NovelToon NovelToon
Hilangnya Kesabaran Seorang Istri

Hilangnya Kesabaran Seorang Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mengubah Takdir
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: 💫✰✭𝕸𝖔𝖒𝖞𓅓 𝕹𝕷✰✭🌹

Retno adalah seorang istri yang baik dan setia, Retno selalu mengalah dalam hal apa pun walaupun tidak bisa di pungkiri sebagai istri ada rasa kesal dan emosi nya.
Retno terus bertahan dengan Rio suami nya hanya karena memikirkan ke dua anak nya dan juga memikirkan kesehatan ibu nya.
Lama kelamaan pertahanan Retno melemah, rasa sabar dalam diri Retno menghilang sehingga Retno memutuskan untuk kembali ke rumah orang tua nya.

Bagaimana kisah Retno selanjutnya, apa yang di lakukan oleh Rio sehingga kesabaran Retno menghilang?
Dan bagaimana kehidupan Retno dan ke dua anak nya setelah Retno memutuskan untuk kembali ke rumah ke dua orang tua nya.
yuk baca cerita nya di Hilangnya Kesabaran Seorang Istri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 💫✰✭𝕸𝖔𝖒𝖞𓅓 𝕹𝕷✰✭🌹, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18 HKSI

Hari ini Retno menunggu Bela di sekolahan nya sampai Bela selesai belajar nya, Retno duduk gabung bersama ibu-ibu yang lain nya di luar sekolah.

Ketika bel berbunyi dan terlihat Bela keluar dari dalam kelas Retno langsung naik ke atas motor nya di ikuti Bela.

Retno langsung melajukan motor nya dengan kecepatan sedang, seperti biasa Retno sengaja lewat ke warung Rio untuk melihat buka atau tidak nya.

Dan seperti hari kemarin-kemarin warung nya Rio masih tutup dan kemungkinan Rio pergi kembali yang entah kemana dia pergi.

Karena warung nya Rio tutup Retno pun langsung pulang ke rumah nya, Retno langsung mencari sosok Rio dan ternyata rumah sudah kosong.

"Mah aku main dulu sebentar yah?"

"Minum dulu obat nya Bel."

"Iyah mah." Bela sudah terbiasa minum obat sehingga sudah tidak ada rasa pahit lagi di lidah nya.

Setelah berganti pakaian dan minum obat nya Bela langsung pergi bermain dengan anak tetangga.

Retno langsung masuk ke dalam kamar dan merenung sendirian, Retno terus memikirkan kehidupan nya sendiri ke depan nya.

Terdengar suara pintu di ketuk dari luar, "Ret, ini bapak." Teriak pak Bahar sambil mengetuk pintu nya.

Retno yang sedang berbaring pun langsung turun dari tempat tidur dan menuju pintu utama, perlahan Retno membuka nya dan terlihat ayah mertua nya sedang berdiri di depan pintu.

"Ada apa yah?" Terlihat wajah ayah mertua nya yang sedikit di tekuk membuat Retno sedikit heran.

"Kamu di panggil ibu."

Retno menatap ke arah pak Bahar dengan tatapan heran nya, Retno heran karena biasa nya juga ibu mertua nya itu suka datang dan masuk sendiri ke rumah nya.

"Ada apa yah? tumben ibu nya tidak kesini?"

"Ibu lagi sakit dan sekarang sakit kepala setelah mendengar ayah dan Rio berdebat hebat tadi."

"Ayah berdebat?"

"Yah, ya sudah kita bicara di sana saja."

Retno melangkah mengikuti langkah dari ayah mertua nya dari belakang dengan banyak pertanyaan di benak nya.

Retno masuk setelah pak Bahar masuk ke dalam, terlihat Bu Yati sedang berbaring di atas kasur lantai yang selalu ada di depan ruang televisi.

"Ada apa Bu?" Tanya Retno setelah duduk di hadapan nya, pak Bahar ikut duduk diantara mereka sehingga kini Retno berada diantara ke dua mertua nya.

"Ret, tadi ayah dan ibu sudah bicara dengan Rio, kata Rio warung akan di jual."

"Apa? Di jual?" Retno kaget mendengar warung nya akan di jual sementara warung itu adalah harapan nya untuk memenuhi kehidupan nya bersama ke dua anak nya.

"Iyah, kata Rio uang nya sebagian buat kamu dan anak-anak, sebagian lagi buat modal bisnis dia."

Dengan ke dua mata yang sudah berkaca-kaca Retno tersenyum miring mendengar ucapan ibu mertua nya.

"Heh, buat bisnis? Terus yang meminta uang kemarin sampai-sampai dia terus-terusan menghina aku karena aku tidak memberikan nya pinjaman bagaimana kabar nya? Berhasil? Aku tidak setuju warung itu di jual." Ucap Retno dengan nada yang sangat jelas walaupun bibir dan tubuh nya sedikit gemetar karena menahan amarah nya.

"Tapi kan uang nya buat kamu dan anak-anak kamu juga sebagian." Ini lah yang tidak di sukai Retno dari ibu mertua nya, Bu Yati selalu saja mendukung Rio anak nya walaupun Rio sudah melakukan kesalahan.

"Coba ibu pikir dengan kepala dingin, jika warung itu di jual lima puluh juta beserta isi nya berarti dua puluh lima juta buat aku dan anak-anakku untuk memenuhi kebutuhan kita sehari-hari ke depan nya, ibu tahu uang dua puluh lima juta akan habis dalam waktu kurang dari satu tahun sementara warung akan terus menghasilkan jika kita terus mengelola nya sampai kapan pun, terus jika uang itu habis kita mau dari mana untuk makan dan uang jajan anak-anak? Heran pikiran nya kemana mas Rio itu." Retno benar-benar emosi kali ini kepada Rio dan ibu mertua nya yang seolah-olah selalu mendukung apa yang di lakukan oleh Rio anak nya.

"Tapi kan nanti akan ada dari bisnis nya, dan kata dia pasti akan berhasil kali ini cuman katanya Rio membutuhkan uang untuk modal nya."

"Dan ibu percaya? Bu, tolong buka mata hati dan pikiran ibu, sudah berapa kali mas Rio selalu mengatakan kalau dia sedang melakukan bisnis dan dia selalu membutuhkan uang, apa sudah ada yang berhasil dengan bisnis nya itu? Yang ada uang di rumah habis dan barang-barang pun jika aku tidak mempertahankan nya pasti sudah habis juga, tapi aku lebih baik bertengkar besar daripada aku harus menuruti semua keinginan mas Rio yang jelas-jelas tidak ada hasil nya." Ucap Retno dengan nada sedikit keras karena emosi membuat ibu mertua nya langsung terdiam.

"Benar kata kamu nak, makanya tadi bapak bertengkar sama Rio karena bapak memaksa nya untuk menyerahkan kunci warung sesuai permintaan kamu." Ucap pak Bahar yang sejak tadi hanya diam saja.

"Terus dia ngasih atau tidak."

"Awal nya Rio tetap dengan pendirian nya ingin menjual warung itu, tapi bapak memaksa nya dan merebut kunci itu karena bapak juga berpikiran sama dengan kamu, dan ini kunci nya bapak serahkan sama kamu." Ucap pak Bahar sambil menyerahkan kunci warung kepada Retno.

"Syukurlah kalau bapak berhasil mengambil kunci warung nya, mulai besok aku akan mulai membuka nya, aku ngga habis pikir sama mas Rio ini, dia mau menjual warung dan memberikan aku setengah dari penjualan warung, terus kalau uang nya sudah habis mau darimana aku dan anak-anak makan dan juga memenuhi kebutuhan yang lain nya sementara dia hanya menghabiskan uang dengan dalih bisnis." Ucap Retno membuat ke dua mertua nya hanya terdiam.

"Ya sudah Retno mau beres-beres di warung dulu agar besok sudah mulai buka, Ardan dan Bela butuh makan sekarang bukan harus nunggu bisnis berhasil dulu baru makan."

Tanpa ingin mendengar ke dua mertua nya berbicara lagi Retno langsung berdiri dan meninggalkan rumah mertua nya.

Tanpa pikir panjang lagi Retno langsung pergi ke warung dan membuka nya, Retno membereskan dan merapihkan warung nya sendirian,

Tidak lupa Retno juga mencatat apa saja barang yang kosong dan memisahkan barang yang sudah tidak layak di jual.

Dengan semangat dan peluh yang terus membasahi tubuh nya Retno terus membereskan nya sampai warung yang berantakan kini sudah rapih dan terlihat bersih.

1
Wifasha Fasha
ini Retno msih di mana lalu,pa dah ninggalin Rio trus plng ke rmh ortu nya
Seri ArSyarief
Ya Allah thor..hanya 1 bab pembuka
Momy: sabar😂
total 1 replies
Vajar Tri
waahhh pembuka yang bikin darah meluap ke permukaan Thor 😤😤😤😤
Momy: makasih dah mampir
total 1 replies
ℋℐᎯτυs
akhirnya momy muncul 🤭
Momy: mencoba di sini lagi say
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!