Boy Alexander, pria berusia 28 tahun itu adalah seorang asisten yang sudah mendedikasikan hidupnya untuk mengabdi kepada keluarga Keano. Selain itu, dia juga adalah pemimpin tim keamanan dari semua pengawal di keluarga Keano.
Sebelum diadopsi, dia tinggal di panti asuhan, sehingga dia tidak tahu siapa orang tuanya dan dia tidak tahu tentang jati diri dia yang sebenarnya.
Sebuah kesalahpahaman membuat dia harus menikah dengan sang nona muda, membuat Boy dipandang rendah oleh mertuanya, mengingat status Boy hanyalah seorang asisten.
Siapa sangka ternyata Boy adalah seorang pewaris yang berasal dari keluarga terpandang. Ketika Boy baru saja dilahirkan, ayahnya sudah tiada. Boy telah dibuang oleh kakeknya ke panti asuhan karena tidak ingin memiliki cucu yang berasal dari darah orang miskin.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1
Pada tahun 1997, terdengar suara tangis seorang bayi laki-laki yang menggema pada malam hari itu. Kemudian terlihat seorang pria tua yang baru saja keluar dari mobil sambil menggendong bayi tersebut.
Pria tua itu bernama Alam Alexander, dia adalah pemilik perusahaan Alexander, sebuah perusahaan yang bergerak di berbagai bidang dan memiliki banyak anak perusahaan di negeri ini.
Tuan Alam memiliki seorang putri yang sangat cantik, wanita itu bernama Jasmine Alexander. Tuan Alam sudah lama menjodohkan putri semata wayangnya itu dengan lelaki pilihannya. Tapi sayangnya Jasmine menentang perjodohan itu, malah menikah dengan seorang pria yang sangat miskin bernama Adnan.
Jasmine rela meninggalkan semua kemewahannya dan menjalani kehidupan yang sederhana bersama dengan sang suami. Dia sama sekali tidak keberatan dengan profesi Adnan yang hanya bekerja sebagai supir taksi. Bahkan kini dari hasil pernikahan mereka Jasmine telah berbadan dua.
Tapi kebahagiaan itu seketika sirna ketika usia kandungan Jasmine telah menginjak 9 bulan. Disaat-saat dia sedang menanti kelahiran putranya, sang suami malah pergi untuk selamanya. Adnan meninggal dunia karena kecelakaan. Seketika membuat dunia Jasmine sangat merasa hancur.
Malam ini Jasmine telah melahirkan putranya di rumah sakit. Wanita itu belum sadarkan diri setelah menjalani operasi. Sehingga dia tidak tahu bahwa diam-diam Tuan Alam membawa putranya pergi dari rumah sakit.
"Katakan kepada Jasmine bahwa putranya sudah meninggal!" Tuan Alam memberikan perintah kepada semua dokter dan petugas medis yang lainnya di rumah sakit tersebut untuk berbohong kepada Jasmine mengenai putranya.
Semua dokter dan petugas medis yang ada disana terpaksa harus mengikuti perintah dari Tuan Alam, karena mereka takut karir mereka akan dibuat hancur. "Baik, Tuan."
Sehingga kini Tuan Alam telah membawa pergi bayi tersebut. Dia memberikan bayi laki-laki mungil dan wajahnya yang masih terlihat merah itu kepada asistennya.
"Tolong bawa bayi ini ke panti asuhan mana pun. Saya tidak ingin melihatnya. Jangan ada satu orang pun yang tahu bahwa dia adalah anak putriku. Sampai kapanpun aku tidak akan pernah menganggap dia sebagai cucuku!" Tuan Alam tidak ingin memiliki cucu dari darah orang miskin seperti Adnan. Dari dulu dia tidak pernah setuju dengan pernikahan putrinya dengan Adnan.
"Baik, Tuan." Asisten Rozi pun mengangguk dengan patuh. Sebagai seorang asisten tentu saja dia harus patuh kepada tuannya.
Rupanya Asisten Rozi membawa bayi tersebut ke sebuah panti asuhan bernama Keano Bakti. Walaupun sebenarnya dia sangat tidak tega melakukannya, tapi dia harus melaksanakan tugas yang diperintahkan oleh Tuan Alam untuk memisahkan bayi dari ibunya.
...****************...
"Tidaaak..." Terdengar teriakan Jasmine sambil menangis histeris ketika mendengar penjelasan dari Dokter Farhat bahwa bayi yang baru saja Jasmine lahirkan telah meninggal dunia.
"Gak mungkin! Gak mungkin bayiku meninggal. Dokter pasti bohong kan?" Jasmine bertanya kepada Dokter Farhat sambil menangis terisak-isak.
"Maafkan kami, Nona Jasmine. Kami sudah mengupayakan semaksimal mungkin. Tapi bayi anda tidak terselamatkan," jawab Dokter Farhat sambil sedikit menundukkan kepalanya.
"Arrrrghh... bayiku! Arrrrghh..." Jasmine pun menangis histeris. Dia merasa hidupnya semakin hancur, setelah dia kehilangan pria yang sangat dia cintai, kini dia harus kehilangan buah hatinya.
Dokter Farhat masih menundukkan kepalanya. Mungkin karena sebenarnya dia sangat merasa bersalah harus berbohong kepada Jasmine. Dia terpaksa melakukannya demi keselamatan karirnya dan semua orang yang bekerja di rumah sakit sana.
semoga itu boy bukan si asisten Rozi 😬😬
Alexa cuma cocoknya sama Boy😘😁