plakkkk.....
suara tamparan menggema.
b****h.... menjerat dia saja tidak becus.
cerita ini adalah kelanjutan dari kisah Devano, saudara kembarnya Maura, mencari istri sekaligus ibu untuk putra angkatnya, peninggalan berharga dari adik sepupunya Nina,
yuk ikuti kisahnya, Vano dengan Cinta...
akankah Cinta bisa melupakan masa lalunya yang selalu mengejar cinta pertamanya , atau dengan mudahnya bisa berpaling pada Vano, laki-laki dingin juga kaku.
jangan lupa tinggalkan jejak ya,
terimakasih, semoga suka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Marina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
menunggu hasil lab
"Ssssssst ... Bukankah itu bik Neli....!" ucap Vano setelah meretas CCTV yang ada di dapurnya,
di sana terlihat ,bik Neli menuang satu bungkus vitamin yang biasa di berikan pada Tian saat sarapan,
" tidak ada yang berbeda, memang sebaiknya kita segera membawa sample nasi goreng itu" kata Dave....
Tok
Tok
Tok
Vano berdiri lalu berjalan mendekat ke arah pintu...
Ceklek....
Vano membukanya dari dalam, ternyata orang kepercayaannya yang datang.
" tuan, saya sudah membawa sisa nasi goreng juga bungkus vitamin yang biasa bik Neli berikan " kata anak buah Vano.
Vano menoleh ke belakang" aku akan ke ruangan laboratorium dulu untuk mengecek kandungan yang ada pada nasi goreng ini.
Mereka semua mengangguk.
Vano beserta para anak buahnya berjalan menuju ruang laboratorium, ternyata di sana sudah ada dokter yang menunggu.
Ruangan yang cukup besar, dinding, atap juga lantai semuanya serba putih,
terdapat banyak meja yang berisi gelas-gelas kimia, mikroskop juga alat penunjang lainnya
" selamat siang tuan Devano, silahkan duduk" ucap dokter muda dengan ramah.
Vano mengangguk, lalu dia duduk, langsung menyerahkan plastik kecil yang berisi sisa nasi goreng yang ada di piring putranya lalu bekas plastik vitamin yang biasa Ia berikan untuk putranya.
" tunggu sekitar satu jam kedepan... Hasilnya baru bisa keluar" kata dokter muda itu,
" baik, kalau begitu saya permisi dulu" ucapnya sopan.
Vano kembali ke kamar inap putranya, dan meninggalkan satu anak buahnya untuk menunggu hasilnya keluar.
Vano berjalan dengan langkah lebar di lorong rumah sakit dengan di ikuti anak buahnya yang lain.
Brakkkkk....
Tak sengaja bertabrakan dengan Sandra sedang membawa paperbag yang berisi makanan, sampai kacamata nya terlepas,karena saking kencangnya tabrakan itu, Vano sempat menahan tubuh Sandra agar tidak terjauh, walaupun isi makanan semuanya berhamburan....dan berceceran di lantai
Deg....
Sandra sangat terkejut.
Vano segera melepaskan tangannya yang sedang menopang tubuh Sandra agar tidak jatuh.
" maafkan saya tuan Devano, saya tidak melihat anda yang ternyata sedang berbelok ke sini" ucap Sandra merasa bersalah sekaligus bahagia di dalam hatinya, karena bisa bertemu dengan target berikutnya.
Ada yang berbeda dari wanita di depannya, matanya terlihat sembab, seperti orang yang baru menangis... terlihat luka yang begitu dalam di sana.
Sandra tersadar kalau kacamatanya terlepas, dia melihat ke arah lantai ke kanan dan kiri dan ternyata kacamata hitamnya di bawah, dia langsung mengambilnya lalu memakainya karena malu, matanya masih sangat sembab.
" sebenarnya ada apa anda kesini, ...?, apa mau menjenguk mamaku ...?" tanya Sandra penasaran, pasalnya dia tidak tahu alasan Tuan Devano bisa berada di dalam rumah sakit ini dan terlihat berjalan seperti tergesa-gesa.
" bukan urusan mu" jawab Vano datar,lalu mengalihkan pandangannya pada anak buahnya.
"Kalian bereskan ini, dan ganti dengan yang baru " ucap Vano yang melihat makanan berceceran di lantai.
" baik tuan" tegasnya, lalu Vano berjalan meninggalkan Sandra yang sedang menatap nya dengan rumit,...
Sandra melihat kepergian Devano , sampai tak terlihat, dia melihat lorong yang di masuki Devano adalah ruangan khusus anak-anak dari mulai kelas 1 sampai VVIP, dia tersenyum samar ,lalu pergi keruangan mamanya, biarlah makanan itu akan di kirimkan lagi ke kamar mamanya oleh anak buah Devano....
Ceklek....
" bagaimana hasilnya?" tanya Maura penuh semangat.
" satu jam dari sekarang, hasilnya baru akan keluar" jawabnya lalu duduk di sofa sambil meminum kopi yang sudah terasa dingin.
" kakak ipar tidak berangkat...?" tanya Vano yang melihat kakak iparnya itu selalu menempel pada saudara kembarnya.
" aku bosnya.... Jadi terserah mau berangkat atau tidak, " jawab Dave acuh....memang sebagai pemilik restauran juga berbagai penginapan membuat jadwal kerjanya terserah, karena sudah ada penanggung jawabnya masing-masing, jadi Dave banyak waktu untuk keluarga nya.... Sesekali dia pergi ke restoran nya sekedar untuk mengawasi .
Vano menatap sinis kakak iparnya, dirinya begitu iri dengan kakak iparnya karena bisa lebih banyak waktu bersama keluarganya, sedangkan dirinya bertanggung jawab penuh atas perusahaan peninggalan orang tuanya, sehingga tidak ada waktu untuk berlibur.
Lalu Vano melihat istrinya yang sedari tadi menunduk " apa yang membuatmu terdiam...?" tanya Vano pada Cinta yang sedari tadi hanya diam saja sambil memperhatikan wajah putranya.
" aku merasa bersalah, kenapa ini bisa terjadi, apalagi setelah Tian makan nasi goreng buatanku" ucapnya dengan sendu, rasa sesal itu menjalar ke hatinya yang terdalam, anak yang tadi pagi sangat ceria, apalagi melihat sepiring nasi goreng dengan terlur mata sapi di atasnya, membuatnya sangat bahagia...dan Tian akan menghabiskan sepiring nasi goreng itu, namun nyatanya tinggal beberapa sendok saja sudah dimuntahkan semua isi dalam perutnya.
" tidak perlu merasa bersalah, keadaan Tian sudah baik-baik saja, kita harus lebih waspada lagi, karena musuh ada di mana-mana , bahkan yang berada di sekeliling kita tak luput dari pengawasan" kata Maura menenangkan Cinta, sebagai sesama perempuan,dia tahu apa yang sedang di alami oleh Cinta, dia dan suami sudah mengetahui tentang asal usul Cinta,
Meski waktu di mall sikap Cinta tidak di benarkan, membentak seorang cleaning service , juga memerintahkan seseorang untuk menyerang Alea ...mungkin saja itu untuk menutupi hatinya yang terluka, sehingga di luar sana dia berbuat semena-mena, karena ternyata di dalam rumahnya dia sering mendapatkan kekerasan oleh mama tirinya, ketidakadilan yang ia dapatkan dari papanya sendiri.membuat perilakunya menyimpang di luar... seolah-olah dia melampiaskan kekesalannya itu pada orang lain.
***
"Mah ... Tau tidak, aku tadi tidak sengaja bertemu dengan tuan Devano!" ucap Sandra dengan riang, matanya masih terbayang-bayang dengan tatapan tajamnya, saat Vano menangkap dirinya , ketika dirinya akan terjatuh hanya dengan satu tangan, sehingga tangan kekarnya menyentuh lengan Sandra yang terbuka, karena memang Sandra hanya memakai dress selutut dengan lengan terbuka.
" yang benar....?" tanya nyonya Veronica tidak percaya.
Sandra mengangguk.
" terus kenapa dia bisa ada di sini....? " tanya nyonya Veronica merasa penasaran...
Sandra menggelengkan kepalanya" aku juga tidak tahu mah, tapi tadi aku melihatnya sepertinya dia masuk ke lorong khusus untuk anak-anak. apa mungkin anaknya sakit?, atau menjenguk keponakannya?" ucap Sandra mengetuk-ngetuk dagunya sendiri dengan jari telunjuknya.
" harusnya kamu ikutin dia, ini kesempatan mu untuk mendekati dirinya" usul nyonya Veronica.
" iya nanti Sandra akan kesana, tadi ada anak buahnya yang di suruh mengganti makanan yang berceceran saat aku bertubrukan dengan nya, nanti kalau sudah kesini, aku akan mengikutinya " ucap Sandra mengangguk kan kepalanya, senyum nya terlihat licik, rupanya uang pemberian mantan kekasihnya bisa mengubah dirinya menjadi lebih waras lagi, setelah semalam nangis-nangis Karena di putusin kekasihnya.
jadi dag dig dug duaaaar
adrian singkirkan dulu egomu dan cemburu pada vano...selesaikan dulu perceraianmu dgn sintia, sebagai laki laki sejati ga takut miskin
rintis usaha dari nol pasti sukses melebihi sintia
lanjut kak😍
sebaiknya adrian jangan di kasih tahu dulu kalau sandra hamil karena statusnya kan masih nikah siri
Gimana cara menjauhkan sandra dari adrian ya?????? biar tau rasa dan menyadari kalau cintanya sama sandra
bahagia ya vano dan cinta semoga tian segera punya adik twins
lanjut kak
mayang itu parasit paling berbahaya,dan sudah enyah
itu adrian kenapa cemen menghadapi sintia yg mandul dan jahat....jangan mau dijadikan boneka oleh sintia
tinggalin saja sintia, adrian berhak bahagia dengan sandra
lanjut kak