George Abraham yang merupakan seorang Casanova kelas kakap harus menerima perjodohan dengan gadis belia demi meredam amarah sang ayah karena ulahnya yang sudah melampaui batas.
" Jika kau berani menyakiti istrimu apapun alasannya maka kau bukan berhenti menjadi pewaris tapi berhenti menjadi anakku " ucap Ayah George dengan berapi-api menunjuk Fay yang duduk disofa apartemen George setelah pernikahan rahasia mereka .
" Ayah bagaimana mungkin aku bisa menghadapi nya " frustasi George menatap gadis belia yang duduk disofa mengerjakan tugas sekolah sambil sesekali tersenyum licik menatap George yang masih di nasehati Ayah nya .
Entah apa yang dipikiran gadis belia itu tentang pria matang seperti George?
next .
yuk Baca kelanjutannya ↩️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mul_yaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12 Ingin berubah
" Papi mereka ngapain ?" tanya Fay menunjuk sepasang kekasih di kursi pojok namun detik berikutnya Geo sudah memeluk bahkan menyembunyikan wajah Fay dalam jaketnya agar tidak melihat apapun lagi .
" Papi kok mereka buka celana ?" tanya Fay lagi yang sempat melihat pasangan itu sedang melepas celana walaupun dalam kondisi gelap dan orang-orang fokus menonton.
" Sudah diam jangan kepo " tegas Geo malah memarahi Fay yang untung tidak sempat melihat adegan itu .
" ya tapi aku mau nonton Pi" ucap Fay setelah cukup lama di dekap Geo hingga dia tidak bisa melihat apapun .
" Menonton saja jangan menoleh kearah lain " ucap Geo dengan tegas yang dituruti Fay karena dia jadi melihat apa yang tidak seharusnya dia lihat .
" Tapi kenapa pihak bioskop membiarkan sih Pi?" heran Fay .
" Bukan membiarkan Fay , mereka tidak kelihatan selain di pojok kondisi juga gelap " jelas Bara agar rasa penasaran Fay hilang .
Selesai menonton Fay mengajak Geo berjalan-jalan di mall untuk menghilangkan rasa ngeri dan takutnya setelah menonton film horor .
" Papi mau es ?" tanya Fay yang berjalan sambil menjilat es krim .
" Boleh " ucap Geo membuka mulutnya yang dengan spontan Fay suapi .
Fay terkekeh geli saat mereka lewat beberapa wanita seksi terlihat menggoda Geo.
" Pi ada mangsa tuh " bisik Fay kedekat telinga Geo .
Geo menatap beberapa wanita yang menggodanya dengan tatapan dingin dan semakin datar saat Fay terus menggodanya.
" Itu juga cantik Pi , kalau yang itu Papi mau " ucap Fay terus menawari disepanjang mereka berjalan di mall.
Geo berhenti berjalan mengangkat pinggul Fay dan menggendongnya dengan sebelah tangan layaknya anak kecil .
" apa kamu benar-benar ingin melihat aku bercinta dengan mereka?" tanya Geo menatap Fay yang malah senang di gendong bahkan melingkarkan tangan di leher Geo .
" Aku potong ya burung Papi " ucap Fay dengan cemberut .
" Terus apaan kamu terus bilang begitu sejak tadi " ucap Geo .
" Hehehe ya kali aja Papi lagi pengen " ucap Fay dengan santainya.
" Terus kalau pengen kenapa kamu ingin melayani aku?" tanya Geo dengan suara berat yang membuat Fay langsung ketakutan.
" Nggak mau hamil anak buaya darat " ucap Fay masih mengatakan hal yang sama .
" Papi belikan aku kalung satu " rayu Fay berbisik kedekat telinga Geo yang masih berjalan menggendongnya dengan begitu santai .
" Kamu mau kalung apa?" tanya Geo memasuki sebuah toko brand kalung internasional dan menurunkan Fay .
" Mau itu Pi " ucap Fay menunjuk kalung limited edition yang ada dalam etalase terpisah hingga beberapa wanita yang ada disana menoleh menatapnya.
Geo meminta pelayan toko mengambilkan dan memasangkan sendiri keleher Fay membuat gadis itu meronta-ronta senang karena mendapatkan apa yang dia inginkan.
" Terimakasih Papi" ucap Fay memeluk Geo dengan spontan lalu berdiri didepan cermin memandangi kalungnya sembari Geo Melakukan pembayaran.
" Hehhh" hardik Fay mempelototi beberapa wanita yang sudah mendekati Geo padahal baru Fay tinggal berkaca .
" Ayo kita pergi Pi" ucap Fay mempelototi wanita-wanita itu yang sampai mengangkat mini dress nya keatas hanya untuk menggoda Geo.
" Sebenarnya Papi itu buaya atau daging segar sih Pi?" ucap Fay yang sedikit heran mengapa setiap wanita yang menatap Geo selalu tergoda sampai tak tau malu hanya demi menarik perhatian Geo.
" Kenapa kamu baru menyadari pesonaku " timbal Geo memegang tangan Fay saat mereka turun menggunakan eskalator.
" Yang ada mereka tergoda karena pesona duit Papi" ucap Fay mengatakan kenyataan.
" termasuk kamu " tembak Geo.
" Kalaupun iya aku tidak sebodoh mereka " kekeh Fay yang realistis saja masa jalan dengan pria kaya seperti Geo tidak meminta sesuatu .
" Ehhh, tapi walaupun begitu aku rasa ada kok sebagian dari mereka yang memang tulus pada Papi " ucap Fay yang bisa melihat itu .
" Terus kalaupun aku yang tulus kamu ingin aku punya istri lagi ?" tanya Geo dengan begitu menjurus yang membuat Fay terdiam .
sesampai dimobil Fay duduk disamping kemudi karena Geo yang akan menyetir .
" Kalau Papi punya istri lagi Papi masih baik sama aku nggak?" tanya Fay dengan polos menatap Geo yang baru saja masuk kedalam mobil .
Walaupun Geo sikapnya cuek dan dingin tapi selama Fay tinggal dengan nya Fay bisa merasakan kalau Geo adalah orang yang baik walaupun suka marah-marah tidak jelas .
Geo terdiam menatap Fay yang menanyakan pertanyaan itu setelah cukup lama perbincangan terakhir mereka didalam mall tadi .
" Fay bagiku menikah sekali seumur hidup jadi kamu adalah istri pertama dan terakhirku" pernyataan Geo yang membuat Fay kaget mendengarnya.
" Hehhh, Papi jangan gila ya apa maksud Papi bicara seperti itu ? Apa Papi tidak akan menceraikan aku " ucap Fay menatap Geo dengan sebal .
" Tidak , apapun yang terjadi kamu akan tetap menjadi istriku " ucap Geo dengan tegas yang membuat Fay langsung meronta-ronta bahkan menangis .
" Hiks, ini nggak adil namanya" tangis Fay tidak terima sedangkan Geo hanya diam fokus menyetir mobil .
" Aku tau kalau aku tidak sempurna tapi aku akan belajar menjadi sempurna untukmu " ucap Geo dengan serius serta dewasa sangat paham dengan emosi Fay yang masih belum stabil .
" Nggak , Aku nggak mau pokoknya, aku nggak mau punya suami Casanova kayak Papi apalagi sampai punya anak yang kakak tirinya ada dimana-mana" ucap Fay yang tidak bisa membayangkan nasib anaknya nanti .
" Astaga Fay jadi kamu berpikir aku sudah punya anak?" tanya Geo.
" Papi jangan sok bodoh , emang Papi pikir setelah melakukan itu wanita tidak hamil hahhh, apa Papi selalu mencari wanita mandul untuk ditiduri " ucap Fay dengan emosi namun Geo malah tertawa mendengar ucapan nya .
" Fay mungkin aku memang bukan perjaka lagi tapi untuk kamu ketahui bahkan belum ada setetes pun sperma ku yang tumpah di rahim wanita dan aku menjamin seratus persen hal itu " jelas Geo dengan transparan.
" Lah Papi nggak normal masa nggak keluar " ucap Fay dengan polos yang membuat Geo memelas dan menggaruk kepala bicara dengan gadis polos yang memang belum mengerti apa-apa.
" Kan pakai alat kontrasepsi" ucap Geo yang akhirnya menjelaskan dengan detail pada Fay terkait hal itu agar tidak ada kesalahpahaman lagi .
" Lahhh Papi emang buaya darat ya , cuma mau nikmatnya aja" Fay memukuli Geo dengan tangannya merasa tersakiti sebagai seorang wanita .
" Lah kan aku bayar Fay , lagian itu memang sudah pekerjaan mereka" ucap Geo memberhentikan mobilnya di pinggir jalan karena Fay terus memukuli nya .
" Ihhh, aku jijik sama Papi jangan sentuh aku " ucap Fay menaikkan kakinya keatas dasbor mobil.
" Mau ya Fay beri aku kesempatan kedua?" pinta Geo yang tulus dari dasar hatinya ingin berubah .
" Tidak ada istilah satu kosong Pi" ucap Fay dengan licik yang membuat Geo diam seribu bahasa dibuatnya.