NovelToon NovelToon
Tangisan Istri Muda

Tangisan Istri Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Poligami / Lari Saat Hamil / Selingkuh / Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Erna BM

Pernikahan Arya dan Ranti adalah sebuah ikatan yang dingin tanpa cinta. Sejak awal, Arya terpaksa menikahi Ranti karena keadaan, tetapi hatinya tak pernah bisa mencintai Ranti yang keras kepala dan arogan. Dia selalu ingin mengendalikan Arya, menuntut perhatian, dan tak segan-segan bersikap kasar jika keinginannya tak dipenuhi.

Segalanya berubah ketika Arya bertemu Alice, Gadis belasan tahun yang polos penuh kelembutan. Alice membawa kehangatan yang selama ini tidak pernah Arya rasakan dalam pernikahannya dengan Ranti. Tanpa ragu, Arya menikahi Alice sebagai istri kedua.

Ranti marah besar. Harga dirinya hancur karena Arya lebih memilih gadis muda daripada dirinya. Dengan segala cara, Ranti berusaha menghancurkan hubungan Arya dan Alice. Dia terus menebar fitnah, mempermalukan Alice di depan banyak orang, bahkan berusaha membuat Arya membenci Alice. Akankah Arya dan Alice bisa hidup bahagia? Atau justru Ranti berhasil menghancurkan hubungan Arya dan Alice?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erna BM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 27. Arya Bebas

Pagi itu, udara terasa segar dengan angin sepoi-sepoi yang berhembus lembut. Langit tampak cerah dengan cahaya lembut, seakan menyambut kebebasan Arya yang baru saja menghirup udara luar setelah berbulan-bulan mendekam di balik jeruji besi, Vino lah yang sering menjenguknya di dalam penjara. Walau sesekali Alice pun datang.

Setelah sekian lama, akhirnya ia bisa kembali kepada orang-orang yang benar-benar ia cintai. Alice dan Devan, putra mereka yang masih kecil. Arya sangat merindukannya. Juga dengan kedua putrinya. Tapi Arya tidak ingin menemui Ranti.

Langkahnya tegap meninggalkan gerbang penjara, tanpa sedikit pun menoleh ke belakang. Tempat itu telah menjadi bagian dari masa lalunya, sesuatu yang ingin ia lupakan. Namun, satu hal yang tidak bisa ia abaikan adalah bagaimana ia bisa berada di sana untuk menemui kedua putrinya. Ranti, istri pertamanya dengan penghianatan dan tak punya harga diri, yang sudah mempermalukan dirinya.

Arya tidak berniat untuk membuang waktu. Dengan segera, ia naik ke dalam taksi yang sudah ia pesan sebelumnya, menuju rumah orang tua Alice. Sepanjang perjalanan, pikirannya dipenuhi oleh wajah lembut istrinya, Alice. Juga dengan tawa putra kecil mereka, Devan.

Sesampainya di sana, Arya disambut oleh Alice yang langsung berlari ke arahnya dengan mata berkaca-kaca. "Mas Arya!"  Ia langsung memeluk Arya erat, seolah tak ingin kehilangan suaminya lagi.

"Kau sudah pulang," bisiknya penuh haru sambil mengisak pelan. 

Arya membalas pelukan itu dengan lembut, menghirup aroma tubuh Alice yang begitu dirindukannya. "Aku pulang sayang," jawabnya.

Tiba-tiba, suara kecil yang ceria memecah momen itu. "Papa!"

Devan, putra mereka yang baru berusia setahun lebih, berjalan pelan dengan langkah kecilnya menuju Arya. Anak itu menghambur ke dalam pelukan ayahnya dengan tawa yang begitu polos penuh kerinduan. 

Arya menggendong Devan dan menciumi pipinya. "Papa rindu sekali sama Devan! Anak papa makin ganteng aja sih?"

Alice tersenyum haru melihat pemandangan di depannya. Ia tahu betapa besar perjuangan Arya untuk bisa kembali ke mereka. Ia menggenggam tangan Arya erat.

"Hari ini kita jalan-jalan, ya?" ajaknya penuh semangat.

Arya menatap istri dan anaknya, lalu mengangguk. "Tentu, aku ingin menghabiskan waktu sebanyak mungkin bersama kalian.Aku tidak ingin berpisah lagi dengan kalian"

Setelah ijin dengan mama Alice, mereka pun bergegas bersiap dan keluar rumah dengan penuh kebahagiaan.

Sesampainya di taman, Arya tidak henti menggendong Devan dan mengajaknya bercanda. Devan yang menggemaskan menjadikan hati Arya sangat senang dan sulit untuk di lukiskan. 

Mereka beriringan jalan seputar taman itu. Taman yang sangat indah. Sehabis menghabiskan waktu di taman itu, maka Alice mengajaknya makan di restauran. 

"Kamu uang dari mana Alice? Aku gak mau boros-boros sementara aku belum kerja" Tanya Arya. 

Namun Alice malah tersenyum. "Kamu tenang saja mas. Sesekali aku terima jahitan. Yaaah... Lumayanlah buat makan aku dan Devan juga mama aku. "

Arya geleng-geleng kepala, ternyata aku memang tidak salah pilih istri... Alice mendapatkan uang hasil keringat sendiri. Bukan dari tengadahkan tangan tanpa bekerja, pikirnya. 

𝐌𝐚𝐭𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐌𝐞𝐧𝐠𝐢𝐧𝐭𝐚𝐢𝐢

Siapa sangka, di balik kebahagiaan kecil keluarga Arya, ada sepasang mata penuh kebencian yang mengintai mereka dari kejauhan.

Di dalam sebuah mobil hitam yang terparkir tidak jauh dari rumah orang tua Alice, Ranti duduk diam dengan tatapan tajam ke arah Arya dan keluarganya. Sengaja ia pinjam mobil Helena untuk mengikuti Arya, karena hari ini ia Tahu Arya keluar dari penjara. Ia menggenggam setir dengan erat, jari-jarinya menegang karena amarah yang membakar dadanya.

Ia telah menunggu saat ini selama berbulan-bulan. Saat Arya dipenjara, ia mengira laki-laki itu akan membenci Alice dan kembali padanya. Tapi ternyata tidak. Begitu bebas, Arya justru langsung menemui istri keduanya itu.

"Dasar perempuan jal-ang," geram Ranti, matanya memancarkan kebencian yang begitu dalam.

Baginya, Alice adalah duri yang masuk ke dalam rumah tangganya. Walaupun ia tahu sejak awal Arya tidak pernah mencintainya, tetap saja ia tidak terima. Ia istri pertama. Seharusnya hanya dia yang berhak mendapatkan cinta Arya. Tapi nyatanya, Alice yang lebih disayangi.

Ranti mengepalkan tangannya kuat-kuat. "Tidak, aku tidak akan tinggal diam. Alice harus merasakan sakit yang aku rasakan," gumamnya.

Sementara itu, Arya, Alice, dan Devan menikmati kebersamaan mereka di taman kota. Devan berlarian dengan riangnya, walau pun sesekali jatuh. Sementara Arya dan Alice duduk di bangku taman sambil memperhatikan anak mereka bermain.

"Kurasa aku tidak pernah sebahagia ini," ujar Arya pelan.

Alice menoleh padanya dan tersenyum. "Aku juga. Aku hanya ingin kita bertiga selalu bersama."

Arya menggenggam tangan Alice. "Aku berjanji, aku tidak akan membiarkan siapa pun memisahkan kita lagi."

Alice menatap suaminya penuh cinta. Ia tahu, siapa yang Arya maksud. Ranti.

Setelah puas bermain, mereka memutuskan untuk makan di sebuah restoran dekat taman. Di sana, mereka menikmati makan siang dengan obrolan ringan dan tawa yang hangat. Devan terlihat sangat bahagia karena bisa bersama kedua orang tuanya.

Namun, tanpa mereka sadari, Ranti terus mengawasi dari kejauhan. Ia berdiri di balik kaca restoran dengan menutup wajahnya dengan masker. Ia memperhatikan setiap gerakan mereka dengan tatapan yang semakin membara.

"Senang sekali kau, ya, Alice? Tapi kesenanganmu tidak akan bertahan lama, liat aja!" bisik Ranti penuh dendam.

Ia sudah merencanakan sesuatu. Sesuatu yang akan membuat Alice merasakan penderitaan yang sama seperti yang ia rasakan selama ini.

Ranti tersenyum miring. Ia sudah mendapatkan cara untuk menghancurkan kebahagiaan Alice dan merebut kembali Arya. Dan itu hanya tinggal menunggu waktu.

Arya dan Alice duduk di kursi restauran itu sambil melahap makanannya. Namun tiba-tiba Shela dan Dela menghampirinya. 

"Loh? Kalian? Kenapa kalian ada disini?"

"Iya pa, Tadi kami habis main-main kesini. liat papa disini, jadinya kami samperin papa aja. Papa baru pulang yah dari penjara?" Tanya Dela. 

"Iya, papa baru pulang. Yah sudah, kalian silahkan duduk"

Alice menatapnya, ia memang trauma dengan Ranti, ibu mereka. "Tapi anak-anak masih belum mengerti. mereka tidak sejahat ibunya" Pikir Alice hatinya yang mulai tidak nyaman. Namun begitu, Alice memperhatikan kedua mata anak-anak itu seperti penuh dendam dan kemarahan. Yang menjadikannya merinding. "Tapi aku tidak boleh negative thinking dulu. Mereka masih kecil. Bahkan baru sekolah di sekolah dasar. Shela sebentar lagi masuk SMP. Mereka masih belum ngerti untuk itu," batinnya. 

"Oh iya , kalian mau makan apa?" Tanya Alice pada kedua anak-anak Ranti. 

Shela mengambil menu yang ada di meja itu. " Aku chicken steak 1,sama nasi goreng seafood 1.Minumnya Jus melon. Kamu apa Dela?"

Dela menarik menu itu dari tangan Shela. "Kalau aku yang ini, Ayam saus madu, ayam taliwang, sama ayam laos.terus spagetinya 2 yah. Minumnya air jeruk"

1
Vhieendriee Qubil
ceritanya bikin penasaran ,,, btw kasian bgt si Alice disangka pelakor padahal dia tidak tau laki2 yang menikah dngannya sudah beristri
Soraya
bukannya Alice dh pergi ya, trus Arya juga bodoh masih percaya aja sm Helena mike juga kakak nya kok diem aja adiknya dijahatin
Ina Karlina
ya Alice pergilah jangan memaksa kan diri hidup dengan orang yg berhati jahat..dan s Arya juga ga jelas
Ina Karlina
Alice kenapa kamu tidak pergi saja
Soraya
gak masuk akal thor masa langsung hamil lagi
Ina Karlina
huh dasar laki laki oon
Soraya
Helena menjerumuskan Arya pdhal Arya adlah adiknya walaupun cuma adik ipar
Soraya
knpa Alice gak nelpon suaminya sih
Ina Karlina
Duh kasian sekali nasibnya Alice di bohongin laki laki yang dia anggap pahlawan..ini yang salah siapa coba
Soraya
ku mampir thor
Bayangan Cinta: Terima kk sudah mampir/Pray/
total 1 replies
Khusnul Fatonah
baru kali ini Nemu cerita yg masih ori belum ada yang baca/Smile/
Bayangan Cinta: iya kak, baru hari ini update/Pray/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!