seorang gadis cantik bernama Jenna putri Maxim. ia handal dalam segala bidang baik dalam bidang hacker, beladiri, dan menembak serta pintar dalam akedemik apapun, namun semenjak snang ibu menghilang karena sebuah tragedi yang di lakukan oleh adik dari ayahnya membuat Sang gadis nekad membentuk sebuah kelompok mafia untuk mencari keberadaan Sang ibu.
apakah ia mampu bertemu kembali dengan Sang ibu kembali? apakah ia mampu ceria kembali setelah kembali Sang ibu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dian Septi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
satu misi penting
Pukul 12 malam, Jenna dan Lili sudah memastikan kedua orang tuanya sudah tidur karena malam ini mereka akan memiliki satu misi penting untuk memberantas Markas lawannya.
Karena musuh tersebut sudah ketahuan karena sudah merencanakan untuk membunuh Ketua Naga Hitam. Secara terang - terangan namun sayang rencana mereka langsung di ketahui oleh pihak Naga Hitam sendiri. Karena mereka secara tidak langsung belum sama sekali mengetahui siapa sebenarnya pemimpin dari Naga Hitam. Yang hanya mereka ketahui jika pemimpin klan Naga Hitam adalah perempuan.
Sebelum itu Jenna dan Lili harus mendatangkan Markas terlebih dahulu untuk menemui anak buahnya yang lain. Dengan baju serba hitam dan tak lupa dengan jaket hitam yang berlambang kan Naga Hitam yang terletak di belakang jaket yang mereka pakai sekarang ini. Untuk. Mempertegas penampilan mereka kaca Mata Hitam sudah tertengger cantik di hidung mancung mereka berdua berserta masker untuk menutupi wajah mereka berdua agar tidak di kenali oleh musuh.
Tak butuh waktu lama, mereka sudah sampai di Markas Naga Hitam.
" Sudah siap? " Tanya Jenna langsung di angguki oleh pasukan Mafianya.
" Jack.. Terus pantau keadaan. "
" Baik Queen. " Jawab Jack menuruti perintah Pemimpin nya itu karena dalam Masalah ini Jack tak turun langsung ke lapangan untuk berperang, karena dia sengaja di tugaskan oleh Jenna untuk meretas CCTV di Markas lawan untuk memantau keadaan disana.
Tak butuh waktu lama mereka sudah sampai di tempat tujuan
" Bagaimana? " Tanya Jenna pada Jack.
" Aman Queen. " Sahut Jack dengan wajah serius untuk memastikan keadaan disana.
" Hm"
" Dimana Milla? " Tanya Jenna yang belum melihat ke hadiran Milla sejak tadi. Karena sejak berangkat dari Markas sedikit terlambat pada akhirnya Milla satu Mobil dengan anggota yang lain .
" Saya Queen. " Ucap Milla sedikit gugup karena merasa bersalah karena terlambat pada akhirnya ia bergabung dengan kelompok c
" Kita lakukan dengan cepat dan tidak bisa membuang waktu. Karena kita akan segera pulang malam ini juga. " Ujar Jenna karena tidak ingin ketahuan oleh Daddy sama Mommynya.
" Baik Queen. " Jawab seluruh pasukan secara bersamaan.
Sebelum melakukan penyerangan mereka terlebih dahulu meerancang keadaan dan beserta strategi yang sangat matang bahkan mereka tidak datang segerombolan dan terbagi menjadi tiga kelompok dengan tugas yang sudah pasti berbeda-beda.
" Hati - hati Queen. " Peringatan dari Jack sebagai tangan kanan Jenna selama ini baik di Markas maupun di perusahaan. Karena dalam misi ini Jack tak di izinkan ikut serta hanya di beri tugas untuk mengawasi keadaan dan jika ada kendala mereka semua akan mendengarnya lewat alat komunikasi yang sudah terpasang di telinga mereka masing-masing.
" Keadaan Tim A? "Sapa Jenna dari alat komunikasi nya untuk memantau posisi mereka aman atau tidak karena yang memimpin Tim A pada saat ini adalah Lili sendiri.
Tim A di tugaskan oleh Jenna, di bagian timur untuk memanjat tembok menjulang tinggi itu. Bagaimana pun setingginya tembok itu tidak pernah menjadi hambatan bagi mereka semua
" Aman Queen. " Sahut Lili mewakili yang lain.
" Serang sekarang! Jangan Mati! " Ucap Jenna memberi perintah pada Tim A.
Mereka yang di tugaskan di bagian A lansung mengikuti arahan dari Jenna untuk Segera melakukan penyerangan karena sudah berhasil memasuki Markas Musuh. Penyerangan tersebut membuat penghuni Markas langsung terkejut.
" Siapa kalian? " Ucap Salah satu yang menjaga bagian yang sedang di tuju oleh Tim A itu.
Anggota Tim A yang paham dengan pertanyaan dari Musuh itu mereka hanya saling tatap dengan sesama Tim.
" Mereka mau nego kah? " Begitu lah maksud Isyarat dari tatapan itu.
Dari kamera pemantau mereka langsung di omelin oleh Jack.
" Di suruh serang malah saling tatap, kalian mau mati konyol kah? " Sentak Jack pada Tim A, karena teguran Jack masih bisa di dengar oleh Jenna di tempat yang lain lewat alat komunikasi yang masih terpasang.
" Jika ada yang mati salah satu dari kalian bersiap lah menerima hukuman. " Ucap Jenna terdengar horor di telinga Tim A.
Karena ucapan Jenna mereka langsung bergerak untuk melakukan penyerangan di dalam wilayah Markas musuh itu.
Semua Tim A melepas tembakan ke arah musuh, aksi tembak menembak membuat mereka tka gentar sedikit pun , tapi yang membuat mereka heran kenapa makin banyak yang datang menyerang. Maka dari itu salah satu dari Tim A memberi laporan kepada Jenna.
" Maaf Queen mereka makin banyak, kami membutuhkan bantuan queen. " Ucap Salah satu dari Tim A.
" Tim C masuk. " Ucao Jenna memberi perintah.
Kali ini Tim C yang di pimpin Oleh Milla lewat jalur samping Markas. Mereka hanya bertugas untuk menjadi Tim untuk menjadi bala bantuan jika waktu terdesak saja namun karena Tim A sudah merasa kewalahan maka mereka di beri perintah untuk menyelesaikan kekacauan itu.
Dor
Dor
Dor
Malam semakin larut tak sedikit pun mereka gentar dan merasa lelah dalam penyerangan itu.
" Milla. "
Milla yang paham langsung melaksanakan aksinya malam ini, langsung membantai pasukan musuh yang masih tersisa di tempat ini.
Sedangkan Jenna sendiri memimpin pasuka B dengan posisi yang akan meyerang langsung di depan Markas musuh tanpa rasa takut meskipun mereka melewatkan begitu banyak jebakan yang mengancam hidupnya, karena dengan strategi yang kuat mampu menjinakkan jebakan maut itu.
Dor
Dor
Tanpa rasa gentar Jenna memberantas lawan. Tapi sayang satu tembakan sukses di dapatkan oleh Jenna ketika hendak menolong salah satu inti Klannya yang sedang fokus melawan musuh yang lain dan tak peka jika salah satu musuh mengarahkan satu tembakan ke arah kepala inti klannya. Dengan itu Jenna berlari untuk menarik anak buahnya untuk menghindari serangan itu namun sayang lengannya lah yang berhasil ditembak musuh.
" Queen. " Teriak Inti tersebut ketika melihat queen mereka tertembak.
" Tetap waspada! " Sentak Jenna tak ingin inti Klannya mempedulikan keadaan saat ini akan lebih berbahaya lagi jika mereka lengah. Maka musuh akan lebih mudah memanfaatkan kesempatan atas kelengahan mereka.
" Baik queen. " Jawabnya lansung fokus untuk menyerang lawan karena keadaan hanya tinggal beberapa orang lagi.
Dor
Dor
Meski dalam keadaan lengan terluka tak menjadi penghalang bagi Jenna untuk Menghadapi musuh - musuhnya pada saat ini.
Dor
Dor
Dor
Aghhh
Aghhh
" Akhirnya mereka tuntas juga" Ucap Jenna melirik seluruh mayat yang berjejer dimana - mana.
" Jack tolong Kumpulkan pasukan kita, bagi yang cedera kirim mereka kerumah sakit berikan mereka semua perawatan yang terbaik, bagi yang tak bernyawa antar ke keluarga mereka Masing-masing dan beri keluarga mereka tanggungan. " Perintah Jenna Jack.
Begitu lah Jenna, meski pun cuek dan dingin jangan salah jika mereka sedang menjalankan misi jika ada yang cedera bahkan gugur ia tak akan lepas tangan saja, semua nya akan ia tanggung jawabkan kepada bawahannya, bagi yang sehat masih bisa mendapatkan bonus yang sangat besar.
" Baik queen. " Jawab Jack menyetujui perintah Jenna.
Pukul empat subuh mereka sudah sampai di depan gerbang Mansion Maxim. Meskipun keadaan lengan yang terluka ia akan usahakan akan tetap pulang dengan keadaan pakaian yang sudah penuh dengan darah karena ia tak mau sang ibu menjadi kepikiran dengan keadaannya saat ini.
semangat Thor