Si Cupu Itu Tuan Muda Milyader

"Hmm aku di mana ini."ucap nathan melihat sekitar hanya ada rumputan yang luas dan berbagai bunga yang sangat cantik.

"Nathan."panggil seseorang dari belakang nathan

Deg..nathan merasa tak asing dengan suara itu,suara yang sangat dia rindukan selama ini.nathan menoleh kebelakang,orang tuanya melambaikan tangannya pada nathan.

Nathan menoleh,setetes air matanya menetes.orang yang selama ini dia rindukan ada di depan matanya.

"Ayah bunda."ucap nathan berlari menghampiri kedua orang tuanya.

Ayah dan bunda nathan tersenyum lalu merentangkan tangan mereka.Dengan senang hati nathan memeluk kedua orang tuanya.

"Bunda ayah,"isak nathan dalam pelukan mereka."Kenapa kalian tidak mengajak nathan bersama kalian."sambung nathan.

"Jangan berbicara seperti itu nak ini semua takdir dari maha kuasa untuk memisahkan kita sementara."ucap bunda tasya mengelus punggung nathan.

"Sekarang kamu sudah besar nak."ucap ayah nico

Nathan melepaskan pelukan nya,lalu menatap kedua orang tuanya.

"Aku rindu kalian."ucap nathan tersenyum pada ayah bunda nya.

"Kami juga rindu nak,tapi kita tidak bisa bersama lagi.nanti tiba saatnya kita berkumpul lagi."ucap bunda tasya.

"Kapan saat nya tiba bunda,kalian tau semenjak kalian pergi hidup aku tidak baik baik saja."ucap nathan meneteskan air matanya.

"Kamu adalah anak ayah dan bunda yang kuat,ingat tuhan tidak akan memberi cobaan di luar batas kemampuan hambanya.ayah percaya kamu anak yang kuat.tuhan memilih kamu karena dia tau kamu kuat.ingat jangan pernah kami menyalahkan takdir."ucap tegas ayah nico.

"Tapi nathan gak kuat yah hiks,nathan di dunia ini hanya sendiri."ucap nathan.

"Masih ada bibi tuti dan kak dimas yang menemani kamu nak,jangan merasa sendiri lagi yah.kamu juga sudah ketemu dengan sahabat bunda."ucap bunda tasya lembut.

"Sahabat."ucap bingung nathan.

"Iya kamu sudah mengenalnya nak.dia juga sahabat ayah,dia orang baik.ayah percaya dia akan menjaga kamu dengan baik."ucap ayah nico.

"Siapa yah,apa nathan pernah bertemu dengan mereka?"tanya nathan yang masih bingung.

"Iya nak,kamu pernah bertemu dengannya.sekarang kembali lah."ucap lembut bunda tasya.

"Gak!nathan gak mau.nathan masih ingin bersama kalian."ucap nathan lalu memeluk kembali kedua orang tuanya.

"Tempat kamu bukan di sini nak,kamu masih ada tugas yang harus kamu selesaikan."ucap ayah nico.

"Gak!nathan gak mau."ucap nathan mempererat pelukannya.

Nico dan tasya saling pandang.

"Nat,apa kamu gak rindu dengan bibi tuti,kak dimas dan teman kamu itu."ucap bunda novia

Nathan langsung mendengar bisikan mereka.

"Nathan sini nak kita makan bersama,bibi sudah bikin makanan kesukaan kamu."suara bibi tuti.

"Nathan,misi kita belum selesai.masa kamu mau ninggalin kakak sih,tega kamu yah."suara dimas.

"NATHAN..kamu sudah janji mau bonceng aku dengan motor legend kamu ini hah,mana janji kamu."suara cempreng caca.

"Kembalilah nak,tempat kamu bukan di sini."ucap lembut bunda tasya melepaskan pelukan nathan

"Aku harus kembali lewat mana yah bun,aku gak tau ini sangat luas."ucap nathan bingung

"Ikuti saja cahaya putih itu nak."ucap ayah nico

"Baiklah,aku akan kembali.ayah bunda aku sayang kalian."ucap nathan terisak berat meninggalkan medua orang tuanya.tapi dia harus kembali,tempatnya bukan di sini.

"Iya nak,kembalilah."ucap lembut bunda novia.

Dengan berat hati nathan meninggalkan kedua orang tunya.lalu melangkahkan kakinya pada cahaya putih dengan arahan kedua orang tuanya.

Nathan menghentikan langkahnya lalu menoleh pada kedua orang tuanya yang tersenyum padanya.Nathan melambaikan tangannya pada kedua orang taunya,pertanda perpisahan.

Tok tok tok tok

"Nathan nathan nathan nathan bangun nak."ucap bibi tuti dengan nada yang tinggi mengetuk pintu nathan.

Nathan yang terbangun dari tidurnya akibat ketukan dari bibi tuti dari luar.

"Ternyata hanya mimpi."ucap nathan yang menyadari pertemuan dengan ayah bundanya hanya mimpi semata.

"Gak apa apa,yang penting aku bisa melihat wajah mereka lagi."ucap nathan tersenyum.

"Nathan."ucap bibi tuti kembali.

Nathan langsung beranjak dari duduknya,membuka pintu kamarnya.

Ceklek..nathan membuka pintu,terlihat muka bibi tuti yang khawatir pada nya.

"Kamu gak kenapa napa nak?"tanya bibi tuti.

"Nggak bi,emang nathan kenapa."jawab nathan.

"Bibi sudah dari tadi mengetuk pintu kamu tapi kamu tak kunjung buka nak.Kamu baru bangun nak?"tanya bibi tuti.

"Iya bi"ucap nathan.

"Tumben kamu telat,ini sudah jam tujuh lewat loh."ucap bibi tuti.

Nathan langsung menoleh pada jam dinding yang ada di kamarnya.matanya terbelak melihatnya,sebentar lagi pagar sekolah akan di tutup.

"Nathan mandi dulu bi."ucap nathan meninggalkan bibi tuti lalu masuk ke dalam kamar mandi.

Bibi tuti hanya geleng kepala melihat nathan.

"Tumben dia lambat bangun,apa di begadang semalam."ucap bibi tuti.

Bibi tuti lalu kembali ke bawah menyiapkan nathan bekal untuk di bawa kesekolah.

^***Kediaman Aldebaran***^

Huek huek huek huek

Radit terus memuntahkan isi perutnya,sampai badan dia lemas.

"Mas gak usah yah ke kantor,biar raka dan jessika yang handel dulu sementara."ucap novia mengelus punggung suaminya yang sedang lemas.

"Nggak bun,ayah kuat kok."ucap radit yang terdengar lemas.

"Ih ayah kalau di bilangin susah membantah bunda padahalkan ini demi kebaikan ayah tau."kesal novia.

"Ayah gak apa apa sayang,mungkin setelah ayah istirahat sejenak ayah akan mendingan."ucap radit.

"Ya sudah ayah istirahat aja,ayah masuk siang aja yah."ucap novia

"Iya bun."ucap radit lalu keluar dari kamar mandi menuju tempat tidur,lalu berbaring.

"Kita periksa aja ya yah."ucap novia duduk di samping ranjang.

"Gak usah bunda."tolak halus radit.

"Gak,ayah harus di periksa.bunda akan telpon dokter irfan."ucap novia menelpon dokter irfan.

Radit tak berucap kembali,dia hanya pasrah apa yang di lakukan istrinya.Saat ini badan dia sangat lemas,apa pun yang dia makan pasti keluar kembali.

"Dokter irfan akan kemari yah."ucap novia setelah menelpon dokter irfan.

"iya bun,bunda ayah boleh minta sesuatu gak."ucap radit.

"Minta apa yah,bunda akan usahakan untuk ayah."ujar novia.

"Ayah ingin di buatin bubur bun."ucap radit.

"Bunda kira ayah minta apaan,baiklah bunda ke dapur buatkan ayah bubur."ucap novia beranjak dari duduknya.

"Tapi ayah mau di tambah telur setengah masak bun."ujar radit membuat novia kaget.pasalnya radit sangat tidak suka telur setengah masak.

"Hah,telur setengah masak.sejak kapan ayah suka.ayah kan sangat tidak suka telur setengah masak itu."ucap novia bingung.

"Ayah gak tau bun,tapi saat ini ayah ingin banget bubur den telur setengah matang bun."ucap radit.

"Baiklah,bunda buatkan ayah.tunggu sebentar yah."ucap novia di angguki radit

"Aneh banget."ucap novia.