Gadis Bocil Milik Ceo Tampan

  Saat sedang terbaring hana mendapat telpon dari bima

" Halo han " ucap bima

" Halo juga bima"

" Gimana kabar lu? Udah lama gak ngasih kabar, cuma lihat story doang "

" Alhamdulillah aku baik, kamu gimana?"

" Aku juga sama, oiya gw mau ngundang, kasi alamat lu deh"

" Undangan apa emang?"

" Gw mau nikah"

" Serius lu Bim?"

" Iya gw serius, makanya gw minta alamat lu yang pasti "

" Oke, nanti gw kirim "

" Dan juga lusa lu datang ke pesta gw harus bareng cowok lu, gw gak terima tamu yang jomblo" ucap bima

" Hahaha.. kalo gitu aku gak usah di undang deh "

" Heheheh... Canda doang han, besok lusa pokoknya lu harus datang "

" Oke siap" jawab hana kemudian mengakhiri panggilan

  Hana sedikit bingung harus pergi ke acara nikahan bima dengan pakaian apa, sebab dia tak pernah menghadiri acara pernikahan sebelumnya

" Aku harus pake pakaian apa ke acara nikahan bima? Masa mau pinjam di teman yang lain? Nanti kalo rusak gimana?" Ucap hana sembari memotong bawang di dapur

" Aauwww.. ya ampun " ucap hana begitu melihat jarinya berdarah lantaran tak sadar jika terkena pisau

Tok..tok...tok

" Mas Alex?" Ucap hana melihat Alex sedang berdiri di depan pintu dapur kost-an nya

" Tangan kamu kenapa han? " Tanya Alex segera menghampirinya

" Gak sengaja terkena pisau mas" jawabnya

" Ya ampun hana, ada plester gak?" Tanya alex membasuh tangan hana di wastafel

" Ada di dalam kamar ku mas"

" Ya udah kamu ambil ya, pakein obat dulu baru tempelin plesternya" ucap Alex

" Iya tunggu ya mas aku ambil dulu "

Tak lama hana kembali menghampiri Alex

" Sudah?" Tanya Alex

" Ini sudah mas"

" Oiya ada perlu apa mas Alex ke sini?" Tanya hana

" Aku hanya bawain kamu ini, aku ingat kamu suka jajan kan, makanya aku bawain kebetulan juga tadi aku lewat sini" ucap Alex memberi kresek pada hana

" Wah.. terima kasih ya mas " ucap hana tersenyum membuka kresek yang di dalam terdapat banyak makanan

" Iya sama-sama han"

" Tapi kenapa kok mas Alex bawain aku semua ini?"

" Aku ingat kamu suka dengan makanan itu, Jujur saja aku sudah menganggap kamu sebagai adik, apalagi sekarang kamu jadi kekasih sahabat aku, jadi gak apa-apa kan kalo aku ngasih kamu kayak gini?"

" Iya mas gak apa-apa, mas Alex juga udah seperti kakak bagiku" jawab hana

" Ya sudah kalo begitu, aku balik ke kantor ya takutnya bos dylan ngamuk Apalagi kalo tau aku mampir di sini" ucapnya tersenyum

" Iya mas hati-hati, terima kasih sekali lagi " ucap hana

   Sejam kemudian seorang datang mengantar undangan pernikahan bima

[ Han, jangan lupa bawa pasangan ] isi pesan bima padanya

" Astagaaa... Apa aku harus minta dylan menemaniku? Tapi apa dia mau?" Gumam hana membuang nafas

" Sebaiknya aku coba aja, daripada aku gak hadir di nikahan bima, gak enak juga dia kan teman dekat aku" ucapnya kemudian bersiap ke kantor dylan

*********

  Dylan sedang memeriksa berkas yang ada di mejanya, dan tak lama pintunya terbuka tanpa ada suara ketukan

" Sayang?" Ucap dylan menghampiri hana yang baru saja masuk

" Sayang, tangan kamu kenapa ini?" Tanya Dylan jari tangan hana yang terdapat tempelan plester

" Gak apa-apa kok "

" Gak, aku tanya ini kenapa?"

" Gak sengaja kena pisau tadi waktu aku mau masak" jawab hana

" Ayo sini" ucap dylan mengajak hana duduk di kursi kerjanya

" Kamu tunggu di sini ya sayang, aku akan segera kembali" ucap dylan kemudian keluar dari ruangan

" Sayang mana tangannya" ucap dylan begitu kembali ke ruangan nya

" Mau di apain ?"

" Udah sayang diam aja ya" jawab dylan membuka plester di tangan kekasihnya

Fuuuu...

  Dylan meniup luka kecil di jari kecil hana dan memberikan obat luka serta menempelkan plester yang ukurannya lebih besar

" Udah selesai sayang, lain kali hati-hati ya, aku gak mau kamu terluka seperti ini" ucapnya menggenggam tangan hana

" Iya, maafkan aku "

" Imut nya kekasih ku ini " ucap dylan mencubit pipi hana

" Oiya aku mau minta tolong boleh?" Ucap hana

" Boleh sayang, coba katakan apa yang bisa aku bantu"

" Kamu kenal bima kan? Aku dapat undangan pernikahan bima tapi dia minta aku datang bareng pasangan, kamu bisa menemani ku?" Tanya hana

" Oowww bima iya aku sudah tau kok sayang, aku juga dapat undangan bima dari Tante Risna kok, malah aku mau ngajakin kamu " ucap dylan

" Benarkah?"

" Iya, sayangku " ucap dylan mengikat rambut panjang hana

" Dan aku juga udah pesan pakaian untuk kita pakai nanti ke acara nikahan bima"

" Apa? Kamu serius?"

" Iya aku serius, emangnya aku pernah membohongimu sayang? Gak pernah kan" tanya dylan sementara hana hanya mengangguk

" Sini peluk dulu " ucap dylan memeluk membawa hana dalam pelukan

*******

      Beberapa jam kemudian dylan mengajak hana untuk makan siang di luar

" Sayang, kita makan siang di luar yuk" ucap dylan setelah menyelesaikan berkasnya

" Kamu lapar?" Tanya hana

" Gak, hanya saja aku yakin kekasih ku ini pasti lagi pengen makan" jawab dylan

" Kita makan apa?"

" Dari kamu aja, yang penting jangan mie ayam bakso yang pedas lagi ya" ucapnya tersenyum

" Hehehee... Iya maaf ya "

" Ya udah Ayuk " ucap dylan mengulurkan tangan dan hana segera menerima uluran tangan pria tampan itu dan segera beranjak pergi

" Sayang, maaf aku mau tanya kamu lagi dapat tamu bulanan ?" Tanya Dylan

" Iya, kok tau"

Hhhhhhhmmmm...

   Dylan segera membuka jas nya dan mengikatnya di pinggul hana untuk menutupi bagian celana hana

" Kenapa?" Tanya hana terkejut dengan sikap dylan

" Kamu tunggu di sini, jangan keluar dari ruangan ya, aku akan kembali " ucap dylan keluar

" Lex, minimarket terdekat dimana?" Tanya dylan pada Alex

" Di depan sana, kenapa emang?"

" Gw mau kesana, tolong antarin gw "

" Baiklah"

    Mereka segera ke mini market, Alex merasa sangat heran sebab melihat dylan membeli sebuah pembalut dan juga beberapa makanan ringan lainnya

" Lan, mau lu apaain pembalut itu?"

" Hana lagi dapat, dan sepertinya dia bocor"

" Astagaa... Jadi lu ke sini hanya untuk beli pembalut? Kenapa gak minta sama karyawan yang cewek aja sih bas" ucap Alex

" Gak, gw gak mau soalnya urusan hana tuh urusan gw Lex "

" Sesayang itu lu sama hana"

" Iya " jawab dylan tersenyum

    Sedikit lama hana menunggu dylan di dalam ruangan dan menyadari ternyata dia sedang "bocor" makanya dylan menutupinya dengan jas

" Sayang, maaf ya kamu nunggu lama" ucap dylan begitu masuk ke ruangannya

" Dylan, maaf jas mu jadi kotor"

" Gak apa-apa sayang, nih buat kamu " ucapnya memberi pembalut pada hana

" Kamu pergi beli pembalut buat aku Dylan? Kamu gak malu?"

" Gak, karena rasa sayangku padamu lebih besar dari pada rasa malu ku" ucapnya

" Terima kasih ya Dylan"

" Iya, udah kamu ganti aja dulu, abis tuh kita makan di sini aja, aku udah beliin buat kamu sekalian sama cemilan nya " ucap dylan mengantar hana hingga ke toilet

*********

    Hari pernikahan bima pun tiba, Dylan meminta mbak Ivhana untuk membantu membuat penampilan hana sedikit lebih dewasa

" Han " panggil mbak ivhana begitu tiba di rumah kost hana sore itu

" Mbak Melda? Kenapa gak bilang kalo mau datang mbak"

" Tanya saja sama kekasihmu itu, mbak saja baru pulang dari toko udah di minta ke sini, bawa dress kamu nih han, di pake aja sekarang, abis itu mbak akan dandanin kamu menjadi gadis yang sangat cantik " ucap mbak ivhana

" Tapi mbak "

" Udah, cepetan gak usah banyak tapi-tapian, nanti yang ada si dylan itu protes di mbak, udah cerewet banget dia sekarang " ucap mbak Ivhana berbaring di kasur hana

" Ya udah mbak aku ganti dulu"

" Di sini aja gantinya, gak usah malu sesama perempuan juga han" ucap Ivhana begitu hana ingin keluar kamar

" Gak apa-apa mbak?"

" Astagaa... Ini kamar kamu masa kamu nanya lagi han, sini mbak bantu" ucap Ivhana

" Dress nya pas banget, sekarang kita make up" ucap ivhana meminta hana duduk di kasur

Tak lama makeup nya pun selesai

" Wowww...." Ucap Ivhana sangat kagum

" Kenapa mbak?"

" Cantik banget, kayaknya kamu lebih cantik dari pengantin nya han"

" Mbak bisa aja"

" Beneran, nih pake high heels biar kelihatan tinggi sedikit, hehehe" ucap ivhana memberi high heels yang sangat indah pada hana dan juga sangat pas di kaki hana

" Mbak ini terlalu bagus, aku gak biasa pakai kayak gini"

" Belajar aja han, masa kamu pakai dress kayak gini trus pakai nya sepatu kets? Kan gak nyambung han"

" Ya udah makasih ya mbak" ucap hana tersenyum dan memeluk ivhana

" Iya sama-sama, kamu kan calon ipar mbak jadi kalo ada apa-apa itu bilang saja sama mbak" ucap ivhana membalas pelukan hana

   Mbak ivhana pun mengajak hana keluar untuk menunggu dylan, dan tak lama dylan pun datang dan segera meminta hana untuk masuk ke dalam mobil, sementara ivhana sudah berlalu dengan mobilnya