Hidup Anna berubah setelah dirinya diadopsi seorang lelaki tampan dan awet muda bernama Victor. Karena saking tampannya Victor, Anna sampai tak bisa menahan diri untuk tidak jatuh cinta pada ayah angkatnya sendiri.
Namun suatu hari, Anna mengetahui fakta mengejutkan tentang Victor. Ternyata Victor adalah seorang vampir dan dianggap raja oleh sebuah sekte setan. Saat itulah Anna juga menemukan fakta kalau alasan dirinya diadopsi oleh Victor karena akan dijadikan tumbal. Bagaimana kelanjutan cerita Anna?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 8 - Pemeran Utama
Tara menatap Anna sambil tersenyum. Dia bisa melihat temannya itu tampak bahagia.
"Jadi... Bagaimana? Apa kau menyukainya?" tukas Tara.
"Tentu saja. Rasanya aku ingin cepat-cepat pulang. Karena tadi pagi dia sudah pergi seperti biasanya," sahut Anna.
"Dasar! Kau tidak usah memanas-manasiku begitu!" timpal Tara yang jomblo.
"Makanya... Harusnya kau membiarkanku mendekati Zack agar dia bisa ku jodohkan denganmu," tanggap Anna. Membicarakan cowok yang disukai Tara.
"Ayolah! Kau tahu dia tidak menyukaiku. Tapi menyukai kau!" balas Tara.
Terdengar bel pertanda masuk kelas berbunyi. Tara dan Anna bergegas pergi ke kelas masing-masing.
Selain cantik, Anna juga dikenal pintar. Dengan kelebihan itu, namanya cukup populer di sekolah. Apalagi saat Anna mulai bergabung ke dalam klub drama sekolah.
Setelah pelajaran pertama, Anna mendapatkan pesan dari guru klub dramanya kalau ada pertemuan setelah pulang sekolah.
Lidah Anna berdecak kesal. Pertemuannya dengan sang daddy jadi harus tertunda. Anna juga tak lupa memberitahu Victor kalau dirinya akan pulang terlambat hari itu.
Anna mencoba menelepon Victor. Akan tetapi tidak mendapat jawaban sama sekali. Alhasil dia memutuskan untuk memberitahu lewat pesan saja.
"Daddy tidak menghindariku kan?" gumam Anna. Mengingat dia belum melihat Victor lagi setelah kejadian tadi malam.
"Anna! Ayo! Semua orang sudah berkumpul!" seru Sabrina. Dia teman dekat Anna di klub drama. Meskipun begitu, pertemanannya dengan Sabrina tidak seakrab dirinya dengan Tara.
...***...
Anna melangkah masuk ke ruang klub drama. Di sana semua orang sudah berkumpul. Mr. Mark selaku guru di klub drama, memberitahukan kalau sebentar lagi akan di adakan pertunjukan khusus valentine bulan depan.
"Aku memilih cerita Romeo dan Juliet untuk tahun ini. Dan aku sudah membuat daftar karakter yang akan kalian mainkan. Aku akan kirim daftarnya ke grup chat kita," ujar Mr. Mark.
Anna segera memeriksa pesan yang baru dikirimkan Mr. Mark ke grup chat. Dia sama sekali tidak mengharapkan apapun mengenai perannya. Apalagi Anna sendiri terbilang anggota baru di klub drama. Sebenarnya Anna sendiri terpaksa ikut kegiatan sekolah karena ingin melengkapi persyaratan kuliahnya nanti. Terlebih dia berniat ingin mengambil jurusan perfilman.
Anna kaget sekali saat dirinya mendapatkan peran Juliet. Dia langsung mendapatkan dukungan dari semua orang. Kecuali Gwen. Bagaimana tidak? Gwen selama ini selalu mendapat pemeran utama. Namun saat Anna bergabung, posisinya langsung jatuh begitu saja.
Gwen tampak cemberut sekali. Apalagi cowok yang akan memerankan Romeo adalah Calvin. Cowok tampan dan merupakan crush-nya Gwen.
Setelah pemberitahuan daftar pemeran, semua orang dibagikan naskah cerita. Selanjutnya, mereka diperbolehkan pulang. Saat itulah Gwen menghampiri Anna.
"Baru kali ini ada anak baru yang langsung bisa memerankan pemeran utama. Kau memberikan apa pada Mr. Mark? Your pus*y?" timpal Gwen.
Anna terperangah mendengar perkataan Gwen. "Bukankah ini pertama kalinya kita saling bicara? Dan kau langsung bicara kasar padaku?" balasnya.
Gwen menarik sudut bibirnya ke atas. Dia sudah mengangakan mulut karena ingin menanggapi perkataan Anna. Namun bersamaan dengan itu, Calvin berjalan mendekat. Alhasil Gwen memilih diam dan pergi.
Anna hanya mengerutkan dahi. Meski dia tak mengharapkan pemeran utama, namun bukan berarti dirinya menolak kesempatan emas seperti ini.
"Anna! Aku rasa kita akan lebih sering bersama." Calvin menyapa Anna.
"Ya. Aku tahu." Anna menjawab singkat.
"Apa kau akan pulang sekarang?" tanggap Calvin. Anna lantas menjawab dengan anggukan.
"Kalau begitu, ayo kita berjalan keluar bersama," ajak Calvin.
Anna lagi-lagi hanya bisa mengangguk dan tersenyum. Dia dan Calvin melangkah bersama. Keduanya saling mengobrol akrab sampai akhirnya tiba di halaman sekolah.
Saat itulah Victor bisa melihat Anna dari mobil. Dia sebenarnya sudah menunggu lama. Melihat Anna tampak dekat dengan seorang lelaki, Victor jadi kesal.
critanya bagus bikin kyk ada didunia legenda vampire beneran hehe...