Kevin yang awalnya playboy dan tidak percaya dengan cinta, dan selalu mempermainkan wanita. Hal itu terjadi Karena keluarganya yang hancur. Namun kini kepercayaan itu kembali muncul ketika ada satu wanita yang membuatnya jatuh cinta dengan wanita yang berbeda.
"sejak kapan Lo ada disitu?" Tanya Aura kasar pada sosok paling menyebalkan di depannya itu.
Kevin pun tersenyum miring. "Santai dong! Gue kan cuma nanya! Lo jadi cewek bodoh banget bikin gue tertarik aja." Balas Kevin
Simak terus kisah kelanjutannya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Njniken, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
8. Ketiduran
"sejak kapan Lo ada disitu?" Tanya Aura kasar pada sosok paling menyebalkan di depannya itu.
Kevin pun tersenyum miring. "Santai dong! Gue kan cuma nanya! Lo jadi cewek bodoh banget bikin gue tertarik aja." Balas Kevin dengan entengnya dan tentu saja membuat emosi Aura melunjak.
Beraninya bilang dirinya bodoh, memangnya dia sepintar apa?
"Lebih baik gausah nanya! Gue mau pacaran kek aku nggak kek bukan urusan elo! Mending Lo bantuin gue buat bersihin kantin! Daripada ngejogrok disitu kayak genderuwo!" Ucap Aura penuh emosi
"Asal Lo tau ya, tuh lantai udah gue sapu. Kayaknya emang mata Lo itu bermasalah deh. Lo bagian nge pel."
Aura menghentikan kegiatannya yang menyapu lantai itu. Ia tersenyum remeh ke arah Kevin. Ngomongnya sih sudah di sapu tapi lihatlah? Ketika ia sapu malah masih banyak pasir di lantai.
Aura pun tak menghiraukan Kevin, ia kembali melakukan aktivitasnya, masa bodo dengan apa yang dia lakukan. Yang penting dirinya sudah melakukan tugasnya, lagi pula guru BK killer itu pasti juga tau dari cctv.
Sedangkan Kevin yang merasa di abaikan oleh Aura, ia pun kesal. Baru kali ini dirinya di abaikan oleh seorang cewek. Dan sialnya cantik pula! Mana ada cewek cantik mengabaikan Kevin.
"Sial! Kalau bukan Karena taruhan nggak akan gue kayak gini sekarang"
"Nih cewek emang bodoh. Sama-sama nakalnya kenapa dia baik sama si cupu itu dan nggak tertarik sama gue ya?"
"Ah... Sialan!"
Kenapa Kevin harus mikirin Aura? Taruhan kali ini agak menantang juga ya? Apapun alasannya dia akan meluluhkan hatinya Aura dan akan jadi mainannya. Lihat aja!
Kevin beranjak dari kursinya dan mengepel lantai yang telah di sapu oleh Aura. Ya.... Yang namanya aja cowok nakal ngepel pun ya asal-asalan.
Kevin pun mengepel dengan kecepatan yang tinggi dan memang niatnya ia ingin dekat dengan Aura.
"Eh, Lo biasanya nongkrong dimana aja?" Tanya Kevin sedikit menyenggol lengan Aura. Kini mereka tidak berhadapan namun saling membelakangi namun dekat.
Aura pun berdecak karena tubuhnya sedikit terhuyung Karena senggolan Kevin. "Ck. Lo lihat-lihat dong kalau ngepel. Yang benar juga kalau ngepel masak cepet banget nyampek sini."
"Halah ini udah bener. Lo nggak usah ngelihin topik pembicaraan. Nggak mungkin kan cewek kayak Lo nggak nongkrong." Ujar Kevin yang teringat bahwa Aura adalah cewek yang sedikit nakal.
Aura pun heran dengan cowok sinting satu ini. Kenapa tiba-tiba malah banyak omong seperti ini? Makin membuat Aura kesal saja.
"Pertanyaan Lo tuh nggak penting banget tau nggak. Ngapain Lo nanya-nanya tempat nongkrong. Orang kita bukan teman. Kecuali Lo teman baru Lo pantes nanya kek gitu."
Kevin menghentikan kegiatannya mendengar ucapan Aura itu. Baru kali ini ada cewek yang benar-benar membuatnya tertarik. Ya, tertarik untuk membuat cewek itu jadi gila karenanya. Biar tau rasa bagaimana rasanya bermain-main dengan Kevin.
Apa katanya? Bukan teman? What! Gila! Siapa sih diseluruh dunia ini cewek yang nggak mau dekat-dekat sama dia? Pikirnya. Emosinya sudah di atas puncak namun ia harus menahan diri untuk Taruhan ini.
Kevin pun menghelakan nafas. Sepertinya memang benar cewek ini emang beda. "Ya kan gue bilang gue tertarik sama Lo... Siapa itu kita kan bisa jadi teman, atau bisa ketemu saat Lo nongkrong!"
Aura memutar bola matanya malas, ia pun segera menyelesaikan kegiatan menyapunya yang sudah hampir selesai. "Males. Gue nggak tertarik sama Lo dan nggak mau temenan sama Lo!"
"Buang tuh sampahnya. Gue pulang dulu bye!" Lanjutnya kembali menyandang tasnya dan keluar dari Kantin.
Sedangkan Kevin yang melihat Aura berjalan keluar dari kantin pun kesal.
"Woyy...."
"Belum selesai kerjaan Lo!"
"Woyyyy..."
Teriak Kevin berkali-kali namun Aura tak menggubris membuat Kevin jadi frustasi.
"Aaaarrrrghhhh...."
"Cewek gila bangsat." Umpatnya penuh emosi.
****
Klap!
"Hufffttt..." Aura menghembuskan nafasnya ketika ia berhasil memasuki mobilnya. Sebelum ia menyalakan mesin mobilnya, ia bersandar sejenak di kursi mobilnya itu. Melepaskan rasa lelah hari ini yang ia lewati.
Setelah diam beberapa detik Aura memejamkan matanya.
Sedangkan di kantin sana Kevin yang baru saja menyelesaikan kegiatannya yang mengepel tadi. Kini ia menatap langit yang tampak Abu-abu. Dan sepertinya memang mau hujan. Angin pun juga terasa lebih kencang.
Kevin pun harus segera membuang sampahnya. Karena kalau tidak takutnya hujan akan segera turun. Disana ada 2 kresek besar yang berisi sampah yang harus ia bawa ke depan sampah agar petugas sampah itu segera mengambilnya.
Saat Dirinya berjalan hendak ke depan sekolah, ia melihat di perkirakan ada satu mobil. Kevin pun menghentikan langkahnya. "Mobil siapa itu? Bukannya cewek bodoh tadi sudah pulang?" Ujar nya berfikir sejenak. Namun tiba-tiba hujan gerimis membuat Kevin beranjak dari tempatnya dan meletakkan sampah di samping gerbang sekolahnya.
Zraazzzz.....
Hujan pun turun semakin Deras, tak ada tempat untuk melindungi diri. Jarak paling dekat dengan dekat adalah tempat parkir.
Kevin berlari menuju tempat parkir tersebut. Di parkiran ia sedikit mengibas-ngibaskan tangannya. Penampilannya kini pun sudah acak-acakan. Baju yang tadinya ia masukkan telah keluar membuat Aura Badboy nya kelihatan.
Diparkiran sekarang hanya ada 3 kendaraan.satu mobil, satu motor sportnya Kevin dan satu lagi moto matic punya pak satpam di sekolah ini.
Namun saat ia melihat dari depan siapa yang ada di dalam mobil, sudut bibir Kevin pun terangkat. Satu ide pun muncul di kepalanya.
Tok tok tok...
Kevin mengetuk kaca mobil gadis tersebut, namun Aura tak kunjung bangun. Karena memang suara hujan tak bisa di kalahkan. Kevin pun kembali mengetuk pintu mobil lagi dan kali ini agak sedikit kencang.
Aura yang mendengar itu pun perlahan-lahan membuka matanya. Dan saat ia bangun, ia sedikit mengerutkan keningnya mengapa dirinya masih berada di dalam mobil?
Lalu Aura pun menegakkan tubuhnya yang tadinya sempat bersandar. Dan betapa terkejutnya saat ia melihat Ada Kevin yang tengah berdiri di hadapan mobilnya sekarang.
What! Apa yang terjadi!
Aura kembali mengingat-ingat kejadian hari ini. Setelah mengingat apa yang dia lakukan, ia menepuk jidatnya karena kebodohannya yang ketiduran itu.
Kevin pun beranjak masuk begitu saja ke dalam mobil Aura ketika ia melihat Aura sudah sadar.
"Lo mau ngapain?" Tanya Aura heran
"Lo harus anterin gue pulang!" Balas Kevin membuat Aura mendelik
"Nggak mau! Lagian Lo kan biasanya pulang sendiri! Udah Sono Lo keluar dari mobil gue." Tolak Aura yang ogah-ogahan mengantarkan Kevin pulang. Buat apa coba?
"Gue nggak Nerima penolakan. Ini gue masih baik. Coba aja kalau Lo nggak gue bangunin. Udah disini sampai pagi. Karena ini hujan Lo harus anterin gue, ini tanda imbal balas karena gue udah bangunin Lo."