NovelToon NovelToon
JODOH YANG TERTUNDA

JODOH YANG TERTUNDA

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / Cintapertama / Kisah cinta masa kecil / Cinta Murni
Popularitas:39.4k
Nilai: 5
Nama Author: ssabila

~Silahkan baca karya sebelumnya "Tiba-tiba Jadi Istri Pak Guru" supaya paham alurnya.


"Aku suka sama kamu"

"Tapi aku sudah menikah"

"Aku tunggu jandamu"

"Silakan saja"

Tidak ada yang menyangka, wanita yang menjadi dambaannya sejak lama ternyata istri dari sahabat nya sendiri.

Namun tidak ada yang mustahil di dunia ini, jodoh pasti bertemu.

Rafasya Dimas Anggara sejak lama mengagumi Tisya Andini, berulang kali dia menyatakan cinta pada Tisya namun Tisya selalu menolaknya. Tapi Dimas tidak menyerah begitu saja, setiap malam ia selalu meminta pada Tuhan untuk mempersatukan mereka.

Bagaimana kisah mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ssabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2

Hari ini tepat empat bulan sepuluh hari setelah kematian Bian, yang mana artinya masa iddah Tisya sudah selesai.

"Siapa yang datang bu?" Tanya Tisya ketika mendengar suara para lelaki berbincang-bincang di ruang tamu.

"Arta sama temannya Bian" Jawab Nia.

Tisya kemudian mengambil bolu dari dalam kulkas lalu memotongnya dan menata di atas piring.

"Kamu bawa nampan ini keluar ya, ibu mau mandi dulu, ga enak nemuin tamu belum mandi." Ucap Nia.

Tisya kemudian mengangkat nampan berisi teh dan bolu lalu membawanya ke ruang tamu.

Ia terkejut melihat ada Dimas di sana.

"Ngapain Kak Dimas di sini?" Ucap Tisya dalam hati.

Tisya kemudian meletakan makanan dan minumannya di hadapan para tamu lalu beranjak berdiri.

"Tis, duduk dulu" Ucap Arta.

"Iya pa" Jawab Tisya lalu ia duduk di samping Pras.

Dimas menatap Tisya dengan tatapan mata berbinar, sedangkan Tisya masih terus menunduk.

"Tis" Panggil Arta

"Iya pa" Jawab Tisya.

"Kamu kenapa?" Tanya Arta.

"E...engga kenapa-kenapa pa" Jawab Tisya.

Arta dan Pras melanjutkan obrolan mereka sedangkan Dimas dan Tisya hanya menyimak saja. Sesekali Tisya menatap ke arah Dimas yang terus menatapnya. Tatapan Dimas justru membuat Tisya menjadi salah tingkah.

Tak lama kemudian bau semerbak wangi tercium dari ruang tamu yang tandanya Nia sudah selesai mandi.

"Kami habis berendam ya, lama banget" Ucap Pras

"Hehe maklum mas, perempuan kalau mandi ya lama" Jawab Nia berbisik namun masih bisa didengar.

Nia kemudian duduk di samping Tisya.

"Ehem, langsung saja jadi kedatangan kami ke sini ingin menyampaikan sesuatu." Ucap Arta.

"Ada apa Ta?" Tanya Pras

"Dim" Arta memberi kode pada Dimas untuk memutar rekaman suara Bian.

Tisya kembali menitihkan air mata kala mendengar suara itu, suara yang selalu ia rindukan.

Ia menangis sesenggukan di pelukan sang ibu yang juga menangis.

Ketika rekaman suara itu selesai, Dimas langsung menyimpan ponselnya kembali.

"Jadi kamu Dimas yang nolongin Bian waktu kecelakaan?" Tanya Pras

"Iya saya Dimas yang nolongin Bian waktu kecelakaan, tapi lebih tepatnya saya sahabat Bian sejak kecil" Jawab Dimas.

Tisya tidak menyangka bahwa suaminya memberi wasiat itu.

Pras menatap ke arah istrinya yang juga menatap dirinya. Nia memberi kode untuk bertanya pada Tisya.

Pras menatap putrinya yang masih menangis di pelukan Nia.

"Kita tunggu jawaban dari Tisya saja" Ucap Pras

Nia kemudian mengajak Tisya untuk kebelakang supaya bisa tenang. Sedangkan yang lainnya mengobrol di ruang tamu.

"Ibu, apa Mas Bian udah ga sayang sama aku bu?"

"Bu Mas Bian jahat bu" Ucap Tisya di tengah tangisannya.

Nia hanya bisa memeluk putrinya supaya bisa tenang.

"Bu apa wasiat itu boleh dilanggar?" Tanya Tisya.

"Boleh selama kamu keberatan" Jawab Nia.

"Tapi apa nanti Mas Bian akan marah?" Tanya Tisya

Nia mengangkat bahunya tanda ia tidak tahu.

"Tapi itu permintaan terakhir suami kamu sayang" Ucap Nia yang membuat Tisya tambah bimbang.

Tisya menarik napas panjang kemudian berdiri.

"Kami sudah tahu jawabannya?" Tanya Nia.

Tisya menganggukkan kepalanya kemudian mereka berdua keluar menemui yang lainnya.

Tisya duduk di samping ayahnya kemudian menatap ke arah Dimas yang juga menatap ke arah Tisya.

"Kamu tidak harus menjawab sekarang Tis, kamu boleh memikirkan jawabannya dulu." Ucap Arta.

Tisya memejamkan matanya untuk meyakinkan jawabannya.

"Bismillahirrahmanirrahim"

"Saya siap memenuhi wasiat Mas Bian" Ucap Tisya

Dimas langsung menjatuhkan tubuhnya ke lantai dan bersujud syukur, akhirnya doanya selama ini dikabulkan oleh Allah.

"Dim, Dimas" Panggil Arta.

Arta menepuk-nepuk pundak Dimas namun Dimas tidak menghiraukan juga

"Dim kiblatnya salah" Ucap Arta.

Dimas langsung bangun dan menatap orang-orang di sana tertawa termasuk Tisya.

"Kiblatnya mana?" Tanya Dimas

Pras kemudian menunjukkan arah kiblat dengan jarinya dan Dimas kembali bersujud.

"Emangnya harus menghadap kiblat ya?" Tanya Dimas ketika sudah bangkit dari sujudnya.

"Ya engga juga sih, tapi disunahkan menghadap Kiblat." Jawab Pras.

Setelah semua urusannya selesai Arta berpamitan untuk pulang, dan Pras juga hendak berangkat ke kantor.

"Kamu masih mau di sini Dim?" Tanya Arta.

Dimas menganggukkan kepalanya sambil memperlihatkan gigi putihnya yang rapi.

"Biarkan dia berkenalan dengan Tisya dulu" Ucap Pras.

Arta dan Dimas tertawa.

"Mereka sudah saling kenal" Bisik Arta pada Pras.

"Ya bagus dong kalau gitu haha" Jawab Pras.

Setelah Arta dan Pras pergi, Tisya mengajak Dimas duduk di gazebo dekat kolam ikan.

"Kamu apa kabar?" Tanya Dimas berbasa-basi.

"Seperti yang kamu lihat." Jawab Tisya.

Mereka berdua hanya terdiam, entah mengapa tiba-tiba Dimas tidak bisa berkata-kata lagi.

'Ehem'

Dimas dan Tisya menoleh ke belakang.

"Ibu mau ke pasar dulu, kalian masih mau di sini?" Tanya Nia.

"Iya bu, hati-hati ya" Jawab Tisya.

"Iya, ingat ya kalian belum halal, jangan berbuat yang enggak-enggak" Pesan Nia, Dimas tersenyum namun Tisya langsung memelototkan matanya ke arah ibunya.

"Ya udah ibu tinggal dulu, assalamualaikum" Ucap Nia.

"Waalaikumsalam" Jawab Dimas dan Tisya bersamaan.

Setelah Nia pergi Tisya langsung masuk ke dapur mengambilkan minuman untuk Dimas.

"Diminum dulu kak" Ucap Tisya.

"Terima kasih" Ucap Dimas.

Tisya tersenyum lalu ia duduk di samping Dimas

"Terimakasih ya" Ucap Dimas.

"Iyaaa, udah diminum aja" Jawab Tisya.

"Bukan untuk itu" Ucap Dimas

"Lalu?" Tanya Tisya.

"Terima kasih sudah mau menerima aku." Jawab Dimas.

Tisya tersenyum tipis.

"Demi Mas Bian" Jawab Tisya.

"Apapun itu" Ucap Dimas.

Dimas lalu meneguk minuman yang dibawakan oleh Tisya.

"Kapan rencana kita menikah?" Tanya Dimas.

"Jangan terburu-buru" Jawab Tisya.

"Biarkan aku yang mengatur semuanya." Ucap Dimas

"Terserah" Jawab Tisya singkat.

'Drt...drt...'

Dimas kemudian menerima panggilan dari atasannya lalu ia berpamitan untuk pergi ke kantor.

"Nanti sore aku jemput kamu, kamu siap-siap saja" Ucap Dimas lalu ia pergi keluar dari rumah Tisya.

Dimas pulang dari rumah Tisya dengan hati yang berbunga-bunga. Sepanjang perjalanan ia memutar lagu bertemakan jatuh cinta, dan setibanya di kantor ia melempar senyum pada semua orang ya ia temui.

"Pak Dimas kenapa tuh?"

"Ga tau deh aneh banget"

"Iya, senyum-senyum sendiri kaya orang lagi kasmaran"

'Ehem'

Semua terdiam lalu menoleh ke arah sumber suara.

"Kalian dibayar untuk kerja apa ngomongin orang lain hah?"

Mereka semua langsung berlari menuju tempatnya masing-masing dan melanjutkan pekerjaannya.

TBC

Hai readers terima kasih sudah mampir di karya baru author, mohon masukannya apabila anda penulisan yang salah

Jangan lupa LIKE dan VOTE ❤️ ❤️

1
Nia Nara
Kok Dimas kasar ya?
aca
pasti sakit bgt km sya suami uda obok2 jilat punya cwek lain dih
Yuli Yulianti
mending jujur sekarang ketimbang tau dari orang lain de Dimas
Rannquen
hmm jodoh memang tak ada yang tau pasti ya, semangat thorr🤗🤍
Yuli Yulianti
bodoh dipelihara Dimas mka nya cari tau dulu ..hampir saja kamu berzina siap siap kamu kehilangan tisya
aca
tisya pasti sakit hati bgt mana dimas uda obok2 melisa meski karena perangsang tp itu pasti nyesek bgt mana lagi hamil dimas aja tolol. bgt gt
aca
hmmmm kn kn bner tebakan ku obat perangsang
Zayyin Arini Riza
innaalillaahi... cobaan mu Dimas dan Tisya.. semoga Tisya gak termakan fitnah ini...
aca
lanjut
aca
mana nih lanjut nya Thor
Hrawti
Luar biasa
aca
lanjut
aca
males cwe bodoh gini ceraiin aja ngeyel tolol lagi
aca
kapok ngeyel akirnya keguguran rasain
sSabila: Itulah akibatnya istri ga nurut sama suami, jangan dicontoh ya
total 1 replies
Zayyin Arini Riza
Untung Dimas orang yang baik.. cepat memaafkan kesalahan Tisya. semoga gak ngulang lagi kesalahan yang sama.
sSabila: Othor juga berharap bisa dapet suami pemaaf kaya Dimas hihi
total 1 replies
aca
ngeyel jd orang sih
Zayyin Arini Riza
Tisya ngeyel sih... makanya nurut sama suami...
sSabila: Ibu-ibu harus nurut ya sama suaminya, biar disayang terus selain itu jatah bulanan juga lancar terus xixi
total 1 replies
IR WANTO
kok ada suami tolol..
aca
jelas g denger lag mas di mas wong istrimu gk di situ/Curse//Curse/
Zayyin Arini Riza
Dimas juga gak mau ngalah.. 😀
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!