NovelToon NovelToon
Rencana Tuhan Untuk Si Pemilik Luka

Rencana Tuhan Untuk Si Pemilik Luka

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Konflik etika / Keluarga / Persahabatan / Angst
Popularitas:492
Nilai: 5
Nama Author: ATPM_Writer

Agnes menjalani kehidupan yang amat menyiksa batinnya sejak kelas tiga SD. Hal itu terus berlanjut. Lingkungannya selalu membuat Agnes babak belur baik secara Fisik maupun Psikis. Namun dia tetap kuat. Dia punya Tuhan di sisinya. Tapi seolah belum cukup, hidupnya terus ditimpa badai.

"Bagaimana bisa..? Kenapa Kau masih dapat tersenyum setelah semua hal yang mengacaukan Fisik dan Psikis Mu ?" Michael Leclair

"Apa yang telah Dia kehendaki, akan terjadi. Ku telan pahit-pahit fakta ini saat Dia mengambil seseorang yang menjadi kekuatanku. Juga, Aku tetap percaya bahwa Tuhan punya rencana yang lebih baik untukku, Michael." Agnes Roosevelt

Rencana Tuhan seperti apa yang malah membuat Nya terbaring di rumah sakit ? Agnes Roosevelt, ending seperti apa yang ditetapkan Tuhan untuk Mu ?

Penasaran ? Silakan langsung di baca~ Only di Noveltoon dengan judul "Rencana Tuhan Untuk Si Pemilik Luka"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ATPM_Writer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

Setelah Peristiwa memalukan yang terjadi di perpustakaan, kini sudah lewat dua kali pertemuan pembelajaran Brigida. Michael tidak berlarut-larut dalam perasaan malu dan memilih untuk tetap mencoba mendekati Agnes.

Dia Berusaha menyamakan waktu kedatangan Agnes agar bisa berjalan bersama ke Perpustakaan, memberi salam perpisahan dan mencoba membuka obrolan meskipun selalu berakhir dengan Agnes yang terang-terangan mematikan topik obrolan.

...***...

Kini Brigida tengah melambaikan tangan pada Taxi yang di naiki oleh Agnes.

Setelahnya, dengan gesit Dia berlari dan berakhir membuka pintu ruang kerja Michael dengan sangat kasar.

Brakh!

“Tertangkap Kau!” Cetusnya ngos-ngosan saat mendapati Michael tengah melihat kepergian Agnes dari jendela. “Kak Michael, Kau menyukai Kak Agnes kan ?”

Michael membolakan matanya dan kemudian berucap “Tak kusangka Kau menyadarinya secepat ini.”

“Secepat ini apanya ? Kak Michael terang-terangan selalu mengajak Kak Agnes mengobrol, dan selalu berusaha menyamai jam kerja Mu dengan kedatangan Kak Agnes. Bagaimana mungkin Aku tidak sadar ?”

Brigida kini tepat di depan Michael. Kedua tangannya bertumpu di meja kerja dan mengangkat kepala untuk melihat Michael.

“Dari mana Kau tau Aku menyamakan jam kerja dengan kedatangan Agnes ?”

“Tentu saja dari Kak Miki, sekretaris Kak Michael. Dia mengeluh pada Ku. Bertanya-tanya apa yang membuat Kakak bersikap aneh akhir-akhir ini.”

“Ho~ Miki yaa...” Ujar michael dengan tatapan jahat nya.

“Jangan memarahi Kak Miki karena hal ini. Kakak yang bertindak semena-mena, sehingga karyawan Kakak pasti akan mengeluh seperti Kak Miki. Argh, Jangan mengalihkan pembicaraan. Kembali pada topik Kak Agnes.”

“Kau penasaran—“

“Sebelum itu, Kakak duduk dulu. Leherku sakit melihat ke atas terus.”

Michael menyipitkan matanya dan bersuara “Kebiasaan Mu menyela perkataan orang itu semakin berkembang ya.”

Walau protes, namun Michael tetap duduk. Memang masuk akal bahwa tingginya membuat tengkuk Brigida nyut-nyutan.

“Benar, Aku memiliki ketertarikan pada Guru Mu, Agnes Roosevelt.”

Mulut Brigida terbuka lebar. Belum siap dengan pengakuan terang-terangan Sang Kakak. Selama Michael tengah bersanding dengan Hubungan tanpa status, Dia selalu menghindari pertanyaan-pertanyaan seperti ini. Bahkan nama perempuan yang Dia dekati harus di cari tahu sendiri oleh Keluarganya. Sehingga bagaimana mungkin mulut Brigida tetap terkunci rapat usai mendengar pernyataan Kakaknya barusan ?

“Kondisi Mu tidak baik untuk obrolan ini, Brigida.”

Brigida menggeleng kencang dan angkat suara “Tidak usa pedulikan kondisiku, katakan saja yang Kau inginkan Kakak.”

“Hem, Baiklah... sejak pertemuan Ku dengannya di Gereja, Kami berdua di pertemukan lagi di Restoran. Kau tau ? Dia tidak mengenaliku. Pertemuan ketiga Kami di kediaman ini, dan Dia menunduk meminta maaf karena melupakan orang yang membantu nya mendapatkan Alkitab. Awalnya hanya begitu, namun Aku selalu terpikirkan tentang Nya. Selalu, sampai Aku sadar sendiri kalau Aku tertarik dengan Guru Mu, Agnes Roosevelt.”

“Hanya tertarik ? Bagaimana dengan rasa suka ? Kak Agnes memiliki wajah yang membuat para Pria jatuh cinta dalam sekali lihat.”

“Dapat Ku pastikan bahwa perasaan saat ini hanya tertarik semata. Belum ada rasa suka. Dia selalu mematikan topik obrolan dan menjaga batas, bagaimana rasa suka bisa tumbuh ?”

“Mau saran dan Masukan dari Ku ?”

“Ohoo~ Kau bocah ingusan. Walaupun meragukan, akan tetap Ku dengarkan.”

“Beri Kak Agnes bunga.”

“Akan Dia tolak dengan wajah bertanya-tanya.”

“Bagaimana kalau pergi ke bioskop ?”

“100% akan ditolak.”

“Ughh...”

Brigida terlihat keras sedang berpikir. Dia berharap sekali bahwa Kakaknya dapat memiliki hubungan spesial dengan Agnes. Maka itulah yang membuat Dia gegabah dan memberikan masukan yang terus di tolak oleh Michael usai memikirkan sikap Agnes selama ini.

Michael meletakkan tangannya di atas kepala Brigida dan mengacak-acak susunan rambut yang rapih sambil tersenyum lebar.

“Terimakasih atas niat baikmu, namun Aku bisa berpikir sendiri. Kembalilah ke kamar. Ini urusan orang Dewasa.”

“Baiklah. Apapun yang terjadi, Kakak harus berhasil mendekati Kak Agnes. Dia sungguh Kakak Cantik yang membuatku tidak ikhlas jika bersanding dengan Pria kurang ajar.”

Klek.

Pintu tertutup. Perkataan Brigida sebelum meninggalkan ruang kerja membekas di pikiran Michael.

“Tunggu!” Michael tersadarkan. “Bagaimana jika Dia sudah menjalin hubungan dengan seseorang ?”

Dengan cekatan, Dia mengirim pesan pada Miki. Menyuruhnya untuk mencaritahu informasi yang berhubungan dengan Agnes Roosevelt, Guru yang saat ini sedang mengajari Brigida.

Yang menerima pesan di seberang sana tidak merasa ada yang aneh. Palingan ini hanya sikap Michael untuk melindungi lingkungan adiknya. Setelah menugaskan seseorang dan menanyakan kepastian, Miki mengirim pesan bahwa laporan tentang Agnes Roosevelt akan dikirim besok.

...***...

Laporan yang di nanti akhirnya terkirim dalam bentuk Soft file.

Disana tertera nama, tanggal lahir dan beberapa data diri milik Agnes Roosevelt. Tidak ada yang membahayakan lingkungan Brigida, namun tertera satu keterangan yang membuat Michael terbelalak.

‘Bertunangan dengan Charles Eklet sebulan yang lalu’

Michael berusaha menggali memorinya. Nama Charles Eklet sekilas tidak asing di ingatan. Usai menelusuri, Michael ingat bahwa Charles adalah anak Sulung dari Keluarga Eklet yang bekerja juga di dunia bisnis, sama seperti keluarganya. Mereka bahkan pernah bertemu di beberapa acara kolega bisnis.

“Tunggu, bukan prestasinya dalam menangani dunia bisnis yang menonjol. Charles ini terkenal karena rakus lubang wanita.” Tutur Michael sambil meremas tangannya.

Dengan cepat Michael menuju ke ruang kerja Sang Ibu. Di sana Ibu nya sedang mengamati layar laptop.

“Memeriksa laporan keuangan Ibu ?”

“Tentu. Bagaimana pun Ibu harus memeriksa seberapa laris Produk wajah yang Ibu keluarkan.”

“Apa ada waktu sebentar, Ibu ? Michael ingin bertanya sesuatu.”

Theresia langsung menurunkan kacamata lalu menatap Sang Anak yang sudah duduk dihadapannya.

Michael pun mengeluarkan argumen tentang yang Dia rasa. Dan yang paling penting tentang Agnes Roosevelt yang sudah bertunangan dengan Pria bermasalah seperti Charles Eklet. Theresia mendengar dengan seksama.

“Ibu, Aku tidak ingin Agnes berakhir bersama Charles Eklet. Aku memang tidak sempurna, namun Aku jauh lebih baik dari nya.”

“Hem...” Theresia mengetuk meja nya beberapa kali kemudian berucap,

“Ternyata Nak Agnes adalah wanita yang bertunangan dengan Putra Sulung keluarga Eklet. Informasi ini Ibu ketahui sebulan yang lalu. Namun Michael, Mereka hanya bertunangan. Apalagi Ibu dengar bahwa ini pertunangan yang di atur oleh Keluarga. Ibu rasa Kamu masih punya kesempatan.”

“Bagaimana jika Agnes sudah mencintai Charles, Ibu ?”

“Apa yang Kau takutkan Michael ? Sekali bertemu saja Ibu langsung tau bahwa anak itu hanya mengikuti kemauan keluarganya. Michael, apa Kau tau ? Agnes itu memendam banyak hal. Banyak sekali. Dia sudah rapat menutupnya, namun dapat Ibu rasakan dengan jelas. Dekati Dia, Ibu sangat merestui hubungan Kalian.” Theresia meletakkan jemari gemulainya di atas tangan Michael.

Setelah mengobrol dengan Theresia, Michael sudah membulatkan tekat untuk mendapatkan Agnes. Kali ini bukan lagi rasa tertarik, namun Michael menyukai Nya. Perasaan tidak ingin Dia dimiliki oleh Pria lain tersirat dengan sangat jelas di dalam benak. Maka dari itu, Michael memutuskan untuk mengantar pulang Agnes di pertemuan yang akan berlangsung dua hari lagi. Mau tidak mau, Dia harus membuat gebrakan untuk mendekati Agnes.

...***...

Dua hari sudah berlalu, niat Michael untuk mendekati Agnes bukan omong kosong belaka. Namun hari ini, penampilan Agnes mengejutkannya.

“Agnes, apa yang terjadi dengan wajah Mu ?” Tutur Michael sambil mengencangkan rahangnya dan membuat Atensi Ayah, Ibu beserta Brigida terarah pada orang yang baru saja melewati pintu masuk.

“Astaga!” Jerit Mereka bertiga kompak saat melihat kondisi Agnes.

...***...

Jangan lupa like dan Komen, Guys. Thank you so much Darling~♡

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!