NovelToon NovelToon
Bukan Aku Yang Mereka Inginkan

Bukan Aku Yang Mereka Inginkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Selingkuh / Mengubah Takdir
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: laxiana

Aku menganggap mereka sebagai keluarga, mengorbankan seluruh hidup ku dan berusaha menjadi manusia yang mereka sukai, namun siapa sangka diam diam mereka menusukku dari belakang. Menjadikan ku sebagai alat untuk merebut kekuasaan.

Ini tentang balas dendam manusia yang tak pernah dianggap keberadaan nya. Membalaskan rasa sakit yang sebelumnya tak pernah dilihat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon laxiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Acuh

Sarapan pagi bersama kali ini lebih terasa canggung, tidak ada yang memulai obrolan, hanya ada dentingan sendok yang saling beradu dengan piring.

Sandra sesekali melirik wajah anak tirinya, entah kenapa kali ini hawanya beda, benar yang dikatakan anaknya bahwa gadis itu tengah kerasukan setan.

"Rania, Mamah cuman mau bilang, semalam Diana nangis semalaman karena kamu tanpa memberi tahu terlebih dahulu bahwa kamu akan menempati kamar itu kembali, jadi Diana tidak ada persiapan. Bertahun tahun Diana sudah menempati kamar tersebut, jadi dia tidak bisa tidur ditempat lain, bagaimana kalau kamu mengalah sayang, biar nanti mamah renovasi kamar kamu supaya lebih bagus dan besar."

Biasanya Rania akan mengangguk dan menuruti perintahnya, tapi kali ini gadis itu tampak sangat acuh. Dia sama sekali tidak memedulikan ucapan Sandra.

"Sayang, gimana kalau kamu sementara tidur dahulu dikamar kamu sebelum nya, kamu tidak kasihan melihat wajah adekmu ya membengkak, juga kantung matanya yang menghitam akibat tidak bisa tidur." Sandra masih berusaha meyakinkan anak tirinya.

Rania sengaja tidak memakai alat pendengar nya, karena dia tahu ibunya akan membicarakan hal semalam. Ia malas melihat wanita itu pura pura baik padanya.

Semua lauk juga nasi sudah tandas di piringnya, Rania lalu bangkit ia berpamitan untuk pergi kekamar nya. Sandra hanya bisa mengepalkan tangannya dibawah meja, gadis itu benar benar membuatnya kesal setengah mati.

Diana yang belum selesai menghabiskan sarapannya membanting sendok lalu pergi begitu saja, dirinya marah karena melihat Rania nampak sangat tak acuh dengan ibu dan dirinya.

Sandra menghela nafas, kini pandangan nya hanya tertuju pada suaminya yang masih anteng sarapan, pria itu sama sekali tidak terganggu dengan ketegangan yang terjadi.

"Mas" Panggil Sandra pada suaminya.

Herman menatap wajah istrinya yang sepertinya sedang kesal, "Ada apa?"

"Kamu kenapa diam saja, melihat mereka bertengkar."

"Mereka sudah dewasa, pasti bisa menyelesaikan urusan nya sendiri." Jawab tenang Herman.

"Diana semalam tidak bisa tidur dan terus menangis, karena Rania tiba tiba saja mengambil alih kamarnya."

"Rania mengambil kembali miliknya, lagian Diana menempati kamar itu sudah cukup lama, jadi kenapa tidak gantian. Sebentar lagi peringatan kematian ibunya, mungkin dia rindu terhadap ibunya, kamar itu didesain khusus untuk Rania sewaktu kecil, jadi hanya itu peninggalan ibunya yang dapat ia lihat dan nikmati sampai sekarang ini."

Sandra selalu tahu bahwa suami akan selalu membela anak kandungnya. Seberapa keraspun dia menjadikan Diana gadis yang sempurna, itu sama sekali tidak pernah menarik perhatian Herman sedikit pun.

Sandra meninggalkan meja makan begitu saja, pagi pagi dirinya sudah dibuat kesal dengan anak serta ayah itu. Jika ada kesempatan, Sandra ingin segera menyingkirkan keduanya lalu mengambil alih semua harta mereka.

Diana membuka handphone, ia membuka media sosial, niat hati ingin menenangkan pikiran, tapi siapa sangka malah naik pitam dengan unggah Rania di media sosial.

Bisa bisanya gadis itu menjual barang barang branded kesukaannya dengan harga murah. Diana keluar kamar, tapi siapa sangka dia sedang melihat beberapa maid membawa banyak sekali paper bag ditangannya.

"Itu mau dibawa kemana?" Tanya Diana pada pembantu tersebut.

"Non Rania menyuruh kamu untuk membawanya kedalam mobil."

Tak lama Rania turun, dia juga membawa paper bag ditangannya. Diana memegang tangan Rania , menghentikan langkah gadis itu.

"Mbak, kamu tidak membiarkan aku memakai nya, tapi kamu malah menjualnya pada orang lain."

Rania menatap malas wajah adik tirinya itu, siapa sangka setelah bangun dari kematian ternyata menatap kembali wajah Diana membuatnya sangat muak.

"Kalau kamu mau, silahkan beli, tapi dengan harga baru. Karena semua ini sudah ada yang memesan, jadi saya harus memberikan kompensasi kepada mereka karena membatalkannya begitu saja. Jadi sanggup tidak?"

Diana duduk dilantai, lalu kemudian gadis itu mulai menangis dengan suara yang sedikit kencang. "Mbak, aku salah apa? kenapa kamu jadi jahat gini. Semalam kamu mengambil kamar ku, dan sekarang kamu menjual semua barang kesukaan ku."

Rania menguap mendengar tangisan Diana, seolah olah itu adalah hal yang sangat membosankan dan membuat nya mengantuk. "Berhenti memainkan drama, kau tidak berbakat menjadi artis."

Tangis Diana semakin kencang, terdengar di seluruh bagian rumah. Sandra yang mendengar hal itu buru buru datang, ia segera membangunkan Diana lalu memeluknya. "Apa yang kamu lakukan pada adikmu, Rania?"

"Entahlah, dia mungkin sedang latihan untuk mengikuti casting." Setelah mengucapkan hal tersebut, Rania melenggang pergi dari hadapan mereka.

Rania sebenarnya ingin pergi dari rumah tersebut, namun dia memikirkan ayahnya. Dia ingat beberapa bulan sebelum kematiannya dulu, ayahnya sering sekali sakit tiba tiba, padahal pria itu rutin melakukan kontrol, entah apa yang salah saat itu.

Jadi lebih baik Rania memikirkan cara untuk mengusir kedua hama itu dari rumahnya. Menjaga ayahnya, terdapat banyak sekali kenangan dirumah itu bersama ibunya, jadi terlalu sayang untuk ditinggalkan.

Rania sudah mengantarkan semua barang barang pesanan, semuanya dari mereka merasa sangat puas. Dengan harga yang mereka dapatkan, dan kualitas barang yang bagus, itu membuat mereka sangat senang.

Bahkan ada beberapa diantara mereka mengatakan bahwa Rania terlalu murah menjualnya. Rania ikut senang mendengar hal tersebut, dia menatap kartu yang ada ditangannya, hasil penjualan barang barang tersebut lumayan cukup banyak dan itu bisa menjadi uang darurat baginya.

*

Ruslan datang keruangan yang biasa Danu pakai, namun ia tidak melihat keberadaan anak durhaka itu. Malah sebagai gantinya, dia mendapatkan surat pengunduran diri dari sekertaris Danu.

Ruslan menggeram kesal, ia meremas surat tersebut lalu membuangnya. Sepertinya Danu sedang bermain main dengannya, lihat saja apa yang akan dia lakukan pada pemuda tersebut.

Hari itu ada meeting dengan klien penting, dan yang biasa melakukan hal tersebut adalah Danu. Ruslan akui bahwa Danu memang berbakat dalam melakukan bisnis, apalagi negosiasi, pemuda itu dapat dengan mudah menggaet target yang ingin didapat kan tanpa harus bersusah payah, apalagi melakukan hal kotor seperti yang selama ini dilakukan olehnya.

Tapi saat Danu tidak ada, maka Ruslan sendiri yang harus menangani klien tersebut, alhasil semuanya tidak berjalan lancar dan sangat tidak memuaskan.

Klien tersebut membatalkan kontrak kerja sama, yang padahal hanya tinggal satu langkah lagi dengan tanda tangan. Dia mengatakan ada beberapa hal dari perusahaan Ruslan yang sangat tidak menguntungkan bahkan merugikannya, Ruslan sudah berusaha meyakinkan namun hasilnya tetap sama.

Alhasil dengan cara baik baik tidak bisa, akhirnya Ruslan memakai cara yang selama ini selalu digunakan olehnya. Yaitu kekerasan juga ancaman.

Dia memerintahkan beberapa orang untuk menculik orang orang tersebut, dan membawanya pada sebuah bangunan terbengkalai.

"Hallo, kita bertemu lagi Tuan" Sapa Ruslan dengan smirik diwajahnya.

BERSAMBUNG.......

Jangan lupa untuk like komen dan subscribe

1
revasya alzila
karyamu bagus thor
Hasrie Bakrie
Bingung ceritanya gmn alurnya???
Hasrie Bakrie
Assalamualaikum hadir ya thor
Ma Em
Rania kamu jgn mau kalah dari Diana kalau Diana cuma numpang hidup sama kamu dan papamu Rania sedangkan Rania emang yg punya kuasa makanya lawan si Diana jgn mau mengalah tunjukan pesona mu Rania
Ma Em
Rania setelah sadar dari maut yg hampir merenggut nyawanya dia jd sadar permainan Diana , Arya dan juga nyonya Sandra , semangat Rania hancurkan mereka bertiga buka kedoknya yg membuat mereka malu dan hancur
Ma Em
Rania sdh waktunya kamu balas dendam pada orang orang serakah tunjukan mental dan keberanianmu jgn sampai dia menguasaimu
Ma Em
Rania dan Danu sama sama diberikan kesempatan kedua dan untuk membalas kekejaman orang2 yg pernah menyakitinya bagus Rania kamu hrs cerdas jgn jd orang bodoh yg selalu dipermainkan oleh Sandra dan Diana begitu jg Danu oleh ayahnya sendiri pak Ruslan
Ma Em
Rania saja terlalu polos atau bodoh apa saja yg Diana mau dia turutin akhirnya jadi ngelunjak kan makanya Rania mulai sekarang kamu jgn percaya lagi apapun yg ibu tirimu dan anaknya si Diana katakan jgn percaya lagi.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!