NovelToon NovelToon
Wanita Simpanan Bos

Wanita Simpanan Bos

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Janda / Selingkuh / Pelakor / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:21.5k
Nilai: 5
Nama Author: Rini Jayanti

Yasmin, janda muda dan cantik harus menerima jadi istri simpanan seorang pria kaya dan sudah beristri. Berawal dari pertemuan tak sengaja Reynald dengan Yasmin yang tak lain adalah karyawannya sendiri di dalam lift perusahaannya. Reynald tertarik pada pandangan pertama dan setelah ditelusuri Yasmin ternyata memiliki pekerjaan sampingan sebagai wanita panggilan.

Reynald merupakan seorang pengusaha di bidang properti dan real estate. Ia memiliki seorang istri cantik dengan segala kegiatannya sebagai sosialita. Hidup bergelimang harta membuat Aurel lupa diri hingga terlibat perselingkuhan dengan pria lain, hal itulah yang membuat Reynald perlahan mencari pelarian untuk melayani hasrat sexnya. Sedangkan Yasmin menerima jadi istri simpanan untuk memenuhi semua kebutuhan hidup dirinya dan keluarga.

Apakah pernikahan Yasmin dengan sang BOS bisa terendus? Dan apakah pernikahan mereka berdua murni karena *** semata?

***

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini Jayanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2

"Kenapa harus ke dokter kandungan?" tanyanya pada Romi ketika dirinya diantar ke lobi hotel.

"Maaf Nona, biar nanti dokter yang akan menjelaskannya. Ini bukan ranah saya." Romi membukakan pintu mobil untuk Yasmin.

Yasmin masuk dan perlahan Romi menutup kembali pintunya, memberikan perintah pada sopir agar segera berangkat. Dalam hati Yasmin bertanya-tanya apa yang sebenarnya Reynald inginkan dengan menyuruhnya ke dokter kandungan.

Hanya dalam jangka waktu 20 menit dirinya sudah berada di rumah sakit tempat Reynald membuat janji. Sudah 2 kali Reynald meneleponnya dan memberikan arahan pada Yasmin untuk menemui Elma, dokter kandungan yang tak lain kenalan dekat Reynald.

Bukan hal baru baginya datang ke dokter kandungan, hanya saja kali ini untuk apa?

"Nyonya Yasmin, silakan." Asisten dokter memanggil nama Yasmin sesuai daftar.

Dengan hati berdebar, Yasmin masuk ke ruangan serba putih dan tentunya steril. Bau desinfektan menguar khas.

"Nyonya Yasmin, perkenalkan saya Elma. Saya diperintahkan Reynald, kebetulan Reynald adalah teman sekolah saya. Apa Nyonya sudah siap?" tanya Elma yang sudah bersiap dengan semua peralatannya.

Yasmin memindai satu per satu alat-alat yang sudah terlebih dahulu disterilkan. Bentuknya bermacam-macam, mirip alat pembersih.

"Maaf Dok, tapi saya belum tahu jenis perawatannya bagaimana." Yasmin memberanikan diri bertanya, takut bila hal itu membahayakan dirinya.

"Saya akan melakukan pembersihan organ intim Anda dan peremajaan. Ini untuk mendeteksi ada atau tidaknya penyakit. Jangan takut, banyak yang datang dan sangat dianjurkan bagi perempuan yang sudah menikah." Elma menjelaskannya dengan santai.

Bukan karena perawatannya, hanya saja Reynald memberikan kesan dirinya tidak mau bekas orang lain. Jadi meminta Yasmin membersihkannya lebih dulu.

"Baiklah Dok, mari kita mulai."

Yasmin bekerja seperti biasanya, dia lalui hari-harinya dengan bekerja normal dan tidak mencurigakan sama sekali.

Di waktu istirahat, tanpa sengaja dirinya berpapasan dengan Reynald dan Romi yang juga akan keluar kantor, mungkin untuk makan siang di luar. Pikir Yasmin.

Tak ada kode atau sapaan yang diberikan Reynald pada Yasmin, hanya tatapan sekilas saja seolah keduanya tidak saling mengenal satu sama lain.

Yasmin sadar Reynald harus menjaga citranya sebagai CEO Hartawan Grup yang tegas dan berwibawa.

Baru kakinya melangkah ke lift, ponselnya berdering. Nomor dengan akhiran 888 memanggilnya, nomor itu tak lain nomor Reynald yang belum dinamai.

"Halo," sapa Yasmin. "Ke jalan kecil di ujung? Oh iya, Pak. Saya akan ke sana sekarang juga." Yasmin tidak jadi naik ke lantai tempatnya bekerja kemudian menyusul Reynald yang telah menunggunya di persimpangan jalan.

Mobil mewah milik Reynald sudah terlihat, Yasmin mendekatinya. Romi yang duduk di kursi depan mengisyaratkan Yasmin untuk duduk bersama Reynald di kursi belakang.

Meski canggung, Yasmin harus ikuti kemauan Reynald. Jika tidak, bukan hanya kesepakatan mereka yang batal, Yasmin bisa dipecat dari perusahaan.

"Kamu belum makan siang?" Suara berat Reynald memecah keheningan.

"Belum Pak, kebetulan baru akan ke kantin tapi dompet saya ketinggalan."

Reynald mengangguk pelan.

"Kita makan siang bersama, saya lihat kamu tidak dengan temanmu atau yang menemanimu. Dan apakah kamu sudah memikirkan keputusanmu?"

Tiba-tiba wajah Yasmin bersemu merah, mengingat semalam dirinya sudah melakukan perawatan di dokter spesialis kandungan. Apa itu tidak cukup untuk menjawab semua ini?

"Saya akan datang, Pak." Yasmin tersenyum tipis, seiring Reynald juga ikut tersenyum padanya.

Melihat Reynald tersenyum seperti itu membuatnya tampak berbeda. Jika biasanya Reynald selalu menampilkan wajah serius, kali ini tidak.

Mobil sudah terparkir di sebuah restoran hotel bintang lima dan Yasmin baru sadar bahwa ini adalah hotel yang didatanginya semalam. Sama.

Matanya tak berhenti berdecak kagum melihat sajian di depan matanya. Makanan Italia jadi pilihan Reynald siang ini. Jujur, Yasmin belum terbiasa dengan makanan karya chef hotel sekelas bintang lima. Bisa mencicipi makanan warung Padang atau warteg saja sudah membuatnya bersyukur. Paling kalau dirinya diajak makan di kafe atau restoran biasa, baru mendapatkan cita rasa yang berbeda pula.

"Kamu harus terbiasa dengan semua ini, karena saya ingin kamu meninggalkan semua yang berhubungan dengan masa lalumu. Kamu harus ingat dengan siapa kamu bersanding saat ini." Pria yang duduk dalam satu meja dengannya tahu kalau Yasmin merasa canggung.

"Iya Pak, saya akan berusaha untuk menjadi seperti yang Bapak inginkan."

"Good, mari kita makan sebelum makanannya dingin."

Sesekali Yasmin mencuri pandang pada sosok pria berwajah tegas itu. Benar kata orang kalau Reynald memiliki aura yang kuat. Terpancar dari raut wajahnya. Rahangnya tampak tegas bergerak seiring giginya yang sedang mengunyah.

Alisnya yang hitam tebal menambah kesan galak, didukung matanya bagaikan elang. Tajam seperti pedang yang menghunus lawan. Ditunjang tubuh tinggi proporsional, dambaan semua wanita. Bukan hanya tampan, tapi juga kaya raya.

Reynald menyeka mulutnya selesai menyantap makanan. Beda halnya dengan Yasmin yang masih belum menghabiskan makanannya sama sekali.

"Jangan terburu-buru, santailah. Jangan pikirkan telat masuk kantor. Biar Romi yang urus." Reynald seolah tahu kalau Yasmin terus berpikir bahwa waktu istirahatnya sebentar lagi akan habis.

Yasmin mengangguk pelan.

"Kita mengobrol dulu ya, saya hanya ingin tahu keseharian kamu apa saja selain ke kantor dan melayani panggilan."

Yasmin melirik Reynald sebentar.

"Emm, saya tidak melakukan apa-apa lagi selain pekerjaan sampingan saya. Paling saya bermalas-malasan di rumah, kalau tidak saya menengok ayah di rumah sakit," ucapnya jujur.

"Kalau kamu nanti tinggal dengan saya, apa kamu bersedia, Yasmin? Boleh saya panggil kamu dengan panggilan Yas?" Suara beratnya sangat Yasmin sukai, terkesan seksi dan manly.

"Saya lebih senang dipanggil Yas. Maaf, apa Anda tidak salah barusan? Tinggal dengan Anda?"

"Ya benar, saya ingin memiliki waktu privat dengan kamu. Nanti akan saya pikirkan setelah urusan pekerjaan saya selesai. Kamu suka apa, Yas? Biar saya siapkan untuk kamu."

Yasmin dibuat heran, belum juga memulai pekerjaannya, tapi Reynald sudah menawarinya hal lain.

"Tidak usah Pak, jangan repot-repot."

"Jangan sungkan, karena mulai sekarang hidup kamu saya yang jamin."

Yasmin merasa jadi perempuan beruntung, dirinya sekaligus bangga pada Reynald yang begitu royal. Dia tahu Reynald mampu memenuhi semua keinginan bahkan kebutuhan hidupnya sekalipun.

"Dengan satu catatan," kata Reynald menyela rasa bahagia yang mulai menyeruak ke hatinya.

"Catatan apa, Pak?"

"Kamu harus siap kalau saya panggil sewaktu-waktu. Kapanpun, di manapun. Saya tidak peduli kamu sedang sesibuk apapun. Apa kamu paham, Yas?" tegasnya.

"Mengerti, Pak."

"Good. Saya paling suka dengan perempuan penurut dan tidak macam-macam. Ingat Yas, sekali kamu melakukan kesalahan, kamu akan dapat peringatan keras dari saya!" ancamnya.

***

1
Meri Meri
Luar biasa
Bunda Juna
sejauh ini bagus alurnyapun nyambung gk bertele"
Anisah SH
menarik dan saya suka ceritanya
Aldebarand 98
Luar biasa
Bunda Juna
Perbaiki lagi ya kak,masih banyak Typo nya ,tapi bagus banget
Owik Suwarno
tlg di lanjutkan KK sangat"" bagus sayang klo di lewatkan ceritanya semangat 💪💪
Eka Kaban
oh my
jenny
Regan ini siapa lagi kak?
jenny
Anindita itu siapa ya kak?
Nonarein
makasih...
Mitha Ali
baguuuuuss
ViRa Silvianto
padahal ceritanya bagus loh...tulisannya rapi tp sikit x yg like🥺
Nonarein: Hiks... moga nanti rame yg like ya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!