cerita ini adalah cerita fiksi yang menceritakan tentang seorang wanita yang bernama Aulia. Dia diberi kesempatan hidup sang pencipta untuk memperbaiki hidupnya yang selalu menderita. Bagaimana kisah Aulia dalam hidupnya yang kedua.
Apabila ada kesamaan nama dan tempat itu tidak ada unsur kesengajaan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenanga Rb, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
"Arya, kamu lihat dia. Bicaralah dengan dirinya."
Arya mengangguk dan mengikuti ucapan gurunya.Dia mulai berbincang dengan Wanita tak kasad mata itu.
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Arya sempat heran, kenapa yang berbicara malah istrinya Aulia.
"Saya, adalah Arya suami Aulia. Kenapa kamu berada di dekat Aulia terus. "
"Aku adalah Kencana, salah satu kodam istri kamu.Dulu aku selalu ikut dengan nenek nya.Namun setelah dia meninggal seharusnya aku harus mengikuti anaknya. "
"Namun, anaknya tidak ada yang kuat.Aku diambil oleh kakeknya yang memiliki kodam lainnya. "
"Kenapa kamu sekarang berada bersama Aulia. "
"Karena semua kodam kakeknya diberikan pada cucu kesayangan nya. Dia berpesan pada kami sebelum meninggal, kalau kami boleh muncul kalau ada yang membahayakan nyawanya."
"Istri kamu orang yang sholeh, dia selalu menjalankan ibadah mau dengan baik.Aku selalu bersamanya dari dia kecil hingga saat ini."
".... "
"Cukup, nak kencana. Aulia sudah kembali jiwanya jadi kamu bisa meninggal kan dia sejenak."
Arya tidak melihat Kencana lagi. Dia menghilang begitu saja.Terlihat Aulia tertidur dengan lelapnya.
"Biarkan istrimu tertidur, kalian bisa pulang setelah Aulia bangun.Jangan pernah bertanya ataupun memberi tahu dirinya. "
"Biarkan dia mengerti dan mengenali khodam nya nanti. "
"Saat ini, aku masih mencari jiwa Aulia yang lain.Kamu harus bersabar menghadapi istri kamu yang mudah lelah. "
"Wanita tadi Kencana, doa bangsa jin. Aku tidak tahu apa perjanjian nenek Aulia dengan Kencana. "
"Kita harus mencari cara menyembuhkan istri kamu. "
"Bukan kah, Aulia sudah terbangun dan mengingat semuanya. "
"Guru, sewaktu Aulia terbangun dia ikut dengan aku.Sorot matanya lain. "
"ha ha ha. "
"Asal kamu tahu Arya, yang kamu bawa itu cuma tubuh Aulia.Namun saat dirumah kamu Kencana yang memasuki tubuh kamu dengan ingatan Aulia."
"Setiap kamu sentuh dia pasti berbeda. "
. Arya tersenyum malu dan mengangguk.
"Aulia baru pulih lima puluh persen, saat ini aku masih mencari tiga khodam Aulia yang lain."
"Apa nanti akan terjadi masalah dengan semua ini? " Ucap Arya agak ragu
"Aku akan memberitahu kelebihan istri kamu sendiri Arya, dia bisa menjadi mediasi antara bangsa jin dan manusia. "
"" Itu sebabnya aku meminta kamu menjaganya selalu. Jangan biarkan dia pergi ke tempat yang berbau mistik. "
"Latih lah kelebihan kamu itu. Hanya itu yang bisa kukatakan sekarang. "
"Aulia sendiri sebenarnya penuh misteri yang harus dipecahkan, jangan lupakan ibadah pada sang pencipta."
Guru dan Arya berbicara cukup lama hingga Aulia terbangun.
"Guru, maaf aku malah tertidur disini. "
"ha ha ha"
"Aulia, anggap saja aku ini ayah angkat kamu. Jadi rumah ini terbuka untuk kamu.Jika ternyata Arya melakukan kasar pada kamu dan menyakiti dirimu. Kamu bisa datang dan menginap disini. "
"Guru, aku sangat mencintai Aulia mana mungkin aku melakukannya. "
"Aku juga telah berjanji pada kakek dan ayah kandung nya untuk menjaga Aulia sampai nanti... "
Aulia yang mendengar semua itu begitu senang dengan ucapan suaminya itu.
Setelah berbicara cukup lama mereka pamit pulang.
Didalam perjalanan Aulia bertanya pada suaminya tentang dirinya.
"Mas, tadi bicara apa saja disana? " Ucap Aulia penasaran.
"Sudahlah kamu jangan bertanya terlalu banyak nanti kamu malah pusing, lagian tadi guru mengajari aku kok, " ucap Arya yang tidak sepenuhnya berbohong pada Aulia.
"Mas, nanti pergi ke toko alat jahit ya? " ucap Aulia pada suaminya.
"Baiklah,Aulia."
"Kamu mau belajar menjahit?, bukan aku tapi untuk kak Rindu.Kita cari second saja biar tidak kelihatan mencolok. "
Setelah membeli perlengkapan menjahit mereka pergi untuk makan berdua, rasa lapar Aulia yang tertahan sejak tadi.
"Mas, kita makan ayam goreng yuk. Aku mau makan disana sekalian bicara penting sama mas Arya."
"Baik, sepertinya istri aku lapar.Sekalian nanti kita pulang ya? "Ucap Arya dengan wajah mesumnya.
"Tapi pamit dulu sama ibu dan keponakan kita, kata Arga dia marah sama kamu lho. "
"Benarkah?. "
Aulia mengangguk.
"Mas, Aulia mau bicara tentang kira. Aku berencana membuat usaha untuk keluarga kita. Namun bagaimana caranya agar keluarga aku tahunya itu dari kamu. "
"..... "
"Aulia, kamu saat ini masih belum sembuh benar. Jadi aku harap kamu bersabar dulu."
"Mas, aku ingin membaca ini. " Ucap Aulia sambil mengeluarkan map yang ditemukan kemarin.
"Mas, aku mau mencari Bank ini terlebih dahulu.Kalau mas mau buat usaha mau bikin apa, ya?. "
"Aku ingin..... "
Ucapan Arya terhenti karena dia tidak ingin membebani Aulia lagi.
"Mas, kamu adalah suami aku sekarang. Dengan kejadian aku bisa seperti sekarang itu karena kamu, mas. "
"Keluarga aku saat ini adalah kamu. Sebagai istri bukan kah harus membantu suaminya. "
Arya bahkan tidak percaya dengan ucapan dia saat ini.Dia sedikit terkejut semua uang dikatakan Aulia.
Dulu setiap Arya meminta bantuan pada Aulia dia bahkan selalu beralasan tidak ada uang.
"Kenyataannya banyak yang terjadi akhir-akhir ini, sampai kadang aku sendiri sedang bermimpi.Apakah ini hanya sebuah mimpi? "Batin Arya.
"Aulia, kamu saat ini baru saja sembuh. Mungkin nanti kitab bicara lagi.Biar aku fokus mengelola sawah terlebih dahulu baru aku memikirkan uang lain. "
"Oh ya, mas. Bagaimana sawah kamu itu?. "
"Alhamdulillah, Aulia kemungkinan bulan depan kita panen. Saat ini aku dibantu bapak dalam mengelola nya. "
"Rencana kamu setelah panen mau ditanami apa?. "
"Kila lihat saja dulu. Nanti setelah panen baru kita pikirkan. "
Aulia mengangguk.Setelah selesai makan mereka pulang kerumah ibu Ningrum.Hari sudah cukup sore.
"Aulia, ini ada mesin jahit yang datang katanya kamu yng beli? " Ucap kak Rindu.
"Iya, itu untuk kak Rindu kerja dirumah, nanti kakak latihan dulu menjahit nya biar terbiasa baru nanti mencari tempat untuk mengambil jahitan rumahan."
Beberapa tetangga Ibu Ningrum merasakan iri padanya.Dia beranggapan kalau mereka mendapatkan sesuatu dengan cara tidak halal.
"Eh, aku dengar sekarang Rindu tidak kabur lagi. "
"Kemarin, aku pernah melihat dia duduk dimakan yang sepi itu. "
"Sudah tahu tidak bekerja masih saja cari pinjaman disana sini.Kata pemilik warung pojokan itu, Rindu mempunyai pinjaman yang banyak dan sudah tidak diijinkan untuk mengambil barang disana. "
"Ternyata nasib Ibu Ningrum begitu menyedihkan, anaknya yang satu itu jarang kemari."
"Aku dengar anak yang termudanya itu dulu pernah kesurupan dan hampir gila. Sekarang entah kemana tuh anak. "
Helaan napas bu Eny.
"Kalian ini aneh, tetangga yang baru kena masalah ya kita bantu bukan Dicerca dan diomongi begini. "
"Orang yang kalian ceritakan itu orangnya yang baru datang beberapa hari yang lalu. "
Aulia yang mendengar pembicaraan mereka hanya terdiam saja.Dia ingat suaminya pernah berkata kalau mereka membicarakan aku, berarti ku dapat pahala.