Kalista Aldara,gadis cuek yang senang bela diri sejak kecil.Tapi sejak ia ditolak oleh cinta pertamanya,ia berubah menjadi gadis dingin.Hingga suatu ketika, takdir mempertemukannya dengan laki-laki berandalan bernama Albara. "Gue akan lepasin Lo, asalkan Lo mau jadi pacar pura-pura gue."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jaena19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
lima
Tasya dan Kalista membawa Alvaro menuju ke UKS untuk mengobati luka memar yang ada di wajah laki-laki itu.Kalista memapah laki-laki itu menuju brankar, sedangkan Tasya mencari kotak P3K.Ini masih jam istirahat,jadi tak ada yang berjaga di UKS sekarang.
"Sebenarnya kenapa si? Kenapa Lo tiba-tiba dihajar sama cowok tadi?",tanya Kalista penasaran.
Alvaro membenarkan posisi duduknya di brankar,ia lalu menatap Kalista dan mulai berbicara.
"Tasya gak sengaja nabrak Bara terus minuman yang dipegang Tasya tumpah dan kena sepatu dia."
"Cuma karena itu,dia sampai hajar Lo kayak gini?",ucap Kalista geram.
Tasya datang membawa kotak P3K,kemudian duduk di sebelah Alvaro.
"Al cuma belain gue,gue udah minta maaf sama Bara tapi ya gitu,dia emang gak pandang bulu kalau udah marah,"ujar Tasya.
"Nama cowok itu Bara? Emangnya dia siapa? Kenapa gue liat orang-orang kayak takut gitu sama dia?",tanya Kalista penasaran.
Alvaro dan Tasya saling memandang sejenak.
"Lo gak tau siapa Bara?",tanya Alvaro tak percaya.
Kalista menatap kedua temannya,laku menggeleng kecil."Lo kan tau,gue jarang banget bergaul sama orang-orang di sini,"ujar Kalista.
"Bara itu anak yang paling di takuti di sini, soalnya dia jago berantem,selain itu dia juga anak kepala sekolah,jadi gak ada yang berani negur dia,"jelas Tasya.
"Cuma karena itu dia ditakutin?",tanya Kalista.Setelah mendengar penjelasan Tasya, laki-laki bernama Bara itu tidak semenakutkan itu untuk di takuti dan di segani.Dia hanya laki-laki nakal yang memanfaatkan jabatan orang tuanya supaya bisa sok berkuasa dan ya Kalista membenci orang seperti itu.
"Cuma itu? Lo gak takut sama dia?",tanya Tasya.
Kalista menggeleng."Gak,kalian liat sendiri gimana gue bisa ngalahin dia.Apa si yang harus ditakuti dari dia?Dia itu cuma cowok nakal yang sok berkuasa karena jabatan orang tuanya."
Lagi Alvaro dan Tasya saling berpandangan,mereka tak menyangka Kalista akan seberani itu berkata mengenai Bara.Memang si dari sekian banyak orang yang bertengkar dengan Bara,hanya dia yang berhasil mengalahkan laki-laki itu.
_____
Setelah kejadian di kantin itu,ia menjadi trending topik di sekolahnya selama seminggu penuh.Setiap kali ia melewati koridor menuju kelasnya, orang-orang akan menatapnya dengan tatapan bermacam-macam,meski begitu Kalista tidak peduli.Toh,dia tak memilih urusan dengan mereka.
Dua Minggu kemudian, orang-orang mulai kembali melupakannya,seakan apa yang pernah terjadi beberapa Minggu yang lalu tidak pernah terjadi.Ditambah,cowok bernama Bara itu dikabarkan pindah sekolah karena pekerjaan orang tuanya.Ya,Kepala sekolah mereka dipindah tugaskan ke kota lain dan tentu anaknya yang bernama Bara itu ikut bersama orang tuanya.
Sekolah nampak terasa lebih tenang setelah kepindahan Bara,jelas laki-laki brandal itu memang sering kali meresahkan murid-murid di sana dengan sifat sombong dan sok berkuasanya.Setelah kepindahan Bara,anak buahnya seakan meneruskan apa yang dilakukan Bara.Tapi,jelas kekuatan mereka tak sebanding dengan Bara,sehingga yang lain dengan mudahnya mengalahkan mereka.
Kehidupan Kalista di sekolah sama seperti biasa,ia belajar dan berinteraksi dengan kedua temannya itu.Semakin hari rasa debaran di jantung Kalista semakin menjadi setiap kali ia berdekatan dengan laki-laki itu,apalagi akhir-akhir ini laki-laki itu sering berbicara dengannya dan bersikap manis.
Mungkin Kalista tak pernah berinteraksi sedekat ini dengan laki-laki manapun selain kakak laki-laki dan ayahnya,ia juga tidak pernah merasakan cinta.Tapi dari apa yang ia cari di internet,jelas dia sekarang sedang merasakan jatuh cinta.Diusianya yang beranjak remaja,wajar kan kalau ia merasa suka terhadap seseorang?
"Kal,gue duluan ya.Maaf gak bisa nunggu Lo, soalnya hari ini gue di jemput sama kakak gue,"ujar Tasya.
"Gak apa-apa,Lo duluan aja",ujar Kalista.
Hari ini adalah jadwal piket Kalista,karena dirinya malas berangkat terlalu pagi,jadi ia memilih untuk membersihkan kelas ketika jam pulang sekolah.
Tiga puluh menit kemudian,ia sudah selesai membersihkan kelasnya.Ia melirik jam di dinding.Segera ia merapihkan alat kebersihan yang dipakainya,ia memakai Hoodie nya terlebih dahulu,lalu mengambil tasnya dan beranjak dari kelas untuk pulang.
Ia memilih untuk berjalan kaki,selain cuacanya yang cukup cerah,namun tidak panas.Juga sepeda yang biasa ia pakai sedang rusak,ia belum sempat membawanya ke bengkel untuk diperbaiki.
Kalista melangkah santai mengitari jalanan,ia tau jalan pintas menuju rumahnya,jadi gak masalah jika harus berjalan kaki.bebetapa meter menjauh dari area sekolah,ia mengambil jalan kecil menuju ke area pasar.Rumahnya memang tak terlalu jauh letaknya dari pasar,sehingga jalan inilah yang paling dekat menuju ke rumahnya.
Setelah melewati pasar ia masuk kedalam gang kecil yang nanti akan tembus sampai ke sekitar rumahnya.Baru saja akan masuk ke sana,ia dihadang oleh tiga preman pasar,yang sepertinya akan memalak dirinya.Sudah jadi rahasia umum,kalau di pasar ini ada preman yang tak segan memalak pejalan kaki yang lewat di sekitar markas mereka yang tak jauh dari gang yang ia lewati.
"Heh bocah! Bagi duit Lo,"ujar salah satu preman itu.
"Gak ada bang,duit gue abis,"ujar Kalista dengan santai,tanpa memperlihatkan rasa takut sama sekali.
"Jangan bohong bocah!"
"Gue gak bohong banget! Kalau gak percaya yaudah!",ujar Kalista,ia beranjak begitu saja.Namun langkahnya terhenti ketika salah satu preman itu menahan tasnya.
Kalista berbalik lalu menatap satu persatu preman pasar itu."Bang,daripada Lo malak dan ganggu anak kecil kayak gue.Gue kasih saran,mending Lo buat warung kecil-kecilan di markas Lo,lumayan duitnya daripada malak,halal pula,"ujarnya.
"Gak usah sok ngajarin gue bocah!"
Kalista menghela napasnya."Udah bang,gue gak mau berantem,capek ni gue udah piket sendirian di kelas tadi."
"Alah bacot!"
Salah satu preman itu menarik paksa tas sekolahnya,sedangkan dia preman lain menahan kedua tangannya.Kalista yang diperlakukan seperti itu,jelas tidak terima dan meras amarah.Ia menenangkan dirinya terlebih dahulu,ia berpikir cara untuk melepaskan cengkraman dua preman di tangannya.
Ia melirik ke dua preman itu,lalu dengan kekuatan penuh ia menyikut dada kedua preman itu,mereka meringis bersamaan.Ketika kedua preman itu meringis dengan gesit ia segera menendang perut keduanya sehingga tersungkur.
Satu preman yang tadi merampas tasnya, menatapnya dengan tatapan terkejut."Heh,bocah! Beraninya Lo hajar temen-temen gue!"
Preman itu menghempaskan tasnya ke tanah,ia lalu berlari untuk menyerangnya.Dengan gerakan cepat dan teknik bela diri yang ia kuasai dalam sekejap ia bisa melumpuhkan preman itu.
"Udah ya bang,gue gak mau hajar orang tua,"ujar Kalista,ia lalu mengambil tasnya yang tergeletak di tanah.
Sebelum benar-benar pergi ia menghampiri tiga preman itu."Bang,ikutin aja saran gue.Jadiin markas Lo warung kecil-kecilan buat nongkrong,gue yakin nanti warung itu akan jadi tempat nongkrong dan lo akan dapat untung dari sana,"ujar Kalista,ia lalu pergi meninggalkan tiga preman itu.
Tak jauh dari sama,ada yang melihat bagaimana gadis kecil itu melawan tiga preman dengan tubuh yang tentu lebih besar Orang itu menatap kepergian Kalista dengan tatapan yang sulit diartikan, setelah tubuh gadis itu tak terlihat lagi,ia melajukan motornya dan pergi dari sana.