🥇Juara 1 YAAW Periode 2 2024 Genre Pria
🏅Juara Tema Kreatif 'Harem'
Elang menjadi pemuas nafsu para wanita dewasa semenjak SMA. Ia terpaksa melakukan itu demi bertahan di kehidupan ibu kota yang keras. Sampai suatu hari Elang mendapat pelanggan yang membuatnya terjebak dalam masalah besar.
Takdir membawa Elang harus menjadi guru les privat putri dari salah satu pelanggannya. Terlebih putri pelanggannya itu adalah sahabat kekasihnya Elang. Parahnya ketiga perempuan itu sama-sama jatuh cinta pada Elang.
Inilah cerita Elang. Petualangannya dalam menghadapi banyak wanita di hidupnya. Bagaimana kelanjutannya? Apa Elang membiarkan banyak wanita berlabuh di hatinya? Atau dia memilih melabuhkan hatinya hanya untuk satu orang saja.
*Genre : Harem.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 29 - Godaan Dara dan Amanda
Yolanda terkulai lemas di ranjang setelah baru saja selesai bercinta dengan Elang. Sementara cowok itu tampak telentang di sebelahnya sambil mengatur nafas.
"Hari ini permainanmu sangat luar biasa dibanding biasanya. Aku sampai merasa lemas," ucap Yolanda.
"Kalau begitu beri aku uang bonus," tanggap Elang. Mengambil kesempatan dalam kesempitan.
"Dasar anak nakal!" Yolanda mencubit pipi Elang karena gemas.
"Aduh... Sakit, Tante. Kenapa nggak dicium aja," balas Elang sambil memegangi pipinya. Dia menoleh ke arah Yolanda, lalu memajukan bibirnya.
Yolanda terkekeh. Dengan cepat dia kecup bibir Elang. Yolanda sepertinya sangat menyukai sikap manja Elang itu.
"Satu ciuman tambahan, satu juta!" kata Elang setelah mendapat kecupan Yolanda.
"Astaga..." Yolanda terperangah. Meskipun begitu, dia tergelak kecil karena menganggap sikap Elang sekarang begitu lucu.
"Ya sudah, Tante. Aku harus pergi. Anakmu pasti sudah menunggu," ujar Elang sembari beringsut ke tepi kasur. Dia memungut pakaiannya dan masuk ke kamar mandi.
Yolanda merubah posisi menjadi duduk. Sejak tadi dia tak berhenti tersenyum sambil memandangi Elang. Namun itu tak berlangsung lama, karena Yolanda menggelengkan kepala untuk menyadarkan diri.
"Apa yang kupikirkan? Tidak! Jangan sampai kau tertarik pada bocah nakal itu," gumam Yolanda. Bermonolog pada dirinya sendiri.
Setelah membersihkan diri, Elang keluar dari kamar mandi. Ia melihat Yolanda sudah berpakaian.
"Ingat, Tante. Bonus sama uang tambahan ciuman tadi," imbuh Elang memperingatkan.
"Iya, iya. Kau tidak perlu cemaskan masalah bayaran," sahut Yolanda sambil geleng-geleng kepala. Dia membiarkan Elang beranjak.
Saat keluar dari kamar, Elang bergegas menelepon Rilly. Dia melihat ada banyak panggilan tak terjawab dari perempuan tersebut.
"Kemana saja kau?! Berapa kali ditelepon nggak diangkat-angkat!" omel Rilly dari seberang telepon.
"Sorry, tadi ada kerjaan mendesak. Memangnya kenapa? Apa ada masalah?" tanya Elang.
"Apa kau ingat pelanggan istimewa yang kubicarakan kemarin?"
"Iya. Kenapa? Apa dia tidak jadi memesanku? Itu bagus, karena--"
"Nggak! Bukan begitu. Dia ingin jam pertemuannya dimajukan dua jam. Jadi kau akan menemuinya jam delapan malam," potong Rilly.
"Jam delapan? Oke. Nggak masalah. Cuman itu yang mau kau bicarakan?"
"Satu hal lagi. Aku baru dihubungi pelanggan baru. Dia juga menginginkanmu. Kali ini dia menawarkan uang seratus juta untuk satu malam! Tapi--"
"Apa? Yang benar? Pelanggan begitu nggak boleh ditolak." Kini Elang yang memotong ucapan Rilly.
"Dengarkan dulu sampai habis!" tukas Rilly. "Pelanggan seratus juta itu adalah lelaki!"
"Anjir! Kagak!"
"Tapi--"
Elang langsung menutup telepon. Membuat perkataan Rilly lagi-lagi terputus. Selanjutnya, dia segera kembali ke paviliun.
Langkah Elang terhenti tatkala menyaksikan Amanda dan Dara malah asyik berenang di kolam renang. Elang menelan salivanya satu kali, karena kedua cewek itu sedang mengenakan bikini.
Penampilan Dara yang sekarang mengenakan bikini seksi, hampir membuat celana Elang kembali sesak.
"Ini benar-benar membuatku gila. Sebaiknya aku cepat-cepat pulang." Elang segera memanggil Amanda dari pinggir kolam renang.
"Apa ini artinya les kita sudah selesai? Kalau begitu aku pulang saja ya," kata Elang. Dia bergegas ingin mengambil tasnya di paviliun. Elang tak mau berlama-lama menatap Amanda dan Dara.
"Kak Elang!" panggil Amanda.
Elang berhenti melangkah dan perlahan menoleh.
"Mau ikut berenang juga nggak?" tawar Amanda sembari memasang tatapan nakalnya.
"Iya, ikut aja," ujar Dara yang sepertinya juga ingin Elang bergabung. Dia bahkan memasang tatapan nakal seperti Amanda. Dara sebenarnya berniat ingin menunjukkan pada Amanda kalau Elang adalah miliknya.
"Enggak. Mungkin lain kali." Elang memilih menolak. Usai berucap begitu, dia langsung mengambil tas ke paviliun.
"Kak Elang yakin nggak mau gabung?" goda Amanda. Ketika Elang kembali berjalan melewati kolam renang.
"Udah, Ra. Mungkin Kak Elang nggak suka air," cetus Dara. Dia dan Amanda tergelak bersama.
"Selamat bersenang-senang!" tukas Elang. Ia memutuskan untuk pulang. Dirinya sebenarnya sangat ingin bergabung dengan Dara dan Amanda. Akan tetapi Elang harus menyimpan energinya untuk pelanggan istimewa nanti malam. Terlebih sekarang waktu sudah hampir jam enam sore.