NovelToon NovelToon
Gadis Indigo Pilihan

Gadis Indigo Pilihan

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Action / Romantis / Mafia / Balas Dendam / Persaingan Mafia
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: juannita

kisah seorang gadis yatim piatu yang sejak bayi tak mengetahui bagaimana rupa wajah kedua orangtuanya, semenjak gadis kecil itu berusia 5 tahun tiba-tiba saja muncul kekuatan tak kasat mata melindunginya.

banyak misteri menaungi gadis itu kisah pelik antara dua dunia menjadi bunga bunga tidur gadis itu yang tak kunjung damai sampai akhirnya takdir mengatakan bahwa dia adalah kunci dari segala hal dari keselamatan dunia,..

penasaran yukk simak

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon juannita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode tiga puluh dua

"maaf... " Hanya satu kata yang keluar dari mulut Han,dia tidak tahu cara meminta maaf dengan lembut pada seorang wanita.

"Untuk..." Abisnya mengernyit kan dahinya sebelah alisnya kini terangkat, Abhisya tahu maksud pria itu meminta maaf karena apa tapi Abhisya enggan untuk memaafkan pria yang ada didepannya ini.

Sungguh dia sangat marah padanya bagaimana mungkin dia bisa melakukan itu apalagi didepan banyak orang sungguh Abhisya sangat malu dibuatnya. Masih banyak siswa dan siswi yang belum pulang tadi apalagi dengan posesif nya Han merangkul pinggangnya seolah-olah mereka benar-benar mempunyai suatu hubungan.

"Selamat siang menjelang sore kakak kakak,ada yang bisa dibantu??" Salam ramah dari pramusaji yang baru saja nyamperin meja dimana mereka berdua singgah.

Dengan ramah tamah dan senyuman khasnya sang pramusaji menyerahkan buku menu kepada mereka berdua dan bersiap akan mencatat apa saja yang dipesan pelanggan nya.

"Oke kak apakah pesanannya cuma itu saja ataukah mau ditambah dessert nya buat pencuci mulutnya" sambung pramusaji masih menampilkan senyuman manisnya.

"Oke kau tambahkan itu juga dua yah...." Sahut Abhisya dengan semangat mendengar nama kue favoritnya disebut kan.

Setelah mengangguk mengiyakan pramusaji pun meninggalkan mereka berdua,sedangkan Han yang sedari tadi tak lepas menatap Abhisya tersenyum tipis bahkan sangat tipis tak ada yang menyadari bahkan Abhisya pun.

Abhisya tahu kalau Han sedang memperhatikanny sedari tadi tapi dia tak menggubrisnya baginya asalkan tidak mengganggu dia bodoh amat.

" Ehemm... Boleh aku tahu apa alasan mu kau menjauhkan aku dari pria tadi,,," tanya Abhisya to the point sambil memandang netra Han dia mencari sebuah bayangan disana sebelum Abhisya mencari kejujuran lewat mulut pria itu di lebih dulu mencarinya lewat kedua netra pria itu.

Abhisya bisa melihat bayangan sebelum kejadian Han yang tiba-tiba berada disana beberapa jam sebelumnya dia yakin Han mempunyai alasan tersendiri.

"Aku...." Belum sempat sebuah kalimat jawaban yang akan dia ungkapkan pada gadis itu tiba-tiba ponsel Han berbunyi.

Drrrttt

Drrrttt

Drrrttt

"Maaf aku angkat telpon dulu boleh??" Tanya Han meminta ijin sebelum mengangkat telepon nya. Abhisya hanya mengangguk sambil mengendikkan bahunya acuh sebagai tanda jawaban ' terserah ' dan Han pun segera mengangkat telepon selulernya yang sedari tadi berbunyi tiada henti.

" Katakan..." Mimik wajahnya berubah datar dan tak sedap dipandang kala mendapatkan jawaban dari seberang sana.

"Lalu... Apa yang kau dapatkan sekarang??" Han kembali menggelap disaat satu jawaban mengusik pikiran nya.

"Sial..." Batinnya, Han menghela nafas panjang dan berat seolah-olah ada beban berat yang tengah dia pikul saat ini.

"Apakah kau baik baik saja?? Apakah ada masalah??" Rentetan pertanyaan Abhisya menyadarkan Han dari kemarahan sesaat.

"Tidak ada apapun makanlah..." Abhisya tak menyadari kalau makanan yang dia pesan saat ini sudah terhidang diatas mejanya saking asyiknya dia memperhatikan Han.

"Ah, ok,,," melihat makanan yang menggugah seleranya cacing cacing diperut nya seolah olah tak sabar untuk segera menyantap makanannya.

Han yang melihat tingkah gadis itu tersenyum sendiri melihat cara Abhisya makan tak menunjukkan sikap jaim atau lemah lembut seorang gadis semakin membuat Han salut akan gadis itu yang apa adanya tanpa ada yang ditutup-tutupi.

"Ehemm... Apakah aku boleh bergabung??" Tanya sebuah suara bass yang nampak familiar ditelinga Abhisya maupun Han.

"Om... Abhisya membola kala melihat omnya sudah berada di satu meja dengan nya dan Han.

Han yang melihat Dimitri hanya tersenyum smirk dia tahu kalau Dimitri sangat posesif pada putri angkat nya entah sebagai seorang ayah terhadap putrinya ataukah sebagai seorang pria terhadap seorang wanita.

"Silahkan... " Han mengangkat sebelah tangannya memanggil pramusaji untuk memesankan makanan yang Dimitri pesan.

" Iya kak ada yang bisa saya bantu??" Tanya pramusaji dengan tersenyum ramah.

"Tuan Dimitri silahkan sebutkan pesanan mu..." Ucap Han tenang.

Setelah Dimitri menyebutkan pesanannya pramusaji segera beranjak dari sana sementara Dimitri yang melihat Abhisya tak mempedulikan sekitar nya hanya menggeleng pelan sambil tersenyum.

Dimitri ingin mengacak rambut Abhisya tapi sebuah suara kecil  menghentikan tangan Dimitri.

"Awwass janggannn sentuhhh rambutku om... Nyamm,,, mmmhh,. " Sambil mengunyah makanan nya Abhisya berbicara menghentikan Dimitri yang hendak mengacak acak rambutnya.

Bukankah pria tua itu tengah marah batin Abhisya dia jengkel melihat omnya yang bertingkah seolah-olah tak ada apapun.

Abhisya masih acuh tak acuh dia enggan menoleh kearah Dimitri maupun Han,dua pria itu membuat mood Abhisya berantakan, disisi Han masih sesekali melirik Abhisya yang nampak cuek seakan tak peduli sekitar nya sementara Dimitri mengeram frustasi dia memikirkan cara bagaimana cara membujuk putri angkatnya itu.

"Abhi... Besok lus kita naik..." Ucap Dimitri pelan dia memperhatikan bagaimana reaksi Abhisya yang nampak biasa saja.

Ckk ini yang tidak disukai oleh Dimitri mendapatkan pengabaian dari putri angkatnya sekaligus sepupunya itu, sementara Han masih diam diam melihat interaksi antara Abhisya dan Dimitri sekilas seulas senyum tipis tersungging dibibir dan Dimitri sempat melihat itu.

Dia berdecak 'kenapa dengan senyumannya itu apakah dia sedang mengejekku?! Sial*** kalau memang itu benar ' batin Dimitri kesal.

"Heemm... Siap " dengan semangat seolah tak ada apapun Abhisya mengacungkan jempolnya tanda setuju sambil mengunyah dessert nya pelan.

Sedangkan sebelah tangannya memegang handphone entah dia tengah berbalas pesan dengan siapa. Dimitri yang melihat itu kini tersenyum ternyata dia tidak sedang marah dia hanya malas saja itu adalah salah satu sifat Abhisya yang acuh tak acuh akan sekeliling nya meskipun tak selalu menampilkan wajah datar dan dingin gadis indigo itu cenderung lebih ke sifat ceria khas anak remaja.

"Dan kau... Handaya terima kasih sudah menolong putriku" ucap Dimitri tulus.

"Iya santai aja..."  ' Dia ada dalam perlindungan ku' lanjut Han dalam hatinya .

Sedangkan Abhisya yang mendengar semuanya jadi sedikit penasaran dia mengernyit kan dahinya meskipun dia tengah fokus dengan handphone sambil memakan dessert nya dia juga mengamati sekitar nya terutama perbincangan antara om dan Han ini.

"Menolong dan apa Han tadi bilang perlindungan nya, apa maksud semuanya,uuuhhh... Aku tadi mencoba mengorek informasi melalui mata dan ingatannya sebelum dia membawaku kesini jadi urung kan " Abhisya mendesah pelan.

Dimitri yang juga tengah mengawasi Abhisya diam diam mengerutkan keningnya ada apa dengan nya dalam hati Dimitri bertanya tanya.

"Abhi... Om minta maaf okay..." Ucap Dimitri tulus berharap Abhisya mau memaafkannya.

"Huum santai aja om abhi gak marah kok abhi hanya kecewa om tidak menghargai apa yang abhi rasakan untuk om..." Kata kata Abhisya barusan membuat Han speechless.

' apa katanya?? "Apa yang abhi rasakan??" Sebenarnya ada hubungan apa antara mereka berdua?!' batin Han bertanya tanya.

Sial memikirkan nya saja hatinya sudah sangat panas tidak tidak apakah dia cemburu?? Kenapa dan ada apa dengan nya kenapa dia sangat marah dan tidak terima dengan apa yang barusan Abhisya ungkapkan.

"Ckk, jangan berpikiran yang aneh aneh..." Decak Abhisya kesal terhadap Han. Han pun tersentak dengan ungkapan kesal gadis itu Han jadi sedikit malu karena tengah berpikiran yang aneh aneh terhadap mereka berdua dan sayang Abhisya bisa membaca isi pikiran nya saat ini.

"Maaf..." Hanya satu kata yang terucap dibibir Han.

"It's okay santai aja... Om pulang yukk Abhisya lelah.. " kini mode manja Abhisya terhadap Dimitri sudah terpasang dan Dimitri senang sekali akan hal itu.

"Hhmm... Semua makanan sudah saya bayar dan terimakasih atas semuanya"

1
Sakura 💚🤍
aq ngasih 5 tangkai bunga mawar 🌹 Thor 🥰
Nur Aini Juanita: Alhamdulillah makasih karena udh menyukai karyaku kakak ♥️♥️♥️♥️♥️
total 1 replies
Sakura 💚🤍
semangat thor dan salam kenal ya
Nur Aini Juanita: Alhamdulillah makasih kakak atas supportnya ♥️♥️♥️♥️♥️
total 1 replies
Sarita
menarik sih ceritanya .ko blm ada yg baca ya Thor?
Nur Aini Juanita: siap,,,, Aamiin
Sarita: ya Thor .semoga sukses ke depannya
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!