NovelToon NovelToon
Bangkitnya Arwah Penari Ronggeng

Bangkitnya Arwah Penari Ronggeng

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Hantu
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: JK Amelia

Novel ini merupakan lanjutan dari "susuk nyironggeng"

"Ampun Sari jangan,"Juragan Karta berlari keluar dari kamar,sedangkan perempuan yang bersama nya mengigil ketakutan,terlihat sosok penari ronggeng melayang mengejar Juragan Karta.
Sudah 10 tahun sejak peristiwa pembakaran yang menyebabkan kematian seorang penari ronggeng,kini desa itu sudah maju dan berganti nama menjadi desa sukamulya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JK Amelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pencarian Imran

Malam itu kang Jejen,pak ustadz dan akhmad berkumpul dirumah Kang Azam,mereka mengajak mencari Imran,sudah 3 hari setelah kedatangan mbah Sugeng,Imran hilang,mereka tidak tahu kalau mbah Sugeng sendiri sudah meninggal.

"Apa tidak sebaiknya kita lapor polisi saja Zam,"usul Kang Jejen.

"Sebaiknya begitu,tapi kita terlebih dahulu ketempat pak kades dulu untuk melaporkan,baru kita kekantor polisi,tapi sebelum menghilang yang terakhir terlihat bersamanya siapa?"tanya Kang Azam.

"Saya Zam,tapi setelah bubar aku sudah tidak melihatnya lagi,aku pikir dia pulang,sampai kemarin Akhmad mencari ketempatku,"ujar pak ustadz.

"Apa kamu berantem sama Imran Mad?"tanya kang Azam pada Akhmad.

"Enggak Kang,dia terakhir ya pergi mau melihat warga dan mbah Sugeng melakukan ritual,dan setelah itu dia tidak pulang-pulang,yah saya pikir sama pak ustadz,karena itu saya tidak mencarinya,"ujar Akhmad.

"Ya sudah besok kita pergi ketempat pak kades,lalu kita cari sekeliling desa dulu,"sahut pak ustadz.

Akhirnya mereka sepakat,untuk melapor ke pak kades dulu besok paginya,sebelum kekantor polisi.

Sementara jauh diujung desa disebuah rumah paling ujung,malam itu seorang perempuan bernama Iroh yang hendak masuk kekamarnya terkejut,ketika masuk ia melihat sosok perempuan berpakaian penari sedang duduk membelakanginya.

"Si siapa kamu,"perempuan itu membawa sapu lidi ditangannya.

"Siapa kamu,mau apa kamu kesini?"kembali perempuan itu bertanya,sambil mendekati sosok perempuan berbaju penari,ditangannya tergenggam lidi.

Tiba-tiba kepala perempuan didepannya bergerak,memutar 180 derajat,wajahnya tersenyum menyeringai,wajahnya kemudian sedikit demi sedikit berubah,dagingnya meleleh dan keluar belatung berjatuhan."Apa kabar Iroh,kamu masih ingat saya,sosok itu tertawa melihat kearah perempuan yang di panggil Bi Iroh.

"Sa Sa Sari,ini tidak mungkin, kamu sudah mati,ini tidak mungkin,"Bi Iroh mundur tubuh gemetar ia sangat ketakutan,kemudian ia bergegas berlari kepintu depan.

Tapi tiba-tiba sosok Sari sudah ada di depan pintu,"mau kemana kamu Iroh,"sosok Sari menghempaskan selendangnya menghantam tubuh Bi Iroh hingga terpental kebelakang membentur kursi.

"Akhhhh....,ampun Sari,saya hanya diajak juragan,ampun,"Bi Iroh beringsut menjauh,tangannya memegang punggungnya yang sakit.

"Apakah kamu mendengar permintaanku,rintihanku,teriakkan kesakitanku Iroh,mana suamimu yang lantang itu,sudah dimakan cacing tanah bukan?aku hanya ingin mengirimmu menemaninya,"Sosok Sari melayang,selendangnya ia lemparkan kedepan,menarik tubuh Bi Iroh dan melilitnya.

"Ampun Sari,ampun,"Bi Iroh meronta-ronta,tubuhnya terangkat dililit selendang,semakin lama selendang yang melilit semakin panas,selendang itu seperti membakar tubuh Bi Iroh.

"Hihihihi.....,kamu harus merasakan apa yang aku rasakan,"sosok Sari tertawa melihat Bi Iroh kesakitan.

"Panas ampun Sari ampun,panassss.....,Bi Iroh berteriak kesakitan,tubuhnya meronta,matanya melotot merasakan sakit yang amat sangat,setelah beberapa saat tubuh itu terkulai,tidak bergerak,semua bagian tubuhnya gosong.

"Hihihihi...."sosok hantu Sari melayang sambil tertawa menembus langit-langit rumah Bi Iroh.

Tak jauh dari rumah Bi Iroh,salah satu warga yang sedang ikut berkeliling ronda terkejut mendengar suara teriakan minta tolong dan kesakitan.

"Heh berhenti,kalian denger tidak,itu tadi ada suara teriakan kesakitan,berhenti-berhenti,"salah seorang warga menghentikan warga lain untuk mendengarkan lebih jelas arah suara minta tolong dan teriakan kesakitan.

"Alah,dari tadi kita enggak denger apa-apa,telingamu tuh harus dibersihkan,"jawab salah seorang warga.

"Jangan-jangan kamu salah denger,orang lagi asyik kamu bilang minta tolong,kamu belum dapat jatah ya dari istrimu,"ujar yang lain.

"Kalian yang tuli,jelas-jelas aku mendengar suara orang kesakitan dan minta tolong,udah ah ayo jalan lagi,"warga yang mendengar suara meminta tolong dan kesakitan itu kesal,ucapannya sama sekali tidak dipercaya,ia bergegas berjalan duluan.

Ketika mereka akan mengejar teman mereka,salah satu warga menunjuk ke arah atap rumah Bi Iroh,satu sosok melayang sambil tertawa lalu menjauh dan menghilang.

"Itu apa ya,udah ah ayo cepat kita pergi dari sini,aku takut bulu kudukku jadi merinding ya,"ujar warga yang melihat kelebatan bayangan.

"Tuh kan aku bilang apa,"kata warga yang tadi mendengar suara teriakan minta tolong dan kesakitan,ia balik lagi menghampiri teman-temannya.

"Tau ah,ayo kita cepat-cepat pergi sebelum kita bertemu penghuni malam lainnya,"ujar warga yang lain.

Paginya,Kang Jejen,Akhmad dan pak ustadz mendatangi rumah pak kades untuk melaporkan hilangnya Imran.

Pak komar yang kebetulan sedang ada didepan rumah sedang menjemur jago-jago aduannya terkejut melihat mereka datang pagi-pagi sekali.

"Tumben pagi-pagi pada kesini,apa mau lihat jagoku diadu ya?"ujar pak Komar.

"Enggak pak,itu mau ketemu pak kades,pak kades nya ada?"sahut kang Jejen.

"Ada didalam,"pak komar berteriak memangil menantunya,"Jana,Jan,ada tamu."

Beberapa saat kemudian Kades Jana keluar disertai Mumun istrinya.

"Eh pak ustadz,kang Jejen,Imran, ada warga lain juga,tumben pagi-pagi kesini,mari-mari sini,"pak kades memanggil mereka untuk duduk didepan teras rumah,sementara Mumun pergi kebelakang untuk membuat kopi.

"Maaf pak kades, pagi-pagi menganggu,"ujar pak ustadz.

"Enggak apa-apa,ini ada apa ya?"kades Jana mempersilahkan mereka duduk.

"Begini pak kades,Imran sudah 3 hari tidak pulang kerumah,kami sangat khawatir pak,"jawab Akhmad.

"Loh,apa dia tidak pamit mau kemana,atau tadinya berantem atau gimana,bisa pergi sampai 3 hari tanpa kabar berita,"sahut pak kades.

"Enggak ada pak kades,Imran terakhir bersama saya,yang waktu itu ada ritual yang dilakukan mbah Sugeng."

"Oh iya ya,pak ustadz kan sama Imran,saya juga lihat,ya udah nanti siang kita kerahkan warga untuk membantu nyari disekitar sini,"lalu pak kades Jana menyuruh mereka pulang dulu,dia akan mengumpulkan warga untuk membantu mencari disekitar desa dan hutan.

Didalam rumah tanpa mereka ketahui,Emaknya Sari menguping pembicaraan mereka,"oh jadi yang waktu itu memata-matai aku dan mbah Sugeng adalah Imran,aku harus hati-hati,tapi siapa yah yang sudah menolongnya."Emaknya Sari terus bergumam.

Mumun yang melihat Emaknya Sari mengintip dan menguping pembicaraan diluar menjadi curiga,"kok tingkah Uwa aneh ya,masa ada tamu mengintip dan menguping pembicaraan,aku yakin ada yang disembunyikan,semakin kesini aku melihat Uwa semakin aneh,aku harus bicara sama bapak dan kang Jana,jangan-jangan ia mau bikin rusuh didesa ini,"Mumun bergegas masuk kamar begitu melihat Emaknya Sari berbalik.

Siang itu semua warga yang akan membantu mencari Imran sudah berkumpul mereka dibagi jadi beberapa kelompok,mereka mencari diseluruh penjuru kampung.

"Imran,Imran.."terdengar suara suara di seluruh penjuru desa Sedangkan kang Azam,pak ustadz dan beberapa lagi lainnya mencari kehutan,para warga tidak ada yang mau masuk hutan,mereka sudah ketakutan duluan.

Sampailah rombongan pak ustadz ke bekas tempat tinggal mbah Jarwo dan Nek Ipah,gubug itu masih teramat baik karena setiap minggu Imran dan akhmad bergantian menyambangi dan membersihkannya.

Pak ustadz melihat kearah akhmad,"gubugnya dikunci enggak."

"Enggak pak ustadz,enggak pernah kita kunci,"ujar Akhmad,merekapun masuk memeriksa kedalam.

Semua orang terkejut,tempatnya sangat bersih seperti ada yang menempati,"Akhmad terakhir kamu bersihkan kapan?"tanya kang Jejen.

"Seminggu kemarin kang sambil nyekar,"sahut Akhmad.

"Oh pantas,udah sore nih,bagaimana kalau kita pulang saja,barangkali ada warga yang sudah menemukannya,"ujar pak ustadz,mengajak mereka semua pulang karena tidak berhasil menemukan apapun.

Semua warga yang ikut mencari sudah berkumpul kembali,mereka terlihat kelelahan.

"Pak kades,udah mau magrib nih,kita lelah sekali,kita sudah sisir semua tempat tapi tidak ada,"ujar salah seorang warga.

"Iya nih pak kades,lagian kita mau cari kemana lagi,semua tempat cari, tapi tidak ada.

"Gimana pak ustadz,apa besok kita mencarinya lagi atau kita lapor polisi saja,"ujar pak kades.

"Besok kita lapor saja pak kades kita juga bingung mau nyari kemana lagi,"ujar pak ustadz.

Akhirnya semua warga pulang kerumah masing-masing,sementara dibalik sebuah pohon,Emaknya Sari bersembunyi sambil tersenyum puas," menghilang lah terus Imran,aku harapkan kamu mati sekalian dimakan binatang buas.

1
MasWan
ajaib
neng ade
Alhamdulillah.. pak Ustadz Salim dan Akhmad akhir nya sampai dengan selamat di rumah abah Harun..
MasWan
ceritanya kampung sedap malam berada dimana?
awal aku ngebayangin daerah karawang, kan daerah penari.
lalu kalau jalur tempuh tengah malam bisa nyampe Banten, berarti deket, antara Bogor atau Sukabumi.
ah jadi lieur kumaha othor wae lah hehehe
up
up
up
MasWan
jaga maharani dengan baik zam
MasWan
sari sari.. jurigh sia
MasWan: bebegig sawah mereun, ceu
Amelia: he eh si Sari mah jadi manusia sifat kawas jurig,ayena jd jurig kawas naon nya...
total 2 replies
MasWan
Alhamdulillah ada yg nyelametin ica
MasWan
boa² si imran jeung guru penolong na
MasWan
saha nya?
MasWan
heuh emak jeung anak sarua wae kelakuan teh... nyalawading
Amelia: teu aya walungan kang...ayana sumur...
MasWan: nya thor... lelepkeun we ka walungan hahahaha
total 3 replies
MasWan
geng sugeng... modyar kowe
MasWan
keburukan akan selalu terbongkar
MasWan
nya si euceu mah, bikin gaduh wae da
MasWan
huh dasar si nini lebih parah dari nyi ronggeng ini mah, nyi ronggeng versi manusia nya
MasWan
wah sudah dimulai dendam arwah nyai sari
MasWan
wah sdh 10 atau 11 tahun terlewati nih sejak kejadian sari meninggal
MasWan
eh, nenek ipak dan mbah jarwo sdh mendiang?
MasWan
waw ini kelanjutan nya ya... asyik
Arsy Rhesy
Luar biasa
tundra mahkota
susah nih
FiaNasa
susah klau ngajak orang penakut,,bukannya perjalanan lancar malah begini jadinya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!