windu pamungkas adalah seorang pria yang menanggung kutukan akibat kesalahan leluhur nya.
dalam perjalan nya, dia akan menghadapi beberapa tokoh hebat di dunia persilatan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nopugho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Misteri Jaya dipa
Persiapan kepulangan yang dilakukan prajurit jayang kara, tak lepas dari pantauan beberapa orang yang ada di puncak bukit bagian belakang keraton jaya dipa.
“guru, saya masih belum paham satu hal, kalau kita memindahkan seluruh kerajaan jaya dipa ke alam gaib, kenapa harus memisahkan antara aku, istri ku dan anak ku, guru” tukas orang tersebut yang ternyata arya pamungkas, raja kerajaan jaya dipa.
“ he he he.. nak mas arya, semua itu punya maksud tertentu, pangeran windu perkasa hanya bisa di bentuk oleh si pedang malaikat, karena Cuma pedang malaikat yang memiliki jurus untuk membuka segel empat unsur di tubuh pangeran dan Cuma pedang malaikat yang memiliki kemampuan untuk membuka cakra mahkota pangeran, karena pangeran windu pamungkas memiliki cakra mahkota yang berbeda dengan manusia pada umum nya, beliau memiliki cakra mahkota dengan daya tampung energi tak terbatas, jika ini tidak dikendalikan akan membuat tubuh pangeran lumpuh, juga untuk persiapan pangeran mengarungi dunia persilatan nanti nya.”
“terus bagai mana dengan ayu galuh, istriku guru?” tanya arya pamungkas.
“permaisuri, memiliki energi elemen es yang kuat, beliau juga memiliki trah yang memiliki kekuatan yang kuat yaitu trah sanjaya yang memiliki kekuatan es abadi, maka dari itu, penguasa pulau selatan yang juga satu trah dengan ayu galuh bisa membuat peningkatan pada ilmu kanuragan permaisuri nanti nya”
“sedangkan nak mas sendiri, nantinya akan menyempurnakan tubuh empat unsur nak mas, saat ini nak mas baru memiliki unsur api yang belum sempurna, dan nak mas juga belum pernah berani melawan iblis hati, karena itu unsur api di tubuh nak mas belum bisa di gunakan, untuk menghadapi singgih aja nak mas, guru pastikan akan kalah” Lanjut ki ageng.
“hamba paham guru, jadi kapan kami akan berkumpul lagi guru?” tanya arya pamungkas.
“nanti setelah, pelatihan pangeran selesai, kita akan muncul lagi dengan kekuatan yang baru, guru saat ini juga ingin mendengar bagaimana nasib jayang kara di aliran hitam nanti nya.
“hmmmm..” arya pamungkas hanya bergumam.
---
Di lain pihak, persiapan yang dilakukan pasukan jayang kara sudah selesai, rombongan dari jayang kara ini juga sudah sampai di lokasi tepat ledakan besar yang mengakibatkan delapan puluh ribu prajurit kerajaan jayang kara tewas sia-sia tanpa perlawanan. Pada saat itu destra arya kelihatan bingung di kuda nya yang di dampingi oleh lima senopati, pada saat itu terdengar suara teriak dari salah satu prajurit.
“kota raja susukan hilang raib....” teriak nya.
Mendengar teriakan itu membuat destra arya dan singgih yang berada di tengah pasukan berpaling melihat kebelakang dan terkejut heran serta bingung melihat kota raja susukan hilang dan hanya tinggal lapangan tandus yang luas, semua bangunan hilang raib tak tau kemana, pada saat itu destra arya mendengar suara desahan maha patih tapak neraka.
“ilmu halimun dan ilmu tetra reksa...” desis singgih.
“apa maksudmu singgih”
“tak terpikirkan oleh hamba, mereka di bantu oleh pedang malaikat yang mulia,” jawab singgih.
“maksudmu pendekar legendaris aliran putih singgih,?” tanya destra arya.
“benar yang mulia, apa yang terjadi pada kerajaan jaya dipa adalah karena pedang malaikat menggunakan ilmu halimun dan ilmu tetra reksa, yang hanya dimiliki oleh pedang malaikat, yang mulia”
“entah kemana pedang malaikat memindahkan kerajaan itu” lanjut singgih.
“huuufft.. sudah lah singgih, yang kita pikirkan sekarang, bagaimana kita memberikan jawaban pada ki buru reksa mengenai hancur nya sepuluh perguruan aliran hitam” tandas setra arya.
“benar yang mulia, apalagi ditambah dengan terluka nya tetua dirga, ini akan memperumitkan posisi kita dihadapan ki buru reksa” jawab singgih.
“singgih, sesampai nya kita di istana, kau bawa surat permohonan maaf saya pada ki buru reksa, sekalianbeberapa oleh –oleh untuk melunakkan hati ki buru reksa.”titah destra arya.
“sendiko gusti”
----
Di lain tempat di sebuah lembah yang bernama lembah kematian, lembah kematian adalah tempat bercokol nya tokoh – tokoh dua puluh besar aliran hitam yang di ketuai oleh buru reksa. Bagi para pendekar kelas menengah untuk masuk kedalam lembah ini hanya akan berujung dengan kematian.
Hal ini disebabkan oleh, sepanjang perjalanan menuju istana milik buru reksa para pendekar itu harus melalui kabut beracun. Untuk itu buru reksa membuat jalan rahasia yang hanya bisa dilalui oleh anggota perguruannya dan rekan – rekan nya sesama aliran hitam.
Di dalam lembah tersebut berdiri dua puluh padepokan aliran hitam, yang mana masing – masing padepokan di pimpin oleh tokoh – tokoh aliran hitam, termasuk padepokan tapak neraka. Tiap padepokan hanya di isi oleh tiga ratus anggota. Lantas dari mana singgih dapat mengumpulkan lima puluh ribu anggota aliran hitam pada waktu penyerangan ke jaya dipa.
Tak lain itu adalah murid padepokan kelas menegah ke bawah yang tersebar di sekitar kerajaan jayang kara, tapi walaupun padepokan kecil, hal ini membuat sembilan belas padepokan di lembah kematian menjadi geram pada singgih, bentuk kemarahan mereka, mereka membantai habis sisa – sisa anggota perguruan tapak neraka yang tertinggal.
Sore itu, di sebuah aula pertemuan, seorang pria muda berkumis tipis dengan roman wajah yang dingin duduk dengan angkuh di sebuah kursi berbentuk singgasana, yang pada atas sandaran kursi berbentuk kepala makhluk bertanduk dua, sedangkan pada sandaran tangan kursi ujung nya berbentuk kepala singa, pria ini menggunakan pakaian berwarna hitam gelap dan ikat kepala yang bergambar kepala makhluk bertanduk.
Pria muda ini adalah ki buru reksa, pria yang asli nya sudah ber umur dua ratus tahun lebih, tapi karena ilmu Pancasona Wisesa membuat dia kelihatan seperti pemuda berumur tiga puluh tahunan. Dia adalah ki buru reksa, tokoh nomor satu aliran hitam selama lebih dari seratus tahun.
Di hadapan nya duduk Delapan belas tokoh besar aliran sesat, di meja yang berbentuk segi empat itu, ke delapan belas tokoh tersebut duduk dengan rapi, di paling ujung meja yang posisi nya berhadapan langsung dengan buru reksa duduk seorang tokoh tua, berpakaian rapi laksana bangsawan, berbaju warna merah hati dengan ukiran ular raksasa dia adalah Ki Surya Lengkara bergelar raja ular gunung kendeng, patut diketahui bahwa Ki surya Lengkara mempunyai sebuah ajian yang sangat di takuti oleh lawan maupun kawan yaitu ajian taring ular dimana saat ajian ini digunakan, lawan dari surya lengkara akan mengalami gigitan taring ular yang tidak diketahui dari mana datang nya.
Sebela kanan ki buru reksa duduk seorang pria kemayu, memakai lipstik dan dandanan ala wanita berbaju warna merah muda dan kipas di tangan yang selalu mengipasi seolah – olah suasana di dalam aula tersebut memang dalam keadaan panas.
Dia bernama asli barong rengga, tapi lebih suka dipanggil rengganis bergelar Betina bercula, rengganis ini memang memiliki kelainan, dan tidak sedikit korban pria muda yang sudah masuk kedalam perangkap nya, betina bercula memiliki ajian yang sangat hebat, bernama Ajian Bunga Asmara, yang mana siapapun yang terkena ajian ini akan membuat lawan terkena pengaruh sihir, dan kalau lawan nya pemuda, sudah tahu sendiri akibat yang diterima nya. Tapi kalau lawan nya tidak membuat rengganis tertarik ajian ini akan membunuh lawan dalam sekejap mata dengan pembuluh darah pecah.