SINTA GADIS YANG MALANG
"Di mana aku?"tanya Sinta ia memegang kepalanya yang terasa sangat pusing.
Gadis ini memandangi kamar tempat ia berada sekarang,hingga suara pintu terbuka dan mengejutkan Sinta.
kau sudah bangun?kalau begitu cepatlah beranjak dari tempat tidurmu dan bersihkan mansion ini,titah pria tampan yang berwajah dingin menatap ke arah Sinta.
"Siapa kau?dan di mana aku sekarang?tanya Sinta yang mulai gusar saat berhadapan dengan pria yang tidak ia kenal.
Namaku Bara,dan aku majikanmu sekarang.jawap Bara membuat Sinta mengerutkan keningnya,ia tidak mengerti dengan apa yang Bara katakan barusan.
"Majikan apa yang kau maksud?tolong jelaskan padaku,pintah Sinta yang masih belum paham yang sudah terjadi pada dirinya sekarang.
Bara hanya bisa menghembuskan nafasnya pelan,pria ini menyuruh sahabatnya yang bernama Danil untuk menjelaskan apa yang sudah terjadi kepada Sinta.
kau sudah di jual temanmu kedapa sahabatku untuk menjadi seorang pembantu di rumah ini,ucap Danil memberi tahu Sinta.
di jual?Sinta terkejut mendengarnya,ia semakin tidak mengerti apa yang di maksud dengan kedua pria ini.temanku yang mana yang sudah menjual ku?tanya Sinta semakin penasaran.
Anita,gadis itu yang sudah menjualmu seharga limah pulu ribu dolar ke pada Bara,itu artinya sekarang kau adalah milik Bara,jawab Danil yang membuat Sinta merasa syok.
dadanya terasa sesak,bagai mana mungkin sahabat yang sudah tumbuh besar bersamanya tega menjual dirinya ke pada seorang pria yang tidak Sinta kenal sama sekali. Sinta menangis,ia menangkap kedua tanganya untuk memohon kepada Bara untuk membebaskan dirinya,
sampai kapan pun kau tidak akan bisa keluar dari rumah ini,karena kau sudah menjadi milikku,nyawamu sekalipun sudah menjadi milikku.ucap Bara tegas.
Sinta terus menangis,ia tidak menyangka jika Anita yang sudah dia anggap sahabatnya tega menjual dirinya.
"aku berhak atas diriku,silahkan tukar aku dengan Anita yang sudah tega menjual ku,ucap Sinta yang merasa tidak terimah.
"kau berani menantang perkataan ku?"bentak Bara dengan mata melotot penuh emosi.
Bara meminta Danil untuk keluar.sebenarnya Danil merasa ragu tapi mau tidak mau ia harus keluar atas permintaan Bara.
"kau sekarang adalah budakku,dan kau tidak berhak mengaturku"ucap Bara dengan nada tinggi,sekarang cepat turun dari ranjang ini dan lakukan pekerjaan mu"titah Bara.
aku tidak mau,tolak Sinta yang tidak mau di perintah.
tiba-tiba saja Bara menarik Sinta dengan kasar turun dari ranjang lalu menjambak rambut gadis itu.
gadis rendahan seperti mu,ternyata berani juga menentang perintah ku,apa kau tidak takut mati?"tanya Bara yang menakuti Sinta.
Sinta tidak menjawab,ia terus menangis menahan rasa sakit di kepalanya.dengqn sangat kasar,Bara menarik Sinta keluar dari kamar. Sinta menjerit kesakitan,tapi tidak ada yang berani menolongnya termasuk Danil.
dengan sangat kasar,Bara menendang tubuk Sinta sampai ia terjungkal.
"kau ingin mengepel lantai ini atau menjilatnya sampai bersih?tanya Bara yangemberi dua pilihan kepada Sinta.
"Aku mohon lepaskan aku,aku tidak mau menjadi budakmu,ucap Sinta yang seraya menangkup kan kedua tangannya untuk memohon.
Bara sangat emosi,pria ini memukul wajah sintah hingga membuat sudut bibirnya berdarah. tangisan kesakitan terdengar begitu memilukan di sudut ruangan,Sinta tak berdaya untuk melawan selain mengikuti perintah dari Bara.
Bara menyunggingkan bibirnya kemudian berlalu begitu saja,ia sangat merasa senang sudah membeli seorang gadis yang akan ia jadikan budak seumur hidupnya.
jangan perna membantah apa lagi melawan ucapan Bara,jika kau tidak ingin di siksa lagi olehnya"ucap Danil yang memperingati Sinta.
Sinta tidak menjawab,ia hanya menangis sambil mengepel lantai,air mata bercampur darah ia biarkan begitu saja mengalir.kejadian semalam sudah membuatnya masuk ke dalam lubang penderitaan.
"Anita,tega sekali kau menjualku padahal kita sudah bersahabat dari kecil,ucap Sinta yang merasa sakit hati.
Ajakan Anita pergi ke tempat hiburan malam membuat Sinta harus merasakan penderitaan sepanjang hidupnya sekarang.
di paksa minum minuman keras oleh yang ia anggap sahabatnya tadi malam ternyata hanya alasan agar Anita bisa menjual Sinta kepada Bara.
****
saat ini Bara tengah berada di ruang karjanya, ia lagi duduk santai sambil membaca laporan yang di kirimkan anak buahnya melalui pesan singkat, bahkan saat Danil masuk pun Bara tidak menghiraukan ya.
Bara jangan memukul Sinta lagi kasian dia,dia tidak bersalah.kalian yang sudah bersalah,ucap Danil menasehati.
"di mana letak kesalahanku?tanya Bara yang keras kepala,aku hanya membeli dan itu menurutku tida ada yang salah.
dengan membelinya pun sudah salah,kenapa kau masih bertanya juga?"tanya Danil yang merasa kesal.kau memang sudah membelinya tai jangan pukuli dia,kasihan dia juga memiliki hak atas dirinya.ucap Danil yang di tanggapi tawa oleh Bara.
Danil hanya bisa menggeleng kan kepala melihat sahabatnya.suka sekali Bara meremehkan orang lain hanya karena dia memiliki banyak uang.
"kau belum memberinya makan,tapi kau sudah menyuruhnya untuk bekerja,ucap Danil yang merasa sikap Bara sudah sangat keterlaluan.
"kalau begitu kau saja yang beri dia makan?sahut Bara dengan santainya.
sekali lagi,Danil hanya bisa menggeleng kan kepala kemudian keluar dari ruangan Bara. Danil pergi ke dapur untuk mengambil sepiring makan dan segelas air minum lalu menghampiri Sinta.
"Sinta makan lah dulu,ujar Danil yang saat ini membawa sepiring mantan dan minuman.
terima kasih,ucap Sinta kemudian mengambil makanan tersebut.
ia langsung duduk di lantai seperti gembel,dan makan dengan lahapnya karena Sinta memang sangat kelaparan.
"kau tidak akan bisa keluar dari tempat ini,sekalipun kau bisa keluar sudah pasti Bara akan mencarimu sampai dapat,ucap Danil memberi tahu.
"tapi dia tidak bisa mengurungku di tempat ini,aku juga berhak atas diriku.ucap Sinta yang mencoba membela dirinya.itu urusan dia dengan Anita,bukan dengan aku,tegas Sinta yang emosi.
"Bara tidak akan peduli dengan masalahmu,kau di jual dan dia yang membeli. itu artinya kau sudah menjadi milik Bara, sahut Danil seketika membuat selera makan Sinta hilang.
Sinta kembali menangis,cobaan apa lagi yang harus ia hadapi sekarang. dalam hatinya mulai menyimpan dendam pada Anita yang sudah menjual ya secara diam-diam.
"jadilah penurut,maka kau akan aman.Bara tidak akan memukulmu jika kau menuruti omongan dia,sebisa mungkin kau harus bisa mengambil hatinya,ucap Danil menasehati Sinta.
Sinta menghembuskan nafas panjang,haruskah ia berontak atau mengikuti nasehat dari Danil?tapi,sampe kapan ia akan terkurung di tempat ini sedangkan Sinta punya cita-cita yang belum ia capai.
setelah selesai makan,Sinta kembali melanjutkan pekerjaanya apa lagi saat ini ada orang yang mengawasi dirinya, tubuhya terasa sangat lelah,kepalanya masih terasa sangat pusing karena memang tadi malam adalah yang pertama kalinya Sinta minum alkohol.
paman,bisakah aku beristirahat sebentar?tanya Sinta pada pria yang berusia empat puluh tahun yang sejak tadi mengawasi dirinya.
"lanjutkan saja pekerjaan mu,jika kau tidak mau di hukum tuan Bara.jawab paman Sam.
sebenarnya paman Sam,tidak tega melihat Sinta,hanya saja ia tidak berani membantah perinta Bara.
"sampai kapan? tanya Sinta lagi.
sampai jam makan siang,jawab paman Sam.
ingin rasanya Sinta menangis,tapi rasanya percuma saja, dengan susah tenaga yang ada gadis ini melanjutkan pekerjaannya mengepel lantai yang ada di seluru Mension ini.
"Bara,kau benar-benar akan menyiksa dia?tanya Danil yang merasa kawatir.
"aku hanya ingin melihat sampai mana kekuatanya bertahan,jawab Bara tanpa memikirkan perasaan Sinta saat ini.
terlihat sangat kejam sekali,ucap Danil.
dia milikku,aku bebas melakukan apapun kepadaya,sahut Bara lalu tertawa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
RASA TERDALAM
hay kak ikut aku balik ya jangan lupa like novel ku😊
2024-11-15
1