Sasha seorang janda anak 1 harus berjuang untuk kehidupan dirinya dan anaknya.Ia bekerja disalah satu Perusahaan terbesar dinegaranya.Malang nasib tak dapan dihindari.Anaknya yang menderita Penyakit parah secara tiba-tiba membutuhkan biaya untuk Operasinya segera.
Dengan mengandalkan gelar Karyawan ,Sasha memberanikan diri untuk meminjam Uang kepada Bos nya.
Bos yang sudah lama menduda mau memberikan uang berapapun yang Sasha mau asal mau jadi teman ranjangnya saat dibutuhkan kapanpun itu.
Sasha yang begitu mencintai putrinya itu rela melakukan apapun asal putrinya sembuh.
Bagaimana sasha menjalani kehidupannya kedepan?
Ikutin perjalanannya ya !!!!!!!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiwit Kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 8
Alesha terbangun saat ada suster yang masuk kedalam ruangannya."Maaf ya sayang....jadi ganggu tidurmu,suster akan mengganti cairan infusnya ya cantik".Alesha memilih duduk ,dengan senyum cerahnya Alesha melihat suster yang mengganti cairan infusnya.
Tak lama Sasha terbangun dan langsung memeluk anaknya."Pagi anak mama sayang.....gimana sekarang keadaannya?apa ada yang sakit sayang...?pokoknya Alesha harus bilang mama apapun yang dirasakan".
Alesha melepas pelukan sang mama dan menatapnya."Alesha nggak apa-apa ma,Alesha kan mau pulang hari ini,Alesha udah nggak mau disini ma,bau obat soalnya ...".Sasha mengusap rambut anaknya dengan sayang."Mama senang Alesha sudah sehat,tapi harus menunggu Dokter ya sayang...baru nanti Alesha sudah bisa pulang atau belum,sebentar lagi juga Dokter dateng ,jadi Alesha harus ceritakan apa yang Alesha rasakan ya...biar nanti dikasih obat kalau sakit,kalau sudah sembuh nah baru kita pulang".
Alesha mengangguk paham apa yang mamanya katakan,Ia kembali memainkan mainan barbienya.Sasha yang melihat anaknya baik-baik saja membuat dirinya merasa lega karena tidak ada tindakan pemeriksaan lagi.
"Selamat pagi....Alesha gimana kabarnya sayang?apa kepalanya masih sakit ?atau ada yang Alesha rasakan?coba kasih tau Dokter ya...".
Alesha menjawab dengan apa adanya seperti yang mamanya bicarakan,Alesha dengan ceria bercerita kepada Dokter yang memeriksanya bahwa sudah tidak ada lagi yang sakit pada kepalanya.Sang Dokter akhirnya mengijinkan Alesha untuk pulang hari ini tapi 1 minggu kemudian ia harus kontrol untuk kembali mengecek luka bagian dalam bekas operasinya.
"Yeyeye....Alesha bisa pulang...Nenek,Kakek !Alesha bisa pulang kerumah hari ini,Alesha seneng banget Nek...".Sang Nenek langsung memeluk cucu kesayangannya itu."Akhirnya cucu nenek sehat lagi,habis ini Alesha sehat terus ya...biar mama,nenek dan kakek nggak kawatir".
Sasha pergi keluar untuk membayarkan sisa pembayarannya,Sasha berharap anaknya tidak mengalami lagi sakit seperti ini,dengan sisa uang yang Alex berikan,Sasha melunasinya dan kembali kekamarnya.Saat kembali,Alesha sedang makan disuapi oleh neneknya dan Sasha memilih membereskan barang-barangnya sebelum pulang.
Jam 9 pagi Alesha keluar dari Rumah Sakit,Sasha memesan kendaraan online untuk pulang kerumahnya,sepanjang perjalanan Alesha nampak bahagia dan terus melihat kearah luar dan bercerita apapun yang dilihatnya.
"Alesha sayang....habis ini Alesha kalau mau bermain harus hati-hati ya,nggak boleh kena kepala ,karena kepala Alesha masih butuh waktu yang lama untuk sembuh,Alesha harus hati-hati ya sayang...".
Sasha menyampaikan Nasehat yang diberikan oleh Dokternya sebelum keluar dari Rumah Sakit.Walaupun anak-anak pasti masih main sesuka hati walaupun sudah dinasehati.Karena waktu yang masih pagi,Sasha memilih pergi kekantor,ia merasa tak enak sebagai karyawan baru ia telah beberapa hari nggak masuk kerja.
"Ibu...aku titip Alesha ya Bu,ini ada yang buat ibu pegangan,nanti soal makanan Alesha biar Sasha yang pesenin lewat ojek online ,Maaf ya Bu Sasha ngerepotin Ibu,tapi Sasha juga nggak enak kalau terus-terusan ijin.
Dengan berat hati Sasha memutuskan tetap berangkat kerja,Ia sebenarnya kasian juga dengan Ibunya tapi Sasha tidak ada pilihan lain.Setelah sampai kantor Sasha membantu Friska yang sedang memilah dokumen yang harus segera ditanda tangani Alex segera.
"Loh kamu udah masuk Sha,kata Alex kamu masih ijin,emang anakmu sudah sembuh?"Sasha hanya mengangguk dan membawa dokumen-dokumen itu keruangan Alex.
"Tok...tok..tok..Sasha masih menunggu didepan pintu sampai suara Alex menyuruhnya masuk kedalam.
"Sasha....kamu sudah masuk kerja,bagaimana keadaan Alesha?sudah keluar Rumah Sakit atau masih dalam perawatan,kalau masih dirawat jangan masuk dulu Sha,aku bisa bantu infokan kebagian HRD ".Sasha tersanjung dengan perhatian yang Alex berikan.
"Alesha udah sembuh Alex...tadi kita pulang dengan kendaraan online,tapi 1 minggu lagi Alesha harus kontrol untuk melihat luka dalamnya bekas operasi".
Alex memilih kembali fokus bekerja dan mengajak Sasha untuk berbicara empat mata saat makan siang tiba.Sasha memberikan dokumen yang harus segera Alex tanda tangani ,sambil menunggu Alex mengecek dokumen tersebut,Sasha memilih duduk disofa yang ada diruangan tersebut dan tak lama justru Sasha tertidur.
Alex yang melihat Sasha tertidur merasa kasian.Alex memberikan dokumen yang telah ditanda tanganinya kepada Friska dan mengatakan bahwa Sasha sedang membereskan ruangannya dari kertas-kertas yang tidak terpakai.
Alex mengunci ruangannya dan kembali fokus kepekerjaannya.Sasha masih tertidur dengan nyenyak.Melihat Sasha yang seperti ini membuat jiwa lelaki Alex bergelora,Ia memikirkan hal yang dulu terbesit saat mendekati mantan istrinya saat masih pacaran."Apa aku harus menjadikan Sasha hanya sebagai pemuas nafsu saja,apa menjadikannya pendamping hidup,tapi aku takut membuatnya tak bahagia jika memaksanya bersamaku ,ah biarkan nanti seperti air mengalir aja,saat ini yang terpenting Sasha bisa kembali ceria dan fokus bekerja".
2 jam lamanya Sasha tertidur,Ia mendapati diruangan Alex seorang diri."Ya ampun Sasha.....bodoh banget sih kamu,bisa-bisanya tertidur sampai 2 jam lamanya,ini kalau Alex marah gimana?belum lagi Friska pasti curiga karena aku nggak keluar-keluar dari ruangan Alex ".Sasha bicara pada dirinya sendiri karena kecerobohannya.Saat ingin keluar ternyata pintunya dikunci dan Sasha tak membawa HP nya.
"Bodoh....Bodoh...Bodoh....Sasha kamu kenapa sih!!!Alex pasti akan marah ini karena aku tertidur,haduh gimana dong....".Sasha mondar mandir diruangan Alex dan mencari Alex tapi tetap tidak ada.Setelah 30 menit berlalu pintu dibuka dari luar.Sasha buru-buru merapikan penampilannya dan duduk disofa.
Alex masuk kedalam ruangannya dengan membawa makan siang 2 porsi."Alex...maafkan aku,aku malah tertidur seperti ini,maafkan aku Alex...".Sasha langsung bersujud kepada Alex karena kecerobohannya,Sasha takut Alex akan marah dan memecatnya.Sasha masih butuh banyak uang untuk kontrol Alesha.
"Makanlah Sha....kamu pasti lapar kan?udah tenang aja semuanya aman,aku bilang pada friska bahwa kamu sedang membereskan ruanganku ".Baik Alex maupun Sasha makan dalam diam dengan pikiran masing-masing.Sasha yang ingin mengutarakan keinginannya mendadak bingung karena ia sebenarnya malu tapi kebutuhannya memaksanya untuk melakukan apapun walaupun sebenarnya hatinya menolak.
"Alex....apa aku masih harus jadi budakmu?tentang uang yang dipakai buat belanja baju kantorku dan uang operasi Alesha,Apa aku masih harus menjadi budakmu,aku tau hutangku sangat banyak kepadamu,aku juga rela melakukan apapun yang kamu mau tapi tolong ya Alex...jangan ada siapapun yang tau tentang kita berdua terutama kedua orang tuaku.Aku beralasan pengobatan Alesha karena mendapatkan asuransi dari Perusahaanmu makanya mereka nggak curiga,tapi kalau aku mengatakan yang sejujurnya pasti mereka akan sangat kecewa dengan aku".
Alex membawa Sasha kedalam pelukannya,entahlah Alex juga tidak tau,saat Sasha bersedih Alex dapat merasakan kesedihan yang sama.Ide yang begitu muncul dalam benak Alex membuatnya ingin mengutarakan kepada Sasha tapi melihat mereka masih dikantor membuatnya tidak leluasa untuk berbicara.
"Nanti kita pulang bersama ya dan ikut kerumahku,ada hal yang ingin aku sampaikan dan itu harus kita berdua yang tau".
Sasha menganggukan kepalanya dan pamit undur diri untuk bergabung kembali dengan Friska dimeja kerjanya.