Dokter Bram merasa Cemas. Namun wajah nya terlihat tenang.
Sedangkan Kirana ,saat tadi dia keluar dari rumah sakit segera memanggil Taksi untuk pergi ke kantor Polisi . Di dalam taksi dia mengambil IPednya. Dan mulai meretas CCTV Rumah sakit Bastian Hospital . Dia menghapus video saat dia datang ke Rumah sakit. Apa lagi saat dia melakukan Operasi. Setelah selesai Kirana segera memasukkan IPad nya kembali . Dan kebetulan taksi sudah sampai di kantor Polisi yang memang tidak terlalu jauh dari Rumah sakit maupun tempat tinggal nya. Dari Rumah sakit hanya membutuhkan waktu Lima belas menit saja.
Setelah membayar taksi, Kirana langsung masuk kedalam kantor Polisi. Ternyata Kirana harus bertemu dengan beberapa Polisi yang menatap dia dengan penuh pesona . dan siulan menggoda terdengar dari mulut mereka. Namun Kirana hanya cuek saja. Setelah masuk kekantor sang Penyidik dengan bantuan salah satu Polisi. Kirana bertemu dengan Polisi yang mendatangi dia di rumah sakit. Setelah mengatakan apa yang Sebenarnya Terjadi, Kirana di perbolehkan kembali dengan pesan akan di hubungi lagi kalau Ada yang perlu di tanyakan. Dengan cepat Kirana kembali ke Apartemennya. Dan bertepatan dengan Kirana masuk kedalam apartemen , Bo's besar menelfon dia.
"Halo Bo's..apa kabar...?" Kata Kirana mengawali panggilannya.
"Ka.. Bukankah Kau sudah setuju kalau Kau Menjadi Putriku...? Panggil aku papa..." Ucap Bo's Dion dari sebrang. Mendengar ucapan dari orang yang selalu memberi dia pekerjaan. Yang selalu memperhatikan dia lebih dari seorang Ayah yang belum pernah dia rasakan, walaupun mereka belum pernah bertemu . membuat Kirana merasakan perasaan hangat mendapat Sedikit perhatian dan kepedulian Pria paruh baya itu padanya.
"He he he... maaf pa...belum terbiasa. papa harus maklum. Untuk merasakan perasaan memiliki papa, aku sampai mengemis pada seorang papa. Jadi papa harus sabar untuk mengingat kan aku kalau aku kini punya Papa. dan Semoga Mama mau menerimaku menjadi Putrinya. "Ucap Kirana.
" Ha ha ha baik...tapi Kau harus selalu mengingat kalau Kau kini sudah mempunyai orang Tua dan saudara. Dan Perlu Kau tahu. Mamamu sangat senang saat aku mengatakan kalau dia memiliki seorang Putri di Negara K. Dan Kau tahu...kedua Kakakmu sangat penasaran ingin bertemu denganmu..." Ucap Bos Dion.
"Baiklah demi kakak - Kakakku aku akan bertemu dengan kalian,..."ucapan Kirana membuat tuan Dion kaget. dia tidak menyangka kalau Ak mau bertemu dengan mereka.
"Kalau begitu dua minggu lagi kita akan pergi ke Negara K. Keluarga dari Mamamu akan mengadakan pernikahan anak Pertamanya. Jadi Kau bisa menemani kami di sana..." Kata Bos Dion.
"Kapan Papa tiba di bandara. Biar aku menjemput kalian .." Ucap Kirana.
Mendengar ucapan Kirana , tuan Dion kembali hatinya gembira.
"Aku akan mengabarimu saat kami berangkat nanti. Dan Kau bisa menjemput kami..." Ucap Tuan Dion.
"Baik...itu Ide bagus Pa. Aku akan menjemput kalian di bandara. Ya sudah pa...aku baru kembali dari luar, aku belum Mandi dam perutku lapar, jadi aku akhiri panggilan ini ..." Ucap Kirana .
"Tunggu. Kau baru datang...? Dari mana...? Ini sudah malam Ka..." Ucap tuan Dion prihatin.
"Bukankah tadi Papa sudah tahu kalau aku ada di rumah sakit sedang menolong orang... beberapa preman hampir membunuh Dia. Dan Dia memiliki Tumor ganas di tubuhnya..." Ucap Kirana.
"Dan Kau membantu Mengeluarkan tumor itu dan menyelamatkan nyawanya...?" Tebak Tuan Dion.
"He he...seratus untuk Papa. Kasihan anak itu Pa..kalau tidak segera di tolong. Maka habis sudah hidup nya..." Ucap Kirana .
"Lalu apakah mereka tahu identitas dirimu..?" Tanya Tuan Dion yang telah tahu Siapa Kirana seluruhnya. Dari seorang perakit dan penemu benda- benda Canggih. Seorang Dokter Jenius , Seorang Heker handal. Sampai keahliannya dalam ilmu beladiri. Hanya untuk menghadapi Sepuluh sampai dua puluh orang saja Bukan lagi tandingan Kirana.
"Jangan Khawatir Pa...aku sudah menghilangkan jejak kemampuanku..." ucap Kirana lagi.
"Ya sudah mandi dan makan, lalu tidurlah... Papa tahu Kau lelah. Selamat malam nak...." Ucap tuan Dion lembut.
"Malam pa..." Balas Kirana. Dia segera menutup sambungan telfon dan segera melangkah masuk kedalam ruang tidur nya.
Namun ternyata perutnya tidak bisa di Ajak kompromi. Maklum hampir seharian dia belum makan . Akhirnya dengan masih memakai baju Sekolah , Kirana melangkah kedapurnya. Mengambil Mie instant , Telor dan sayur. Serta Beberapa bumbu tambahan. Dengan cepat dia membuat masakan Mie.
Tak lama terlihat dia dengan cepat menghabiskan Mie yang dia buat. Setelah itu barulah dia mandi. Setelah mandi dan ganti baju tidur, Kirana naik Ranjang. Tidak berapa lama terlihat gadis itu tertidur lelap. Mungkin karena lelah menolong Lion dari Preman dan ruang Operasi .
Sedang kan di rumah sakit, terlihat Alex berjalan kearah ruang CCTV. Dia ingin melihat Siapa yang telah menolong sang Keponakan. Sesampainya di Sana. Dia meminta para menjaga Untuk memperlihatkan saat Lion datang. Namun sayang sekali...saat kedatangan Lion, tidak Ada rekamannya di sana. Hanya Ada saat waktu pagi dan saat Dion di bawa oleh Para Suster keluar dari kamar Operasi. Melihat itu. Kekesalan di dalam hati Alex semakin besar. Kenapa waktu kedatangan Lion ke Rumah sakit ini Seolah sengaja di hapus . Ada apa ini...atau seseorang tidak menginginkan gadis penolong di ketahui. Namun secerca harapan kembali timbul.
"Sam...Cari CCTV di sekitar Kejadian pengeroyokan Lion, tanyakan pada Polisi tempatnya...dan urus masalah pengeroyokan itu. Aku ingin tahu Siapa yang berani mencelakai keluarga Bastian..."." Ucap Alex Pada asisten Pribadinya dengan nada dingin .
"Baik Tuan , Sam akan pergi..." Sam langsung keluar . dan bertepatan dengan kedatangan Jimi yang sudah menyelesaikan urusan nya.
"Kau sudah menaruh Lion di kamar dekat Nenek...?" Tanya Alex.
"Sudah Tuan...dan saya menyuruh dua pengawal menjaga kamar itu..." Ucap Jimi .
"Kau telah menelfon Kak Alicia...?" Tanya Alex pada Jimi.
"Sudah Bo's.. Mereka akan segera datang..." jawab Jimi.
"Kalau begitu kita pergi kesana. Mungkin kak Alicia dan kak Hui sudah datang...apakah Luon sudah sadar...? " tanya Alex sambil menatap Jimi sekilas .
"Belum Bos...saat saya keluar anak itu masih dalam pengaruh obat bius..." jawab Jimi sambil menatap sekitar yang jimi lihat banyak perawat yang sengaja mencari perhatian mereka. Terutama sang Bos yang memang di gilai Wanita walaupun wajah nya dingin seperti Kulkas.
"Kata Suster kapan Lion akan sadar...?" ucap Alex sambil melangkahkan kaki di sepanjang koridor rumah sakit.
"Katanya kalau tidak Nanti malam, mungkin besok pagi. Sebab dia melakukan Operasi besar..." Ucap Jimi menjelaskan seperti kata Dokter yang tadi melihat keadaan Lion.
Tak berapa lama mereka sampai di kamar inap tempat Lion tinggal. Alex melihat Ada dua menjaga di depan Pintu kamar Lion seperti kamar sang Nenek yang bersebelahan dengan kamar Lion. Mereka segera menunduk memberi hormat saat melihat Alex datang. Perlahan Jimi Membuka pintu kamar Inap tempat Lion berada. Ternyata hanya ada Lion yang masih belum sadarkan diri . dan ternyata kedua orang Tua Lion belum datang.
Mereka segera masuk dan melihat keadaan Lion. Terlihat tangan Alex mengepal menahan kemarahan saat melihat keadaan Lion . Namun baru saja mereka ingin duduk, terdengar pintu terbuka dengan cepat. dan terlihat sepasang Suami istri masuk kedalam ruangan dengan nafas terlihat memburu.
"Al..apa yang Terjadi dengan keponakanmu..!" Seru Nyonya Muda Alicia sambil berjalan cepat menuju tempat tidur. Terlihat air mata mengalir deras di matanya. Apalagi saat doa melihat keadaan sang Putra .
"Ada apa ini...kenapa Putraku sampai seperti ini..?" Seru Nyonya Alicia sambil tak henti menangis.
"Pelankan suaramu...Jangan terlalu Berisik, Putramu sudah terselamatkan nyawanya . Beberapa Preman menghajar dia. Seperti nya Ada yang ingin membunuh dia. Untung saja masih Ada orang baik yang menolong Dia. Dan kabar baik nya, Tumor ganas yang di miliki Putramu telah di angkat .." Ucap Alex terus terang.
"A...apa...tu..tumor itu bisa di angkat.. Siapa yang telah melakukannya...!" Kata Nyonya Alicia dengan wajah kaget . begitu juga dengan Suami nya. Pria tampan gagah di sebelahnya ikut menatap Alex .
"Apa benar yang Kau katakan Al...?" Tanya Tuan Dong Hui ayah Lion.
"Benar...itu Dokter Bram ,...Dokter Bram yang menolong Nyawa anakmu juga sekaligus mengangkat tumor yang Ada di tubuh Lion.." Jawab Alex.
"Ya Tuhan...di dalam kesedihan ini, kita juga mendapatkan kebahagiaan. Kau tahu... berbulan- bulan bahkan kau juga tahu hampir tiga tahun ini kami mencari Dokter yang mampu mengangkat tumor itu. Tapi tidak Ada yang berani. Tapi sekarang anakku malah tertolong Karena Bencana ini. Al...Dokter Bram mana yang telah menolong Lion...?" Tanya tuan Hui.
"Dokter Bram Ahli jantung yang bekerja di rumah sakit ini..." Ucap Alex.
"Apaa..Bram ahli jantung rumah sakit kita ini..?maksudmu Bram Fio Dokter lajang yang belum menikah itu...!" Seru tuan Hui dengan wajah heran.
"Siapa lagi Dokter Jantung yang terkenal di rumah sakit kita ini kalau bukan dia..." ucap Alex .
"Kau kenal Dia Pa...?" Tanya sang Istri.
"Tentu saja... Dia dokter ahli jantung yang terbaik di Negara ini. Dia adik dari sahabatku si Yonak. Tapi setahuku dia berkata tidak mampu melakukan Operasi ini. Aku sudah memaksa Dia. Tapi saat dia melihat letak tumor di tubuh Lion, Dia angkat tangan. Aku sudah berkata agar dia mencoba, jika gagal pun aku tidak menyalahkan dia. Tapi dia tetap tidak mau Karena dia Putraku. Dia berkata, dia tidak bisa melakukan itu karena keberhasilan operasinya hanya kurang dari 50% . karena itu dia tidak berani. Lalu kenapa Sekarang dia melakukannya. Dan ternyata dia bisa. Apakah benar Dia Al..? apakah tidak Ada orang lain yang bersama dia....?" Tanya Hui tak percaya.
" Dia mengakui kalau dia yang melakukannya...dan Dokter Canyu sebagai saksi. aku sudah bertemu dengan dia. Dia tidak tahu kalau Pria Muda yang dia Tolong Putramu. Mereka tidak tahu kalau Lion anggota keluarga Bastian. Saat Lion di tolong, dia dalam keadaan terluka dan wajah nya bengkak. Lihat saja itu..." Ucap Alex sambil menunjuk pada Lion yang masih dalam keadaan tidak sadar.
Dan saat mereka Berbicara, tiba- tiba Sam datang. Anak buah Alex memang hebat. Dengan cepat mereka mendapat kan apa yang di harapan sang Bo's.
"Sam menghadap Bo's..." ucap Pria tampan bawahan Alex itu.
"Apakah Kau sudah mendapat kan CCTV itu Sam...?" Tanta Alex.
"Sudah Bo's...dan Bo's akan melihat Siapa gadis yang telah menolong tuan Muda Lion.." ucap Sam sambil memberikan Leptop pada Alex. Dengan segera Alex Menyala kan Leptop nya dan mulai mengetik . tak berapa lama di Layar Leptop terlihat rekaman CCTV saat Lion di kejar lima orang Preman yang bertubuh kekar. Lion terlihat lari dengan. cepat. Namun dia tersudut di gang buntu. Dan tak lama mereka mulai menghajar Lion. Semula Lion masih melawan. Namun tak lama terlihat dia kewalahan dan mulai di hajar . terlihat sekali Kalau mereka ingin menyiksa dan membunuh Lion. Dan saat itu mereka melihat seorang gadis lewat di jalan yang tidak jauh dari tempat itu. Saat melihat gadis itu, terlihat wajah Alex kaget. Dengan perasaan tegang dia melihat kelanjutan rekaman CCTV yang mereka dapatkan . Dan tak lama terlihat gadis itu berlari kearah Lion. Ternyata dia melihat salah satu dari para Preman membawa pisau panjang .Ternyata gadis itu ingin menolong Lion dari bahaya tusukan salah satu dari Preman tadi . Dengan Ringan dia menendang Pria Yang membawa Pisau dan Juga Pria yang menghajar Lion. Ke dua Preman itu terlempar menjauh dari Lion. Terlihat sekali kalau gadis itu melindungi Lion yang terpuruk di belakang nya. Dan tak lama terlihat perkelahian gadis itu dengan. lima Preman yang ingin membunuh Lion. ternyata gadis itu sangat kuat, hanya Beberapa saat saja para Preman jatuh. Alex sempat tersenyum saat melihat gadis itu memukul kepala sang Preman yang tidak pingsan . Hingga sang Preman jatuh tak sadar kan diri. Setelah itu sepertinya Dia menelfon Polisi. Lalu dia mendekati Lion yang terlihat terluka parah. Dengan tangan memeluk tubuh Lion . mereka berjalan perlahan menuju jalan. Tapi entah kenapa saat melihat gadis itu memeluk Lion. Hatinya Merasa tak rela . Ada kekesalan yang tiba- tiba hadir di dalam hatinya. Akhirnya dia mengakhiri melihat video itu. Menyerahkan Leptop pada Sam kembali.
"Al...kenapa Kau berikan Leptop itu pada Sam...bukankah kita belum selesai penonton semua nya... " ucap Tuan Hui tak rela .
"Kak...kita bisa melihat kalau Mereka akan pergi ke rumah sakit...dan sekarang Putramu sudah selamat kan..." Ucap Alex dengan nada kesal.
"Lalu di mana gadis itu sekarang...?" Tanya tuan Hui.
"Mana aku tahu..." Ucap Alex masih terlihat kesal.
"Tidak tahu...kalian tidak bertemu dengan dia...?" Ucap Nyonya Alicia.
"Kami tidak bertemu Dia nyonya. Dia segera keluar setelah membayar Biaya rumah sakit. Dan kamar tunggal untuk Tuan Mada Lion..." Ucap Sam.
"Ha... Adakah orang sebaik itu...?" Kata nyonya Alicia lagi.
"Buktinya Ada..." ucap Alex lagi.
"Tuan Ada kabar dari kantor Polisi..." Ucap Sam lagi.
"Apa itu...?" Tanya Alex .
"Yang menyuruh para Preman untuk membunuh tuan Muda Lion Adalah anak dari keluarga Sang..."ucap Sam.
"Keluarga Sang...? Berani sekali dia... Lalu kenapa dia sampai ingin Lion Mati...?" Tanya Alex dengan wajah marah.
"Para Preman tidak tahu. Mereka Hanya mendapat perintah untuk menyiksa dan membunuh tuan Muda..." Ucap Sam lagi.
"Selidiki masalah ini Sam. Kenapa mereka berani menyakiti keluarga Bastian. Dan kau Jim ...tekan mereka. Putuskan hubungan kerja kita. Aku ingin tahu, sampai di Mana kekuatan mereka Hingga berani Melukai keluarga Bastian. serta menginginkan Kematian salah satu anggota Bastian..." Ucap Alex dengan marah .
"Baik tuan... Saya pasti melakukan nya dengan baik..." jawab Jimi .
"Aku juga akan bertindak Al...aku akan menyuruh keluarga Dong menghentikan kerja sama kami dengan keluarga Sam. dan Aku akan mendatangi keluarga kurang ajar itu..." ucap tuan Dong Hui dengan nada marah.
"Tidak usah kesana kak . Biar pengacara yang melakukan nya. kita tuntun mereka..." ucap Alex dingin.
"Baik kalau itu maumu...aku tidak rela kalau mereka belum jatuh. enak saja mau membunuh Putraku...!" seru Tuan Hui marah.
"Ya sudah kak Aku pulang dulu. Besok saat menengok Nenek, aku akan mampir lagi.." ucap Alex sambil berdiri dari sofa. .
"Tunggu...Kau bilang Nenek di sini...kenapa kami tidak mendengar beritanya. " ucap Alecia .
"Ck... Kau seperti tidak tahu Nenek saja..aku pergi..." ucap Alex sambil berjalan keluar dari kamar rawat Lion .
"Trimakasih Al...." ucap Tuan Hui.
"Jangan padaku...ucapkan pada gadis itu kalau Kau bertemu dengan dia..." ucap Alex tanpa menengok kearah mereka. tak lama terlihat mereka keluar dari rumah sakit dengan Mobil mewah mereka.
Maaf udahan dulu ya...aku lanjut besok lagi. jangan lupa like , vote dan komennya aku tunggu.
Bersambung .
semangat kk💪💪💪