Sinta Ardila,gadis ini tidak perna menyangka jika ia akan di jual oleh sahabatnya sendiri yang bernama Anita,kepada seorang pria yang bernama Bara yang ternyata seorang bos narkoba.Anita lebih memili uang lima puluh ribu dolar di bandingkan sahabatnya yang sejak kecil sudah tumbuk besar bersama.bagai mana nasib Sinta.apakah gadis sembilan belas tahun ini akan menjadi budak Bara?apakah akan muncul benih cinta antara Bara dan Sinta?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alesya Aqilla putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
8
"Seorang Bara membeli pakaian untuk gadis jalan seperti Sinta? Apa tidak salah?ujar Danil yang merasa tidak percaya.
Bara tidak menanggapi,langkahnya begitu lebar menuju store yang menjual pakaian gadis-gadis mudah.tanpa menghiraukan pelayan toko, Bara langsung memilih banyak pakaian untuk Sinta.
"Bara,berapa ukuran celana dalam Sinta?"tanya Danil yang kebingungan.
"sebesar ini?ujar Bara yang menunjukkan telapak tangannya.
Danil tertawa terbahak -bahak,seumur hidup baru sekarang ia memilih celana dalam untuk wanita.
"dia memakai celana dalamku,apa kau tahu jika aku semakin gelisa memikirkanya?"bisik Bara,membuat Danil semakin tertawa.
Bara mendengus kesal,ia mengambil celana sepuluh lembar, celana dalam dengan ukuran yang menurutnya cocok untuk Sinta
"Bara,berapa ukuran buah dada Sinta?"tanya Danil lagi.
Bara memicingkan matanya,pria ini seolah tidak terima ketika Danil bertanya hal sensitif seperti itu.
"Sialan!"umpat Bara,menyingkirkan lah."usirnya.
Bara membayangkan bentuk dan ukuran buah dada Sinta yang tak seberapa besar.ia hanya menerka-nerka lalu mengambil beberapa,pelayan yang ada di sana hanya memperhatikan saja tingkah laku dari kedua pria ini.
Setelah mendapatkan semua pakaian, Bara langsung membayarnya dan mengajak Danil pergi.
"sudah bagus bersama Chris, kenapa kau mengambilnya lagi?"tanya Danil yang merasa heran.
"dia milikku,dari awal aku yang suda membelinya,bukan Chris.
Danil hanya bisa menggelengkan kepalanya, setelah itu kegilaan apa lagi yang akan di lakukan oleh Bara.
"Turunlah!"pintah Bara yang baru saja menepikan mobilnya.
"kau menurunkan aku di pinggir jalan?"tanya Danil yang merasa tidak percaya.
"berjalan lah sampai showroom,tidak mungkin aku mengantarmu karena tikungan sangat jauh,jadi aku menurunkan mu di sini untuk mempersingkat perjalanan ku,"ucap Bara yang benar-benar membuat Danil kesal.
"kalau begitu,kenapa kau mengajakku pergi hah?"kesal Danil.
"karena aku malu membeli pakaian perempuan sendiri,"cepat keluar!"jawab Bara kemudian tertawa.
Sambil mengomel,Danil keluar dari dalam mobil.tidak lupa menutup pintu mobil sekencang mungkin untuk melampiaskan rasa emosinya yang sudah di permainkan oleh Bara.
Bara tidak peduli,segera ia menginjak pedal gas kemudian pergi.tidak ada tujuan lain selain rumah, Bara merasa tidak sabar untuk memberikan pakaian baru untuk Sinta.
Sesampainya di rumah,wajah Bara menegang karena karna saat ini mobil Sofia memasuki pekarangan rumah mewah Bara. Segera pria ini menancap gas untuk menghentikan langkah Sofia yang suka masuk sembarangan ke dalam rumah Bara.
"Bara,dari mana saja kau?"tanya Sofia saat Bara keluar dari dalam mobil.
"aku ada pekerjaan,ada apa mencariku?
"papa ingin bertemu denganmu malam ini,kenapa kau tidak mengangkat telponku?"tanya Sofia dengan raut wajah masam.
Sudah aku katang jika aku sedang sibuk,apa kau tidak mendengar?"ujar Bara yang sebenarnya menahan kekesalan.
Sofia membuang napas kasar,wanita ini ingin masuk kedalam rumah tapi dengan cepat di halangi oleh Bara.
"Pergilah,"usir Bara.
*Bara,tidak biasanya kau mengusir aku seperti ini,ada apa?"tanya Sofia penasaran.
tidak ada apa-apa,maksudku pergilah memberi tahu papamu jika aku datang malam ini.
Seketika senyum Sofia mengembang,ia merasa sangat senang sekali karena pada akhirnya Bara akan datang menemui papanya.
Ya,aku akan pergi sekarang,di restoran biasa kita makan,aku akan menunggumu nanti malam,"ucap Sofia yang merasa sangat senang sekali.
Bara menanggapi dengan anggukan kepala. Pria ini membukakan pintu mobil untuk Sofia agar wanita ini segera pergi dari rumahnya.
Setelah mobil Sofia keluar dari gerbang,seketika Bara membuang napas lega. Bara tidak ingin Sofia tahu kalo di rumahnya ada seorang gadis yang tinggal bersamanya.
Bara segera mengambil barang belanjaannya kemudian masuk kedalam rumah. Bara mengerutkan dahinya ketika ia mendengar suara music yang sangat memekikkan telinga. Bara mempercepat langkahnya untukeliha apa yang terjadi,ternyata saat ini Sinta sedang berjoget sendiri dengan di iringi irama music.
"dasar gadis nakal,"ucap Bara yang merasa geram.
Segera ia memencet tombol yang ada di remod,gerakan Sinta berhenti seiring berhentinya irama music.dilihatnya ekspresi wajah dingin Bara yang sangat menahan emosi.
"seumur hidup aku tinggal di rumah ini,belum perna ada seseorang yang berani menghidupkan music sekencang ini.di mana letak sopan santun mu?"berang Bara yang emosi.
Sinta tidak menanggapi,tatapan mata gadis ini tajam seolah ia mengharapkan Bara menghajarnya,lalu membuang dirinya kejalan.
"dasar gadis tidak berguna!"hardik Bara kemudian melemparkan semua paper bag tepat di wajah Sinta."pantas saja orang tuamu pergi lebih dulu,mungkin tuhan tidak ingin orang tuamu melihat kelakuan kurang ajarmu ini,"ucap Bara yang kembali menyinggung orang tua Sinta.
Dalam hal ini, Bara hanya mengetahui jika kedua orang tua Sinta sudah meninggal dunia.
"ya,bagus jika mereka mati,"ucap Sinta kemudian tertawa sinis,"kau pikir aku mengharapkan kedua orang tuaku?"
Tidak waras,baru ku temui ada anak yang durhaka seperti mu! karena sebajinganya manusia pasti akan selalu menghormati orang tuanya,'ucap Bara membuat kembali tawa Sinta keluar.,
Si paling orang tua,"ucap Sinta dengan mata berkaca-kaca.
Bara membuang napas kasar.mata binar milik Sinta membuat hatinya luluh,tidak ingin terbawa emosi, Bara memutuskan pergi ke kamarnya.
"jangan sentuh barang apa pun di rumahku termasuk televisi,"ucap Bara sebelum menaiki tangga.
"semoga kuburanmu sempit,"seru Sinta.
"gadis gila,"hardik Bara.kenapa tuhan membiarkanmu hidup padahal kau manusia yang sangat bodoh dan menyebalkan?
Sinta mengangkat kedua bahunya,kali ini emosi Bara tidak membuatnya di buang kejalan. Bara kembali melanjutkan langkahnya menaiki anak tangga.
****
Apa lagi yang harus aku lakukan,?meskipun hidupku tidak berguna,tapi aku ingin hidup bebas dengan caraku sendiri."ucap Sinta dengan suara gemetar menahan tangis.
"kau makanlah,jangan mati di rumahku," aku tidak ingin mayatmu menjadi hantu.ucap Bara benar-benar membuat Sinta merasa muak hanya saja ia mencoba untuk sabar.
Sinta makan dalam diam,apa pun yang ada di piring ia makan sampe habis karena perutnya memang sangat lapar.
Aku akan pergi, baik-baik di rumahku dan jangan merusak barang-barang yang ada di rumahku."ucap Bara memperingati.
Kalo begitu kurung saja sama anjing peliharaan mu,"sahut Sinta yang merasa kesal,"membeliku sebagai gadis murahan,apa kau tidak sayang uangmu?"
"uangku sangat banyak,membuang segitu sama saja membuang kotoran hidung."jawab Bara yang sombongya.
"semoga tuhan mengambil semua uang dan hartamu,"ucap Sinta yang kembali membuat Bara emosi.