NovelToon NovelToon
Nafsu Sang Duda

Nafsu Sang Duda

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Nikahmuda / Cintamanis / Duda
Popularitas:19.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Ni R

AREA DEWASA!!


Empat tahun menduda pada akhirnya Wira menikah juga dengan seorang gadis yang bernama Mawar. Gadis yang tidak sengaja Wira tabrak beberapa waktu yang lalu.

Namun, di balik pernikahan Wira dan Mawar ada seorang perempuan yang tidak terima atas pernikahan mereka. Namanya Farah, mantan karyawan dan juga teman dari almarhum istri Wira yang bernama Dania. Empat tahun menunggu Wira pada akhirnya Farah lelah lalu menyerah.

Tidak berhenti sampai di sini, kehidupan masa lalu Wira kembali terusik dengan kehadiran iparnya yang bernama Widya, adik dari almarhum Dania. Masalah yang sudah terkubur lama namun nyatanya kembali terbuka semua kebenarannya setelah kehadiran Widya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ni R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 07

"Mas, kita mau kemana?" tanya Mawar bingung.

"Kemana aja asal jangan di cafe durjana itu...!" jawab Wira dengan santainya.

"Mas, Mawar harus kembali. Jika Mawar di pecat bagaimana?" khawatir gadis ini jika kehilangan pekerjaan.

"Bedebah berdua itu tidak akan berani memecat mu!" sahut Wira lagi.

Aneh saja Wira ini, dirinya malah mengajak Mawar pergi ke cafe lain untuk mengobrol. Mawar masih heran pada pria yang pernah menabraknya dulu.

"Beberapa waktu lalu, aku ada pergi ke kontrakan mu tapi kau tidak ada di sana. Mawar, apa benar Andini meninggal?" tanya Wira penasaran, seketika wajah Mawar langsung berubah sedih.

Mawar tersenyum tipis lalu mengangguk. "Iya mas, setelah itu aku di usir dari kontrakan!"

"Kenapa?"

"Karena aku menolak untuk jadi istri keempat pemilik kontrakan!" jawab Mawar membuat minuman yang baru saja di minum Wira langsung tersembur keluar.

"Sudah gila, bagus jika kau menolak!"

"Udah ah, jangan di bahas. Aku geli jika mengingatnya!" kata Mawar yang benar-benar geli.

"Waktu itu aku tiba-tiba ada pekerjaan di luar kota selama beberapa minggu. Jadi, aku tidak bisa menemui mu. Tapi Tuhan sedang baik hari ini, aku bisa ketemu dengan mu lagi,"

Mawar mengerutkan dahinya heran, laki-laki sekelas Wira kenapa mau bertemu dengan dirinya.

"Mas, gak salah mau ketemu sama aku?" tanya Mawar heran.

"Tidak, kenapa memangnya?"

"Apa mas Wira gak malu ketemu Mawar?"

"Tidak juga, apa salahnya?" Wira bertanya balik.

"Aku harus kembali bekerja mas, nanti bu Tia marah. Jika aku kehilangan pekerjaan itu akan menyulitkan ku," Mawar khawatir pada dirinya sendiri.

"Sudah ku bilang jika mereka tidak akan berani memecat mu!" sekali lagi Wira menegaskan, "ngomong-ngomong, sekarang kau tinggal di mana?" tanya Wira penasaran.

"Gak jauh dari cafe sih mas, sekitar sepuluh menit kalau jalan kaki,"

"Kamu terlihat kurus sekarang, apa karena kepergian adik mu?"

Seketika Mawar kembali merasa bersedih.

"Jangan mengingatkan ku pada Andini mas. Dia sudah tenang di sana, Andini sudah tidak merasakan sakit lagi," ucap Mawar dengan sorot mata sedih.

"Maafkan aku!" ucap Wira merasa tidak enak hati, "boleh aku meminta nomor ponsel mu?"

Mawar tersenyum lalu berkata, "maaf mas, aku gak punya ponsel."

Wira terkejut, di zaman seperti ini masih ada seorang gadis muda yang tidak memiliki ponsel.

"Jika aku ingin menghubungi mu bagaimana?" Wira memandang lekat wajah cantik tanpa polesan make up itu.

"Aku tidak tahu," jawab Mawar.

Mawar dan Wira saling diam, keduanya bingung sendiri ingin mengobrol apa lagi. Berselisih usia tujuh tahun membuat Wira menjadi kikuk di depan Mawar.

"Ayo ikut aku!" ajak Wira membuat Mawar langsung mendongakkan wajahnya.

"Mau kemana lagi mas?" tanya Mawar bingung.

"Ikut aja!" seru Wira.

Sepanjang perjalanan keduanya hanya diam. Mawar tidak enak hati untuk bertanya, membuat suasana di dalam mobil sangat canggung.

"Mas, anterin Mawar balik ke cafe aja. Mawar harus kerja!" pinta Mawar yang sebenarnya sangat canggung.

"Sebentar!" kata Wira lalu mengeluarkan ponselnya. Untuk beberapa waktu Wira mengetik pesan sambil mengemudi, "sudah, hari ini kau bebas. Gaji mu tidak akan di potong. Jika mereka berdua berani memohon gaji mu, akan ku gantung mereka berdua!"

"Apanya yang sudah mas?" tanya Mawar tidak mengerti.

"Aku sudah meminta izin mengajak mu pergi hari ini."

"Lalu, kenapa kita berhenti di sini?" tanya Mawar semakin bingung dengan sikap Wira.

"Turun dan pilih ponsel yang kau suka!" titah Wira pada Mawar.

"Tapi mas....?" Mawar semakin bingung, ingin menolak namun Wira terus memaksa.

Wira keluar dari mobil lalu membukakan pintu mobil untuk Mawar. Tanpa izin dari Mawar, Wira langsung menarik tangan gadis itu keluar dari dalam mobil.

"Mas.....!"

"Shuttttt.......!" Wira meletakan jari telunjuknya ke bibir.

Wira mengajak Mawar masuk kedalam counter ponsel lalu memilih satu ponsel baru untuk gadis itu beserta kartunya.

"Ambilah!" kata Wira menyodorkan ponsel tersebut pada Mawar.

"Tapi mas....!"

"Ambil atau aku akan mencium mu di sini...!" ancam Wira berbisik di telinga Mawar.

Dengan cepat Mawar langsung mengambil ponsel tersebut.

"Hehe,....aku hanya bercanda!" seru Wira.

"Mas Wira....!" Mawar kesal sendiri dengan sikap Wira.

Mereka kembali ke mobil, Mawar belum berani mengotak atik ponsel tersebut karena gadis ini tahu jika harganya lumayan mahal.

"Di ponsel itu sudah ada nomor ku. Hubungi aku jika kau butuh sesuatu," ujar Wira memberitahu.

"Mas, ini sangat mahal. Aku merasa tidak enak hati menerimanya," kata Mawar berniat mengembalikan ponsel tersebut pada Wira.

"Kau merasa tidak enak hati pada ku, kenapa tidak kau letakan saja hati mu pada hati ku!" goda Wira dengan senyum lebarnya.

"Eh,.....!" Mawar malu sendiri mendengarnya.

"Jangan di anggap serius, aku hanya bercanda saja. Jika kau menganggapnya serius, aku juga gak kenapa-kenapa!"

Mawar mengulum senyumnya, sebenarnya gadis ini ingin tertawa namun sebisa mungkin di tahannya.

"Aku lapar, tadi kita hanya minum saja. Sekarang temani aku makan!" kata Wira lalu melajukan mobilnya.

"Ini, bagaimana aku akan membayar harga ponsel ini mas?" Mawar masih bingung memikirkan tentang ponsel.

"Bayar saja dengan hati mu nanti...!" gurau Wira.

Mobil Wira berhenti di depan restoran yang lumayan mewah. Mawar memandang ke sekelilingnya.

"Mas, kok makan di tempat seperti ini?"

"Lah, memangnya kenapa?" tanya Wira heran.

"Aku malu, kita cari tempat lain saja yang lebih murah."

Wira tertawa, lalu berkata. "Sudahlah, ayo masuk. Aku sudah lapar!"

Mau tidak mau Mawar ikut masuk bersama Wira. Mawar langsung tertunduk malu, semua pengunjung di restoran ini terlihat seperti orang-orang berada semua.

"Kamu mau makan apa?" tanya Wira.

"Apa aja mas, yang paling murah!" jawab Mawar membuat Wira tersenyum.

Wira kemudian memesan dua makanan dan minuman yang sama. Suka sekali pria ini melirik dan menggoda Mawar yang nampak malu-malu.

"Wira,....!" sapa Farah yang entah kenapa wanita itu ada di sana.

"Heh, ngapain kau di sini?" tanya Wira tidak suka.

"Dan kau ngapain di sini, siapa dia?" Farah malah bertanya balik.

"Jika bos mu bertanya, jawab dengan sopan!" tegur Wira langsung membuat Farah kikuk.

"Aku ada meeting dengan klien di tempat ini," jawab Farah.

"Oh, ya sudah. Sana kerja!" usir Wira yang sama sekali tidak berniat menjawab pertanyaan dari Farah.

"Eh,...iya...!" sahut Farah terus menoleh ke arah Mawar yang saat itu hanya duduk terdiam.

"Mawar, kok bengong?" tegur Wira membuat langkah Farah mendadak pelan.

"Mawar, sepertinya nama ini pernah di sebut Wira!" batin Farah semakin penasaran dengan Mawar.

1
Avis Irul
Luar biasa
novi 99
aku lagi ngebayangin pose wira pas manggil mawar ..
mungkin klo dilukis rose Titanic bakal kalah🤣..

bunyinya aneh-aneh ternyata.
kirain jeder tadi sampai geluduk
Merah
gelud
Merah
gimana tuh
Merah
Luar biasa
Merah
ya ampun. aku suka sekali sama wirwir
Merah
nyalain arangnya. kenapa jadi kobongan
Merah
salah sebut nama
Merah
/Puke//Puke//Puke//Puke//Puke/
Merah
duh wira makin somplak
Merah
bagus juga kasih banyak-banyak 🤣
Merah
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Merah
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/crit crot crut duar
Merah
bule medok, kirain Visual nya bakalan lokal. sedikit kecewa sama visualisasi mereka
Merah
enak nyaaa
Merah
bentuknya unik
Luluk Fuad
sadar diri ya wir /Joyful//Joyful/
🍒⃞⃟🦅 Nengnong3 ²²¹º
astagfirullah ngakak🤣🤣🤣
Merah
/Sweat/
Merah
membuat nya thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!