" menikahlah nak, ini mungkin tak adil untuk kamu tapi hanya dengan ini kita bisa membalas Budi baik pak Handoyo " ucap bapaknya
" tapi Mel masih sekolah pak, dan Mel juga ga kenal sama anak nya majikan bapak itu, kalau dia jahat sama Mel gimana " ucap Melisa sambil menangis
" maafkan bapak nak, kalau kamu ga mau ya sudah bapak akan bilang pada majikan bapak " kata bapaknya
Melisa melihat raut kecewa di wajah sang ayah, Melisa merasa sangat bersalah, tapi haruskah ia mengorbankan masa muda nya dengan hidup bersama pria yang sama sekali tidak ia kenal?
akan kan Melisa menerima perjodohan itu????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 8
Weekend tiba semua keluarga bersiap menuju puncak
Keluarga pak Rudi berangkat menggunakan mobil bersama papah dan mamah Zayn
Sedangkan Melisa dan Zayn menggunakan motor sport milik Zayn
" kami berangkat duluan ya nak, kalian hati-hati di jalan " kata mamah Sarah dari dalam mobil
" iya mah, bye " ucap Melinda melambaikan tangan
Melinda masih menunggu Zayn yang belum siap
Ia menunggu di teras rumah sambil memainkan ponselnya
Tak lama Zayn keluar dengan celana jeans dan jaket kulit serta sepatu kets yang sangat pas di tubuhnya
Begitu juga Melisa, ia menggunakan celana jeans dan jaket kulit senada dengan calon suami, ootd yang mereka pakai hasil karya mamah Sarah yang dengan antusias mempersiapkan segala hal nya
" bagus juga baju yang mamah pilihkan " batin Zayn melihat penampilan Melisa
" kamu ganteng banget mas, jadi makin semangat aku buat rebut hati kamu " batin Melisa
Zayn menghidupkan motor nya, lalu memakai helm dan sarung tangan nya
Melisa juga melakukan hal yang sama dengan tas gendong kecil di punggung nya
" mas... Tolong dong " ucap Melisa yang kesulitan memakai helm nya
lalu Zayn membantunya, tanpa sadar wajah mereka begitu dekat hingga membuat Melisa gugup dan Zayn yang tanpa sengaja menatap mata indah Melisa merasakan kagum terhadap calon istrinya itu
Bulu mata yang lentik sangat indah memancarkan keteduhan, bak melihat surga di mata Melisa
setelah sadar dari keterpana'an nya Zayn jadi salah tingkah
" kamu sudah siap ? " tanya Zayn
" iya mas " lalu Zayn naik ke motornya dan di ikuti Melisa
Posisi duduk Melisa yang sedikit menungging membuatnya harus menempel pada Zayn
Hati Zayn merasa dag-dig-dug saat tubuh Melisa bersandar pada punggung nya
" anjrit... Kok gue jadi gugup gini ya " batin Zayn
tak ingin terlihat gugup Zayn melajukan motornya
" mas... Ga usah ngebut-ngebut ya " kata Melisa
" hemm " jawab Zayn
karena takut jatuh spontan Melisa memeluk pinggang Zayn membuat Zayn semakin gugup
" Mel... Please jangan bikin gue gugup gini " batin Zayn
Motor terus melaju mengikuti jalan, setelah hampir 1 jam mereka memasuki kawasan puncak, sepanjang perjalanan pemandangan begitu indah, motor sport Zayn terus meliuk mengikuti jalan yang berkelok
Zayn memarkirkan motornya di salah satu cafe di pinggir jalan
" istirahat dulu ya, dingin pegal juga " kata Zayn
" iya " lalu Melisa turun dari motor dan melepas helm nya
Zayn sangat suka penampilan Melisa kali ini, terlihat sporty namun tetap peminim
Zayn mengajak Melisa masuk ke cafe tersebut untuk beristirahat sejenak
" punten a, mau pesen apa? " tanya pelayan cafe
" kopi sama mie instan 1 mang " kata Zayn
" kamu mau apa Mel? " tanya Zayn
" samain aja mas " kata Melisa
" 2 ya mang samain " kata Zayn pada pelayan
" minta air mineralnya juga ya mang " ucap Melisa
" iya, di tunggu ya a, teh " ucap mamang pelayan
" calon dokter tetep ya ga ketinggalan air mineral " ucap Zayn
Melisa tersenyum
" apapun makanan dan minuman nya tetep harus di bilas dengan air mineral mas " kata Melisa
" iya bu dokter " jawab Zayn
Melisa tertawa
Mereka duduk berdampingan di salah satu meja menghadap ke kebun teh di belakang cafe
" indah banget ya mas, sejuk, terasa nyaman " kata Melisa
" iya... Kaya hati aku " ucap Zayn
" masa??? Jadi pengen masuk ke hati kamu " ucap Melisa
" hahaha... " mereka tertawa bersama
Tak lama pesanan mereka datang
" mie instan doang kalo di tempat dingin kaya gini terasa enak ya " ucap Zayn
" kata orang kalau ke daerah puncak ga makan mie instan tuh ga afdol mas " ucap Melisa
" bener tuh " Zayn menimpali
sebenarnya mereka mampu untuk makan menu yang lain tapi sesuai apa kata Melisa tadi, kalau ke puncak ga makan mie instan ga terasa di puncak
" tapi ga boleh sering-sering ya makan makanan kaya gini " ucap Melisa
" kaya nya setelah nikah nanti aku bakalan gemuk nih, karena selalu makan menu sehat buatan Bu dokter " kata Zayn
" hihihi... Kamu bisa aja mas " ucap Melisa
Ketika sedang makan Zayn melihat sosok yang sepertinya ia kenal
" Vero " gumam nya melihat Vero baru saja masuk cafe yang sama dengan seorang pria
" kenapa mas? " tanya Melisa
" itu aku kaya liat Vero " ucap Zayn
" siapa Vero? " tanya Melisa
" pacar aku " jawab Zayn
" kamu tunggu sini ya " kata Zayn
" iya " Melisa mengangguk Melisa tak mau ambil pusing jika sudah menyangkut pacar Zayn,ia lebih memilih melanjutkan makan nya meskipun sendiri
Zayn mendekat ke arah Vero yang duduk dengan seorang pria
Dari kejauhan Zayn memperhatikan gerak gerik Vero, Vero terlihat sangat dekat dengan pria tersebut bahkan mereka terus berpegangan tangan layaknya pasangan kekasih
" Mel... Cepat selesaikan makan mu, kita ikuti Vero " kata Zayn mengirim chat pada Melisa
" baik mas " balas Melisa
" tunggu aku di parkiran " kata Zayn
Zayn membayar makanan nya lalu bersiap pergi karena melihat Vero dan pria itu juga pergi meninggalkan cafe
Zayn dan Melisa mengikuti mobil yang di tumpangi Vero
Vero tak menyadari kalau yang di belakang mobilnya adalah Zayn karena Vero tak pernah melihat Zayn mengendarai motor
Mobil itu terus melaju menuju sebuah villa
" kenapa motor di belakang itu ikut masuk ke villa kita? " ucap pria yang bersama Vero
Vero menoleh tapi ia tetap tak mengenali Zayn
Hingga mobil itu berhenti di depan villa barulah Zayn turun dari motor nya
" tunggu disini saja ya " ucap Zayn pada Melisa
Melisa mengangguk
Zayn menghampiri mobil itu dan alangkah terkejutnya Vero melihat siapa yang mendekat ke arah mobil
Vero berusaha melepaskan tangan nya yang masih berada di genggaman tangan pria itu
" Zayn " seru Vero
" ngapain kamu disini? " tanya Zayn ketus
" siapa Lo? " tanya pria itu
" tanya sama cewek lo, siapa gue " kata Zayn
" sayang... Siapa dia? Kenapa ngikutin kita? " tanya pria itu pada Vero
" sayang??? " ucap Zayn menganggukan kepala nya
" Zayn aku bisa jelaskan " kata Vero tentu saja Vero panik ia tak mau kehilangan sumber uangnya
" sssttt... Aku udah faham, ga usah di jelaskan lagi " kata Zayn lalu pergi meninggalkan Vero dan pria itu
pria yang bersama Vero langsung menarik tangan Vero untuk masuk ke dalam dan meminta penjelasan pada Vero
Sedangkan Zayn pergi dari tempat itu dengan hati terbakar
Ia tak menyangka Vero yang begitu ia puja ternyata menduakan nya, segala yang ia berikan pada kekasihnya sia-sia, pantas saja Vero tak mau berkomitmen dengan nya, ternyata bukan hanya dia pria di hati kekasihnya itu
sepanjang perjalanan Zayn tak bersuara sedikitpun, dan Melisa faham situasi itu, ia memilih diam dan tak ingin ikut campur