Di tengah hiruk-pikuk kehidupan kota metropolitan, adalah seorang pemuda yang terjebak dalam lingkaran kemiskinan dan bullying. Setiap hari di kampusnya, ia menjadi sasaran ejekan teman-teman sekampusnya, terutama karena penampilannya yang sederhana dan latar belakang keluarganya yang kurang mampu. Namun, segalanya berubah ketika sebuah insiden tragis hampir merenggut nyawanya. Dikeroyok oleh seorang mahasiswa kaya yang cemburu pada kedekatannya dengan seorang gadis cantik, Calvin Alfarizi Pratama terpaksa menghadapi kegelapan yang mengancam hidupnya. Dalam keadaan putus asa, Calvin menerima tawaran misterius dari sebuah sistem Cashback yang memberinya kekuatan untuk mengubah hidupnya. Sistem ini memiliki berbagai level, mulai dari yang paling rendah hingga yang paling tinggi, di mana setiap level memberikan Calvin kemampuan dan kekayaan yang semakin besar. Apakah Calvin akan membalas Dendam pada mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayya story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dana Misterius & Serangan Balik
Di dalam apartemen Aldo, suasana terasa tegang. Aldo dan Samuel masih menatap Calvin dengan ekspresi penuh kebingungan.
"Aku minta nomor rekening perusahaan, supaya aku bisa mengirim uangnya," ulang Calvin dengan nada tenang.
Samuel tertawa kecil, mengira Calvin sedang bercanda.
"Calvin, aku serius. Kita butuh ratusan miliar, bukan recehan. Jangan bilang kamu tiba-tiba menemukan harta karun?"
Aldo mengangguk setuju. "Iya, bro. Kalau memang ada investor misterius yang mendanai kita, sebaiknya kita tahu siapa dia. Soalnya, kalau uangnya berasal dari sumber yang tidak jelas, nanti kita bisa kena masalah."
Calvin hanya tersenyum tipis. Tanpa berkata banyak, ia mengeluarkan ponselnya dan menunggu Aldo memberikan nomor rekening perusahaan.
Dengan sedikit ragu, Aldo mengetikkan nomor rekeningnya dan mengirimkannya ke Calvin.
[Ding! Transaksi Berhasil!]
[Selamat Anda mendapatkan Chasback Rp 5.000.000.000.000]
Calvin tersenyum tipis kala melihat nominal saldo nya terbaru.
[Saldo Chasback: Rp 5.063.000.810.000]
Beberapa detik kemudian, ponsel Aldo dan Samuel bergetar hampir bersamaan. Begitu mereka melihat jumlah uang yang masuk, mata mereka membelalak.
[Transfer Masuk: Rp 500.000.000.000]
Samuel hampir menjatuhkan ponselnya. "Apa-apaan ini?! Lima ratus miliar?! Calvin, kamu dapat uang dari mana?!"
Aldo pun sama terkejutnya.
"Gila, bro! Kamu serius? Ini uang beneran?!"
Calvin tersenyum kecil, lalu menyesap kopi di depannya dengan santai. "Sekarang, masih ada yang meragukan kalau aku bisa jadi investor utama?"
Samuel dan Aldo saling berpandangan, masih mencoba mencerna kenyataan ini.
"Jangan bilang kamu terlibat bisnis ilegal..." gumam Aldo.
Calvin tertawa ringan.
"Tidak, tentu saja tidak. Aku hanya punya jalanku sendiri dalam mencari uang. Kalian tidak perlu khawatir. Yang penting, sekarang kita bisa lanjut menjalankan proyek kita tanpa takut kehabisan dana."
Samuel menggeleng-gelengkan kepala, masih sulit percaya.
"Aku tidak tahu gimana kamu bisa punya uang sebanyak ini, tapi dengan dana ini, kita bisa mempercepat ekspansi proyek properti kita!"
Aldo pun mulai berpikir.
"Dengan uang segini, kita juga bisa menarik kembali para investor yang mulai ragu. Kalau mereka tahu kita punya dana yang kuat, mereka pasti akan kembali mendukung kita."
Calvin menyeringai.
"Bukan hanya itu. Aku ingin kalian mencari peluang baru. Aku tidak ingin hanya melawan Gilang, tapi juga menghancurkan bisnisnya sedikit demi sedikit."
Samuel mengepalkan tangannya.
"Kalau begitu, kita harus cari tahu semua celah di bisnis Gilang. Aku yakin dia punya banyak transaksi kotor yang bisa kita manfaatkan."
Aldo mengangguk. "Setuju. Aku akan menghubungi beberapa kenalanku yang bekerja di pemerintahan dan media. Kalau kita bisa menemukan bukti korupsi atau manipulasi bisnisnya, kita bisa menjatuhkannya dengan cara yang lebih efektif."
Calvin tersenyum puas.
"Bagus. Sekarang, mari kita mulai permainan ini dengan serius."
Di sisi lain, di dalam kantor mewahnya, Gilang Prasetya menatap layar ponselnya dengan ekspresi gelap.
"Calvin Alfarizi Pratama..." gumamnya pelan.
"Anak miskin ini mulai berani melawan?"
Di depannya, seorang pria berbadan tegap dengan jas hitam berdiri dengan sikap hormat.
"Kami sudah menyelidiki, Pak. Sejak beberapa bulan lalu, Calvin hanya dikenal sebagai mahasiswa biasa yang menjual keripik. Tapi tiba-tiba, dia bisa terlibat dalam bisnis properti dan bahkan punya dana yang sangat besar."
Gilang mengetuk-ngetukkan jarinya ke meja.
"Dari mana dia mendapatkan uang itu? Apakah ada investor besar di belakangnya?"
Pria itu menggeleng.
"Kami tidak menemukan investor yang berhubungan langsung dengannya. Seolah-olah uang itu muncul begitu saja."
Mata Gilang menyipit.
"Ini tidak masuk akal. Tidak mungkin seorang mahasiswa miskin tiba-tiba punya ratusan miliar. Cari tahu semua tentang dia! Aku tidak peduli bagaimana caranya. Aku ingin tahu dari mana dia mendapatkan uang sebanyak itu!"
"Baik, Pak."
Gilang bersandar di kursinya dan tersenyum sinis. "Kita lihat seberapa lama bocah ini bisa bertahan."
Keesokan harinya, Calvin duduk di dalam ruang kerjanya di rumah barunya. Rumah minimalis modern yang ia beli sudah sepenuhnya siap dihuni, dan ibunya, Bu Rina, mulai merasa nyaman di tempat baru mereka.
Namun, Calvin tahu bahwa perang bisnis ini belum selesai.
Ia membuka laptopnya dan mulai melihat laporan keuangan serta strategi bisnis yang telah ia susun bersama Aldo dan Samuel. Dengan dana besar yang ia miliki, ia bisa membeli lebih banyak properti, menggandakan modal investasinya, dan bahkan merekrut lebih banyak orang untuk memperkuat timnya.
Adrian, asisten sistemnya, muncul dalam bentuk hologram di layar.
"Tuan Calvin, Anda telah mendapatkan keuntungan tambahan dari cashback investasi properti sebesar Rp 5.000.000.000.000. Total saldo cashback Anda kini mencapai Rp 5.063.000.810.000."
Calvin tersenyum tipis.
"Bagus. Itu berarti aku punya lebih banyak amunisi untuk melawan Gilang."
Adrian melanjutkan.
"Saya juga telah mengumpulkan data terkait bisnis ilegal Gilang Prasetya. Dia terlibat dalam beberapa proyek fiktif dan penggelapan dana di sejumlah proyek pemerintah."
Calvin membaca laporan yang muncul di layar. Matanya berbinar.
"Ini dia yang kita butuhkan. Jika kita bisa mendapatkan bukti yang cukup, maka kita bisa menjatuhkan Gilang melalui jalur hukum sekaligus menghancurkan reputasinya."
Adrian mengangguk. "Saya bisa mengatur agar bukti ini bocor ke media dan pihak berwenang pada waktu yang tepat."
Calvin tersenyum dingin. "Lakukan. Aku ingin memastikan bahwa saat Gilang jatuh, dia tidak akan bisa bangkit lagi."
"Dan satu lagi andrian bisakah kau membantuku membuat kartu bank untuk ibuku?" Tanya Calvin dalam hati
"Sesuai perintah tuan Calvin,berapa dana yang ingin anda masukkan dalam Kartu bank ibu anda?"
"Isi saja 500 juta,agar ibuku tidak terlalu curiga pada dana yang aku dapatkan"
[Ding! Kartu bank berhasil dibuat,anda bisa mengambilnya sendiri]
Calvin pun langsung mengambil kartu bank yang ada di layar hologram didepan nya,dia akan menyerahkan nya ada ibunya nanti.
[Saldo Chasback: Rp 5.062.500.810.000]
Malam harinya, Calvin bertemu dengan Aldo dan Samuel di sebuah restoran mewah yang cukup terpencil.
"Aku sudah mendapatkan informasi penting tentang bisnis Gilang," kata Calvin sambil menyodorkan beberapa dokumen kepada Aldo dan Samuel.
Mata mereka membesar saat membaca isi dokumen tersebut.
"Astaga... Jika ini bocor ke publik, Gilang bisa kehilangan semua koneksinya di pemerintahan!" ujar Samuel.
Aldo menatap Calvin dengan kagum. "Bro, kamu benar-benar punya cara bermain yang licin."
Calvin tersenyum.
"Ini baru permulaan. Kita akan pastikan Gilang tidak bisa menyentuh bisnis kita lagi."
Samuel tersenyum puas.
"Baiklah. Kalau begitu, ayo kita mulai perang ini dengan lebih serius."
Aldo mengangkat gelasnya.
"Untuk kemenangan kita!"
Calvin mengangkat gelasnya dengan senyum penuh keyakinan.
"Untuk kejatuhan Gilang Prasetya."
Setelah membayar dan menghabiskan 810 ribu,Calvin mendapatkan saldo Rp 8.100.000.
Kini saldo Chasback Calvin ;5.062.508.100.000
Calvin pun langsung pulang kerumah dan menemui ibunya,yang saat ini sedang duduk menonton televisi
"Kamu sudah pulang Vin,sini duduk. Ibu merasa kamu ini semakin sibuk bekerja sampai waktu untuk mengobrol dengan ibu sekarang berkurang" kata Rina dengan sedikit mengeluh.
"Iya maaf Bu,saat ini Calvin sedang sibuk sibuknya. Oh iya bagaimana menurut ibu,betah tidak tinggal dirumah baru kita ini?" Tanya Calvin berbasa basi.
"Yah ibu merasa betah betah saja,tapi ibu jadi agak bosan karena semua pekerjaan rumah sudah ada yang Mengerjakannya" keluh Rina
Biasanya dulu dia akan selalu bekerja menjahit untuk mencari tambahan biaya kehidupan nya dengan Calvin,namun setelah Calvin sudah mulai sukses Calvin melarangnya untuk bekerja.
"Karena Calvin ingin berbakti pada ibu,Calvin ingin diusia ibu ini bisa ibu habiskan dengan berisitirahat dirumah" ucap Calvin dengan senyum manisnya.
"Oh iya Bu,ini ada kartu buat ibu. Ibu bisa pakai kartu ini untuk membeli apapun yang ibu mau,kalau nanti habis Calvin akan mentransfer lagi kerekening ibu" katanya sambil menyerahkan kartu yang dia minta dari Sistem nya.
Rina menatap kartu yang ada didepan nya dengan sedikit penasaran,
"Bukannya kamu bilang kamu sedang ada masalah,pakai saja uangnya untuk kebutuhan mu dulu Vin. Ibu masih ada pegangan uang sedikit" katanya menolak kartu itu
Calvin pun meraih tangan ibunya dan menatap ibunya dengan penuh kasih sayang,
"Ibu tidak usah kahwatir,Calvin masih ada uang karena bisnis Calvin saat ini sedang sukses. Calvin ingin ibu menyempatkan diri untuk menikmati waktu ibu dengan berbelanja"
"Baik lah ibu akan terima uang ini,tapi kalau untuk berbelanja ibu tidak mau. Ibu akan menyimpan uang ini untuk simpanan kamu saat kamu akan menikah nanti" kata Rina mengalah
"Bu Calvin saja belum lulus kuliah,bagaimana Calvin mau menikah lagipula Calvin belum ingin menikah" ujarnya
"Baiklah baiklah,kamu memang hanya tinggal menunggu selesai skripsi dan wisuda kan nanti. Setelah kamu wisuda nanti kita akan pergi ke Desa nenek mu,Kita sudah lama tidak bermain ke sana kan"
"Tentu bu,ya sudah Calvin mau menemui kepala pelayan dulu Bu. Sekalian memberinya uang bulanan karena kemarin Calvin belum sempat mentransfer uang pada nya" pamit Calvin
Rina hanya mengangguk setuju,dan membiarkan Calvin menemui kepala pelayan rumah baru mereka.
"Bi Sari sini sebentar" panggil Calvin ketika dia sampai di belakang
Wanita paruh baya itu pun segera mendekati Calvin,
"Saya tuan muda"
"No rekening bibi berapa bi,kamarin saya belum sempat mentransfer uang buat bulanan bibi,sekalian saya mau langsung titip gaji buat bibi,Mbak Tari dan Pak Rudi" kata Calvin
Bi Sari pun langsung menyebutkan no rekeningnya.
Gaji bi Sari sendiri adalah 10juta,Tari 7juta Dan pak Rudi 8juta.
Calvin pun langsung mentransfer Sejumlah uang Rp 198.juta
[Selamat Anda mendapatkan Chasback Rp 1.980.000.000.]
[Status Pengguna: Calvin Alfarizi Pratama]
- Usia: 21 Tahun
- Level: 1
- Saldo Cashback: Rp 5.064.290.100.000
- Kemampuan Aktif:
- Kekuatan Fisik Lv.1
- Daya Tahan Lv.1
- Refleks Cepat Lv.3
- Deteksi Bahaya Lv.1
- Insting Tempur Lv.2
- Keberuntungan Lv.1
- Manipulasi Sosial Lv.2
- Total Poin sistem:30
[Ding! Level Pengguna Akan Ditingkatkan!]
> Syarat Kenaikan Level:
> ✅ Total Cashback Rp 10.000.000.000 (Terpenuhi)
> ✅ Kemampuan yang Ditingkatkan: 3/3 (Terpenuhi)
> ❌ Misi Kunci: Belum Selesai
[Ding! Misi Kunci harus diselesaikan sebelum naik ke Level 2!]
[Ding! Misi Kunci Dimulai!]
Target: Gilang Prasetya
> 1. Kumpulkan bukti ilegalitas bisnis Gilang (0/1)
> 2. Jatuhkan kredibilitasnya di dunia bisnis (0/1)
> 3. Kalahkan Gilang dalam persaingan bisnis properti (0/1)
Setelah mentransfer uang nya,Calvin pun berpamitan pada bi Sari.
*Bersambung...*