Rayner Morrigan , mantan dosen universitas XX sekaligus CEO perusahaan MORRIGAN GRUP dan ia juga seorang pimpinan mafia yang terkenal dingin dan kejam ,tapi sayang dirinya harus menelan pil pahit lantaran Dokter menyatakan jika dirinya 'Mandul' .
Mariska sang istri pun langsung meminta cerai darinya ,pasalnya ia terus didesak oleh orang tuanya untuk segera memiliki momongan , sedangkan Rayner jelas tak mungkin bisa memberikannya keturunan .
Sakit hati juga kecewa membuat Rayner kalut sampai melampiaskannya dengan pergi keclub dan minum hingga mabuk berat bahkan tanpa sadar dirinya meniduri wanita yang tak lain adalah mantan mahasiswi nya sendiri .
"Bapak harus tanggungjawab , saya gak mau sampai hamil anak bapak ". - Agatha Prameswari
"Kau tak akan hamil , karena aku mandul "- Rayner Morrigan
Bagaimana kisah kedua nya berlanjut ? Simak cerita selanjutnya ....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.1 Kalutnya Seorang Rayner
"Ini tak mungkin "
"Mas kamu mandul ?"
Seruan itu terus menggema ditelinga Rayner , ketika dirinya dinyatakan mandul oleh seorang dokter hanya berdasarkan surat hasil pemeriksaan medis .
Satu tahun pernikahannya dengan Mariska tak kunjung memberikannya keturunan . Bukan karena Rayner ataupun Mariska tak ingin memeriksa kan kesehatan diri mereka , hanya saja padat nya pekerjaan mereka membuat kedua nya tak memiliki waktu senggang . Terlebih Rayner memiliki dua profesi yaitu sebagai dosen dan pimpinan perusahaan . Sedangkan Mariska bekerja sebagai model .
Srakk ...
Srakk ..
Rayner merobek kertas hasil pemeriksaan itu dan melemparkannya tepat dihadapan dokter .
"Maaf tuan " kata dokter pria tua itu sambil menundukkan kepala nya takut akan kemarahan Rayner .
"Akan aku pastikan , jika pemeriksaan mu ini salah !" ucap Rayner penuh dengan nada ancaman lalu berdiri dari duduknya dan melangkah keluar dari ruangan dokter itu
Mariska bergegas menyusul Rayner , dia tarik lengan suami nya itu agar berhenti melangkah .
"Mas tunggu ..." ucap Mariska
"Biarkan aku sendiri Mariska " sentak Rayner seraya menyentakkan tangan Mariska dari lengannya .
"Mas , aku ingin kita bercerai " ujar Mariska dengan lugas
Rayner tersenyum miring mendengarnya . "Kau meminta cerai dariku karena aku mandul bukan ?"
Mariska mengangguk pelan
"Semudah itu kau meninggalkan ku disaat terpuruk ku Ris ? Dimana hati mu ha ?!" bentak Rayner dengan suara yang begitu menggelegar dilorong rumah sakit , membuat beberapa orang yang berlalu lalang seketika berhenti memperhatikan mereka seraya berbisik-bisik .
"Bukan begitu mas , tapi-"
"Tapi apa Ris , apa karena mama ?" tebak Rayner sambil menaikkan sebelah alis nya
"Iya mas , mama terus mendesak ku agar segera hamil . Tapi setelah mendengarkan penjelasan dokter tadi rasanya mas gak akan bisa buat Mariska hamil ", ujar nya tanpa merasa bersalah
Rayner tersenyum getir mendengar nya , jujur hatinya benar-benar sakit ketika sang istri tercinta dengan tega berucap demikian . Bukannya berusaha sama-sama mencari solusi tapi istrinya itu justru meminta berpisah dari nya .
"Kau yakin dengan permintaan mu ini Ris?" sekali lagi Rayner bertanya pada istri nya .
"Iya mas , ceraikan Mariska sekarang mas ", kata Mariska dengan mantap .
"Baiklah jika itu mau mu , mulai hari ini saya Rayner Morrigan dengan segenap kesadaran saya menalak kamu Mariska Sofia dan mulai hari ini kamu bukan lagi istri saya !" ucap Rayner dengan suara yang lantang dan tegas . Mata elang nya menatap dingin sepasang mata hitam legam milik Mariska .
"Maaf mas ", ujar Mariska seraya menundukkan kepala nya .
Rayner diam tak menggubris permintaan maaf Mariska , dirinya lebih memilih untuk melangkah pergi meninggalkan wanita yang kini sudah resmi menjadi mantan istri nya .
Mariska hanya menatap mantan suaminya itu berjalan menjauh tanpa berniat menyusul nya .
Tiba-tiba seorang pria bertubuh tegap mendekatinya seraya menepuk pelan pundaknya sambil mengucapkan sesuatu .
"Yang kau lakukan sudah benar Ris , lupakan Rayner dan mari hidup bersama dengan ku . Akan aku berikan kamu keturunan yang berasal dari benih ku ", ucap Pria itu
Mariska menoleh menatap pria itu dengan mata yang berkaca-kaca .
"Tapi aku mencintai nya Dav .." ujar Mariska
"Hanya karena kau mencintai nya , kau tak bisa membunuh harapan kedua orang tua mu yang mengharapkan penerus yang lahir dari rahim mu Ris " kata pria yang Mariska panggil dengan sebutan Dav itu .
"Kenapa Dav , kenapa harus kamu yang orangtua ku pilih sebagai pengganti benih Rayner . Kalian berdua adalah sahabat , aku gak mungkin tega merusak persahabatan kalian ", ucap Mariska dengan sesegukan dan air mata yang sudah mengalir membasahi pipi mulusnya .
"Semua sudah takdir Ris , tidak ada yang bisa menyalahkannya ", David segera menarik Mariska dalam pelukannya , ia usap lembut punggung wanita itu yang bergetar karena menangis .
...
Dimobil , Rayner mencengkeram kuat setir kemudi dan memukulnya kuat-kuat .
"Aarrgg bajing@n , semudah itu kamu mengakhiri pernikahan kita hanya karena aku mandul Ris ? Mana janji mu dulu yang tak akan meninggalkan ku disaat terpuruk ku ?!" Rayner berteriak sudah seperti orang gila .
Dengan cepat Rayner menyalakan mesin mobilnya dan mulai melakukannya dengan kecepatan tinggi . Tujuan kali ini adalah club , ia butuh pelampiasan agar sesak yang menguasai hatinya sedikit tersalurkan .
Tin..
Tin...
Rayner tak peduli pada para pengendara yang mengumpati dirinya karena mengendari mobil secara ugal-ugalan , bahkan lampu merah lalu lintas pun ia terobos begitu saja . Ia sudah tak lagi memikirkan nyawa nya yang mungkin bisa saja melayang kapan saja .
Sesampainya diclub , Rayner segera memarkirkan mobilnya sembarang kemudian ia turun dan langsung melemparkan kunci mobil milik pada security agar membenarkan parkir mobilnya .
Brakk ..
Rayner menggebrak meja membuat seorang bartender yang tengah meracik minuman terjingkat kaget .
"Berikan aku minuman dengan kadar alkohol paling tinggi disini ", pinta Rayner pada Bartender
"T-tunggu sebentar tuan , akan saya ambilkan " sahut bartender dengan terbata-bata ketakutan .
Tak berselang lama segerombolan wanita muda masuk kedalam club , meskipun mereka berpenampilan masih sedikit tertutup tapi tetap saja , untuk apa mereka mendatangi tempat seperti itu jika mereka wanita baik-baik .
Rayner tersenyum miring melihatnya , wajah mereka tak terlalu jelas karena lampu yang menyinari hanya lampu remang-remang dan juga lampu berwarni-warni yang berputar-putar .
"Tuan ini pesanan anda ", ucap Bartender membuat Rayner mengalihkan pandangan dari segerombolan wanita muda tadi .
Rayner segera meraih botol alkohol itu dan meminumnya langsung dari bibir botol tanpa ia tuangkan dahulu digelas kristal .
Ucapan Mariska terus berputar-putar dikepala Rayner , seolah mendoktrinnya agar dirinya sadar diri jika ia tak mungkin bisa memiliki keturunan . Rayner terus saja meneguk minuman alkohol itu hingga tandas , setelah itu ia kembali meminta kembali minuman itu pada Bartender .
Total sudah 5 botol yang Rayner habis kan demi melampiaskan rasa sesak didadanya , tapi semua itu tak mampu membuat nya lupa akan ucapan Mariska juga surat hasil pemeriksaan dari dokter pria tua itu .
Rayner yang sudah mabuk berat segera beranjak dari duduknya mendekati segerombolan wanita muda tadi dan menarik salah satu nya .
"Kau harus membuktikan nya sendiri Ris , jika aku bisa membuat mu hamil " , ucap Rayner yang mengira jika wanita muda yang ia seret itu adalah Mariska mantan istri nya .
Wanita itu terkejut dan langsung memberontak ketika pergelangannya dicengkeram kuat dan tubuh nya diseret oleh Rayner .
"Lepaskan aku , siapa kau ?" teriak wanita itu seraya memukul-mukul tangan Rayner agar pria itu melepaskannya . Minimnya lampu penerangan membuat wanita muda itu tak bisa melihat dengan jelas wajah pria yang tengah menyeret nya itu .
"Diam Ris , kau harus mendapatkan hukuman yang setimpal karena telah meminta cerai dari ku " bentak Rayner lalu segera memanggul wanita muda itu diatas pundak nya .
.
.
.