NovelToon NovelToon
Pesona Janda Kembang

Pesona Janda Kembang

Status: tamat
Genre:Tamat / Konflik etika / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua / Trauma masa lalu
Popularitas:429.4k
Nilai: 4.6
Nama Author: nona manis

Warning!!!
ini hanya sebuah cerita kayalan belaka, bukan area bocil, jika tidak suka silahkan skip.

Tolong juga hargai karya ini dengan memberikan LIKE untuk mengapresiasi karya ini, VOTE atau GIFT sangat berharga buat kami para penulis, terima kasih sebelumnya.

-------

Berkali-kali mengalami kegagalan dalam pernikahan membuat seorang janda muda yang umurnya belum genap 24 tahun nan cantik jelita bernama Sisilia Aramita memutuskan untuk tidak akan menikah lagi seumur hidupnya. Meskipun statusnya janda namun ia masih tatap perawan.

Ia sudah bertekat, jika menemukan pria yang menurutnya tepat ia akan menyerahkan dirinya pada orang itu dan hanya akan menjalani hubungan tanpa ikatan pernikahan.

Hingga ia bertemu dengan seorang pengusaha tampan bernama Jackson Duran, yang membuat dunianya jungkir balik.

Apakah Jackson bisa merubah pendirian Sisilia untuk mau menikah kembali ataukah ia akan gagal mendapatkan cinta Sisilia.

Yuk simak bagaimana kisah mereka berdua...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nona manis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku mencintainya

Jangan lupa tinggalkan jejak setelah membaca ya gaess...

Please like, komen, dan votenya ya terima kasih sekebon para readers...

...----------------...

Setelah tertidur terlalu lam, Sisil pun mengerjapkan matanya, ia melihat ke arah jendela dan ternyata hari sudah malam. Kemudian Sisil bangun dan melihat di meja sudah ada makanan, ia juga melihat sebuah koper di dekat pintu. Ia ingat itu adalah koper miliknya. Sisilpun bangun dan membersihkan dirinya.

Hari-hari ia lalui dengan membaca semua buku-buku milik Alan. Ia tertarik dengan sebuah buku bersampul kulit berwarna biru tua. Ia pun membacanya, ternyata itu buku harian Alan. Sisil terpana, seorang pria ternyata bisa mencurahkan segala rasa di hatinya dalam sebuah buku harian.

Namun yang mencuri perhatiannya adalah tanggal dimulai catatan itu, yaitu dua bulan sebelum pernikahan mereka. Sisil membacanya dan ia baru mengetahui jika telah lama ia dijodohkam dengan Alan, bahkan mungkin sejak ia masih sekolah. Namun di situ tertulis, jika Alan menolak karena ia ingin mengejar cita-citanya kuliah di luar negeri.

Dan tepat dua bulan yang lalu, Alan menyetujui perjodohan itu karena dirinya telah menyelesaikan kuliahnya di luar negeri. Dari buku itu Sisil juga mengetahui jika Alan diam-diam mencari tahu tentang dirinya.

Lembar berikutnya, Sisil menemukan fotonya yang sedang tersenyum sedang mengurus tanaman hias milik mamanya. Air matanya pun tak terbnedung lagi "Andaikan kita dipertemukan lebih awal" ucap Sisil terisak.

Seseorang di balik pintu dari tadi melihat semua yang Sisil lakukan "andaikan kita mempertemukan mereka lebih awal pa..." mamanya Alan menghapus air mata yang mengalir di pipinya "sudahlah ma...semua sudah terjadi, sekarang biarkan Sisil menyendiri, ia butuh waktu" papanya Alan mengusap bahu istrinya itu.

Sisil menghabiskan waktu di dalam kamar Alan, ia hanya keluar untuk mandi setelah itu ia kembali lagi ke kamarnya Alan. Yang ia lakukan hanya memandangi dan memeluk foto Alan.

Ia begitu terpukul dengan peristiwa yang menimpa mereka berdua. Bahkan Sisil merasa telah jatuh cinta pada Alan, namun sayangnya sudah terlambat, Alan sudah berada di surga.

Hal itu yang membuat Sisil semakin terpuruk, mencintai orang yang sudah berbeda alam dengan dirinya. Sisil tak lagi memikirkan dirinya, yang ada hanyalah penyesalan demi penyesalan bahkan untuk makan saja, ia tak berselera.

Satu bulan berlalu, keluarga Alan telah mengiklaskan kepergian Alan, meskipun Alan putra satu-satunya namun mereka tak bisa larut dalam kesedihan. Namun tidak dengan Sisil, ia merasa ada yang hilang, hampa yang ia rasakan.

"Sil..." mamanya Alan masuk ke dalam kamar Alan

"ma..."

"ayo makan dulu..." mamanya Alan membawakan makanan untuk Sisil

"Sisil tidak lapar ma..."

"Sil...mau sampai kapan kamu begini...? mamamu kawatir...berkali-kali ia meminta mama untuk membujukmu pulang"

"Sisil rindu Alan ma...apakah Sisil tak boleh berada di sini lagi?" air mata Sisil terus mengalir

"kita semua juga merindukan Alan, dia anak yang baik penurut, kamu boleh tinggal di sini sampai kapanpun, kamu tetap menantu di rumah ini" mamanya Alan membelai lembut punggung Sisil yang tampak bergetar

"Sisil juga mencintai Alan ma...sayangnya..." lidahnya tercekat "sudah..terlambat..." mamanya Alan menarik Sisil ke dalam pelukannya.

Tak mudah melupakan seseorang yang begitu baik, apalagi dia mengorbankan nyawanya demi orang yang dicintainya. Sisil tak tahu lagi, apakah akan ada orang yang sebaik dan setulus Alan.

Empat bulan berlalu, Sisil sudah lebih bisa menerima kenyataan jika Alan tak mungkin kembali walaupun ia menangis darah. Sisil memutuskan untuk pulang ke rumahnya. Ia merasa tidak enak dengan kedua orang tua Alan, karena di sana ia selalu dilimpahi kasih sayang dari orang tua Alan yang tak pernah ia rasakan sebelumnya.

Bahkan kini Sisil telah mau makan di meja makan dan membantu mamanya Sisil berjualan batik. Karena kedua orang tua Sisil memiliki beberapa butik batik yang tersebar di beberapa kota.

"ma...pa...Sisil ingin pulang ke rumah orang tua Sisil" ucap Sisil lirih merasa tidak enak dengan kedua orang tua Alan.

Papanya Alan meletakkan sendoknya kemudian ia menghela nafasnya, ia tahu hari ini akan tiba, mereka sudah menyayangu Sisil seperti anak mereka sendiri "apa kamu tidak betah berada di sini?"

"bukan begitu pa...papa dan mama sangat baik, Sisil nyaman berada di sini, namun Sisil sadar ikatan di antara kita adalah Alan, kini Alan telah tiada, Sisil merasa tidak berhak tinggal di sini" Sisil menunduk ia sedih mengucapkannya

"baiklah kalau memang itu sudah keputusan kamu...papa harap kamu tidak melupakan kami" ucap papanya Alan

"tentu tidak pa...di sini Sisil merasakan kasih sayang yang belum pernah Sisil rasakan sebelumnya" ucap Sisil dengan mata berkaca-kaca

"kami menyayangimu seperti kami menyayangi Alan...bagi kami kamu tetap menantu kami walaupun kelak kamu telah menikah kembali" ucap mamanya Alan lembut

"terima kasih ma..." air mata Sisil pun luruh, seumur hidupnya baru kali ini ia mendapatkan kasih sayang yang tulus dan ia mendapatkannya dari mantan mertuanya itu.

Sisil pun berpamitan pada kedua orang tua Alan. Sedih itu yang ia rasakan, meski berat ini harus ia lakukan, tidak mungkin baginya jika harus berada di rumah Alan karena itu akan membuatnya semakin teringat pada Alan.

"datanglah jika kamu ada waktu, rumah ini juga rumah kamu" ucap mama Alan lembut

"baik ma...nanti Sisil akan sering mengunjungi mama dan papa" ucap Sisil kemudian ia melangkahkan kaki keluar dari rumah Alan.

"kasihan anak itu...ia gadis yang baik, harus sudah menjadi janda di umur yang belum genap 21 tahun" ucap papanya Alan menatap kepergian Sisil

"benar pa...dia anak yang baik juga penurut, jika Alan masih hidup pasti ia akan sangat bahagia" mama Alan menyeka air mata yang mengalir di pipinya

"papa akan mewariskan sebagian dari harta kita untuknya, apa mama setuju?"

"mama setuju...dia adalah istri Alan dia berhak mendapatkan apa yang menjadi milik Alan" ucap mamanya Alan.

Sisilpun kembali ke rumah yang membuatnya tak merasakan kasih sayang. Ia tetap bertahan di rumah itu hanya karena mamanya, ia hanya ingin membalas budi pada kedua orang tuanya.

Ia tak mau selalu dikatakan anak tak tahu balas budi. Sisil tak pernah mengerti kenapa papanya selalu mengatakan hal itu. Kata-kata yang menyakitkan untuk ia dengar.

.

.

B e r s a m b u n g

Nona nulis 2 bab terakhir ini juga sambil nangis bombay...yuk gaes...tinggalkan jejak setelah membaca ya..terima kasih

1
gian 305
sisil itu munafik N lebay.... alasan trauma tp ena ena mau
Sri Ratmini
Luar biasa
Dea Dea
Buruk
pebri hastuti
Luar biasa
Ita rahmawati
ternyta blm sempet nikah
Ita rahmawati
baru baca tp kyknya bagus jd lanjuuuuttt
yusri sukiyatman
Luar biasa
Patrisia Seli
sisil ceroboh bikin tensi naik
Patrisia Seli
sisil yg bodoh
Ayudah
Ceritanya bagus Kak... marathon baca ini
Siti Nur M. Yahya
bagus 👍
Tika Panda
good
Kalsum
lanjut
Kalsum
dag dig dug
Kalsum
kasihan dery kenapa nadia gk mau kasi kesempat ke dua
Kalsum
sisil hamil
Kalsum
huuu seru dan tengang
Kalsum
jgn pisah nadia
Kalsum
waoooo dag dig dug
Kalsum
😃😃😃😃😃cemburu sm org udh g ada
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!