Eliza'S Secrat

Tepat di salah satu klinik Calsida masuk bersama dengan Nezo. Nezo melihat sekitarnya dan bertanya pada dirinya sendiri,”Kenapa nyonya Eliza pergi ke klinik, bukan di kediaman duke juga ada?.”

Sambutan hangat datang disaat Eliza masuk ke dalam klinik.”Ada yang bisa saya bantu nyonya?,”ucap satu perawat.

“Apa aku bisa bertemu dengan dokter di sini?,”kata Calsida.

“Tunggu sebentar nyonya saya akan memanggil dokter untuk anda,”ucap perawat.

“Nyonya kenapa ada datang ke klinik ini. Di kediaman duke bukan ada dokter?,”ucap Nezo.

“Itu benar, tapi sedikit orang yang percaya dengan saya dan informasi yang aku inginkan mungkin saja bisa menyebar,”kata Calsida dengan santai. Dokter datang di depan Eliza,”Ada yang bisa saya bantu nyonya. Dimana lukanya?.”

“Aku tidak terluka aku hanya ingin meminta tolong kepada dokter bahan apa saya yang ada di kandungan teh ini saja. Apa bisa?,”ucap Calsida memberikan sample teh yang dia sudah ambil dari teh pemberian dari Mia.

“Tunggu sebentar ya nyonya saya akan memeriksanya segera,”ucap dokter setelah mengambil samplnya. Dia berjalan masuk dan mulai memeriksa kandungan teh yang dibawa oleh Eliza.

“Nyonya kenapa anda memeriksa teh itu. Apa ada masalah?,”ucap Nezo yang sedikit curiga. Calsida tersenyum dan menatap ke arah Nezo.

“Kalau begitu aku akan bertanya kepada kamu apa kamu bisa jawab dengan jujur,”kata Calsida.

“Tentu saja aku bisa menjawab dengan jujur nyonya,”ucap Nezo.

“Kalau begitu apa yang terjadi saat aku pingsan dan tidak sadarkan diri saat itu. Apa kamu tahu sesuatu,”ucap Calsida dengan wajah serius. Nezo mendengar itu sedikit terkejut dan hanya diam tanpa menjawab

“Kenapa kamu diam saja apa kamu menyembunyikan sesuatu dariku, bukan kamu akan mengatakan dengan jujur,”ucap Calsida.

“Itu, saya hanya tahu kalau ada pingsan setelah minum beberapa anggun saja. Setelah di cek tidak ada masalah di anggur yang anda minum. Tapi tubuh anda mengalami sedikit kerusakan karena racun. Jadi kami tidak menyelidiki lebih lanjut karena mungkin saja itu adalah rencana anda untuk di perhatikan oleh orang lain,”ucap Nezo berkata jujur.

“Kalian tidak mencari tahu penyebab racun di tubuhku itu. Apa kareka kepribadianku yang tidak baik dengan kalian sehingga dimata kalian jika aku mati itu bagus untuk kalian. Begitu Nezo?,”ucap Calsida dengan wajah serius.

Nezo terdiam tanpa menjawab hingga dokter yang memeriksa tehnya datang. Calsida segera melihat ke arah dokter dan bertanya,”Bagaimana hasilnya apa ada masalah dengan tehnya?.”

“Baik saya akan mengatakan kepada nyonya di dalam teh ini ada unsur bahan yang seharusnya tidak di gunakan untuk membuat teh. Ini adalah daun ungu. Daun ungu ini tidak akan berekasi jika digunakan tidak sering. Tapi jika digunakan sering itu akan menjadi racun yang mematikan. Tapi jika saya boleh bertanya kenapa anda menggunakan daun ungu untuk membuat teh?,”ucap Dokter.

“Saya tidak menggunakan daun ungu. Pelayan saya yang membuat teh ini. Jadi saya tidak tahu tentang daun ungu ini. Apa ini bisa disembuhkan jika sudah dikonsumsi sudah lama?,”ucap Calsida.

“Bisa nyonya. Kalau begitu apa saya bisa memeriksa kondisi anda dulu,”kata Dokter. Calsida segera mengangguk kepada dokter.

“Bagaimana dok?,”ucap Nezo yang ada disampingnya merasa gelisah dan tidak percaya kalau ada seseorang yang mencoba membunuh Eliza.

Setelah beberapa menit memeriksa dokter berkata,“Baik di tubuh anda memang ada jejak dari penggunaa daun ungu. Itu bisa di perkiraan daun ungu itu sudah ada lebih dari lima tahun di tubuh anda. Apa sebelumnya ada mengalami pingsan?.”

“Itu benar. Apa penyebabnya adalah daun ungu itu?,”ucap Calsida. Dokter mengangguk kepada Eliza. Nezo yang mendengar dan melihat semua sangat terkejut.

“Jadi bagaimana untuk bisa menyembuhkan daun ungu ini. Lalu bagaimana aku bisa meminum teh itu agar musuhnya tidak tahu kalau aku sudah tahu ada racun ini, dokter. Aku tidak ingin semua orang khawatir dan salah paham dengan kebenaran ini,”ucap Calsida memikirkan berbagai hal.

“Nyonya anda terlalu banyak bertanya saya tidak tahu harus menjawab seperti apa?,”ucap Dokter.

“Maaf dokter saya sedikit gugup dan tegang pada saat yang sama. Kalau saya terkena racun sudah lima tahun ini,”ucap Calsida yang dengan pikirkannya mencoba untuk tenang.

“Jadi untuk pertama apa saya bisa sembuh dokter,”ucap Calsida lagi dengan tenang.

“Bisa saya akan membuatkan obat untuk anda. Tapi jika nyonya ingin terus mengkonsumsi teh yang dibaut oleh pelayan itu. Saya bisa membuatkan pil penjegah racun bagaimana?,”ucap dokter memberikan solusi.

“Baik saya akan melakukan apa yang dokter katakan saja. Tapi jika bisa apa anda menyembunyikan kondisi tubuh saya kepada orang lain,”ucap Calsida.

“Nyonya tenang saja privasi nyonya adalah kehormatan saya,”ucap Dokter segera berdiri dan membuat obat penawar dan pil penjegah racun. Tapi disisi lain Nezo yang masih melihat ke arah Eliza tidak bisa berkata lagi.

“Aku tahu apa yang ingin kamu katakan,”ucap Calsida.

“Jadi jika bisa apa kamu menutup mulut kamu sampai aku tahu siapa dalang dari racun ini. Untuk tuan kamu itu tolong jangan memberitahunya,”ucap Calsida.

“Tapi nyonya bagaimana bisa hal berbahaya ini anda sembunyikan dari tuan muda,”ucap Nezo yang tidak bisa menerika usulan dari Eliza.

“Aku tahu khawatirkan kamu. Tapi musuh masih mengawasiku. Jika tuan muda tahu rencana yang aku siapkan akan gagal. Jadi aku memohon untuk kamu Nezo tolong rahasiakan semua ini ya,”ucap Calsida.

Nezo dengan wajah ragu hanya bisa mengangguk.”Tapi untuk kali ini saja. Setelah dalang dari semua ini ketahuan apa saya bisa menyampaikan kepada tuan. Nyonya Eliza,”ucap Nezo.

“Tentu saja jika semua dalang sudah ketemu,”ucap Calsida yang tersenyum.

“Tapi maaf Nyonya kenapa anda bisa tahu kalau teh itu ada racunnya?,”ucap Nezo.

“Soal itu aku hanya curiga saja dengan orang terdekatku. Kamu tahu bukan aku pernah pingsan dan sikap para pelayan yang lain saja sudah membuat aku pusing,”ucap Calsida. Dokter datang membawakan obat dan pil pengejah racun kepada Eliza.

Setelah membayar biaya pengobatan dan konsultasi. Calsida segera pergi dari klinik.”Sekarang nyonya ingin pergi kemana lagi?,”ucap Nezo.

“Aku ingin jalan-jalan. Apa bisa kamu berganti pakaian kamu. Aku tidak ingin mencolok,”ucap Calsida.

“Tentu saja kita bisa pergi ke rumah disana dulu nyonya,”ucap Nezo pergi ke toko biasa yang menjual pakaian untuk rakyat biasa. Calsida mengikuti Nezo dari belakang sambil melihat kondisi kota yang belum dia lihat sebelumnya. Tampak kota yang damai dan tenang. Apa lagi saat malam hari banyak orang yang berlalu lalang berbeda saat pagi hari.

“Nyonya saya bisa mengajak anda berkeliling sekarang. Anda ingin pergi kemana dulu?,”ucap Nezo yang sudah kembali dengan pakaian santai. Calsida yang melihat pakaian Nezo tersenyum dan berkata,”Pakaian yang cocok untuk kamu. Tapi apa ada pakaian lain untuk aku bisa membelinya disana,”ucap Calsida.

“Nyonya tapi pakaian yang dijual disana pakaian rakyat biasa, tidak cocok untuk anda,”ucap Nezo yang melarang.

“Apa maksud kamu tidak cocok,”ucap Calsida dengan wajah cemberut. Nezo melihat wajah Eliza yang cemberut hanya bisa mengizinkan dia untuk masuk dan melihat. Tapi apa yang akan terjadi setelahnya nantinya?.