NovelToon NovelToon
Pasangan Panas Agen Rahasia

Pasangan Panas Agen Rahasia

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cintamanis / Aliansi Pernikahan / Crazy Rich/Konglomerat / Mata-mata/Agen
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: seraphic

"Perkenalkan, dia yang akan menjadi suamimu dalam misi kali ini."

"Sebentar, aku tidak setuju!"

"Dan aku, tidak menerima penolakan!"

"Bersiaplah, Miss Catty. Aku tidak menoleransi kesalahan sekecil apapun."

Catherine Abellia, bergabung dengan organisasi Intel, Black Omega Agency, untuk mencari tau tentang kasus kematian ayahnya yang janggal. Berusaha mati-matian menjadi lulusan terbaik di angkatannya agar bisa bergabung dengan pasukan inti. Mencari selangkah demi selangkah. Ia mencintai pekerjaannya dan anggota timnya yang sangat gila.

Namun, ketika dia sudah lebih dekat dengan kebenaran tentang kasus Ayahnya, Catty harus bekerjasama dengan anggota Dewan Tinggi! Oh, really? Dia harus bekerjasama dengan orang yang gila kesempurnaan yang bahkan sudah lama tidak terjun lapangan? Wait, mereka bahkan harus terlibat dalam pernikahan? Ia harus menikahi pria yang memiliki kekasih? Tuhan, ini sangat buruk!

Oke, fine! Atasannya sudah gila!

Ayo, ramaikan lapak ini dengan Vote dan komen.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon seraphic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

8. Dosen Pengganti

Catty segera menyenggol temannya saat merasakan tatapan orang-orang di kantin mengarah pada mereka. Janessa mengerjap dan segera membangunkan pria itu. "Bangunlah, jangan seperti ini."

Pria itu bangkit menatapnya dengan tatapan terimakasih. Janessa menjadi canggung setelahnya. "Astaga, kau harus segera mengobati lukamu sebelum itu memburuk."

"Tak apa, ini hanya luka kecil." Lalu, pria itu membungkuk sekali lagi dan pergi meninggalkan mereka.

Sedikit samar, tapi Catty bisa merasakan pria yang lemah itu seperti melirik mereka walau hanya sekilas saja. Apa itu hanya perasaannya?

"Kalian berdua sangat berani," ujar Melly menatap pada Janessa dan Catty.

"Kenapa? Apa ada sesuatu yang harus membuat kami siaga?" tanya Catty mencoba mengorek informasi.

"Pfftt! Siaga katamu?" tanya Joana menertawai pertanyaan Catty.

Ive juga tersenyum kecil merasa lucu dengan pertanyaan temannya yang sedikit pendiam. "Tak perlu seserius itu, Catherine. Tidak sampai harus membuatmu siaga," jawabnya mengundang tawa yang lainnya.

Catty memberengut tak paham.

Vera tertawa lalu menjelaskan pada Catty. "Seharusnya kami memberitahukan pada kalian lebih awal tentang pria tadi."

"Benar, kita sepenuhnya lupa karena Deon jarang terlihat dan sekalinya terlihat hanya membuat kericuhan," ujar Melly yang segera disetujui oleh teman-temannya yang lain.

Catty melirik Janessa yang segera paham arti lirikannya. "Kenapa? Apa pria tadi berbahaya?" tanya Janessa pada mereka, memancing temannya untuk menceritakan lebih.

"Hm, tidak bisa dikatakan bahaya sebenarnya. Dia hanya anak dari rektor kampus." Pria disebelah Ive yang menjawab membuat Janessa menatap pria itu seolah bertanya siapa dia?

Ive yang tersadar segera memperkenalkan pria itu pada mereka. "Ah, Janessa, Catherine. Perkenalkan, ini kekasihku, Brian."

Catty dan Janessa mengangguk paham dan saling berjabat tangan. Janessa juga berterimakasih pada pria itu untuk bantuannya tadi, membuat Catty meliriknya sinis. Astaga, Janessa terlalu berpura-pura. Pria yang bernama Deon tadi bisa saja patah tulang jika Brian tidak segera menarik pria itu.

"Aku sudah mendengar tentang kalian dari Ive," ujar Brian. Seolah-olah memberitahu alasannya membantu mereka.

"Ah, lain kali jangan bertindak jika itu Deon, okay?" nasehat Melly pada Catty dan Janessa.

"Ya, dia bertingkah semena-mena. Dia merasa hebat hanya dengan status nya sebagai ajak rektor kampus," timpal Joana lagi membuat Catty dan Janessa saling memandang.

"Dia pelaku pembullyan untuk orang-orang yang tidak dia sukai. Terutama anak pintar yang hanya mengandalkan beasiswa," timbrung Vera.

Catty melirik Janessa lagi, teringat perkataan temannya itu saat hari pertama mereka mendaftar ke kampus. Tentang pembullyan yang dilakukan pada anak-anak yang kurang mampu.

"Apa ada yang aneh tentangnya?" tanya Janessa hati-hati.

"Selain gaya nya yang nyentrik, aku rasa dia memimpin orang-orang aneh lainnya." Ucapan Ive mengundang tawa teman-temannya.

"Orang-orang aneh?" tanya Catty.

"Yeah, apa kau tidak lihat antek-anteknya barusan?" tanya Melly membuat Catty dan Janessa menggeleng. "Mereka semua bermata merah. Aku yakin Deon mengajak mereka party setiap malam, mata mereka merah setiap harinya."

Mereka semua tertawa keras tanpa mengetahui lirikan antara Catty dan Janessa. Baik keduanya, hanya memerhatikan Deon saja tadi karena pria itu yang mencolok dari kerumunannya. Shit! mereka hampir saja kecolongan.

"Ah, sudahlah! Jangan tentang pria gila itu lagi. Hari ini kita memiliki pria yang lebih layak untuk dibicarakan," pekik Vera.

"Hari ini?" tanya Joana.

"Yah, dia akan mengajar hari ini!" jawab Vera mengangguk keras.

Ive juga ikut memekik senang membuat kekasihnya memberengut pada gadis itu. "Babe, kau harus ingat kau sudah memiliki aku!"

Ive tersenyum pada pria itu. "Baiklah, aku hanya akan melihatnya saja," ujarnya untuk menenangkan kekasihnya.

Janessa menatap mereka bingung. "Siapa? Siapa yang akan mengajar?"

"Oh pasti kalian masih belum tau. Pria ini adalah putra dari keluarga yang mensponsori kampus kita!" Melly menjelaskan dengan tenang dan tanpa memekik. Sangat berbeda dengan temannya yang lain.

"Keluarga sponsor?" tanya Catty sekali lagi untuk memastikan. Melihat semua temannya mengangguk membuat Catty mengernyitkan dahinya bingung.

"Jadi, kenapa dia mengajar disini?" tanya Janessa.

"Hm, karena dia sponsor?" jawab Ive yang juga tak yakin dengan jawabannya hingga mengundang tatapan datar teman-temannya.

Ive tertawa garing. "Apa itu harus ditanyakan? Kita mahasiswa bisnis, pria itu seorang pewaris perusahaan besar sekaligus sponsor kampus. Aku rasa ada kerjasama atau sesuatu seperti itu?" jelas Ive.

Mereka semua mengangguk mendengar penjelasan teman mereka yang masih sedikit tidak masuk akal, tapi masih bisa dimengerti.

"Jadi, dia mengajar disini?" tanya Catty.

"Tidak tidak," jawab Joana dengan tangan yang dilambaikan. "Dosen yang mengajar sedang cuti, jadi beliau menggantikan untuk sementara. Tidak bisa dikatakan menggantikan sebenarnya, tapi ya sudahlah. Kami juga ikut senang jika melihat tampangnya yang seperti dewa itu."

Ketiga temannya mengangguk setuju dengan tatapan kasmaran. Sedangkan Catty dan Janessa saling melirik lagi. Mereka tidak bisa terkecoh lagi kali ini. Terlebih, Catty. Ia hanya bisa mencurigai semua orang.

'Variabel tidak terduga bisa memicu kekacauan besar'

*******

Seorang pria tampan yang mengajar di depan sana dengan aura memikat, berhasil meluluhlantakkan para gadis ini dengan feromonnya yang kuat. Dia berjalan dengan percaya diri, memancarkan kecerdasan dan karisma yang tak terbantahkan. Rambutnya rapi, dan matanya yang tajam menunjukkan kecerdasan dan ketajaman pikiran. Wajah tanpa senyum dan sikapnya yang dingin membuatnya tampak sulit didekati.

Pria itu mengenakan setelan kemeja yang pas di tubuhnya yang tinggi dan tegap dengan otot-otot yang tercetak sempurna, menunjukkan penampilan yang profesional dan elegan. Jari-jarinya yang panjang dengan lengan yang kokoh memegang sebuah buku.

Saat dia berbicara, suaranya yang tenang dan mantap menarik perhatian semua orang di ruangan. Dia menjelaskan materi dengan suara yang tidak cepat tapi juga tidak lambat.

Secara keseluruhan, dia adalah dosen pengganti yang tampan, cerdas, dan berdedikasi. Janessa mengangguk-angguk beberapa kali membuat Catty mendengus sinis padanya.

"Apa harus segitunya, Jen?" bisik Catty tanpa menoleh pada temannya. Ia duduk bersandar tanpa memedulikan apapun yang keluar dari mulut pria di depan sana.

Janessa juga melirik pada teman sebangku disampingnya. "Harus aku akui, Cat. He is hot as hell. 100/10!"

Catty mendecih dengan suara yang terdengar keras untuk ruangan yang sedang hening. Janessa menelan ludah kala mendapat tatapan dari seisi ruangan, terutama pria yang tengah mengajar itu.

Pria itu berjalan menuju mejanya, mengambil sebuah rotan yang ada disana. Lalu, langkah kakinya berjalan selangkah demi selangkah mendekati meja mereka, menguarkan aura tak wajar yang memabukkan setiap wanita di dalam sana. Kakinya terus melangkah hingga berdiri disamping Catty. Pria itu menyandarkan pinggangnya di meja dan menunduk, bertatapan langsung dengan gadis itu yang menatapnya datar.

"Kau baru saja mendecih saat seseorang tengah mengajar?" tanya pria itu dengan suara rendahnya.

*******

Hai hai! Kemarin sempat hilang mood untuk lanjutin cerita ini. But, i hope u like this guyss!!!! Jangan lupa pencet tombol vote n Komen apapun supaya aku makin semangat. jangan lupa follow aku okayy!

BigLove,

Seraphic

1
Nabila
makin penasaran
ainirhmtni🌷
aku ngak bisa diginiin Thor!,buruan update ngak!!!👊😭
ig @babyseraphic_: author suka bikin yg nanggung2 wkwk
total 1 replies
dini zen
sean mana sean, istrimu brdarah2
ig @babyseraphic_: pesona author yang suka ngegantung wkwk
Yanti Dadek: nanggung
total 2 replies
Ditya R
Keren, Thor. Semangat /Smile/
ig @babyseraphic_: makasih kak<3
total 1 replies
dini zen
ah gag seru gag ditendang tuh anak presiden
ig @babyseraphic_: seharusnya sekalian aja di masukin dlm karung kan yaaa
total 1 replies
Iind
Semangat berkarya👍👍
dini zen
lah gosip sm ank presiden gmn thor?
ig @babyseraphic_: Yee ga nyimak lu wkwk, itu si anak presiden Uda ngamok2 ditinggal si akang nikah dluan wkwk
total 1 replies
dini zen
paham kakak, imajinasiku udh smpe kmna aja.. hahahaha
ig @babyseraphic_: ahahaha, kira2 imajinasi kita sama ga yaaa
total 1 replies
dini zen
next thor jgn lama2, tulisanmu bagus bgt
penataan bahasanya loh keren
ig @babyseraphic_: kakk, you Made my day bngt sumpah wkwkwk, love bnyak2 pokoknya<3
total 1 replies
Delita bae
saya mampir🤗salam kenal, kalo berkenan dukung juga karya saya , terimakasih🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!