Pengasuh Si Kembar

Ira membiarkan keduanya menumpahkan segalanya supaya lega. Dia tidak peduli dengan badannya yang remuk akibat pukulan, cakaran kedua balita itu

"Menangislah sayang, menangislah sepuas hati kalian, setelah itu lupakan semuanya, jangan pernah menyimpan amarah, hingga akhirnya menjadi menumpuk dan menjadi dendam, itu tidak baik, kalian anak anak yang baik, anak yang hebat, cerdas, kita pasti bisa, masa depan kalian masih panjang." Ira ikut menangis.

Di luar Dave yang baru pulang dari kerja langsung ke sana, dan melihat semuanya, dia keluar lagi, badannya lemas dan memberosot ke bawah, dia menutup mukanya dengan kedua tangannya. Dia bisa merasakan apa yang kedua anaknya rasakan, tapi semua sudah terjadi Kalau Dave bisa memundurkan waktu, maka dia akan memilih waktu tragedi itu, dia tidak akan pergi ke pesta itu.

Dave, Brian dan Bella adalah sahabat, Dave menyukai Bella yang ceria dan cerdas, dia anak seorang konglomerat, dan pekerja keras.

Tapi cinta mereka bertepuk sebelah tangan, Bella sangat menyukai Brian, Dave mengalah, dan memilih memendam semuanya sendiri. Saat itu Brian melanjutkan Kuliah S2 ke London, dan menjalankan perusahaan keluarga di sana.

Bella mengajak ke pesta Reuni teman teman sejurusan, serta acara pertunangan Salah satu mereka, bahkan mereka mengadakan pesta miras. Dave dan Bella mabuk berat hingga melakukan hubungan terlarang itu, sebenarnya Dave tidak mendapat keperawanan Bella, mungkin saja Brian yang mengambilnya.

Tapi hubungan terlarang itu meninggalkan Jejak, Bella marah dan akan menggugurkannya.

Flashback on

" Sialan Lo Dav, lo tahu kan gue tunangan Brian, dan lihat hasil perbuatan Lo, gue hamil." Kesal Bella.

" Maafkan gue Bell, kita melakukannya dengan tidak sadar, gue akan tanggung jawab."

"Tanggung jawab kata lo, bilang saja lo senangkan, akhirnya lo bisa mendapatkan gue, dasar tidak tahu malu, gue akan gugurkan janin ini dan lo pergi jauh dari hidup Gue. Gue cuma milik Brian, tidak akan pernah ada nama lo hati gue." ketus Bella.

" Jangan Bell, please itu akan menambah dosa kita." kata Dave.

"Lalu apa yang harus gue lakukan, menikah dengan lo, ih nggak banget, lo memang tampan, tapi kita beda, Brian jauh lebih kaya, lebih gentle dan perfek dari elo." jawab Bella dengan Arogan.

" Begini saja, kita memang menikah, tapi hanya untuk status mereka, nanti setelah lo melahirkan, lo boleh mengajukan cerai ke gue, dan gue yang akan merawatnya, lo bisa kembali ke Brian." akhirnya Dave membuat sebuah keputusan menyakitkan itu.

"Oke, tapi dengan satu syarat, lo tidak boleh menyentuh gue sedikitpun, jijik gue." Akhirnya Bella setuju menikah dengan Dave. Bella tidak tahu saja kalau perusahaan tambang Dave banyak bahkan mendapatkan no terbaik se asia.

Akhirnya mereka menikah dan Dave memegang janjinya, dia menceraikan Bella setelah melahirkan.

Flashback off.

Dave meninggalkan kamar inap putranya dan menuju ke kafe dekat rumah sakit, dia tidak mau twins melihat keadaan dia yang juga sakit.

Setelah kejadian itu Dave memutuskan untuk menjauh dengan urusan cinta, dan fokus pada twins dan pekerjaannya.

Kembali di kamar inap Twins. Mereka sudah berhenti menangis dan saling menghapus air mata satu sama lain.

"Ih Mbak Ira lucu, kita yang sedih malah mbak ira yang nangis." Mike menunjuk ke arah Ira yang ikut menangis.

" Bagaimana mbak Ira tidak menangis, lihat mbak, baju mbak sobek, lengan mbak di cakar cakar, badan mbak di pu kul pu kul 2 cowok ganteng ini." Cemberut Ira.

" Haha, lihat Dek, mbak ira sudah seperti pengemis di lampu merah, tinggal di beginikan." Michael berdiri dan mengacak rambut Ira, sehingga mirip dengan apa yang di sebut si kembar.

" Iya kak, persis, hahaha."

Akhirnya mereka kembali tertawa, seolah lupa dengan yang sudah terjadi, namun bagaimana hati dan perasaan bocah itu hanya mereka yang tahu.

💖💖

Pagi ini si kembar sudah boleh pulang, kemaren papa janji akan mengajak mereka ke Dufan kalau sudah sembuh.

Keduanya sangat senang besok mereka akan ke dufan dengan Papa.

Mereka menuju ke tempat parkir. Twins langsung masuk ke mobil dan duduk di belakang, tapi Dave melarang. Dia memegang tangan Ira. jantung keduanya berdetak kencang dag dig dug. Telapak tangan Dave terasa hangat.

"Kamu duduk di depan, saya bukan sopir taksi! " kata Dave dengan Tegas. Dave melepas pegangan itu dan segera masuk ke kursi kemudi, diikuti oleh Ira, dia duduk di kursi penumpang depan. Tangan Ira terasa dingin seperti es.

" pakai sabuk pengamanmu!" pinta Dave.

Ira kadi bingung bagaimana cara pakainya, tadi malam dia di belakang, memangku Mike.

Ira memegang sabuk itu dan bingung mau memasukkan kepalnya, dia sibuk sendiri. Dave melihat itu, tubuhnya mendekat ke arah Ira, semakin dekat dan dekat, Ira hanya bisa menahan nafas, bahkan nafas Dave Begitu terasa di indra penciumannya. tapi ternyata ketegangan Ira salah. Dave meraih sabuk pengaman itu dan memakaikannya pada Ira.

" Begini cara pakainya." Ucap Dave.

" Ya Allah, ternyata dia mau memakaikan sabuk pengaman, kamu sudah salting, eling Ira eling, kamu itu sopo." Batin Ira.

" Pa, kita ajak mbak Ira kan?" Tanya Mike.

" Iya dong, dia kan pengasuh kalian." Jawab Dave.

" Bagaimana kalau kita belikan mbak Ira pakaian, lihat tu pa, bajunya norak banget, kampungan, orang orang pasti mengira mbak Ira pembantu kita." Tunjuk Michael pada Ira, yang saat ini duduk di kursi penumpang depan, karena kalau Ira ikut duduk di belakang, Dave dikira sopir taksi.

Dave menoleh ke arah Ira, sementara Ira menoleh ke luar dia malu banget pada mereka semua.

Yang di katakan Twins memang benar, baju ira, modelnya kuno dan kampungan banget, dimanapun dia berada pasti jadi pusat perhatian, bukan karena kecantikannya, tapi karena penampilannya.

" Oke, kita ke butik dulu, dan buang saja baju mbak Ira, kalian pilih mana yang cocok untuk Dia." jawab Dave.

" Jangan pak, nanti bapak potong uang gaji Ira, trus untuk di kirim ke kampung dan bayar cicilan apa dong, tidak apa apa Ira jadi pusat perhatian dan dianggap pembantu." Ira mencoba untuk menolak, dia berkata jujur pada Dave.

" Siapa juga yang mau potong gaji kamu, mama kan yang mengurus gaji kamu, anggap saja ini hadiah dari twins, jangan menolak, nanti mereka marah." Kata Dave dengan Tegas.

Ira mengangguk patuh, sebenarnya dia mau alias mau banget di belikan baju, cewek mana sih yang menolak di ajak belanja apalagi gratis.

" Lets go papa!" Twins sudah tidak sabar lagi mau memilihkan pakaian untuk Ira. Mereka sudah membayangkan pakaian apa saja yang akan mereka beli, dan tidak akan malu lagi pergi dengan Ira.