NovelToon NovelToon
Hanya Ibu Dari Anakmu

Hanya Ibu Dari Anakmu

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / CEO / Nikah Kontrak / Pengganti / Percintaan Konglomerat
Popularitas:1M
Nilai: 5
Nama Author: santi.santi

Safa, gadis dari kalangan atas terpaksa menawarkan diri untuk menjadi istri dari Lingga, seorang CEO terkemuka demi menyelamatkan Perusahaan orang tua angkatnya.

"Ayo kita menikah. Aku akan melahirkan anak untukmu, asal kamu mau menolong Papaku"

"Kau yakin mau menikah dengan ku?"

"Aku yakin!"

Safa menjawabnya dengan tegas. Tanpa memikirkan suatu saat nanti hatinya bisa goyah dan mencintai Lingga.
Tapi sayangnya hati Lingga telah mati, dia hanya mencintai Asyifa tunangannya yang telah meninggal dunia. Lingga menikah hanya karena paksaan orang tua serta untuk melahirkan penerus keluarganya.

"Dia sangat mencintai anaknya, tapi tidak dengan wanita yang melahirkan anaknya" ~ Safa ~

Bagaimana nasib Safa saat Lingga pulang membawa wanita yang wajahnya begitu mirip dengan Asyifa? Apa yang akan Safa lakukan disaat dia sendiri sedang berjuang antara hidup dan mati?
Akankan Safa bertahan atau merelakan suaminya bahagia dengan wanita itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terlihat bisa saja

Lingga?" Maminya Syifa terlihat terkejut.

"Mas Lingga?" Wajah Safa langsung terlihat pucat begitu melihat Lingga telah berdiri di pintu.

Dia takut kalau Lingga marah karena Safa telah berani menjawab dan melawan Ibu dari wanita yang Lingga cintai setengah mati.

Senyum licik langsung terlihat dari Maminya Syifa saat ini. Dia juga melirik ke arah Safa yang kini tampak ketakutan.

"Lihatlah Lingga, wanita itu yang kamu nikahi?" Maminya Syifa memperlihatkan wajah sendu hampir menangis.

"Dia begitu berani, dia bilang Mami ini melampiaskan rasa kehilangan Mami atas kepergian Syifa sama kamu. Dia meminta ingin kamu melupakan Syifa karena sudah lama meninggal. Dia benar-benar tak tau diri Lingga!" Maminya Syifa terlihat mengusap ujung matanya berkali-kali padahal tidak mengeluarkan air mata sama sekali.

Lingga yang mendapatkan aduan seperti itu masih terdiam, dia hanya menatap lurus ke arah Safa.

Safa sendiri tak menyangka jika Maminya Syifa akan mengadu pada Lingga seperti itu. Wanita tua itu jelas ingin mengadu domba antara dirinya dengan Lingga.

Tapi sekarang, Safa tak ingin mengeluarkan suaranya. Dia sudah tau, apapun pembelaan yang akan dia keluarkan, Lingga pasti lebih memilih mempercayai Maminya Syifa. Lingga pasti akan terhasut dengan omongan mantan calon mertuanya itu.

"Bawa Kendra ke kamar dulu!" Lingga akhirnya mengeluarkan suara yang ia tujukan pada Safa.

Safa sempat bingung, kenapa Lingga menyuruhnya ke kamar. Bukannya memarahinya di sana biar wanita itu puas. Atau mungkin Lingga akan memarahinya nanti di kamar.

"Lingga, kenapa kamu malah menyuruhnya ke kamar? Harusnya kamu tegur, biar dia sedikit tau diri!" Maminya Syifa tampak tak Terima karena tidak melihat Safa dimarahi oleh Lingga.

"Safa, naiklah dulu!" Perintah Lingga lagi karena Saga hanya diam. Tapi kini Safa kembali mendengar Lingga menyebutkan namanya lagi.

Tanpa mengucapkan apakah katapun pada wanita yang sengaja mengadu domba dirinya dan Lingga, Safa langsung baik ke kamarnya bersama dengan Suster dan Kendra.

"Nyonya, gimana kalau Tuan Lingga marah sama Nyonya?" Suster takut kalau Safa dimarahi oleh Lingga.

"Tidak papa Sus, itu sudah biasa kalau menyangkut Mbak Syifa"

"Sebenernya apa maunya Nyonya tua itu, kenapa tidak terma kalau Tuan menikah lagi, padahal anaknya sudah meninggal"

"Dia itu tidak bisa mengikhlaskan kepergian putrinya. Jadi dia selalu menganggap putrinya masih ada. Dia tidak bisa melupakan putrinya jadi dia juga tidak mau kalau sampai orang-orang disekitarnya juga melupakan putrinya seperti dirinya. Dia ingin orang lain terutama Mas Lingga masih menganggap Mbak Syifa itu ada dan terus mencintainya"

"Nyonya benar!"

"Apa yang saya katakan tadi sebenarnya cuma untuk menyadarkannya, tanpa ada niatan untuk menyakiti hatinya. Tapi biar bagaimana pun, kalau hatinya belum ikhlas, semua yang saya katakan tidak akan dia terima"

"Kalau memang Tuan Lingga mendengar semuanya, semoga saja Tuan tidak marah sama Nyonya"

"Marah pun saya sudah siap Suster!" Safa tersenyum miris.

"Kendra biar sama saya aja Suster, saya istirahat sebentar"

"Baik Nyonya, saya keluar dulu"

Safa membaringkan tubuhnya di samping putranya yang asik memainkan tangannya sendiri.

Dia sebenarnya penasaran apa yang Lingga lakukan saat ini dibawah sana. Apa dia akan terhasut omongan Maminya Syifa, atau Lingga akan membelanya?

"Kayaknya nggak mungkin!" Gumam Safa yang tak percaya kalau Lingga akan membelanya di depan Maminya Syifa.

Tak lama kemudian, pitu kamar Safa terbuka. Safa yang berbaring langsung terduduk melihat kedatangan Lingga.

Pria itu masuk ke kamarnya dengan wajah dingin seperti biasa. Tidak terlihat gambaran kemarahan di wajah tampan itu. Lingga juga sudah mengganti bajunya dengan yang bersih.

Safa menebak berarti Maminya Syifa sudah pulang sejak tadi karena Lingga sempat mengganti bajunya dulu sebelum masuk ke kamarnya.

Kini Safa sedang menunggu apa yang akan Lingga katakan. Mungkin menegurnya karena terlalu lancang.

Tapi Lingga justru tak mengatakan apapun, pria itu malah naik ke ranjang dan mendekati putranya.

"Hay jagoan Papa!" Lingga menciumi perut putranya hingga membuat bayi kecil itu tersenyum tanpa mengeluarkan suara. Kendra memang sudah bisa tersenyum karena usianya hampir empat bulan.

"Mas kok sudah pulang, bukannya tadi katanya ada pertemuan penting?"

Safa baru ingat kalau tadi Lingga baru saja pergi, kemudian tak lama Maminya Syifa datang, dan Lingga tiba-tiba sudah ada di rumah lagi, padahal tadi Lingga bilang ada pertemuan penting di kantor sampai tak sempat masuk dulu ke dalam rumah.

"Acaranya ditunda sampai besok" Jawab Lingga.

"Ohh" Safa hanya bisa mengangguk. Lingga juga kembali mengajak putranya mengobrol seolah tak terjadi apa-apa. Lingga sama sekali tak menyinggung soal tadi sama sekali.

"Safa!"

"Iya Mas?" Safa pikir mungkin ini saatnya Lingga marah kepadanya. Tangan Safa saling meremas satu sama lain karena takut.

"Aku haus, bisa buatkan aku minum?"

"M-minun Mas?" Safa sampai mengulanginya lagi karena dia sudah bersiap jika Lingga memarahinya. Tapi suaminya itu justru meminta minum.

"Iya"

"I-iya Mas. Bisa kok, aku turun dulu!" Safa langsung turun dari tempat tidur dan kaluar kamar dengan buru-buru.

"Bi Sri" Safa melihat Bi Sri yang sedang berada di dapur.

"Iya Non, butuh sesuatu?"

"Enggak Bi, saya cuma mau buat minum untuk Mas Lingga. Tapi Bi, ada yang aneh!" Safa melihat ke arah tangga, takut kalau tiba-tiba ada Lingga di sana.

"Aneh apanya Non?" Bi Sri menatap Safa dengan mata agak menyipit.

"Kenapa Mas Lingga kelihatan biasa aja Bi, Mas Lingga sama sekali nggak marah sama saya karena saya sudah melawan Mamanya Mbak Syifa. Tadi apa Bibi dengar yang dibicarakan Mas Lingga sama Maminya Mbak Syifa?"

"Bibi nggak dengar apa yang Den Lingga katakan Non, soalnya tadi Den Lingga juga minta Bibi ke belakang. Tapi tadi Bibi sempat dengar Nyonya besar itu marah-marah. Bibi nggak tau marahnya itu karena Non Safa tadi atau karena apa, tapi setelah itu pergi begitu saja. Nggak lama dari Non Safa masuk ke kamar pokoknya" Jelas Bi Sri.

"Tapi, kalau Maminya Mbak Syifa sampai marah-marah seperti itu, kenapa Mas Lingga cuma diam saja dan malah terlihat biasa saja?"

"Apa mungkin Den Lingga malah justru marah sama Maminya Non Syifa?"

"Marah?"

"Iya, karena Den Lingga membela Non Safa. Makanya tadi sempat marah-marah sebelum pergi"

"Kayaknya nggak mungkin deh Bi" Safa mengelak namun pipinya tiba-tiba memanas. Padahal belum pasti jika Lingga memang membelanya.

"Ya mungkin saja, kaya yang Bibi bilang waktu itu kalau Den Lingga sepertinya sudah mulai mencintai Non Safa" Bi Sri senyum-senyum sendiri melihat Safa yang salah tingkah.

"Tenang Safa, tenang. Jangan terlalu percaya diri dulu!"

*

*

Satu lagi nanti sore ya, biar kalian balik ke sini lagi nanti sore😘😘😘

1
Nurnihayah
lanjut baca walaupun banyak tipo nya
Hanima
lanajut Kak Santi..
Rifa Ajha
mungkin si Ling Ling harus ngerasain kehilangan lagi supaya mata dan hatinya terbuka
Cici Sri Yunita
bagus
Herni Haryani
nah kan,kaget.... itu baru berita tentang kehamilan apalagi nanti kalau tahu tentang penyakit safa yg udah stadium 3,bakal kaget terkaget2 n shock x ya.
Dian Isnawati
lanjut
Nur Adam
lnjut
Ernawati
kasian Safa
Putri Hardhita Kasih
mertua tlong mantumu in,, bawa pergi dlu,,
dah lah.. emang tokoh utama nya ini bodoh dua" nya
Rina Wati.S
semoga badai cpt berlalu...
safa yg kuat...
ini pasti mak lampir lg
Yayuk Bunda Idza
hmmm.... bawaannya gregetan Thor hehehehe
Setyowati Setyowati
wong Lanang seng plin plan ..Ra tegas ..cuma go lanangan tok ..
tinggal kan saja saja Safa ..tapi dalam keadaan sehat dan demi anak ,kamu harus sembuh ..jangan putus asa
citra marwah
Dah lah syafa kamu mending minta d panggil othor aja spt kaya Ara....kasihan kamu hidup menderita Sakit juga hamil...bukan cuman sakit tumor otak yg memicu kpla kamu tapi kamu juga bnyak beban fikiran tentang masalah rmh tangga kamu....Sakit tumor bisa sembuh dg cepat klo saja batin dan hati kamu sehat,tapi yg membuat makin parah itu karena jiwa kamu juga sakit melebihi tumor itu sendiri,,,🥺
Suanti: safa hrs kasih tau lingga tetang penyakit nya biar cpr di bawa keluar negri berobat biar sembuh jgn di pendam sendri makin stress nyawa makin terancam
🍒⃞⃟🦅𝓡𝓮𝓪 👣: mgkin lingga hrs kehilangan Safa dulu baru sadar,otaknya bs waras /Grin/
total 2 replies
Nabila
penyesalan mu semakin dalam lingga, bila kau tak merubah sikapmu
Eva Tigan
aku yakin Lingga sama Zahra ketemu hanya mau mengucapkan selamat tinggal dan kata perpisahan
Retno Harningsih
lanjut
Yuliana Tunru
jujur ttg penyakutmu safa jika kau sayang baby dan kendra jgn terlalu baper yg berujung pentesalan verjuang lah untuk sembuh jgn menyerqh jika ingun bahagia
mamayasna
hemmm masi belum ketahuan sakitnyaaa
Nureliya Yajid
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!