TUJUH PEDANG PELINDUNG

Ziaz tiba tiba terbangun kembali di ruangan kosong berwarna biru yang dia lihat saat di dalam gua. "Apa ada orang disini!" teriaknya

Ziaz pun melihat ke sekitarnya dan tidak seorangpun disana. Namun tiba tiba Yuez datang kembali dan berdiri di hadapan Ziaz.

"Ada apa Ziaz? Apa kau masih belum bisa memakai kekuatan pedang pelindung?" ujar Yuez

Ziaz merasa kecewa. "Entahlah... Aku masih belum paham kekuatan dari pedang ini..." ucapnya

Yuez pun memperlihatkan kilas masa lalu saat dia memakai pedang pelindung berwarna biru. "Lihatlah diriku dahulu, kami semua masih kebingungan juga sama seperti mu."

Ziaz berjalan ke arah sebuah video yang di tampilkan oleh Yuez melalui memori ingatannya. "Siapa ksatria selain mu itu?" tanya Ziaz

Yuez memperlihatkan foto tim ksatria miliknya. "Aku dulunya merupakan kapten dari tim ksatria yang sangat diinginkan oleh semua kerajaan."

"Diinginkan oleh semua kerajaan? Apa maksudnya?" tanya Ziaz

"Kami dulunya tidak berasal dari kerajaan apapun, kami di bayar oleh kerajaan lain untuk menjalankan misi yang menurut mereka sangat sulit." jawab Yuez

Ziaz pun kembali teringat dengan misi yang Yuez katakan pada saat itu. "Bagaimana dengan misi di kerajaan tempat kalian menemukan pedang pelindung?"

Yuez menghela nafasnya. "Sayangnya aku tidak bisa memperlihatkan memori tentang pertarungan di kerajaan itu karena ingatan kami tentang kerajaan itu telah di hapus oleh Raja mereka." ucapnya

Ziaz yang mendengar itu pun sedikit kecewa tapi dia masih merasa kalau kerajaan ini adalah satu satu dari 7 kerajaan terhebat di dunia. "Apa kerajaan itu salah satu dari 7 kerajaan terhebat di dunia?" tanyanya

"Sepertinya tidak, kerajaan mereka lebih hebat dari 7 kerajaan terhebat di dunia saat ini." katanya Yuez

"Lebih hebat dari 7 kerajaan lain? Apa kerajaan itu lebih hebat dari kerajaan cahaya juga?" tanya Ziaz

"Ya, itu benar. Kerajaan ini lebih tua dari kerajaan cahaya, yang ku ingat dari kerajaan itu adalah kalau kerajaan itu memiliki kekuatan sihir." ucap Yuez

Ziaz merasa kebingungan. "Lalu kenapa kalian memutuskan untuk tunduk pada kerajaan cahaya?" tanya Ziaz

Yuez yang mendengar itu pun langsung mengajak Ziaz untuk melihat foto saat mereka membangun kerajaan cahaya.

"Awalnya kami lah yang menciptakan kerajaan cahaya setelah kami memiliki kekuatan yang sangat kuat," ucap Yuez

Ziaz pun terkejut ketika mengetahui kalau dataran kerajaan cahaya awalnya hanya danau saja. "Kerajaan cahaya dulunya hanya danau?" ujar Ziaz

"Ya, begitulah. Kami membangun kerajaan ini hanya dengan beberapa penduduk saja, lalu semakin tahun kerajaan ini semakin berkembang dengan teknologi yang makin canggih." kata Yuez

Dulunya kerajaan cahaya di dirikan oleh Yuez dan yang lain hanya dengan penduduk seadanya. Mereka membangun kerajaan cahaya karena mereka telah memiliki kekuatan yang mampu menjaga kerajaan dari musuh yang ingin menyerang.

"Selama ada pedang pelindung, orang dari luar kerajaan cahaya tidak berani untuk menyerang kerajaan cahaya." ucap Yuez

Ziaz yang mendengar itu pun sangat penasaran dengan kekuatan pedang pelindung jika kekuatan pedang tersebut di pakai keseluruhannya. "Pedang pelindung benar benar sekuat itu?" tanyanya

Yuez yang mendengar pertanyaan Ziaz pun tertawa. "Mungkin kalau kami ingin, kami bisa menghancurkan sebuah kerajaan dalam 1 hari," kata Yuez

"Lalu kenapa kalian memutuskan untuk menyegel pedang pelindung dalam sebuah cahaya?" tanya Ziaz

"Kami dulunya menganggap kalau dunia telah damai saat kami masih berumur 25 tahun, namun kami malah mendapat konsekuensi yaitu kami tidak bisa hidup hingga di atas umur 30 tahun." ucap Yuez

Pada saat itu Yuez dan ksatria lain memutuskan untuk menyegel pedang pelindung demi menjaga pedang tersebut tetap aman dan bisa di wariskan hingga generasi selanjutnya. Namun satu persatu dari mereka mulai meninggalkan kerajaan cahaya karena mereka tidak dapat hidup di atas umur 30 tahun.

"Pada saat itu sepertinya para penduduk kebingungan karena mereka tidak mempunyai pemimpin lagi karena kami telah tiada," ucap Yuez

"Bagaimana dengan Raja Cahaya pertama? Aku kira kalian yang memilihnya untuk menggantikan kalian," ujar Ziaz

Yuez pun memperlihatkan sebuah foto dia dan sahabatnya sekaligus wakil kapten tim ksatrianya. "Raja Cahaya pertama itu merupakan anak dari ksatria hebat yang pernah ku temui ini, dia merupakan wakil terbaik yang setara dengan ku." ucap Yuez sambil menunjuk seorang ksatria di foto itu

Ziaz pun melihat foto itu lebih dekat. "Siapa nama ksatria ini?" tanyanya

"Dia? Dia mendapatkan sebutan Wezi si hijau karena dia merupakan pengguna pedang pelindung berwarna hijau," ucap Yuez

"Pedang pelindung berwarna hijau? Aku tidak tau kalau ada pedang pelindung berwarna hijau?" kata Ziaz

Yuez yang mendengar itu pun merasa kalau Ziaz kurang tau tentang pedang pelindung "Sepertinya kau belum mengetahui banyak tentang pedang pelindung ya?"

"Emang pedang pelindung memiliki warna apa saja?" tanya Ziaz

Yuez pun mulai berjalan sambil memutari Ziaz. "Pedang pelindung memiliki warna yang bisa di bilang lumayan menarik. Merah, hijau, kuning, orange, biru, nila, dan ungu."

"Apa setiap pedang memiliki kekuatan yang berbeda?" tanya Ziaz lagi

"Ya, setiap pedang memiliki kekuatan yang berbeda. Tidak heran kalau kekuatan pedang biru mu berbeda dengan pedang kuning milik teman baru mu itu," ucap Yuez

Ziaz pun melihat kembali foto Yuez dan ksatria lainnya yang sedang memegang pedang pelindung dengan gagah berani. "Apa yang akan terjadi jika semua pedang berada di satu tempat?"

Yuez yang mendengar itu pun langsung kembali mengatakan apa yang dia ucapkan tadi. "Seperti yang ku katakan tadi, jika pedang pelindung berada di satu tempat atau di satu tim maka kekuatannya setara dengan 7 kerajaan hebat lainnya." jawab Yuez

Tiba tiba ruangan biru itu kembali memudar. "Sepertinya kau akan sadar ya?" ucap Yuez

"Apa maksudmu?" Tiba tiba ruangan tersebut semakin memudar dan menghilang lagi. "Tunggu!" ucap Ziaz

Dia pun terbangun dari pingsannya, dengan tangan terangkat ke atas seperti meraih sesuatu. "Ternyata hanya mimpi..." ucapnya

Ziaz pun berusaha bangun dan melihat keluar jendela. "Dimana ini?" ujarnya

"Tenanglah dasar bodoh, kita berdua berada di rumah sakit." ucap Lawkei yang sedang melihat Ziaz sambil sarapan pagi

Ziaz pun melihat ke belakangnya. "Apa yang terjadi semalam?" tanyanya

"Kita di selamatkan oleh Raja, pada akhirnya kita mendapatkan luka yang sangat parah sampai harus di perban sebanyak ini." ucap Lawkei yang kesal

Ziaz pun melihat badannya yang penuh dengan perban. "Kenapa aku mendapatkan perban yang sangat banyak di badan ku?"

"Kau sangat parah kemarin, pedang pelindung mu mengenai dirimu dan membuat mu terpental lebih jauh dari ku." ucap Lawkei

___ END CHAPTER 8 ___