NovelToon NovelToon
Cinta Untuk Si Gadis Buta

Cinta Untuk Si Gadis Buta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: putribulan21

Keyra Putri Utami adalah nama yang di sematkan oleh kedua orang tuanya, sejak usianya delapan tahun dia mengalami kebutaan karena sebuah kecelakaan yang ikut menewaskan kedua orang tuanya.

Keyra di asuh oleh Paman dan Bibi yang begitu sayang kepadanya, yang menyebabkan kedua puteri Paman dan Bibi nya cemburu kepada Keyra.

Hutang sang Paman yang di lunasi oleh sahabat Pamannya kepada seorang juragan tanah, yang menyebabkan Keyra harus berakhir menikah dengan putera sahabat dari Pamannya sebagai penebus hutang keluarga.

Entah bagaimana nasib Keyra si Gadis Buta yang hanya mengenal satu warna saja dalam hidupnya yaitu Hitam, akankah seseorang mampu mengenalkan warna lain selain Hitam kepada Keyra?

Jika kebahagiaan itu harus di jemput, kenapa harus menunggu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putribulan21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terungkap

Dewa memandang tajam ke arah Marco yang sedang tertawa, dia benar benar ingin menghajar Marco saat ini juga jika saja Keyra tidak pingsan di pangkuannya.

Marco membalas tatapan Dewa dengan tatapan sinis, Marco segera memerintahkan anak buahnya untuk menangkap Dewa dan Keyra yang pingsan di pangkuan Dewa.

"Tangkap bocah ingusan itu dan kekasihnya, aku ingin menikmati tubuh indah kekasih bocah sia*an itu!" raung Marco.

Mendengar apa yang di katakan oleh Marco membuat Dewa benar benar naik darah, rasanya seluruh aliran darahnya berkumpul di kepalanya saking marahnya.

Bahkan giginya bergemerutuk, rasanya Dewa ingin menelan Marco hidup hidup karena amarah begitu meliputi dirinya.

Beberapa pengawal kemudian menghampiri Dewa yang memangku Keyra, mereka hendak menyeret Dewa dan Keyra sesuai perintah Marco.

Namun tanpa mereka sadari seseorang masuk lewat pintu samping yang terbuka, dia segera memerintahkan anak buahnya untuk mengepung Marco.

Dewa yang memangku Keyra sedikit terkejut dengan kedatangan pasukan Edgar di bawah perintah Ferdi, mereka segera meringkus anak buah Marco satu persatu.

Keyra segera di tangani oleh Ferdi, dia dan beberapa anak buah Edgar segera menuju rumah sakit karena tekanan darah Keyra yang rendah.

Marco kaget luar biasa ketika anak buahnya di ringkus satu persatu, akhirnya Marco melepaskan tembakkan ke atas untuk menghentikan pertarungan.

Kesempatan tersebut di manfaatkan oleh Marco dengan menodongkan senajata api ke kepala Dewa, karena Dewa ikut menghajar salah satu anak buah Marco yang tak jauh dari dirinya.

"Angkat tangan atau kau akan mati!" sentak Marco dengan mata melotot.

Mau tak mau akhirnya Dewa pun mengangkat kedua tangannya, namun pandangannya tetap awas terhadap sekitar.

"Ikuti perintahku!" teriak Marco lagi.

Lalu anak buah Marco yang lain datang dan membawakan berkas pengalihan semua aset dan kekayaan keluarga Airlangga, juga pengalihan perusahaan King Airlangga menjadi atas nama Marco.

Dewa tersenyum sinis ke arah Marco yang rela menghalalkan segala cara demi tujuannya tercapai, Dewa akhirnya meraih pena yang ada di sampingnya lalu kembali melirik ke arah Marco dengan tatapan sinis.

"Jadi seperti ini yang kau mau?" tanya Dewa dengan nada meremehkan.

"Cepat tanda tangani itu atau ku lenyapkan kau sekarang juga!" desis Marco dengan mata melotot.

"Kau terlihat bersemangat sekali," sindir Dewa yang mengikuti ucapan Marco beberapa saat yang lalu.

"Diam kau bocah ingusan!" teriak Marco dengan wajah yang memerah.

Lalu detik berikutnya Dewa tertawa kencang, tawa meremehkan dengan nada sinis. Membuat Marco benar benar tak terima, bahkan wajah Marco sudah merah.

Menandakan kalau usaha Marco akan sia sia untuk mengeruk harta kekayaan keluarga Airlangga, dengan mata melotot yang penuh amarah di tariknya pelatuk senjata api yang di pegang Marco.

Tepat ketika tembakan itu di lesatkan ke arah Dewa, seseorang membelokkan tangan Marco ke arah anak buahnya, sehingga tembakkan Marco tidak mengenai Dewa dan mengenai anak buah Marco, membuat Marco menggeram marah.

"Jangan sentuh anakku!" teriak seseorang yang membelokkan tembakkan Marco dengan tangannya.

Mendengar suara yang familiar di telinganya membuat Marco benar benar kaget, suara yang sudah tak pernah di dengarnya lagi sejak tiga tahun lalu.

Perlahan Marco menolehkan pandangan kedua matanya, sungguh ketakutan kini merajai hatinya. Mata Marco terbelalak sempurna kala melihat siapa yang baru saja membelokkan tembakkannya.

Mendadak seluruh badannya tremor, dia ingin tak percaya dengan apa yang di lihatnya. Namun sosoknya nyata dan ada di hadapannya, berkali kali Marco mengucek kedua matanya untuk memastikan pandangannya.

"Apa kau takut Marco?" tanyanya dengan nada sinis.

"Ma-Mahesa..." lirih Marco.

"Iya ini aku!" sentak Mahesa.

"Ta-tapi bagaimana mungkin?" tanya Marco dengan raut tidak percaya.

"Apanya yang tidak mungkin?" tanya Mahesa dengan pandangan mata sinis.

"Kau sudah mati Mahesa!" teriak Marco.

Mahesa tertawa pelan, memang benar selama ini Ferdi dan dirinya juga Dewa sengaja memalsukan identitas kematian Mahesa.

Ketika kejadian penembakkan beberapa tahun yang lalu, sebenarnya Mahesa masih hidup. Hanya saja dia harus berobat ke luar negeri demi kesembuhan kakinya.

Mahesa mengalami kelumpuhan kaki, dan untungnya tidak permanen. Masalah kakinya masih bisa di obati meski nembutuhkan waktu bertahun tahun untuk bisa kembali berdiri dengan kakinya sendiri.

"Kau memang benar benar bodoh Marco!" ejek Mahesa.

"Kurang ajar!" teriak Marco.

"Seharusnya kau merasa curiga mengapa peti matiku tidak boleh di buka ketika akan di makamkan," ucap Mahesa menjelaskan.

Marco terlihat berfikir, dan benar saja kala itu peti mati Mahesa di larang ada yang membukanya, sudah pasti di dalamnya bukanlah Mahesa.

"Dan amnesiaku hanya sebuah alasan agar kau tidak menggangguku, agar aku bisa fokus mengurus perusahaan keluargaku dengan sangat baik," cerocos Dewa.

"Dasar tidak tahu diri!" teriak Mahesa.

Lalu Mahesa memukul kepala Marco dengan tangan kosong, berkali kali pula Mahesa melayangkan pukulan ke arah Marco.

Sehingga Marco tak mendapat kesempatan meski untuk menangkis tamparan dan pukulan Mahesa, Marco terpojok lalu di raihnya tanah hendak di lempar ke wajah Mahesa.

Namun gerakan Marco terbaca oleh Dewa, segera Dewa menarik Mahesa agar menjauh dari jangkaun Marco.

Ketika Mahesa sedang sibuk kembali menghajar Marco tiba tiba terdengar suara tembakkan dari arah pintu depan, membuat semua orang menoleh ke arahnya.

Terlihat seorang wanita cantik berpakaian hitam hitam dengan rambut di kuncir Kuda, sedang meniup niup senjata api yang di pegangnya.

"Fa- Farah!" seru Dewa.

Marco menyeringai di antara kesadarannya, dia senang Farah datang di saat yang tepat. Jika terlambat lima belas menit saja sepertinya Marco akan benar benar babak belur di tangan Mahesa.

"Nona besar!" ucap Marco lalu detika berikutnya Marco pingsan tak sadarkan diri.

"Mana dulu yang perlu ku habisi?" tanya Farah.

Mahesa dan Dewa saling melempar pandangan kala mendengar apa yang di katakan oleh Farah, selama ini Dewa dan Keyra mengenal baik siapa Farah.

"Apa maksud semua ini?" tanya Mahesa bingung.

Farah kekasih dari Ferdi sedang berdiri sambil meniup niup senjata api yang ada di genggamannya, dia tersenyum sinis.

"Ya ini aku, Farah!" sentak Farah.

"Apa maksudnya semua ini?" tanya Dewa.

Farah tertawa lalu dia pun menceritakan maksud dan tujuannya mendekati Ferdi, rupanya Farah memang sudah mengincar harta kekayaan keluarga Airlangga sedari dulu.

"Aku mendekati Ferdi bukan karena aku cinta, tapi karena aku butuh uang!" sentak Farah.

Lagi lagi Mahesa dan Dewa saling melempar pandangan, Dewa masih belum bisa menerima kalau rupanya semua ini adalah rencana Farah.

"Untuk apa uang itu akan kau gunakan?" tanya Mahesa.

"Kau tidak perlu tahu pak Tua bangka!" sentak Farah.

Tanpa mereka sadari ada telinga yang mendengarkan pembicaraan mereka, ada mata yang menatap nanar ke arah ketiganya, kini segudang penyesalan mulai merasuki dirinya.

1
kira_ra :v
haruskah ku sediakan kaca yg besar /Smug//Chuckle/
kira_ra :v: kasih tau dia kak, biar dia sadar /Determined//Chuckle/
putribulan: heheh belun tahu dia😆
total 2 replies
kira_ra :v
kan mereka dah sah jadi gak apa dong/Tongue/
kira_ra :v: /Slight//Proud/
putribulan: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
kira_ra :v
aduh ada yg cemburu nih kayak nya/Chuckle//Chuckle//Chuckle/
kira_ra :v: /Chuckle//Chuckle//Chuckle/
putribulan: /Grin//Grin//Grin/
total 2 replies
kira_ra :v
/Sweat//Sweat//Sweat/
kira_ra :v: gpp lah/Chuckle//Chuckle/
putribulan: maafkan ya😙😙😙
total 2 replies
kira_ra :v
/Slight//Slight//Slight/
kira_ra :v: sama"/Smile/
putribulan: aamiin makasih banyak kak🤗🤗🤗🥰🥰🥰
total 6 replies
kira_ra :v
keyra nya cantik pantesan dewa suka/Chuckle/
kira_ra :v: boleh tuh /Chuckle//Chuckle/
putribulan: makasih banyak kak, nanti aku mau bikin vidionya ah, biar di simpen di Ig/Chuckle//Chuckle/
total 2 replies
Anyelir
Semangat menulisnya kakak/Smile/
putribulan: makasih banyak kak🙏
total 1 replies
kira_ra :v
/Applaud//Applaud//Applaud/
kira_ra :v: iya,untung keyra nya berani ngelawan/Tongue//Proud/
putribulan: istri bos di lawan/Casual//Casual//Casual/
total 2 replies
kira_ra :v
mbak mau aku kasih tau gak?
keyra itu istri nya dewa lohhh~/Bye-Bye//Chuckle/
jangan berharap terlalu tinggi nanti jatuh sakit/Slight//Chuckle/
kira_ra :v: kasian gak pernah di anggap/Chuckle//Facepalm/
putribulan: udah lama si Mariska itu ngincer Dewa/Chuckle/
total 2 replies
kira_ra :v
kasian irma sama inggit jadi nyamuk/Facepalm//Sweat/
kira_ra :v: suruh mereka pindah tempat duduk biar gak jadi nyamuk/Chuckle//Chuckle//Slight/
putribulan: bener, mereka kesusahan mau nelen makanannya juga/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
kira_ra :v
iya tuh dewa dah bahagia sama keyra jangan diganggu lagi/Smug/
kira_ra :v: singkirkan manusia satu itu author/Grin//Grin/
putribulan: emang biang masalah manusia satu itu/CoolGuy/
total 2 replies
kira_ra :v
harta gak di bawa mati loh,mending cari amal kebaikan dari pada banyakin dosa buat ngerebut harta yg gak mungkin dia dapet/Chuckle/
putribulan: si Marco tahunya duit aja boro boro nyaru amal baik/CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy/
total 1 replies
kira_ra :v
marco~. mau pilih ini /Cleaver/ apa ini🔪buat aku lempar kearah kamu/Smile/
putribulan: dia minta di bom nuklir/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
kira_ra :v
si marco ngajak ribut kayak nya nih kek nya
putribulan: dia di hasut orang lain juga sebenenya, tapi emang watak Marco begitu penyuka uang/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
kira_ra :v: mata duitan si marco/Facepalm/
total 3 replies
Syarla Salma
mudah mudahan rencana 👍/Bye-Bye/
putribulan: berdoa aja ya semoga rencana baik/Casual/
total 1 replies
kira_ra :v
wkwkw kasian/Curse/
kira_ra :v: iya,kasian/Curse/
putribulan: ngarep ya dia/Facepalm/
total 2 replies
kira_ra :v
jangan negatif thinking dulu dong/Sweat/
kira_ra :v: /Facepalm/
putribulan: hehehehe /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
kira_ra :v
jangan terlalu berharap mbak hati nya dewa cuman buat keyra /Chuckle/
kira_ra :v: nanti jatuh sakit lohh/Chuckle/
putribulan: ngarep banget dia mah/Joyful/
total 2 replies
kira_ra :v
es nya sudah ketemu sama api nya makanya sekarang sudah mencair/Chuckle/
putribulan: /Joyful//Joyful//Joyful/
kira_ra :v: iya/Facepalm//Facepalm/
total 3 replies
kira_ra :v
terpantau disini gunung es nya sudah mencair/CoolGuy/
putribulan: eh kalau deket Keyra hawanya panas terus ketanya/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
kira_ra :v: ayang nya kayak api bisa buat gunung es langsung mencair/Facepalm/
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!