NovelToon NovelToon
KEI'S JOURNEY

KEI'S JOURNEY

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Reinkarnasi / Vampir / Cinta pada Pandangan Pertama / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:238
Nilai: 5
Nama Author: ElFitria

Seorang wanita onmyoji yang berusia sangat tua atau ancestor dari sebuah family, dibangkitkan kembali oleh keluarganya yang hampir punah menggunakan tumbal tubuh keturunannya yang hampir meninggal dunia.
Sayangnya tubuh tersebut adalah tubuh seorang laki-laki muda berusia 22 tahun.
Bagaimanakah beliau akan menghadapinya???
Nantikan keseruan ceritanya bersama-sama .........

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ElFitria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 8

"Hosh ... Hosh ... Hosh ..." suara nafas terengah-engah

Terlihat seorang gadis muda berlari di lorong universitas pada sore hari seperti dikejar oleh sesuatu. Tetapi saat dia melihat ke belakang, tidak ada seorangpun yang terlihat.

"A ... Apa yang?" ucapnya ketakutan dengan kringat yang terus berkucuran membasahi wajahnya

Tep ...... (suara menepuk pundak)

"Hah?" membelalakkan matanya lebar-lebar dan jantungnya mulai berdegup dengan kencangnya

"Aku menemukanmu!" bisik pemilik tangan itu

"Huk ......" gadis itu menahan nafasnya

Tidak tahu apa yang terjadi setelah itu, akan tetapi terlihat lagi gadis tadi dengan ekspresi datar dan datang ke gedung tinggi beberapa blok dari universitasnya. Berjalan pelan dan tidak bertenaga seperti ada yang mengendalikannya.

Tep ......

Tep ......

Tep ...... (suara langkah pelan)

Gadis itu sudah berada di pinggir gedung tinggi itu. Dengan suara angin kencang dan gerimis yang mulai turun. Seperti sebuah upacara, syarat-syarat yang ada telah terpenuhi dan gadis itu melompat dari gedung tanpa ada rasa takut. Dengan tatapan mata kosong.

Splat ...... (suara tubuh hancur menyentuh aspal)

Niu ... Niu ... Niu ... (suara ambulans)

Tak perlu beberapa lama lagi, polisi dan mobil ambulan mendatangi tempat kejadian. Sama seperti kejadian sebelumnya. Proses pengumpulan bukti dilakukan tergesa-gesa karena hujan yang mulai turun menghapus jejak barang bukti.

"Lagi? Kenapa bisa seperti ini?" gumam Rendi berteduh di depan gedung tempat terjadinya kejadian

"Sepertinya kita harus mengundurkan diri dari kasus ini!" kata Arief yang berada di belakangnya

"Kapten?" dengan wajah kecewa

"Aku sudah menghubungi bagian khusus. Sebentar lagi mereka datang" melihat jam tangannya

Dan tidak lama setelah itu, 2 mobil kepolisian datang ke tempat kejadian. Sangat berbeda dengan yang lainnya. Mobil itu berwarna hitam gelap dengan logo kepolisian di depannya.

Tep ...... (suara turun dari mobil)

Pak ...... (suara membuka payung)

Turun seorang laki-laki dengan payung hitamnya. Dan diikuti oleh 4 personel lainnya. Seperti anak buahnya. Mereka membawa koper besar hitam, entah apa isinya. Dan mulai melihat sekeliling tempat kejadian. Kesamaan seragam mereka yaitu sama-sama membawa pedang.

Splosh ......

Splosh ......

Splosh ...... (suara sepatu boot menyentuh genangan air)

"Senior" sapa Arief mendekati laki-laki itu, masih dengan rambut panjangnya

"Aku menyesal memberikan kontakku kepadamu, Arief" ucapnya dingin

"Haha ......"

Dia adalah Andika Liu, mempunyai tinggi dan umur yang sama dengan Arief. Dia adalah tetangga dari Pak Edi, mantan kapten timnya Arief. Setelah kejadian 10 tahun yang lalu, Pak Edi menyuruhnya untuk menjaga Arief dan menjauhkannya dari hal-hal ghaib. Akan tetapi Arief mempunyai jiwa penasaran yang tinggi. Sudah berkali-kali dia mendaftar ke bagian spesial dan ditolak terus menerus. Tapi dia tidak pernah menyerah.

"Bagaimana senior?" tanyanya serius

"Kau mendapatkan benda bagus" memperhatikan tubuh Arief

"Maksudmu ini?" menunjukkan jimat yang dipakainya di leher sebagai kalung

"Darimana kau mendapatkannya?" memicingkan matanya

"Dia bilang namanya adalah Daichi Yuki" mengingat-ingat penampilannya dan Arief menceritakan pertemuannya dengan rombongan Kei

"Yuki klan?" memikirkan sesuatu yang penting dan menutup payung hitamnya

"Kau sedang dalam masalah! Ini berkaitan dengan hal ghaib! Suruh subordinatmu untuk menjauh dari kasus ini" melihat Rendi dingin dan dia hanya bisa menggigit bibirnya mendengarkan itu

(Kenapa memangnya? Dia pikir dia siapa? Aku juga seorang polisi!) pikirnya

"Baiklah!" kemudian Arief menyuruh Rendi dan personel yang lainnya untuk kembali segera ke kantor dan mengumpulkan semua berkas-berkas kasus ini di mejanya sehingga mudah dalam pentransferan ke bagian khusus. Walaupun ada yang tidak setuju, tetapi perintah tetaplah perintah. Dan satu per satu mulai merapikan equipmentnya dan kembali ke kantor segera.

Setelah melihat mereka meninggalkan lokasi, Andika dan Arief mulai memasuki gedung. Gedung sudah dikosongkan untuk urusan penyelidikan. Mereka berdua menaiki lift menuju ke lantai paling atas.

Ding ...... (suara lift terbuka)

Tap ...... (keluar dari lift)

Melihat tangga menuju ke atap dan tanpa ragu-ragu lagi, Andika melangkahkan kakinya dan diikuti oleh Arief.

Tap ......

Tap ......

Tap ...... (suara langkah kaki)

Cklik ...... (suara membuka pintu)

Zrash ......

Zrash ...... (suara hujan turun deras)

Setelah membuka pintu atap, yang ditemui adalah pemandangan kesunyian dan hujan lebat. Tapi dalam mata Andika, dia dapat melihat bayangan dan aura hitam bekas ditinggalkan pelakunya. Walaupun samar, dia melihatnya. Akan tetapi jejak itu segera menghilang diterpa air dan angin.

"Senior?"

"Sepertinya kau sedang tidak beruntung. Jejaknya telah hilang!" ucapnya datar

"Hah ~......" menghela nafas panjang melihat hujan yang membuatnya tidak tenang

Tring ...... (suara koin jatuh)

Tak mau menyerah setelah melihat wajah Arief yang murung. Dia melemparkan koin dan mengucapkan mantra. Kemudian koin itu berputar menarik sisa-sisa kekuatan ghaib yang ada. Koin kuning itu berubah menjadi abu-abu seketika.

(Not good) batinnya mengerutkan dahinya

Splosh ......

Splosh ......

Splosh ...... (berjalan di genangan air)

Mendekati koin dan mengambilnya, tak lupa membuka payung hitamnya. Angin semakin kencang, seperti mentertawakan usahanya itu. Seperti ada yang mengawasinya dari kegelapan. Dan perasaan itu membuatnya tak nyaman.

"Apabila ada kejadian seperti ini lagi, segera hubungi aku secepatnya. Menyebalkan! Ayo kembali, sudah tidak ada apa-apa lagi" dengan marah dia kembali ke dalam gedung dan berencana meninggalkan daerah ini, kembali ke kantor untuk meneliti kasus ini secara rinci

"Baik senior" jawab Arief mengikutinya

Dan mereka berduapun meninggalkan gedung itu dalam kesunyian.

Zrash ......

Zrash ......

Zrash ...... (suara hujan deras)

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Brak ......

Brak ......

Crash ...... (suara membanting sesuatu)

"Sial! Sial! Sial! Tidak bisa dimaafkan" teriak Kei sambil menghancurkan meja kursi yang ada di dalam ruangan

(Berapa banyak lagi furniture yang akan dihancurkannya?) sambil duduk membaca koran dan minum kopi panas

"Eh?" melihat berita tentang bunuh diri beruntun yang kebetulan ada di halaman kedua dari koran misteri yang dibacanya

"Apa yang kau baca?" duduk di samping Maharani sambil menyilangkan kedua kakinya. Melihat ke langit-langit.

Dan ruangan jadi berantakan akibat kemarahannya. Sudah beberapa hari suasana hatinya tidak enak. Karena arah fengshui menunjukkan keberuntungan buruk akhir-akhir ini. Mengakibatkan kepergiannya ke Korea menjadi tertunda. Ada sesuatu yang mengacaukan medan magnet disekitarnya.

"Lihatlah ini" menyodorkan koran di hadapan Kei

Ssk ...... (suara membuka halaman)

"Hmm ~...... Ahahahaha" tertawa sinis setelah melihat berita yang ada di koran. Secara tidak langsung, kejadian beberapa hari lalu terlintas difikirkannya.

"Siluman hina! Berani-beraninya kau mempermainkan aku seperti ini?" dengan ekspresi marah, melumat kertas koran menjadi bola dan membakarnya langsung

Blaze ...... (suara kertas terbakar)

"Eh ......" melihat lantai kotor karena debu hitam bekas koran terbakar

(Orang ini benar-benar ......) batin Maharani marah melihat ruangan yang seperti tempat pembuangan sampah saja

Slurp ...... (suara minum kopi)

Tak ...... (suara meletakkan gelas di atas kursi)

(Bukankah itu kopi milikku?) dan Maharani hanya bisa memandangi hal menyebalkan itu terjadi di depan matanya

(Aku bahkan belum meminumnya! Sudah habis?) melihat sisa ampas kopi di dalam gelas

(Benar-benar sulit dipercaya!) teriaknya dalam hati, seperti ada asap kemarahan yang keluar dari kepalanya

Cklek ...... (suara pintu terbuka)

Gou datang membawa makan siang. Dan melihat meja yang telah hilang. Speechless!

(Berapa kali aku harus mengganti meja itu?) pasrah dengan keadaan

"Aha ...... sebaiknya kita makan siang di teras luar saja! Jangan lupa bereskan semuanya!" ucap Kei sambil berdiri menuju luar ruangan, tak lupa menepuk pundak Gou dan menyeringai

"Ha ...... baik tuan muda" sambil membungkuk lesu

(Sudah nasibku!) merasa ingin menangis saja

"Ah, bersabarlah Mr. Gou. Aku rasa kau orang yang hebat!" ucap Maharani menyemangati Gou dan ikut pergi ke luar karena merasa lapar

Bersambung ............

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!